03 Oktober 2023

Menjelang Melahirkan Apakah Bayi Masih Bergerak Aktif?

Menjelang persalinan, Si Kecil masih bergerak di dalam perut, lho!

Mendekati akhir kehamilan, tubuh Moms dan Si Kecil bersiap untuk persalinan. Mungkin Moms bertanya-tanya, saat menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak?

Menurut penelitian di The Journal of Perinatal Education, saat menjelang persalinan, paru-paru Si Kecil telah matang dan ia memakan lapisan lemak pelindung.

Hal tersebut menyerupai ciri khas bayi baru lahir.

Lebih lanjut, studi di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of United States of America mengemukakan bahwa ketika seorang bayi siap untuk hidup di luar rahim ibu, tubuhnya melepaskan sejumlah kecil zat.

Zat tersebut bertugas untuk memberitahukan kepada tubuh sang ibu untuk memulai persalinan.

Wajar saja jika timbul pertanyaan, ketika menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak.

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah ya.

Selama kehamilan, ligamen Moms perlahan mengendur dan meregang untuk memberi ruang saat Si Kecil harus melewati jalan keluar dari jalan lahir.

Saat akhir dari trimester ketiga atau mendekati persalinan, kepala Si Kecil akan mulai bergerak ke bawah menuju panggul.

Ketika bayi sudah masuk ke panggul, hal inilah yang biasa dokter katakan sebagai keadaan di mana Moms sudah siap melahirkan si buah hati.

Baca Juga: Kumpulan Resep Mie Gacoan yang Mudah Dibuat, Dijamin Enak!

Menjelang Melahirkan Apakah Bayi Masih Bergerak?

Pemeriksaan Kehamilan
Foto: Pemeriksaan Kehamilan (Utswmed.org)

Mengutip laman Women and Infants, terkait pertanyaan tentang menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak, membuat bingung banyak ibu.

Karena, bisa saja bayi menjadi sedikit kurang aktif saat waktu persalinan semakin dekat.

Tetapi, Moms seharusnya masih merasakan bayi bergerak beberapa kali dalam 1 jam. Jika tidak, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.

Pergerakan bayi dalam kandungan memang memiliki peran penting dalam mengindikasikan kesehatan dan kelayakan janin.

Selama kehamilan, pergerakan bayi merupakan tanda bahwa janin sedang berada dalam kondisi baik dan mendapatkan cukup oksigen serta nutrisi dari ibu.

Gerakan-gerakan ini juga mengindikasikan bahwa sistem saraf janin sedang berkembang dengan baik.

Pada tahap menjelang persalinan, beberapa ibu mungkin mengalami perubahan pola pergerakan bayi.

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti ukuran janin yang semakin besar dan ketersediaan ruang di dalam rahim yang semakin berkurang.

Beberapa bayi memang bisa terasa kurang aktif menjelang persalinan, tetapi secara umum, bayi seharusnya masih bergerak beberapa kali dalam satu jam.

Penting untuk dicatat bahwa setiap janin memiliki pola pergerakan yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, Moms patut curiga apabila tidak merasakan pergerakan bayi, termasuk menjelang persalinan.

Baca Juga: 20+ Senam Ibu Hamil 8-9 Bulan untuk Melancarkan Persalinan

Bagaimana Gerakan Bayi saat Akan Lahir?

USG Janin
Foto: USG Janin (Orami Photo Stock)

Mengutip Very Well Family, biasanya, janin akan mulai bergerak sekitar minggu ke 18–24 kehamilan.

Pada awalnya, mungkin sulit untuk membedakan apakah yang dirasakan adalah gerakan bayi atau gas.

Namun, seiring berjalannya waktu, pergerakan tersebut akan menjadi lebih berkarakteristik dan kokoh.

Itu adalah sesuatu yang Moms nantikan, kepastian bahwa anak tersebut berkembang secara normal dan akan sehat serta kuat ketika dilahirkan.

Tetapi kualitas dari gerakan-gerakan itu kadang-kadang bisa berubah saat Moms melewati usia kehamilan minggu ke-30.

Bayi tidak lagi bisa membalikkan badan dengan mudah karena rahim menjadi semakin sempit.

Ini yang membuat banyak Moms bingung dan bertanya, menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak.

Gerakan bayi saat menjelang lahir mungkin tidak lagi terasa seperti akrobatik.

Moms mungkin merasakan sedikit geli dan gerakan yang menggeliat. Mungkin juga ada pukulan atau tendangan tiba-tiba yang terasa sangat tidak nyaman.

Pada saat yang sama, bayi mungkin lebih jarang bergerak hanya karena ruang gerak yang lebih sedikit.

Moms mungkin diberi tahu untuk tidak khawatir, bahwa jarangnya bayi bergerak menjelang persalinan karena ia baru saja menyesuaikan diri dengan posisi lahir.

Namun, ada kalanya perubahan ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari pihak medis.

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!


Mengukur Gerakan Bayi Menjelang Melahirkan

Mengukur Detak Jantung Janin
Foto: Mengukur Detak Jantung Janin (Freepik.com/dashu83)

Secara umum, gerakan bayi di awal kehamilan cukup besar dan sangat terasa.

Sementara di akhir kehamilan, gerakannya lebih terasa seperti menggeliat dan tusukan yang lebih kecil.

Ini memang bisa membuat ibu hamil merasakan kecemasan menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak atau tidak.

Kebingungan akan hal mengenai menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak, karena sejak awal hamil Moms merasa sehatnya janin ditandai dengan pergerakannya.

Padahal, bayi tetap bergerak menjelang lahir, terutama ketika dia mulai mengambil posisi verteks (kepala menunduk) di dalam rahim.

Namun, jika Moms yakin perubahan keaktifan gerakan bayi ini tidak normal, dokter dan bidan biasanya akan meminta Moms untuk membuat jurnal penghitungan tendangan janin.

Ini memungkinkan Moms melacak jam demi jam, seberapa sering merasakan gerakan yang berbeda muncul dari bayi.

Tidak ada aturan pasti, tetapi kebanyakan dokter menyarankan bahwa merasakan 10 gerakan berbeda selama 2 jam terus menerus adalah tanda bahwa janin dalam kondisi baik-baik saja.

Membuat jurnal juga memungkinkan Moms lebih waspada terhadap gerakan halus yang terkadang sulit terasa.

Pastinya, ketika orangtua membuat persiapan untuk segala hal mulai dari perjalanan ke rumah sakit hingga mengecat kamar bayi, bisa jadi ada banyak stres yang dialami.

Bukan hal yang aneh jika seorang ibu menjadi kurang menyadari rasa geli saat tingkat stres sedang tinggi.

Menurut Humboldt General Hospital, disebutkan juga bahwa pertanyaan menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak, terjawab jika bayi memang akan kurang aktif gerakannya.

Wanita sering memerhatikan bahwa bayi mereka kurang aktif sehari sebelum persalinan dimulai.

Hal ini tidak ada yang tahu pasti kenapa, tetapi mungkin bayi sedang menyimpan energinya untuk persalinan.

Baca Juga: 10+ Review Sabun Anak yang Aman dan Bagus untuk Kulit Si Kecil

Tanda Bayi Masih Bergerak Jelang Melahirkan

Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibu Hamil (Orami Photo Stocks) (Orami Photo Stock)

Lalu apa saja tanda-tanda bayi masih bergerak menjelang melahirkan. Tanda ini merupakan hal yang akan dirasakan ibu hamil saat mendekati persalinan.

1. Pernapasan Lega

Tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah pernapasan lega.

Masih ingat ketika Moms merasa pernapasan yang terengah-engah, utamanya yang dialami sejak awal trimester ketiga?

Nah, biasanya hal itu akan hilang karena Si Kecil telah turun ke panggul menjelang melahirkan.

Sebelum terjatuh, seorang bayi meringkuk tepat di bawah tulang rusuk ibunya.

Begitu Si Kecil turun ke daerah panggul, tekanan pada paru-paru Moms akan berkurang.

Ini memungkinkan Moms untuk menarik napas dalam-dalam dan bernapas secara alami.

2. Perubahan di Abdomen

Tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah perubahan di abdomen.

Saat bayi turun, dia bergerak ke bagian bawah perut dan meletakkan kepalanya di panggul Moms.

Saat ini terjadi, sebagian besar Moms dapat melihat bahwa bentuk perut hamil mereka sekarang menggantung lebih rendah dari sebelumnya.

Beberapa Moms bahkan dapat merasakan kepala bayi mereka berada tepat di bawah tulang panggul, menurut Dr. Sears, seorang dokter anak di Toronto.

Saat duduk, bayi akan merasa seperti berada di pangkuan Moms.

Meskipun Moms tidak menyadarinya, orang lain yang sering melihatnya akan melihat perubahannya dengan jelas.

3. Sakit di Vagina

Tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah timbulnya rasa sakit di vagina.

Saat bayi masih bergerak menjelang melahirkan, Moms mungkin merasakan sakit di vagina, perineum atau rektum.

Tentunya, hal ini membuat Moms bisa sangat tidak nyaman, bahkan menyakitkan.

Keadaan ini dapat membuat Moms merasa seolah-oleh Si Kecil berada jauh di bawah panggul hingga ia hampir keluar.

Baca Juga: Mengenal Tanda dan Gejala OCD yang Perlu Kamu Pahami!


4. Kontraksi

Tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah kontraksi.

Dilansir dari Tommys.org, selama kehamilan, Moms mungkin merasakan perut menegang selama beberapa detik lalu rileks kembali.

Ini bisa terjadi di trimester kedua sehingga dianggap sebagai kontraksi palsu.

Tapi, tidak berarti Moms akan melahirkan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mengutip Very Well Family, saat mendekati akhir kehamilan, kontraksi Braxton Hicks mungkin menjadi lebih kuat, jadi mudah untuk salah mengira itu sebagai awal persalinan.

Kontraksi Braxton Hicks tidak teratur dan tidak berlangsung lama. Meskipun bisa jadi tidak nyaman, itu tidak menyakitkan.

Hubungi dokter kandungan atau bidan tempat bersalin untuk meminta nasihat jika Moms merasa khawatir tentang ketegangan perut atau kram yang mungkin menjadi awal persalinan.

5. Sering Buang Air Kecil

Salah satu tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah Moms akan sering buang air kecil.

Sementara bagian atas perut Moms merasakan kelegaan karena Si Kecil tidak lagi beristirahat terlalu tinggi, tapi bagian bawah tubuh mungkin merasakan beberapa efek yang terdampak.

Posisi bayi yang bergerak menjelang melahirkan meningkatkan tekanan pada kandung kemih Moms, karena kepala Si Kecil berada lebih dekat dengannya.

Sebenarnya, sering buang air kecil selama kehamilan adalah hal biasa.

Akan tetapi, perjalanan ke kamar mandi dapat meningkat lebih sering lagi setelah Si Kecil turun ke panggul sebagai tanda siap lahir ke dunia.

6. Diare

Moms yang mengalami diare juga menjadi bagian dari tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan.

Sama seperti otot di rahim Moms yang mengendur untuk persiapan persalinan, otot-otot lain di tubuh termasuk rektum pun mengalami perubahan menjelang melahirkan.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko diare.

Ini bisa menjadi gejala persalinan yang mungkin Moms alami di waktu lain selama kehamilan. Meskipun menyusahkan, diare jelang persalinan merupakan hal yang normal terjadi.

Sehingga, pastikan Moms untuk tetap terhidrasi dan ingatlah bahwa ini mungkin tanda baik jelang persalinan yang ditunggu-tunggu.

Tentunya, diare saat hamil pun dapat menyebabkan usus kosong sehingga memberi banyak ruang Si Kecil untuk berjalan menuju keluar.

Baca Juga: 4 Penyebab Gerakan Janin Terasa di Perut Bagian Bawah

7. Nafsu Makan Meningkat

Tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah meningkatnya nafsu makan Moms.

Mengutip Hello Motherhood, dokter senior dan spesialis pengembangan untuk Conceive Easy, Dr. Renee Hanton mengatakan, banyak ibu hamil mengalami kesulitan untuk mengonsumsi makanan bergizi lengkap selama trimester ketiga.

Akan tetapi, jelang persalinan dan minimnya gerakan bayi maka berkurang pula tekanan pada paru-paru dan tekanan pada perut.

Sehingga, membuat Moms memiliki nafsu makan lebih terutama saat jelang persalinan.

8. Bloody Show

Moms, tanda bayi masih bergerak menjelang melahirkan selanjutnya adalah bloody show.

Hal ini terjadi karena kombinasi kepala Si Kecil yang turun ke rongga panggul dan kontraksi sebelum melahirkan, membuka sumbatan lendir yang sebelumnya menutup serviks.

Beberapa Moms memerhatikan 1 kali keluarnya sumbat lendir yang jelas dan yang lain hanya melihat peningkatan keputihan yang diwarnai darah.

Beberapa pembuluh darah kecil di leher rahim pecah saat leher rahim menipis.

Jadi, Moms mungkin melihat mulai dari lendir merah muda warna merah kecokelatan.

Jika keputihan Moms menunjukkan lebih banyak darah daripada lendir seperti periode menstruasi atau banyak darah merah cerah, laporkan hal ini kepada dokter atau bidan.

Begitu Moms melihat pertanda berdarah, kemungkinan besar akan mulai melahirkan dalam 3 hari, tetapi beberapa ibu bertahan selama 1 atau 2 minggu lagi.

9. Ketuban Pecah

Ketuban Pecah
Foto: Ketuban Pecah (Orami Photo Stock)

Tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah ketuban pecah.

Selama hamil Si Kecil berkembang di dalam kantung cairan yang disebut kantung ketuban.

Nah, saat menjelang melahirkan, Si Kecil akan siap menerjang kantung ketuban sehingga pecah dan cairan keluar melalui vagina.

Ketuban Moms bisa pecah kapan saja selama persalinan. Beberapa bayi bahkan lahir saat ketuban pecah.

Moms mungkin mengalami semburan air yang besar atau hanya tetesan air.

Jadi, mungkin tidak yakin apakah ketubah pecah atau baru saja pipis.

Jika Moms merasa ketuban pecah, hubungi bidan atau rumah sakit sesegera mungkin.

Sebaiknya, Moms mencatat kapan ketuban pecah.

Beritahukan ke bidan atau dokter kandungan jika airnya berbau atau berwarna, dan Moms kehilangan darah.

Ini bisa berarti baik Moms maupun Si Kecil membutuhkan perhatian segera.

Mungkin membantu untuk memakai pembalut (bukan tampon) sehingga dapat menunjukkan kepada dokter kandungan maupun bidan tentang apa yang terjadi.

Baca Juga: 10 Cara Mengusir Kucing tanpa Menyakiti, Wajib Dicoba!


10. Gerakan Berkurang

Gerakan bayi menjelang lahir akan berkurang. Ketika Si Kecil mulai memasuki panggul menjelang melahirkan, Moms kemungkinan akan merasakan gerakan janin yang semakin sedikit.

Jadi, tidak perlu lagi bertanya dan bingung menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak atau tidak, karena walau bergerak, memang gerakannya lebih sedikit.

Ini karena dia telah tumbuh terlalu besar untuk menendang seperti dulu.

Pada akhir kehamilan, lebih dari 95% bayi telah berada pada posisi yang tepat untuk lahir, kepala menunduk dan dengan dagu menempel di dada.

Mereka cenderung tetap dalam posisi ini, sehingga mengurangi gerakan janin.

Namun, Moms harus ingat untuk terus merasakan Si Kecil bergerak tepat saat akan melahirkan dan selama persalinan.

Jika Moms merasa gerakan Si Kecil melambat, berhenti atau berubah, segera hubungi bidan atau dokter kandungan di tempat bersalin yang Moms rencanakan.

11. Wasir

Tanda bayi masih bergerak jelang melahirkan adalah wasir.

Mengutip Medical News Today, wasir bisa menjadi tanda menjelang melahirkan ketika bayi masih bergerak.

Wasir dialami Moms karena peningkatan di area vagina dan rektal.

Tekanan dari Si Kecil jelang persalinan dapat meningkatkan wasir atau menyebabkannya.

Sembelit pun bisa meningkat karena pergeseran tekanan di dalam tubuh wanita.

12. Sakit di Bagian Panggul

Moms akan merasakan sakit di bagian panggul ketika bayi masih bergerak menjelang melahirkan.

Hal ini disebabkan karena tekanan dari kepala calon bayi ke ligamen panggul.

Maka, Moms sadar bahwa hal ini terjadi di waktu tertentu saat bergerak.

Nyeri di bagian panggul ini adalah tanda Si Kecil bergerak mendekati waktu persalinan.

Tetapi, jika Moms mengalami sakit terus-menerus dan konstan, langsung berkonsultasi dengan dokter ya Moms.

Jika Moms merasa akan melahirkan, dokter kandungan mungkin telah memberi tahu tentang hal yang harus dilakukan ketika hari perkiraan persalinan sudah dekat.

Biasanya, dokter kandungan atau bidan akan memberitahu untuk menghubungi jika kontraksi datang sekitar 5 menit untuk setidaknya 1 jam.

Kontraksi persalinan tidak akan semuanya berjarak tepat, tetapi jika kontraksi menjadi cukup konsisten, akan lebih menyakitkan dan lebih lama.

Biasanya masing-masing sekitar 30–70 detik, itulah saatnya Moms untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Jika Moms merasa akan melahirkan tetapi tidak yakin, segera hubungi rumah sakit atau bidan tempat bersalin.

Baca Juga: Ampuh dan Aman, Ini 5 Cara Mengatasi Wasir Saat Hamil

Kapan Perlu Segera ke Dokter?

Ibu Hamil Periksa ke Dokter
Foto: Ibu Hamil Periksa ke Dokter (Freepik.com/valuavitaly)

Moms harus selalu menghubungi dokter kandungan atau bidan jika:

1. Mengalami Perdarahan

Pendarahan ditandai dengan keluarnya cairan berwarna merah cerah (bukan cokelat atau merah muda).

2. Ketuban Pecah

Waspada jika keluar cairan ketuban yang warnanya tampak hijau atau cokelat.

Ini bisa menjadi tanda bahwa mekonium, atau tinja pertama bayi Moms telah keluar, yang bisa berbahaya jika Si Kecil menelannya saat lahir.

3. Penglihatan Kabur, Sakit Kepala Parah atau Pembengkakan Tiba-Tiba

Ini semua bisa menjadi gejala preeklamsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi akibat kehamilan dan membutuhkan perhatian medis.

Ada beberapa trik alami yang dapat membantu menginduksi persalinan yang dapat Moms coba sendiri di rumah, termasuk jalan kaki, berhubungan seks dengan Dads, makanan pedas, dan akupunktur.

Meski demikian, tidak banyak penelitian yang mendukung metode tersebut.

Karenanya, Moms harus selalu berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencoba apa pun yang untuk mempercepat kedatangan Si Kecil dalam keluarga.

Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Bayi umumnya akan memberitahukan dengan beragam cara ketika ia siap untuk bertemu dengan Moms serta Dads dan keluarga lainnya.

Jadi, jangan terlalu mengkhawatirkan tentang menjelang melahirkan apakah bayi masih bergerak atau tidak, ya.

Cobalah untuk menikmati momen-momen trimester akhir dengan tenang sebelum akhirnya Si Kecil lahir ke dunia.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1948087/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15044702/
  • https://www.womenandinfants.org/services/pregnancy/pregnancy-planner
  • https://www.verywellfamily.com/what-to-do-if-your-baby-is-not-kicking-2371400
  • https://www.verywellfamily.com/what-does-it-mean-when-your-baby-drops-2759074
  • https://www.hellomotherhood.com/article/77215-signs-baby-dropping-during-pregnancy/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/322456#when-does-it-happen

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.