22 Mei 2024

3 Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Catat!

Simak selengkapnya di bawah ini, ya Moms

Moms pernah mendengar melakukan cara menurunkan panas anak dengan bawang merah terbukti ampuh?

Bawang merah yang memiliki nama ilmiah Allium cepa var ascalonicum (L) ini punya bau yang khas sehingga bisa menyedapkan masakan.

Biasanya, orang-orang mengolah bawang ini dengan cara menumisnya bersama sayuran atau menggorengnya.

Namun, ada juga yang memanfaatnya dengan melakukan cara menurunkan panas anak dengan bawang merah.

Lantas, apakah benar cara menurunkan panas anak dengan bawang merah terbukti ampuh? Bagaimana caranya?

Mari simak penjelasannya cara menurunkan panas anak dengan bawang merah di bawah ini.

Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter

Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah

Anak Demam
Foto: Anak Demam (Orami Photo Stock)

Berikut cara menurunkan panas dengan bawang merah yang bisa Moms coba:

1. Mencampur Bawang Merah dengan Minyak

Cara menurunkan panas anak dengan bawang merah yang pertama adalah mencampurnya dengan minyak.

Bawang merah bisa dijadikan obat penurun panas anak dengan cara mencampurnya dengan minyak, bisa minyak telon atau minyak kayu putih.

Cara menurunkan panas anak dengan bawang merah yang satu ini cukup mudah, yaitu:

  • Siapkan 2 hingga 3 buah bawang merah.
  • Setelah itu kupas kulitnya.
  • Kemudian iris bawang merah dan jangan sampai terlalu halus.
  • Jika sudah selesai diiris, segera campurkan bawang merah ke dalam minyak.

Pastikan untuk menuangkan minyak sedikit saja ya, Moms.

Pasalnya minyak tersebut hanya dibutuhkan untuk memudahkan bawang merah untuk dioleskan.

2. Mengoleskan Langsung ke Badan Anak

Cara menurunkan panas anak dengan bawang merah selanjutnya adalah mengoleskan langsung ke badang anak.

Moms juga bisa mengoleskan langsung bawang merah ke beberapa bagian tubuh anak.

Namun, berbeda dengan cara menurunkan panas anak dengan bawang merah sebelumnya, saat hendak mengoleskan langsung, bawang merah tak perlu diiris halus.

Ia hanya perlu dibelah menjadi dua bagian dan kemudian dioleskan ke tubuh anak.

Cara menurunkan panas anak dengan bawang merah ini bisa dipilih jika anak terganggu dengan efek minyak telon atau minyak kayu putih yang terlalu panas saat dioleskan ke tubuh.

Moms bisa membalurkannya ke beberapa area, seperti ubun-ubun, perut, punggung, dada, telapak kaki, dan lipatan lengan.

Supaya lebih mudah untuk mengoleskannya, Moms bisa meminta anak melepaskan terlebih dahulu pakaiannya.

Setelah itu, biarkan ia berbaring dengan nyaman sambil dioleskan bawang merah.

Pastikan Moms mengoleskan minyak dengan cara memijat tubuh anak supaya anak merasa nyaman.

3. Mengoleskan Bawang atau Minyak Bawang saat Anak Tidur

Cara menurunkan panas anak dengan bawang merah selanjutnya adalah mengoleskannya saat anak tidur.

Jika Moms ingin mengoleskan minyak bawang atau bawang langsung, sebaiknya oleskan saat anak tidur.

Dengan begini, anak akan lebih merasa nyaman dan tidak terganggu dengan aroma menyengat bawang merah.

Namun, meskipun bawang merah terbukti ampuh menurunkan panas pada anak, sebaiknya Moms tetap perlu mendiskusikan hal ini dengan dokter.

Selain untuk menjamin keamanannya, ini juga untuk mencegah panas anak semakin tinggi.

Apalagi bawang merah bisa saja membuat kulit anak teriritasi, jadi sebaiknya diskusikan dahulu dengan dokter jika hendak mengoleskan bawang merah ke kulit anak.

Baca Juga: 15 Obat Asma yang Ampuh, Ada yang Tersedia di Apotek!

Alasan Bawang Merah Bisa Atasi Panas Anak

Bawang Merah
Foto: Bawang Merah (Orami Photo Stock)

Bawang merah adalah jenis bawang yang ukurannya paling kecil di antara bawang bombay dan bawang putih.

Melansir U.S. National Library of Medicine, kemampuan bawang merah meredakan panas pada anak karena ia mengandung organosulfur, yang umumnya berada pada keluarga Allium.

Senyawa ini pun dikenal memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antivirus.

Jadi, demam yang terjadi akibat bakteri, virus, dan jamur, bisa mereda jika anak diberi bawang merah.

Organosulfur dalam bawang-bawangan juga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, seperti mengobati pilek, demam, batuk, serta flu.

Dalam studi yang dilaksanakan selama 4 minggu pada 16 orang dewasa dengan alergi musiman, mereka diberikan 200 mcg/mL ekstrak bawang merah setiap hari.

Hasilnya, sebanyak 62,5% peserta mengalami perbaikan gejala.

Sebuah studi Antibacterial Effect of Onion, melakukan penelitian pada 60 orang.

Hasilnya adalah mengoleskan larutan ekstrak bawang merah dengan kadar 0,5% setiap jam secara signifikan dapat mengurangi durasi ketidaknyamanan pada tenggorokan.

Selain itu, bawang merah juga merupakan bahan alami yang memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Dalam bawang merah terdapat nutrisi mulai dari serat, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, kalsium, zinc, dan folat.

Seluruh nutrisi ini kemudian akan membantu meningkatkan imun tubuh anak.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 3 Tahun Belum Lancar Bicara

Efek Samping Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah

Bawang merah telah dikenal sejak lama karena sifat anti-inflamasinya yang dapat membantu mengurangi suhu tubuh saat mengalami demam.

Meskipun bawang merah dapat menjadi solusi alami untuk menurunkan panas anak, perlu diingat bahwa ada potensi efek samping yang perlu Moms waspadai.

Menempelkan bawang merah secara langsung pada kulit sangat berisiko menyebabkan iritasi, terutama pada kulit anak yang masih sensitif.

Jika terjadi iritasi, hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi Si Kecil, karena akan merasa nyeri dan tidak nyaman.

Selain itu, efek samping lain yang dapat timbul adalah reaksi alergi terhadap bawang merah.

Beberapa anak mungkin memiliki alergi terhadap bahan alami tertentu, termasuk bawang merah.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan tes kecil pada kulit anak sebelum menggunakan bawang merah untuk mengatasi demam.

Jika timbul kemerahan, gatal, atau ruam setelah penggunaan bawang merah, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan ke dokter.

Baca Juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis

Efektivitas Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah

Anak Demam
Foto: Anak Demam (Verywellhealth.com)

Menggunakan bawang merah untuk menurunkan demam pada anak merupakan praktik tradisional yang cukup populer di beberapa budaya, termasuk di Indonesia.

Cara ini biasanya menggunakan irisan bawang merah yang diletakkan di bawah telapak kaki atau dalam kaus kaki anak saat mereka tidur.

Secara ilmiah, tidak ada bukti yang kuat yang mendukung efektivitas bawang merah dalam menurunkan demam secara signifikan.

Bawang merah memang mengandung beberapa senyawa anti-inflamasi dan antimikroba, seperti quercetin dan sulfur.

Namun, tidak ada studi yang secara khusus menunjukkan bahwa meletakkan bawang merah pada kaki atau bagian tubuh lain dapat menurunkan suhu tubuh secara efektif.

Jadi, jika anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan sebaiknya dibawa ke dokter.

Nah, gejala yang mengkhawatirkan tersebut bisa berupa, kejang, sulit bernapas, atau lemas).

Baca Juga: Panik Tangan dan Kaki Bayi seperti Kejang? Ini Kata Dokter!

Manfaat Lain Bawang Merah untuk Kesehatan

Bawang Merah
Foto: Bawang Merah (Freepik.com)

Selain mampu membantu cara menurunkan panas anak dengan bawang merah, senyawa organosulfur dan antioksidan ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan lain secara keseluruhan.

Manfaat bawang merah untuk kesehatan yang perlu Moms ketahui antara lain:

1. Tinggi Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang membantu melindungi sel tubuh agar tidak rusak oleh zat yang disebut radikal bebas.

Terlalu banyak radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan peradangan.

Bawang merah kaya akan senyawa dengan aktivitas antioksidan, seperti quercetin, kaempferol, dan allicin.

Satu studi yang dipublikasikan National Library of Medicine juga menganalisis aktivitas antioksidan dari 11 varietas bawang populer.

Mereka pun menemukan bahwa bawang merah mengandung jumlah antioksidan tertinggi.


2. Mampu Meredakan Gejala Alergi

Selama reaksi alergi, sel-sel di tubuh akan melepaskan histamin, yang memicu gejala seperti pembengkakan jaringan, mata berair, dan gatal.

Kandungan quercetin pada bawang merah pun mampu mengurangi dan mengelola gejala mata dan hidung yang berhubungan dengan alergi musiman.

Quercetin berfungsi sebagai antihistamin alami yang mencegah pelepasan histamin dan mengurangi keparahan reaksi inflamasi serta kondisi pernapasan seperti bronkitis dan alergi musiman.

Quercetin juga merupakan komponen utama dalam obat dan suplemen untuk mengatasi gejala alergi musiman yang memengaruhi mata dan hidung.

3. Mendukung Kesehatan dan Sirkulasi Jantung

Senyawa organosulfur dan antioksidan dalam bawang merah juga dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan sirkulasi darah dalam beberapa cara.

Alhasil, mereka berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung.

Bawang merah juga mengandung tiosulfinat dalam jumlah tinggi, yakni sejenis senyawa organosulfur yang dapat mencegah pembentukan gumpalan darah berbahaya.

Allicin, senyawa organosulfur lain dalam bawang merah, terbukti mengurangi kekakuan pembuluh darah.

Senyawa tersebut bekerja dengan melepaskan oksida nitrat, meningkatkan sirkulasi, dan menurunkan tekanan darah.

Bawang merah juga dapat membantu mengurangi kadar lemak berbahaya yang dapat menumpuk di sistem darah dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Bahayakah Bayi Mendengar Suara Keras? Ini Kata Dokter!

Cara Menurunkan Panas pada Anak secara Alami

Anak di Kompres
Foto: Anak di Kompres (Orami Photo Stock)

Setelah mengetahui cara menurunkan panas anak dengan bawang merah, Moms juga harus tahu ada banyak bahan alami yang bisa digunakan.

Mulai dari memberikan kompres hangat hingga beristirahat penuh, berikut adalah sejumlah cara menurunkan demam pada anak yang bisa Moms lakukan di rumah.

1. Minum Air jahe

Selain cara menurunkan panas anak dengan bawang merah, cara tradisional lainnya dapat dilakukan dengan minum air jahe.  

Rempah-rempah ini mengandung senyawa antibakteri yang dipercaya efektif dalam menurunkan demam.

Untuk membuatnya, Moms hanya perlu memotong sedikit jahe dan merebusnya.

Tuangkan air rebusan tersebut di dalam gelas untuk diminum.

Jika anak sudah cukup besar, Moms bisa menambahkan sedikit madu agar rasanya dapat diterima di lidah mereka.

Meski begitu, sebaiknya Moms jangan memberikan terlalu banyak air jahe untuk menghindari efek samping, misalnya nyeri ulu hati.

2. Kompres Hangat

Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kompres hangat termasuk salah satu cara menurunkan panas pada balita.

Cobalah taruh kompres hangat di bagian dahi, ketiak, dan selangkangan selama 10-15 menit untuk melepas suhu panas lewat pori-pori tubuhnya.

Perlu diketahui, cara meredakan panas pada balita ini juga dapat dilakukan sebagai tindakan pertolongan pertama demam.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Psikolog Bandung dan Jenis Konsultasinya

3. Gunakan Minyak Mustard dan Bawang Putih

Cara lain menurunkan demam pada anak secara alami adalah dengan menggunakan minyak mustard dan bawang putih.

Kedua bahan ini tidak hanya menurunkan demam pada anak, tetapi juga mengurangi nyeri pada tubuh, serta meningkatkan produksi keringat.

Siapkan 2 sendok makan minyak dan 1 sendok makan bawang putih yang telah dihaluskan lalu campur dan diamkan selama 2 menit.

Cara menurunkan demam dengan bahan alami ini bisa menjadi ramuan ampuh.

Ramuan ini dapat Moms balurkan pada dada, kaki, telapak kaki, punggung dan leher Si Kecil.

4. Konsumsi Banyak Air Putih

Ketika mengalami demam, tubuh lebih berisiko mengalami dehidrasi.

Untuk mencegahnya, Moms perlu memperbanyak konsumsi air putih.

Selain mengonsumsi air putih, dehidrasi juga dapat dicegah dengan mengonsumsi sup hangat atau jus buah segar.

5. Perbanyak Makan Buah

Obat demam alami lainnya yang bisa membuat suhu tubuh turun yaitu meningkatkan konsumsi buah-buahan.

Buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, kiwi, pepaya, stroberi, nanas, dan mangga kaya akan vitamin C.

Sebagai antioksidan, vitamin C mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi sehingga mempercepat penyembuhan.

Pisang dapat membantu menggantikan asupan kalium dalam tubuh yang hilang.

Pilihlah buah segar, bukan produk buah kalengan atau jus buah kemasan dengan tambahan gula.

Asupan gula yang tinggi dapat menghambat sistem kekebalan tubuh Si Kecil.

Baca Juga: 9 Cara Mengobati Flu pada Bayi dengan Bawang Merah, Yuk Coba!

Berbagai Penyebab Demam pada Anak

Demam pada anak adalah suatu kondisi ketika suhu tubuh anak meningkat di atas batas normal.

Ini adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau peradangan.

Sebagai orang tua, penting bagi Moms untuk memahami penyebab demam pada anak agar dapat memberikan perawatan yang tepat dan tepat waktu.

Selain mengetahui cara menurunkan panas anak dengan bawang merah, berikut beragam penyebab dari demam.

1. Infeksi Virus

Infeksi virus adalah penyebab umum demam pada anak.

Beberapa kondisi infeksi virus yang menyebabkan demam antara lain:

  • Influenza. Ini adalah penyakit pernapasan akut yang menyebabkan demam tinggi, batuk, pilek, dan nyeri otot.
  • Demam Berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
  • Chikungunya. Penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya mirip dengan demam berdarah.

Meski begitu, cara menurunkan panas anak dengan bawang merah akibat infeksi virus tak terlalu efektif ya, Moms.

2. Infeksi Bakteri

Selain infeksi virus, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan demam pada anak.

Beberapa infeksi bakteri yang umum meliputi:

  • Infeksi Telinga. Ini dapat menyebabkan demam, nyeri telinga, dan gangguan pendengaran pada anak.
  • Infeksi Saluran Kemih. Infeksi saluran kemih sering terjadi pada anak-anak. Gejala meliputi demam, sering buang air kecil, dan nyeri saat buang air kecil.
  • Radang Tenggorokan. Gejala meliputi demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Terlepas itu, cara menurunkan panas anak dengan bawah merah karena bakteri perlu diimbangi dengan konsumsi antibiotik.

3. Infeksi Parasit

Tidak hanya virus dan bakteri, infeksi parasit juga dapat menyebabkan demam pada anak.

Misalnya adalah malaria, yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejala meliputi demam berkala, menggigil, dan anemia.

4. Efek Samping Imunisasi atau Vaksin

Demam juga dapat menjadi respons tubuh anak terhadap imunisasi.

Ini adalah bagian dari proses yang normal dan sehat setelah imunisasi, jadi tubuh membangun kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Suhu tubuh anak dapat naik dalam beberapa jam setelah imunisasi, tetapi biasanya akan mereda dalam beberapa hari.

5. Alergi

Salah satu penyebab demam pada anak lainnya adalah alergi. Ini terjadi ketika kekebalan tubuh anak bereaksi berlebihan terhadap alergen atau penyebab alergi.

Respons ini dapat menyebabkan gejala seperti bersin-bersin dan akhirnya menyebabkan demam.

Untuk mengurangi risiko alergi yang menyebabkan demam, penting untuk menghindari paparan terhadap alergen tersebut.

6. Penyakit Autoimun

Beberapa kasus demam pada anak dapat terjadi akibat gangguan pada sistem kekebalan tubuh, jadi tubuh anak menyerang jaringan atau organnya sendiri.

Ini disebut penyakit autoimun, dan demam dapat menjadi salah satu gejalanya.

Penyakit autoimun pada anak termasuk lupus, arthritis rematoid, dan penyakit Kawasaki.


Anak Panas Pertanda Kondisi Serius

Anak Demam Tinggi
Foto: Anak Demam Tinggi (Orami Photo Stock)

Melansir Kids Health, pada anak yang sehat, sebetulnya panas anak tak perlu dilakukan banyak pengobatan.

Namun, panas yang tinggi dapat membuat anak tidak nyaman dan memperburuk masalah bahkan bisa menyebabkan dehidrasi.

Jika Moms membawa anak ke dokter, dokter akan memutuskan apakah akan mengobati panas dengan mempertimbangkan suhu dan kondisi keseluruhan anak.

Anak-anak yang suhunya lebih rendah dari 38,9 derajat Celsius seringkali tidak memerlukan obat kecuali mereka merasa tidak nyaman.

Namun, ada satu pengecualian penting.

Jika bayi berusia 3 bulan atau lebih muda memiliki suhu rektal 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, hubungi dokter atau segera pergi ke unit gawat darurat.

Bahkan panas ringan bisa menjadi tanda infeksi serius yang berpotensi terjadi pada bayi yang masih sangat kecil.

Jika anak berusia antara 3 bulan hingga 3 tahun dan mengalami demam hingga 39 derajat Celsius atau lebih tinggi, pertimbangkan segera untuk mengunjungi dokter.

Untuk anak yang lebih besar, pertimbangkan tingkat perilaku dan aktivitas.

Mengamati bagaimana anak berperilaku saat panas juga akan memberi Moms gambaran apakah penyakit tersebut ringan atau perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Panas pada anak mungkin bukan merupakan tanda penyakit serius gejalanya antara lain:

  • Anak masih tertarik bermain.
  • Anak masih bisa makan dan minum dengan baik.
  • Anak memiliki warna kulit normal.
  • Anak terlihat makin baik saat suhunya turun.

Jangan terlalu khawatir tentang anak demam yang tidak mau makan.

Ini sangat umum terjadi pada infeksi yang menyebabkan demam. Bagi anak-anak yang masih minum dan buang air kecil (pipis) normal, tidak makan sebanyak biasanya tidak menjadi masalah.

Karena panas pada anak bisa naik dan turun, anak mungkin akan kedinginan saat suhu tubuh mulai naik.

Anak juga mungkin berkeringat untuk melepaskan panas ekstra saat suhu mulai turun.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak mengonsumsi air yang cukup agar ia tak alami dehidrasi.

Baca Juga: Kapan Perlu Terapi Pendukung Pneumonia? Ini Kata Dokter

Anak Panas Diperiksakan ke Dokter

Dokter Anak
Foto: Dokter Anak (Orami Photo Stock)

Panas pada anak yang perlu dilarikan ke dokter tergantung pada usia anak, penyakitnya, dan apakah ada gejala lain yang terjadi bersamaan dengan panas tersebut.

Moms perlu segera mengunjungi dokter jika anak memiliki kondisi seperti ini:

  • Anak masih bayi dan berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu rektal 38 derajat Celsius atau lebih tinggi.
  • Anak yang lebih tua dengan suhu lebih tinggi dari 39 derajat Celsius.
  • Anak menolak cairan atau tampak terlalu sakit untuk minum air.
  • Mengalami diare berkepanjangan atau muntah berulang
  • Memiliki tanda-tanda dehidrasi (kencing lebih sedikit dari biasanya, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, kurang waspada dan kurang aktif dari biasanya).
  • Memiliki keluhan khusus (seperti sakit tenggorokan atau sakit telinga).
  • Masih mengalami demam setelah 24 jam (pada anak-anak di bawah 2 tahun) atau 72 jam (pada anak-anak berusia 2 tahun atau lebih).
  • Mengalami demam tinggi, meskipun hanya berlangsung beberapa jam setiap malam.
  • Memiliki masalah medis kronis, seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau penyakit sel sabit.
  • Memiliki ruam.
  • Mengalami nyeri saat buang air kecil.

Sementara itu, perawatan darurat diperlukan jika anak menunjukkan gejala seperti:

  • Menangis yang tak kunjung berhenti.
  • Rewel.
  • Lesu dan kesulitan untuk bangun,
  • Muncul ruam atau bintik-bintik ungu yang terlihat seperti memar di kulit.
  • Bibir, lidah, atau kuku biru.
  • Leher kaku.
  • Sakit kepala parah.
  • Tidak mau bergerak.
  • Mencondongkan tubuh ke depan dan meneteskan air liur.
  • Kejang.
  • Sakit perut sedang sampai parah.

Hal yang Perlu Diketahui saat Anak Panas

Anak Sakit Panas
Foto: Anak Sakit Panas (Orami Photo Stock)

Semua anak mengalami demam, dan dalam banyak kasus mereka akan kembali normal dalam beberapa hari.

Untuk bayi dan anak-anak yang lebih besar, cara mereka bertindak bisa jadi lebih penting daripada membaca termometer.

Setiap orang menjadi sedikit rewel saat demam dan ini normal.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Cara Mengatasi GERD, Lengkap!

Meski demam adalah masalah kesehatan yang umum dialami oleh anak-anak, Moms tetap perlu waspada dan melakukan tindakan pencegahan.

Beberapa upaya yang bisa Moms lakukan untuk mencegah demam pada anak adalah:

1. Mencuci Tangan dengan Air dan Sabun

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit, termasuk demam, adalah dengan mencuci tangan secara teratur.

Moms dapat mengajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet.

Mencuci tangan secara rutin dapat menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel pada tangan, sehingga mencegah penyebarannya ke tubuh anak.

2. Menggunakan Hand Sanitizer Saat Bepergian

Terkadang, tidak selalu ada fasilitas air dan sabun yang tersedia di tempat-tempat umum atau saat bepergian.

Oleh karena itu, Moms dapat mengajarkan anak-anak untuk membawa hand sanitizer sebagai langkah pengganti ketika tidak ada akses ke air dan sabun.

Pastikan hand sanitizer yang digunakan mengandung alkohol setidaknya 60% untuk memastikan efektivitasnya dalam membunuh kuman dan bakteri.

3. Menutup Mulut dan Hidung Saat Bersin atau Batuk

Demam sering kali disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan yang menyebar melalui percikan air liur saat seseorang bersin atau batuk.

Oleh karena itu, ajarkan anak-anak untuk selalu menutup mulut dan hidung mereka dengan tisu atau siku tangan bagian dalam saat bersin atau batuk.

Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebabkan demam.

4. Hindari Menyentuh Mulut, Hidung, atau Mata dengan Tangan yang Kotor

Tangan merupakan media yang paling umum digunakan untuk menyentuh berbagai objek dan permukaan.

Kuman dan bakteri dapat dengan mudah menempel pada tangan dan masuk ke tubuh jika menyentuh mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang kotor.

Jadi, ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh wajah mereka untuk mencegah potensi infeksi.

5. Hindari Berbagi Alat Makan dan Minum dengan Orang Lain

Berbagai alat makan dan minum dengan orang lain dapat menjadi cara penyebaran kuman dan virus yang mudah terjadi.

Ajarkan anak-anak untuk tidak berbagi alat makan dan minum dengan orang lain.

Agar mereka tidak terpapar kuman yang mungkin menyebabkan demam atau penyakit lainnya.

Baca Juga: Berbagai Cara Menurunkan Asam Urat yang Bisa Dicoba

Itulah cara menurunkan panas anak dengan bawang merah dan kondisi yang perlu diwaspadai saat anak alami panas.

Ingat, jika Moms ragu tentang cara menurunkan panas anak dengan bawang merah, selalu hubungi dokter untuk meminta nasihat.

Pertolongan yang tepat dan cepat dari dokter akan membuat Moms lebih tenang dan mencegah anak mengalami komplikasi yang tidak diinginkan.

  • https://www.researchgate.net/publication/311535680_Antibacterial_Effect_of_Onion
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3591250/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15506817/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/320167
  • https://www.healthline.com/nutrition/onion-benefits
  • https://www.webmd.com/children/guide/treat-fever-young-children
  • https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=fever-in-children-90-P02512
  • https://www.nhs.uk/conditions/fever-in-children/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.