Cara Menghilangkan Amandel dengan Sprite, Apakah Bisa?
Apakah Moms pernah mendengar terkait cara menghilangkan amandel dengan sprite?
Cara ini dinilai lebih ampuh jika Moms meminum minuman soda tersebut menggunakan sedotan yang terbuat dari batang daun pepaya.
Sayangnya, banyak ahli yang mengatakan bahwa cara ini tidak terbukti benar.
Sebab, belum ada dasar ilmiah yang mendukung klaim ini.
Mengutip American Academy of Otolaryngology, tonsilitis atau radang amandel adalah infeksi yang terjadi pada dua bantalan jaringan berbentuk oval di bagian belakang tenggorokan.
Tanda dan gejala tonsilitis termasuk pembengkakan amandel, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di sisi leher.
Sebagian besar kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi virus biasa.
Akan tetapi, infeksi bakteri juga menyebabkan radang amandel.
Pengobatan yang tepat tonsilitis tergantung penyebabnya, penting untuk mendapatkan diagnosis yang cepat dan akurat.
Untuk kasus radang amandel sering terjadi, tidak merespons pengobatan lain, atau menyebabkan komplikasi serius.
Maka, pembedahan menjadi satu-satunya cara untuk mengatasinya.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Radang Amandel pada Bayi, Jangan Dibiarkan ya Moms!
Cara Menghilangkan Amandel dengan Sprite Tidak Disetujui Dokter
Cara menghilangkan amandel dengan sprite yang bahkan diminum melalui sedotan dari batang daun pepaya tak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Tindakan ini bahkan bisa menyebabkan bahaya apabila batang daun pepaya yang digunakan tidak dibersihkan dengan baik.
Jadi, sebaiknya Moms tidak menggunakan cara ini lagi.
Ada baiknya Moms mengikuti beberapa cara penyembuhan yang disarankan oleh dokter.
Selain itu, perawatan tonsilitis bisa berbeda sesuai dengan penyebabnya.
Namun, strategi perawatan di rumah secara umum bisa membuat gejala berkurang dan mendorong pemulihan yang lebih baik.
Jika virus adalah penyebab tonsilitis yang diharapkan, strategi ini adalah satu-satunya pengobatan.
Sebab, dokter tidak meresepkan antibiotik untuk kasus ini.
Mereka yang mengalaminya kemungkinan lebih baik dalam tujuh hingga 10 hari.
Baca Juga: Radang Amandel Tidak Boleh Minum Es?
Nah, strategi perawatan di rumah untuk digunakan selama masa pemulihan meliputi:
- Istirahat di rumah dan dorong pengidapnya untuk banyak tidur.
- Berikan cairan yang cukup, sebab banyak air bisa menjaga tenggorokan tetap lembap dan mencegah dehidrasi.
- Moms bisa berikan makanan dan minuman yang menenangkan, seperti cairan hangat semisal kaldu, teh bebas kafein, atau air hangat dengan madu. Pasien boleh mengonsumsi makanan dingin seperti es loli untuk meredakan sakit tenggorokan.
- Siapkan obat kumur air asin, dan minta pengidapnya untuk berkumur. Moms bisa memintanya untuk berkumur dengan air asin dengan 1/2 sendok teh garam meja dan 250 mililiter air hangat dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
- Gunakan pelembap udara dingin untuk menghilangkan udara kering yang selanjutnya dapat mengiritasi sakit tenggorokan, atau duduklah selama beberapa menit di kamar mandi yang beruap.
- Tawarkan permen pelega tenggorokan, permen ini bisa menjadi cara ampuh untuk meredakan sakit tenggorokan.
- Jauhkan rumah dari asap rokok dan produk pembersih yang dapat mengiritasi tenggorokan.
- Jika terjadi demam yang cukup tinggi, maka ada baiknya untuk mengonsumsi obat penurun demam. Namun, untuk demam rendah tanpa rasa sakit, maka tidak memerlukan pengobatan, hanya perlu cukup istirahat.
Baca Juga: Moms, Ini 5 Makanan Penyebab Amandel Bengkak dan Meradang
Antibiotik Bisa Jadi Cara Penyembuhan Lainnya
Jika tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.
Penisilin yang diminum selama 10 hari adalah pengobatan antibiotik paling umum yang diresepkan untuk radang amandel yang disebabkan oleh streptokokus grup A.
Jika pasien alergi terhadap penisilin, dokter akan meresepkan antibiotik alternatif.
Pasien harus meminum antibiotik sepenuhnya seperti yang ditentukan bahkan jika gejalanya hilang sama sekali.
Tidak mengambil semua obat seperti yang diarahkan dapat mengakibatkan infeksi memburuk atau menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Selain itu, tidak menyelesaikan antibiotik sepenuhnya bisa meningkatkan risiko demam rematik dan peradangan ginjal yang serius.
Baca Juga: Amandel pada Anak Membengkak, Haruskah Dioperasi?
Pembedahan untuk Atasi Radang Amandel
Pada kasus yang parah, cara menghilangkan amandel dengan sprite bukan hal yang disarankan.
Malah seharusnya pasien menjalani pembedahan untuk mengangkat amandel (tonsilektomi).
Ini biasanya dilakukan untuk mengobati tonsilitis yang sering kambuh, tonsilitis kronis atau tonsilitis bakteri yang tidak merespon pengobatan antibiotik.
Tonsilitis yang sering umumnya didefinisikan sebagai:
- Setidaknya kambuh sebanyak tujuh kali di tahun sebelumnya.
- Setidaknya kambuh lima kali setahun dalam dua tahun terakhir.
- Setidaknya kambuh tiga kali setahun dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga: 3 Hal Ini Jadi Penyebab Utama Radang Amandel Anak
Tonsilektomi bisa dilakukan jika tonsilitis menyebabkan komplikasi yang sulit ditangani, seperti:
- Apnea tidur obstruktif.
- Kesulitan bernapas.
- Kesulitan menelan, terutama daging dan makanan tebal lainnya.
- Abses yang tidak membaik dengan pengobatan antibiotik.
Tonsilektomi biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan.
Kecuali jika pasien masih sangat kecil, memiliki kondisi medis yang kompleks atau jika komplikasi muncul selama operasi.
Itu berarti pasien tidak bisa pulang pada hari operasi.
Pemulihan total biasanya bisa memakan waktu tujuh hingga dua pekan.
Kini Moms paham bahwa cara menghilangkan amandel dengan sprite itu bukan hal yang direkomendasikan dokter.
Jadi, jika Moms atau orang terdekat mengalami gejala radang amandel, temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
- https://www.enthealth.org/conditions/tonsillitis/
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/amandel-39
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tonsillitis/symptoms-causes/syc-20378479
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.