Carob, Alternatif Cokelat Tanpa Kafein
Cokelat jadi favorit banyak orang, dari anak-anak sampai orang tua. Tapi, ada kondisi tertentu yang membatasi seseorang mengonsumsi cokelat atau kakao, apalagi jika terlalu banyak.
Jangan khawatir, Moms. Ada alternatif cokelat tanpa kafein yang tak kalah enak, kok, yakni carob.
Carob (Ceratonia siliqua) pertama kali ditanam oleh orang Yunani Kuno, namun kini pohonnya sudah tersebar dari India sampai Australia. Produsen terbesarnya ada Portugal, disusul oleh Italia, Spanyol, dan Maroko.
Bagian dari pohon carob yang dimanfaatkan sebagai pengganti kakao adalah buahnya. Bentuknya panjang dan berwarna cokelat dengan biji yang berderet di dalamnya.
Buah carob memiliki dua bagian utama, yakni daging buah dan biji. Untuk membuat bubuk carob, daging buah carob matang biasanya dikeringkan dan kadang dipanggang, lalu digiling halus. Meski dapat dikonsumsi manusia, biji carob biasanya dipisahkan sebelum membuat bubuk carob.
Selain dalam bentuk bubuk, carob juga tersedia dalam bentuk chip (mirip chocolate chip) dan sirup.
Baca Juga: Tak Hanya Cokelat, 4 Makanan Ini Juga Bisa Mengusir Bad Mood
Perbedaan Carob dan Cokelat
Foto: Georgioupolihotels.com
Carob bisa dijadikan alternatif cokelat dalam pembuatan kue karena warna, tekstur, dan rasanya mirip cokelat. Bagaimanapun juga, dibanding kakao yang cenderung pahit, carob agak manis dan memiliki rasa mirip kacang.
Berikut perbandingan carob dengan cokelat:
- Carob tidak mengandung theobromine dan kafein yang beracun bagi beberapa jenis hewan mamalia. Jadi, carob sering digunakan sebagai bahan untuk membuat camilan mirip cokelat untuk anjing.
- Kandungan kalsiumnya dua kali lipat kakao. Selain itu, kakao mengandung asam oksalat yang bisa mengganggu penyerapan kalsium
- Carob bebas dari senyawa pemicu migrain, sedangkan kakao bisa memicu migrain pada sebagian orang
- Carob bebas kafein dan lemak, sedangkan kakao tinggi sodium dan lemak
Baca Juga: Apakah Anak yang Minum Susu Cokelat Berisiko Terkena Diabetes?
Carob untuk Kesehatan
Foto: Healthline.com
Carob mengandung vitamin A, B2, B3, dan B6 serta mineral seperti tembaga, kalsium, mangan, potassium, magnesium, zinc, dan selenium. Carob juga tinggi serat, pektin, protein, antioksidan, serta tidak mengandung gluten.
Kandungan gula dan lemaknya yang rendah membuat carob cocok sebagai pengganti cokelat bagi Moms yang sedang ingin menurunkan berat badan. Konsumsi carob juga baik untuk kesehatan kulit dan mata karena banyak mengandung vitamin A dan B2 dalam kadar tinggi.
Karena carob tinggi serat dan tidak mengandung kafein, carob bisa dikonsumsi penderita darah tinggi. Selain itu, antioksidan polifenol yang terdapat dalam carob dan kakao dikenal dapat menurunkan kolesterol tinggi serta risiko penyakit jantung.
Menurut penelitian yang dikutip website WebMD, mengonsumsi daging buah carob selama enam minggu mengurangi total kolesterol dan kolesterol jahat pada pasien dengan kolesterol cukup tinggi.
Carob juga terbukti baik untuk kesehatan pencernaan. Penelitian yang dimuat di International Journal of Epidemiology pada 2010 menyebutkan bahwa meminum jus dari buah carob mentah efektif dan aman mengatasi diare pada anak dan dewasa.
Penyebabnya, kandungan tannin yang terdapat dalam carob berbeda dengan tannin pada tanaman lain. Tannin pada carob memiliki efek mengeringkan pada saluran pencernaan, sehingga dapat menangkap racun dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat di usus.
Namun, hati-hati mengonsumsi carob terlalu banyak bagi ibu hamil. Sebab, bisa terjadi penurunan berat badan yang tidak diinginkan serta menurunnya kadar gula darah dan insulin.
Baca Juga: Ini 4 Manfaat Cokelat Untuk Ibu Hamil, Bisa Cegah Preeklamsia Juga Lho!
Apakah Moms tertarik untuk mencicipi carob?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.