Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar dan Cara Mendeteksinya
Apakah Moms tahu adanya kemungkinan bayi terlilit tali pusar?
Ini adalah tali yang menghubungkan Moms dan janin selama kehamilan berlangsung. Salah satu permasalahan yang ditemui di dunia kehamilan adalah bayi terlilit tali pusar.
Tali ini memiliki satu vena dan dua arteri, yang bertanggung jawab untuk mensuplai bayi dengan darah kaya nutrisi yang mengandung oksigen dari plasenta.
Umumnya kejadian janin yang terlilit tali pusar tidak selalu membahayakan, dan tidak mencekik janin, karena tali pusar yang sehat dilindungi oleh jeli yang disebut Wharton’s jelly.
Jeli ini berfungsi untuk menjaga tali pusar tetap elastis, meski janin aktif bergerak dalam kandungan.
Biasanya lilitan tali pusar terjadi karena gerakan janin yang sangat aktif.
Ketika janin bergerak memutar, sementara posisi lehernya dikelilingi tali pusar yang panjangnya bisa mencapai 50 cm, maka risiko terlilit di leher sangat besar.
Akibatnya dapat menghambat aliran darah yang membawa oksigen pada janin. Hambatan aliran darah ini juga dapat terjadi ketika tali pusar melilit terlalu kuat pada leher janin.
Apa penyebab lain bayi terlilit tali pusar? Yuk simak di bawah ini, Moms.
Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!
Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
Seperti yang telah dibahas di awal, penyebab janin terlilit tali pusar adalah pergerakan janin yang aktif di dalam kandungan, dan ini merupakan hal yang normal.
Dikutip dari American Baby and Child Law Center, seiring bertambahnya usia kehamilan bayi, begitu pula meningkatnya kemungkinan bayi terlilit tali pusar.
Moms kemungkinan tidak akan merasakan gejala apapun, sehingga tidak dapat mengetahui bahwa tali pusar sudah melilit janin atau tidak ketika masih di dalam kandungan.
Selain karena gerakan janin yang aktif dan usia dari kandungan, terdapat beberapa kemungkinan penyebab janin terlilit tali pusar antara lain :
- Memiliki cairan ketuban yang berlebihan.
- Hamil anak kembar.
- Tali pusar yang panjang.
- Struktur tali pusar yang lemah.
- Ketuban pecah prematur (PROM).
Melansir Healthline, tidak ada cara pasti untuk menghindari bayi terlilit tali pusar. Adapun kondisi tersebut tidak pernah disebabkan oleh apa yang telah dilakukan sang ibu.
Baca Juga: Hamil Anggur: Definisi, Penyebab, dan Tanda yang Harus Diwaspadai
Tipe-Tipe Lilitan Tali Pusar pada Bayi
Kondisi bayi terlilit tali pusar memiliki dua tipe yang berbeda. Perbedaan ini bisa terjadi karena perbedaan panjang tali pusar serta pergerakan bayi yang terlalu aktif.
Adapun tipe lilitan tali pusar pada bayi menurut American Baby and Child Law Center, adalah sebagai berikut:
1. Tipe A "Unlocked"
Ketika ujung tali pusar yang terhubung ke plasenta melintasi ujung yang terhubung ke bayi, hal ini bisa menyebabkan bayi terlilit tali pusar.
Namun, kondisi ini disebut dengan disebut tali pusat yang "unlocked" atau “tidak terkunci”, dan kemungkinan besar akan lepas secara alami ketika bayi bergerak lagi di dalam rahim.
2. Tipe B "Locked"
Ketika ujung tali pusar yang terhubung ke plasenta menyilang di bawah ujung terhubung ke bayi, kondisi disebut tali pusar yang "locked" atau “terkunci”. Kondisi tali pusar ini, cenderung tidak terurai secara sendiri.
Ketika bayi terlilit tali pusari, baik dalam pola simpul asli tipe A atau tipe B, bayi dapat beresiko kekurangan oksigen dengan mekanisme berikut:
- Tali pusat tertekan, yang berarti pembuluh darah di tali pusar tertekan atau tersumbat, sehingga menghentikan aliran darah ke untuk bayi.
- Lilitan tali pusar sangat ketat sehingga membatasi aliran di pembuluh darah utama di leher bayi.
- Tali pusar menyebabkan darah vena tersumbat, sehingga menurunkan sirkulasi pada bayi.
Lilitan tali pusar pada bayi juga bisa berbeda-beda. Ada yang berupa satu lilitan (single knot), ada pula dua lilitan (double knot).
Perbedaan lilitan tali pusar ini, dapat menimbulkan risiko komplikasi janin yang lebih besar.
Selain itu, risiko lahirnya bayi dengan asfiksia bergantung pada seberapa kencang atau kendornya lilitan tali pusar. Jika tali pusar lebih kencang, risiko asfiksia mungkin lebih besar.
Melansir Medical News Today, asfiksia adalah kondisi janin kekurangan oksigen, ketika sebelum, saat, dan sesudah proses melahirkan.
Dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan mengancam nyawa bayi.
Perawatan segera diperlukan untuk memastikan bahwa bayi menerima oksigen yang cukup.
Lalu apa yang harus dilakukan jika janin terlilit tali pusar?
Baca Juga: Agar Kering, Ini 15 Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir
Cara Mengatasi Lilitan Tali Pusar pada Janin
Karena sebagian besar waktu Moms tidak tahu apakah bayi akan terlilit tali pusar, biasanya dokter akan memeriksa tali pusat pada leher bayi setelah kepala bayi dilahirkan.
Namun, jika dokter sudah berhasil mendeteksinya, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan jika janin sudah terdeteksi terlilit tali pusar. Berikut tips yang bisa Moms lakukan.
1. Berkomunikasi dengan Janin
Meskipun terdengar cukup sederhana dan belum tentu janin di dalam kandungan bisa mengerti, Moms bisa mencoba memintanya untuk bergerak berlawanan arah agar lilitan tali pusar terlepas, hal ini bisa dilakukan sambil mengelus-elus perut Moms ya. Ajak bayi berdiskusi kecil.
2. Memerhatikan Pergerakan Janin
Ada baiknya Moms memantau pergerakan janin, biasanya janin usia 8 bulan bergerak 10 kali dalam waktu 12 jam.
Hal ini dapat mencegah terjadinya stillbirth atau janin lahir dengan kondisi tidak bernyawa.
3. Operasi Caesar
Jika pergerakan janin menurun menjelang HPL, bisa jadi ini pertanda bahwa lilitan tali pusar pada janin bertambah parah.
Hal ini akan membahayakan janin, oleh karena itu biasanya dokter akan melakukan tindakan operasi caesar untuk membantu persalinan demi keselamatan nyawa si janin.
Baca Juga: Mengenal Hormon Aldosteron, Penting untuk Kesehatan Ibu Hamil!
Ciri-Ciri Bayi Terlilit Tali Pusar
Tidak ada ciri-ciri yang jelas dari bayi terlilit tali pusar saat masih berada di kandungan.
Moms juga tidak akan mengalami perubahan pada tubuh atau kondisi kehamilan lainnya.
Jadi, tidak mungkin bagi seorang ibu untuk mengetahui apakah bayinya memiliki tali pusar yang terlilit atau tidak ya, Moms.
Adapun cara lainnya, Moms bisa memeriksakannya ke dokter kandungan atau obgyn. Melansir Healthline, keadaan bayi terlilit tali pusar bisa didiagnosis menggunakan pemeriksaan ultrasound.
Jika kandungan Moms didiagnosis dengan bayi terlilit tali pusar di awal kehamilan, penting untuk tidak panik dan tetap tenang.
Karena normalnya, tali pusar yang terlilit bisa terurai sebelum lahir. Jika tidak, masih besar kemungkinan bayi masih bisa lahir dengan selamat.
Bila dokter atau bidan yang memeriksa kehamilan mengetahui adanya potensi tali pusar terlilit selama persalinan, mereka mungkin menyarankan pemantauan ekstra agar mereka dapat langsung mengetahui apakah bayi mengalami komplikasi atau tidak.
Baca Juga: 9 Cara Merawat Tali Pusar Bayi yang Sudah Puput dan Belum, Wajib Tahu!
Deteksi Risiko Bayi Terlilit Tali Pusar sejak Dini
Meskipun risiko lilitan tali pusar tidak bisa dicegah, namun kondisi ini tidak berbahaya dan bisa dideteksi sejak dini jika Moms rutin melakukan pemeriksaan USG kehamilan setiap bulan untuk memantau perkembangan si janin.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat membantu Moms mendeteksi lilitan tali pusar.
Dokter akan memberi tahu apabila janin terlilit tali pusar, agar Moms dapat memahami kondisi kehamilan, dan dapat merencanakan proses persalinan yang tepat bersama dokter.
- https://www.abclawcenters.com/nuchal-cord/
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/nuchal-cord#diagnosis
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/birth-asphyxia
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.