29 Mei 2024

Cara Menghitung Kontraksi yang Penting Diketahui Ibu Hamil

Ketahui beda kontraksi palsu dan kontraksi asli jelang persalinan
Cara Menghitung Kontraksi yang Penting Diketahui Ibu Hamil

Foto: Freepik.com/tirachardz

Moms yang memasuki trimester ketiga atau akhir kehamilan, wajib tahu cara menghitung kontraksi agar bisa menyiapkan diri untuk persalinan.

Cara menghitung kontraksi sangatlah mudah.

Moms hanya memerlukan beberapa alat bantu seperti stopwatch atau aplikasi penghitung kontraksi di smartphone.

Proses ini melibatkan pencatatan awal kontraksi, durasi kontraksi, dan interval antara kontraksi.

Pencatatan tidak hanya berguna bagi ibu hamil, tetapi juga sangat membantu bagi tenaga kesehatan yang akan mendampingi Moms selama proses persalinan.

Baca Juga: 5 Perbedaan Masuk Angin dan Hamil, Perhatikan Moms!

Jenis Kontraksi

Kontraksi (Orami Photo Stocks)
Foto: Kontraksi (Orami Photo Stocks)

Sebelum mencari tahu cara menghitung kontraksi, pahami dahulu jenis-jenis kontraksi berikut ini, Moms.

1. Kontraksi Dini

Kontraksi dini adalah salah satu tahapan awal dari proses persalinan, di mana perut ibu hamil mulai mengeras karena otot-otot rahim berkontraksi.

Ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan untuk melahirkan, tetapi bukan berarti proses kelahiran akan terjadi segera.

Kontraksi dini bisa terjadi beberapa minggu, hari, atau jam sebelum persalinan sebenarnya dimulai.

Penyebabnya bisa karena peregangan ligamen sekitar rahim karena pertumbuhan janin, adanya tekanan pada rahim dan organ sekitarnya, dan perubahan hormonal yang mempersiapkan tubuh untuk persalinan.

Secara umum, kontraksi dini ditandai dengan beberapa ciri berikut.

  • Kontraksi terjadi setiap 5 hingga 15 menit.
  • Durasi dari masing-masing kontraksi bisa antara 30 detik hingga 2 menit.
  • Sensasi yang dirasakan bisa mirip dengan kram menstruasi atau tekanan di bagian bawah punggung dan panggul.

Baca Juga: Pedoman Isi Piringku Ibu Hamil untuk Penuhi Gizi Harian

2. Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu dikenal juga dengan sebutan Braxtons Hicks.

Kontraksi palsu adalah kontraksi rahim yang terjadi secara tidak teratur dan tidak konsisten dalam hal intensitas atau frekuensi.

Melansir laman Cleveland Clinic, kontraksi palsu banyak dialami oleh wanita selama kehamilan, terutama di trimester kedua dan ketiga.

Berbeda dengan kontraksi yang sebenarnya, kontraksi palsu tidak membawa kepada persalinan aktif dan umumnya dianggap sebagai latihan tubuh untuk persalinan.

Kontraksi palsu dapat dipicu oleh beberapa faktor, termasuk dehidrasi, kelelahan karena aktivitas fisik berlebih, dan stres.

Ciri-ciri kontraksi palsu antara lain:

  • Waktu antara setiap kontraksi bisa bervariasi dan tidak konsisten.
  • Kontraksi tidak meningkat dalam intensitas atau frekuensi.
  • Kontraksi seringkali berhenti atau berkurang intensitasnya ketika ibu hamil bergerak, berjalan, atau mengubah posisi.
  • Hanya terasa di bagian depan perut dan tidak menyebar ke seluruh area perut atau punggung.
  • Tidak menyebabkan pembukaan serviks atau kemajuan dalam persalinan.

3. Kontraksi Persalinan

Ini merupakan kontraksi yang menjadi tanda persalinan sebenarnya.

Kontraksi persalinan terjadi ketika otot-otot rahim mengencang dan kemudian mengendur secara ritmis, yang bertujuan untuk membantu membuka leher rahim (serviks) agar bayi dapat lahir.

Beberapa ciri kontraksi persalinan, yakni:

  • Kontraksi memiliki pola yang teratur dan interval antar kontraksi semakin pendek.
  • Intensitas kontraksi juga meningkat, membuatnya terasa lebih kuat dan lama seiring berjalannya waktu.
  • Melansir WebMD, kontraksi tidak mereda meskipun ibu hamil telah mengubah posisi atau beristirahat.
  • Kontraksi berperan dalam membuka serviks dari tertutup hingga mencapai pembukaan penuh sekitar 10 sentimeter, yang diperlukan untuk melahirkan bayi.

Baca Juga: Primigravida, Wanita yang Sedang Hamil untuk Pertama Kalinya

Cara Menghitung Kontraksi

Kontraksi saat Hamil
Foto: Kontraksi saat Hamil (Momjunction.com)

Lantas, bagaimana cara menghitung kontraksi? Berikut langkah-langkahnya yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil.

1. Catat Waktu Mulai Kontraksi

Salah satu cara menghitung kontraksi yang benar yakni dengan mencatat waktu pertama kali ibu hamil merasakan kram perut atau pengencangan rahim.

Dalam hal ini, Moms bisa menggunakan jam atau stopwatch untuk mencatat waktu tepat ketika kontraksi dimulai.

2. Ukur Durasi Kontraksi

Cara menghitung kontraksi selanjutnya yaitu catat berapa lama kontraksi berlangsung. Jadi, Moms perlu mengukur dari waktu mulai hingga kontraksi berhenti.

Durasi ini menunjukkan seberapa lama rahim ibu hamil mengencang dalam satu kontraksi.


3. Catat Waktu antara Kontraksi

Waktu antara kontraksi dikenal juga sebagai frekuensi kontraksi.

Dalam hal ini, Moms perlu menghitung waktu yang berlalu dari awal satu kontraksi hingga awal kontraksi berikutnya.

Cara menghitung kontraksi ini akan membantu Moms dalam mengetahui seberapa sering kontraksi terjadi.

4. Perhatikan Pola Kontraksi

Jangan lupa tulis dan amati pola kontraksi selama satu jam.

Lihatlah apakah kontraksi menjadi lebih sering dan lebih lama.

Kontraksi yang teratur dan semakin sering menunjukkan kemajuan dalam proses persalinan.

Baca Juga: Mual Muntah saat Hamil Pertanda Janin Kuat? Ini Kata Dokter!

Manfaat Menghitung Kontraksi

Kontraksi Palsu
Foto: Kontraksi Palsu (Orami Photo Stocks)

Cara menghitung kontraksi ini memiliki berbagai manfaat bagi ibu hamil, di antaranya:

1. Membedakan Kontraksi Palsu dan Nyata

Memahami cara menghitung kontraksi dapat membantu ibu hamil dalam membedakan antara kontraksi palsu (Braxton Hicks) dan kontraksi persalinan yang sebenarnya.

Ini merupakan informasi penting karena dapat membantu ibu hamil menentukan apakah tanda-tanda yang dirasakan adalah bagian dari proses persalinan atau hanya latihan tubuh yang belum mengarah pada proses persalinan.

2. Mengurangi Kecemasan

Menghitung kontraksi juga bisa meredakan kecemasan pada ibu hamil.

Hal ini karena menghitung kontraksi membantu ibu hamil memahami apa yang terjadi pada tubuh mereka.

Dengan mengetahui apakah kontraksi yang dialami adalah Braxton Hicks (kontraksi palsu) atau kontraksi persalinan yang sebenarnya, Moms dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang kapan harus beristirahat di rumah dan kapan harus pergi ke rumah sakit.

3. Mempersiapkan Persalinan di Rumah Sakit

Menghitung kontraksi bukan hanya berguna untuk membedakan antara kontraksi palsu dan kontraksi yang menandakan awal persalinan, tetapi juga memberikan indikasi yang jelas tentang waktu yang tepat untuk berangkat ke rumah sakit.

Jadi, ibu hamil dan keluarganya memiliki waktu yang lebih baik untuk mengatur keperluan yang diperlukan sebelum pergi ke rumah sakit.

Hal ini termasuk mengemas barang-barang yang diperlukan, menghubungi rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan, dan mengatur transportasi.

Dengan begitu, ibu hamil dapat mengurangi risiko pergi ke rumah sakit terlalu dini atau terlambat.

Baca Juga: 7 Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Mau Menyusu, Jangan Panik!

Demikian informasi seputar kontraksi pada ibu hamil serta cara menghitung kontraksi yang tepat.

Semoga berguna bagi Moms yang sudah mendekati waktu bersalin, ya.

  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/contractions-how-to-time
  • https://www.webmd.com/baby/labor-signs
  • https://www.webmd.com/baby/true-false-labor
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22965-braxton-hicks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.