Ketahui Perbedaan Kontraksi Palsu dan Tanda Akan Melahirkan
Moms, kontraksi adalah salah satu tanda umum menjelang persalinan. Namun, kenyataannya tidak semua kontraksi harus diwaspadai sebagai tanda segera melahirkan.
Ada yang dinamakan kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Lalu, pada usia kehamilan berapa biasanya Moms akan mengalami kontraksi palsu ini?
Menurut American Pregnancy Association, kontraksi Braxton Hicks dapat dimulai sedini mungkin dari trimester kedua atau ketika usia kehamilan 13-28 minggu.
Namun, umumnya Moms dapat mengalami kontraksi palsu ini pada trimester ketiga, yaitu dimulai saat usia kehamilan 28 minggu sampai waktu melahirkan.
Ketika kontraksi palsu ini terjadi, otot-otot rahim mengencang dalam waktu sekitar 30-60 detik, atau paling lama selama 2 menit. Gejala yang paling terasa ketika bagian perut atas terasa menegang.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Kontraksi Rahim Pascamelahirkan
Braxton Hicks sering disebut juga persiapan untuk peristiwa nyata dan kesempatan bagi Moms untuk melakukan latihan pernapasan. Adapun kondisi kontraksi palsu ini bisa digambarkan dengan beberapa hal, seperti:
- Intensitasnya tidak beraturan
- Jarang terjadi dan umumnya tidak dapat diprediksi
- Bisa terasa sakit atau tidak sama sekali
- Gejala tidak akan bertambah kuat
- Perubahan posisi atau gerakan bisa meredakan gejalanya
Perbedaan Kontraksi Palsu dan Tanda akan Melahirkan
Foto: americanpregnancy.org
Tentunya Moms harus memerhatikan perbedaan kontraksi palsu dan asli jelang persalinan.
Menurut dr. David McKenna, dokter kandungan dari Ohio, mengungkapkan kontraksi tanda melahirkan tidak terjadi sebentar dan akan semakin kuat seiring berjalannya waktu.
“Kontraksi jelang persalinan akan berlangsung satu menit penuh. Moms juga tidak mampu berjalan atau berbicara. Selain itu, kontraksi akan terjadi teratur, misalkan berjarak sekitar 5 sampai 20 menit, dan bisa berlangsung selama 1 jam atau lebih,” jelas dr. David.
Berbeda dengan kontraksi palsu, rasa sakit kontraksi jelang persalinan akan berpusat bagian perut atau punggung bagian bawah.
Kontraksi akan semakin kuat dan tidak berkurang sakitnya meskipun Moms bergerak atau mengubah posisi.
Kontraksi jelang persalinan juga dibarengi dengan pecahnya air ketuban yang keluar dan muncul bercak berdarah dari vagina.
Jika terjadi pecahnya air ketuban, sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat agar Moms mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 6 Cara Meredakan Nyeri Kontraksi Melahirkan
Faktor Pemicu Kontraksi Palsu
Foto: verywellfamily.com
Penyebab kontraksi palsu memang tidak dapat diprediksi karena kemunculannya bisa terjadi tiba-tiba.
Intensitas terjadinya kontraksi palsu juga beragam dan tidak beraturan. Namun ternyata, ada beberapa hal yang menjadi pemicu kontraksi palsu.
Menurut American Pregnancy Association, ini faktor pemicu terjadinya kontraksi palsu, yaitu:
- Ketika ibu atau bayinya sangat aktif
- Ketika seseorang menyentuh perut Moms
- Bisa terjadi ketika kandung kemih terasa penuh
- Setelah berhubungan seks
- Ibu hamil alami dehidrasi
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Kelahiran Prematur, Ini Penyebab Kontraksi Dini saat Hamil
Cara Redakan Gejala Kontraksi Palsu
Foto: babylist.com
Sebenarnya, kontraksi palsu tidak memerlukan penanganan medis yang serius.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan kalau Moms alami kontraksi palsu, sebaiknya jaga cairan tubuh dengan baik.
Tubuh yang terhidrasi mencegah dehidrasi dan tidak cepat membuat Moms merasa kelelahan.
ACOG juga menyatakan kalau kontraksi ini lebih sering terjadi pada sore atau malam hari, sehingga ada baiknya Moms selalu memerhatikan kapasitas tubuh.
Pregnancy Birth and Baby merekomendasikan Moms untuk berbaring, berjalan, berendam di air hangat, dan melakukan pijatan saat mengalami kontraksi palsu.
Ingat, Moms, menjelang waktu persalinan banyak tanda yang akan terjadi. Selalu waspada terhadap tanda tersebut agar terhindar dari segala jenis komplikasi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.