12 Cara Mengatasi Insomnia yang Mudah Dilakukan, Yuk Coba!
Moms pasti tidak asing dengan istilah insomnia, kan? Bagaimana cara mengatasi insomnia yang efektif untuk dilakukan?
Insomnia adalah kondisi saat tubuh merasa sulit untuk tidur, tidak bisa tidur dengan nyenyak, atau kombinasi keduanya.
Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali.
Pada kondisi tertentu, seseorang dapat mengalami insomnia akut yang terjadi hingga berhari-hari atau berminggu-minggu.
Biasanya, keadaan sulit tidur ini terjadi sebagai dampak dari stres, lho!
Jadi, tak ada salahnya untuk menerapkan cara mengatasi insomnia ini.
Baca Juga: 5 Penyakit Musim Pancaroba yang Sering Muncul, Waspada Moms!
Gejala Insomnia
Gejala utama gangguan tidur ini ditandai dengan kesulitan untuk tidur.
Namun, ada pula gejala lain yang menyertainya, seperti:
- Kesulitan untuk tertidur saat tidur di malam hari.
- Kesulitan untuk tetap tidur atau sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk kembali tidur.
- Bangun terlalu awal di pagi hari dan merasa belum cukup tidur.
- Merasa tidak segar atau merasa mengantuk sepanjang hari.
- Mudah tersinggung, cemas, dan sulit berkonsentrasi.
- Sakit kepala, sakit perut, dan nyeri otot.
- Menggunakan obat tidur atau minuman yang mengandung kafein untuk membantu tidur.
Penyebab Insomnia
Untuk menerapkan cara mengatasi insomnia, Moms perlu tahu penyebabnya.
Ada banyak yang menjadi penyebab insomnia, di antaranya:
1. Stres
Stres atau kebanyakan pikiran adalah salah satu penyebab utama insomnia.
Saat pikiran penuh dengan banyak hal seperti pekerjaan, kesehatan, keuangan, dan masalah keluarga, Moms mungkin kesulitan tidur pada malam hari.
Kondisi ini juga dapat terjadi setelah mengalami peristiwa stres seperti kehilangan orang tersayang, perceraian, atau kehilangan pekerjaan.
2. Jadwal Aktivitas yang Berubah
Ritme sirkadian tubuh mengatur jam kerja organ tubuh seperti waktu tidur dan bangun, metabolisme tubuh, dan suhu tubuh.
Jika ritme sirkadian terganggu karena perubahan jadwal aktivitas seperti perjalanan ke luar negeri atau pergantian pekerjaan, Moms mungkin mengalami insomnia.
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Ara untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan
3. Kebiasaan Tidur yang Buruk
Kebiasaan tidur yang buruk seperti jadwal tidur yang tidak tetap, tidur dalam kondisi yang tidak nyaman, dan bekerja di tempat tidur dapat mengganggu siklus tidur.
Kegiatan seperti menggunakan laptop, menonton televisi, dan bermain game dapat membuat Moms susah tidur jika dilakukan secara terus-menerus.
4. Gangguan Mental
Melansir Neuropsychopharmacology, gangguan mental seperti kecemasan dan post-traumatic stress disorder (PTSD) dapat mengganggu tidur.
Jika sulit tidur, itu bisa menjadi tanda bahwa Moms mengalami depresi.
Mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan mental.
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Cara Mengatasi Insomnia dari Segi Fisik
Menemukan cara mengatasi insomnia yang tepat bisa saja berbedaberbeda-beda untuk setiap orang.
Namun, ada banyak perawatan yang efektif dan bisa dipilih sesuai dengan kenyamanan.
Cara mengatasi insomnia yang efektif sangat menantang, karena tidak hanya masalah yang menyebabkan gangguan tidur yang perlu ditangani.
Ada faktor lain yang dapat berkontribusi, seperti stres, penggunaan narkoba atau alkohol, jadwal kerja, serta kondisi komorbiditas yang relevan.
Misalnya seperti kecemasan sosial, gangguan obsesif kompulsif (OCD), nyeri kronis, masalah paru-paru, dan sebagainya.
Seringkali, Moms disarankan untuk membuat berbagai perubahan gaya hidup serta penyesuaian khusus untuk waktu dan kebiasaan tidur.
Ada beberapa cara mengatasi insomnia yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Minum Air Putih atau Susu Hangat
Air putih atau susu hangat membantu melemaskan otot-otot yang kaku dan tegang, khususnya jika dikonsumsi sebelum tidur.
Artinya, kebiasaan minum susu sebelum tidur bisa menjadi salah satu cara mengatasi insomnia yang bisa dicoba.
Kecemasan yang hilang setelah minum susu pun dapat membantu tidur lebih cepat, lho!
Selain baik untuk kualitas tidur, khasiat susu sapi juga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
2. Hindari Kafein dan Makan Berat sebelum Tidur
Cara mengatasi insomnia selanjutnya dengan memerhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Beberapa camilan ringan memang bisa membantu terlelap.
Namun, tidak demikian dengan makanan berat.
Malah, mengonsumsi makanan berat sebaiknya dihindari sebelum tidur.
Hal ini mampu menurunkan risiko insomnia akibat perut yang kekenyangan.
Hindari juga minum kopi terlalu banyak, karena kafein di dalamnya bersifat stimulan sehingga bisa membuat tubuh tetap terjaga.
Tak hanya kopi, kafein juga bisa dimiliki dari minuman, seperti teh, cokelat panas, kombucha, dan banyak lagi.
3. Jauhkan Gadget sebelum Tidur
Kurangi juga bermain gadget sebelum tidur menjadi salah satu cara mengatasi insomnia.
Kebiasaan ini dapat membuat seseorang lebih sulit untuk memejamkan mata.
Gadget menjadi salah satu penyebab insomnia pada anak-anak atau orang dewasa.
Saat bermain gadget, seseorang akan berusaja terjaga lebih lama.
Kegiatan seperti ini yang membuat rasa kantuk menghilang sehingga insomnia akan menyerang.
Baca Juga: Perbedaan Gerakan Janin Laki-Laki dan Perempuan, Simak Yuk!
4. Batasi Waktu Tidur Siang
Cara mengatasi insomnia selanjutnya adalah batasi waktu tidur siang.
Tidur siang menjadi cara yang tepat untuk mengejar kekurangan durasi tidur malam.
Namun, hal tersebut tidak selalu demikian, lho, Moms.
Faktanya, tidur siang yang terlalu lama malah bisa mengganggu jam tidur di malam hari.
Karenanya, penting untuk membatasi waktu tidur siang, atau dihindari sama sekali.
Cobalah juga melatih diri untuk mengasosiasikan tidur dengan isyarat, seperti ruangan yang gelap dan malam hari.
5. Olahraga Rutin
Cara mengatasi insomnia yang selanjutnya adalah olahraga rutin.
Olahraga dapat mengatasi insomnia sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
Diketahui, orang yang berolahraga dengan intensitas sedang selama setidaknya 30 menit setiap hari cenderung lebih sedikit mengalami kesulitan tidur.
Nah, agar kualitas tidur malam tidak terganggu, olahraga sebaiknya tidak dilakukan menjelang tidur.
Sebab, olahraga dapat meningkatkan suhu tubuh.
Padahal, untuk kualitas tidur yang baik, kondisi suhu tubuh mesti dalam rentang normal.
Faktanya, tubuh membutuhkan waktu 6 jam untuk kembali ke suhu normal.
6. Konsumsi Obat Tidur
Meski tidak disarankan, terkadang salah satu cara mengatasi insomnia perlu dengan mengonsumsi obat tidur.
Penggunaan obat tidur harus berdasarkan resep dari dokter.
Biasanya, dokter akan meresepkan obat yang sesuai dengan gejala dan penyebab insomnia.
Mengutip dari National Heart, Lung, and Blood Institute Journal, berikut ini beberapa jenis obat tidur yang bisa digunakan dalam mengatasi insomnia:
- Melatonin reseptor agonists, seperti ramelteon.
- Benzodiazepine, untuk membentuk pola tidur yang baik.
- Orexin receptor antagonists, seperti suvorexant.
- Benzodiazepine receptors agonists, seperti zaleplon, zolpidem, dan eszopiclone.
Ingat, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar manfaatnya tepat sasaran dan terhindar dari risiko efek samping merugikan.
Baca Juga: 11+ Manfaat Buah Kesemek, Baik untuk Jantung dan Penglihatan!
Cara Mengatasi Insomnia Menurut Psikologi
Seperti yang disebutkan di atas, setiap kondisi yang mendasari atau berkontribusi pada kesulitan tidur perlu ditangani secara bersamaan.
Ini termasuk masalah kesehatan mental dan fisik, serta masalah emosional atau dampak dari peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau traumatis.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit lain juga dapat menyebabkan masalah tidur dan perlu diubah.
Cara mengatasi insomnia menurut psikologi ini bisa juga dicoba, yaitu:
7. Terapi Perilaku Kognitif
Cara mengatasi insomnia yang selanjutnya adalah dengan terapi perilaku kognitif.
Terapi ini umumnya berlangsung selama 6-8 minggu untuk membuat tubuh lebih cepat mengantuk sehingga bisa tidur lebih lama.
Menariknya, cara mengatasi insomnia ini tidak selalu harus dilakukan secara tatap muka.
Terapi ini bisa dilakukan secara daring oleh dokter, suster, atau psikolog.
Biasanya, ada beberapa tahapan untuk terapi insomnia yang satu ini, seperti:
- Terapi kognitif, membuat tubuh relaks dan berpikiran positif saat hendak tidur.
- Terapi meditasi dan relaksasi, bertujuan untuk membiasakan tubuh tidur lebih cepat.
- Pembelajaran untuk tidur, membantu tubuh terbiasa dengan kebiasaan tidur yang baik.
- Terapi pembatasan tidur, untuk membatasi waktu yang dihabiskan di atas tempat tidur, baik saat sedang tidur atau tidak.
- Terapi mengontrol stimulus, untuk membantu memiliki waktu bangun dan tidur yang sama setiap harinya.
8. Perbaiki Pola Tidur
Cara mengatasi insomnia paling ampuh dan perlahan, yakni mengubah jam tidur.
Tidurlah pada waktu yang sama setiap malam.
Begitu juga di pagi hari, bangunlah pada waktu yang sama.
Usahakan untuk tidak tidur siang terlalu lama, karena dapat mengurangi rasa kantuk di malam hari.
Kebiasaan tidur berlarut-larut di siang atau malam hari akan membuat insomnia semakin parah dan sulit diatasi.
9. Lakukan Meditasi
Cara mengatasi insomnia menurut psikologi, yakni membuat kesehatan otak lebih terjaga.
Menurut penelitian Jama Internal Medicine, meditasi bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Kegiatan tersebut juga membuat tubuh lebih mudah tertidur, dengan kualitas yang lebih baik.
Selain itu, meditasi juga membantu mengurangi rasa sakit, serta mengatasi stres, kecemasan, depresi, dan masalah pencernaan.
Baca Juga: Perbedaan Gangguan Tidur dan Kebiasaan Tidur yang Buruk, Tidak Sama Lho!
10. Pakai Aroma Minyak Lavender
Kebiasaan untuk mengatasi insomnia yang selanjutnya adalah menghirup aroma minyak lavender.
Minyak lavender memberikan efek menenangkan dan dapat membantu merangsang rasa kantuk.
Hal ini pun sering digunakan pada pasien untuk mengatasi insomnia.
"Cobalah mandi air panas dengan minyak lavender sebelum tidur untuk menenangkan tubuh dan pikiran," kata Shelby Harris, psikolog klinis dari New York.
11. Tidur Minim Cahaya
Kebiasaan mengatasi insomnia yang selanjutnya adalah tidur dengan cahaya minim.
Cahaya diketahui bisa menghalangi melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur dan bangun.
Untuk itu, dianjurkan tidur dalam keadaan minim cahaya.
Matikan televisi, jauhkan perangkat elektronik, dan smartphone.
Jika membutuhkan cahaya untuk ke kamar mandi di malam hari, sebaiknya tidak menyalakan lampu.
"Rekomendasi terbaru adalah menggunakan senter," kata Charlene Gamaldo, M.D., Direktur Medis Johns Hopkins Center for Sleep di Howard County General Hospital.
12. Teknik Menenangkan
Pikiran dan tubuh yang tenang menghasilkan tidur yang nyenyak.
Ada berbagai strategi relaksasi yang dapat membantu mendapatkan pikiran yang lebih seimbang untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.
Teknik menenangkan ini membantu meningkatkan pengaturan diri dan mengurangi stres yang dapat memperburuk insomnia.
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, kegiatan relaksasi ini dapat dicoba:
- Akupuntur
- Aromaterapi
- Aktivitas fisik ringan, seperti yoga, jalan kaki, dan peregangan
- Mendengarkan musik
- Pijat
- Meditasi
- Membaca buku cetak
- Aktivitas seksual, seperti sentuhan fisik dan orgasme
- Mandi air hangat
Baca Juga: Madu untuk Asam Lambung, Apakah Efektif? Cek Faktanya!
Obat Insomnia
Cara mengatasi insomnia juga bisa dilakukan dengan berbagai jenis obat.
Berikut ini ada beberapa jenis obat tidur yang bisa Moms gunakan, seperti:
1. Obat Insomnia di Apotek Tanpa Resep Dokter
Jika perubahan gaya hidup tidak berhasil mengatasi insomnia, bisa menggunakan obat yang membuat Moms mengantuk tanpa resep dokter.
Meskipun bisa didapatkan tanpa resep, obat dari apotek ini tidak boleh Moms gunakan dalam jangka waktu lama atau dengan dosis berlebihan.
Obat yang membuat Moms mengantuk ini hanya bisa digunakan dalam jangka waktu pendek sekitar 7 hari.
Baca anjuran pakai obat apotek ini sebelum Moms menggunakannya dan ikuti instruksinya dengan baik.
Sebab, jika tidak, obat apotek ini bisa mengubah metabolisme tubuh dan sangat mungkin menimbulkan efek samping.
Obat tidur apotek yang bisa Moms dapatkan tanpa resep, yakni:
- Diphenhydramine (dengan nama merek obat tidur apotek Nytol, Sominex, Sleepinal, Compoz, Excerdin PM, Tylenol PM).
- Doxylamine (dengan nama merek obat apotek Unisom, Nighttime, Sleep aid).
Beberapa merek obat tanpa resep ini memiliki kandungan antihistamin dengan pereda rasa sakit acetaminophen.
Kandungan antihistamin ini memberikan berbagai macam efek samping yang perlu Moms waspadai.
2. Obat Tidur dengan Resep Dokter
Selain obat apotek yang Moms beli tanpa resep, ada beberapa obat yang merangsang rasa kantuk memang diresepkan dari dokter.
Umumnya dokter menggunakan pil GABA.
Pil ini bekerja pada reseptor GABA pada otak yang mengontrol rasa kantuk dan rileks.
Obat-obatan yang tergolong dalam obat GABA, antara lain:
- Ambien (zolpidem tartrate).
- Ambien CR (zolpidem tartrate).
- Lunesta (eszopiclone).
- Sonata (zaleplon).
Obat yang bekerja pada reseptor GABA pada otak ini tidak memengaruhi semua reseptor.
Oleh karena itu, obat tidur jenis ini dianggap lebih aman ketimbang obat benzodiazepin, yakni obat yang membuat Moms ngantuk dan sudah ada sejak dulu.
Baca Juga: Menu Diet Mayo untuk 13 Hari, Enak, Sehat, dan Rendah Lemak
Obat jenis GABA ini juga memiliki efek samping yang lebih rendah.
Pada kebanyakan pengguna obat ini, GABA diproses lebih cepat dalam tubuh sehingga di pagi hari ketika bangun efeknya sudah tidak terlalu terlihat.
Selain itu, ada juga obat terbaru yang digunakan untuk mengatasi insomnia, yakni Ramelteon (Rozerm).
Ramelteon akan memengaruhi langsung jam biologis tubuh termasuk siklus tidur dan bangun seseorang.
Siklus tidur bangun seseorang dikendalikan oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus.
Ramelton akan mengikat reseptor melatonin di area hipotalamus ini untuk mendorong Moms agar lekas tertidur.
Efek Ramelton ini hanya pada satu bagian otak, sehingga efek samping obat tidur ini lebih sedikit dibandingkan obat lain yang bertindak lebih umum ke beberapa bagian otak.
Akan tetapi ini bukan berarti tidak ada ketergantungan sama sekali, ketergantungan tetap bisa terjadi pada obat ini namun keparahannya cenderung lebih rendah.
Baca Juga: Mengenal Folikel Antral dan Kaitannya dengan Kesuburan Wanita
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Untuk kondisi yang tidak terlalu serius, Moms bisa menerapkan cara mengatasi insomnia tanpa obat-obatan seperti yang disebutkan di atas.
Jika tak ada perbaikan dalam beberapa hari atau insomnia dirasakan semakin parah, sebaiknya segera berobat ke dokter atau psikolog.
Ada pula beberapa tanda insomnia yang berbahaya sehingga perlu dikonsultasikan ke tenaga medis.
Tanda-tanda tersebut, antara lain:
- Insomnia terjadi lebih dari 4 minggu hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Sering terbangun saat tengah malam dalam kondisi terkejut atau napas tersendat.
Moms juga perlu segera berobat ke dokter apabila terdapat kondisi lain yang mengganggu tidur, seperti nyeri otot, heartburn, atau sensasi tidak nyaman pada tubuh.
Baca Juga: Ketahui 17 Manfaat Jambu Biji untuk Kesehatan Tubuh
Itulah tadi cara mengatasi insomnia yang bisa dipilih.
Semoga informasi ini membantu mengatasi masalah kesulitan tidur yang dialami dan segera mendapatkan waktu tidur yang berkualitas.
- https://www.nhs.uk/conditions/insomnia/
- https://www.honestdocs.id/tanya-dokter/58273098
- https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.cir.0000096493.93058.e8
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6879567/
- https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/1809754
- https://www.verywellmind.com/what-is-insomnia-5088915
- https://www.nhlbi.nih.gov/health/insomnia
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.