Moms, Ketahui, Begini Ciri Skincare yang Mengandung Merkuri
Skincare yang mengandung merkuri bisa berdampak fatal pada kulit wajah.
Merkuri termasuk ke dalam salah satu jenis logam yang ditemukan di alam.
Ini adalah senyawa yang terdapat di tanah, air, udara, dan bebatuan. Zat tersebut juga dikenal dengan sebutan air raksa (Hg).
Namun, kandungannya secara alami di dalam air, tanah, dan udara relatif rendah.
Kandungannya bisa meningkat seiring dengan aktivitas manusia, seperti penambangan.
Prosesnya bisa menghasilkan merkuri sebanyak 100.000 ton per tahunnya.
Karena hal itu, pekerja tambah sering menderita berbagai jenis penyakit, seperti gagal ginjal, kerusakan paru permanen, bahkan kematian.
Berbeda dengan penggunaannya pada skincare. Senyawa merkuri terkenal bisa memutihkan kulit secara instan.
Tapi, hal tersebut bisa membahayakan dan tidak diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selebihnya, Moms bisa menyimak ciri dan bahaya skincare yang mengandung merkuri di bawah ini!
Baca Juga: 11+ Merk Skincare BPOM yang Dijamin Halal, Bikin Kulit Cantik Luar dan Dalam!
Kenali Skincare yang Mengandung Merkuri
1. Tidak Memiliki Label
Sebelum membeli skincare, pastikan Moms selalu memeriksa label produknya terlebih dulu.
Adapun nama lain dari merkuri di dalam skincare, yakni Hg, klorida mercurous, merkuri amoniasi, klorida amida dari merkuri, air raksa, cinnabaris, hydrargyri merkuri oksida, dan merkuri iodide.
Jika Moms menjumpai skincare dengan salah satu komposisi tersebut, sebaiknya urungkan niat untuk membelinya.
Selain itu, periksa juga peringatan penggunaan dalam produk.
Jika Moms disuruh menjauhi penggunaan krim dengan komposisi perah, emas, alumunium, dan karet, sudah bisa dipastikan skincare mengandung merkuri.
2. Dijumpai pada Produk Khusus
Produk khusus di sini adalah skincare yang memiliki klaim mencerahkan dan mampu menghilangkan tanda penuaan (antipenuaan).
Skincare yang mengandung merkuri juga mengklaim dapat menghilangkan bintik hitam, moda, dan kerutan dalam waktu singkat.
Senyawa berbahaya tersebut terkadang dijumpai pada skincare remaja dengan klain mampu meredakan peradangan jerawat.
3. Memiliki Warna Keabu-abuan
Jika memungkinkan, Moms bisa melihat terlebih dulu produk skincare yang ingin dibeli.
Jika tampilannya berwarna keabu-abuan atau krem, bisa dipastikan produk tersebut mengandung merkuri.
Guna memastikannya, baca juga komposisi bahan yang terdapat dalam label produknya, ya, Moms!
4. Menawarkan Hasil dalam Waktu Singkat
Merkuri mampu membuat kulit menjadi putih dalam waktu yang singkat. Tapi, memberikan efeknya kemudian hari.
Mencerahkan kulit membutuhkan waktu yang lama.
Jika pemakaian skincare bisa memberikan hasil yang singkat, bisa dipastikan di dalamnya mengandung skincare.
5. Membuat Kulit jadi Lebih Sensitif
Ciri terakhir dari skincare yang mengandung merkuri adalah membuat kulit menjadi lebih sensitif.
Jadi, perhatian reaksi kulit setelah penggunaan.
Jika hasilnya membuat kulit jadi kemerahan dan perih di bawah sinar matahari, bisa jadi merkuri menjadi salah satu komposisi skincare.
Baca Juga: 17 Urutan Skincare Pagi dan Malam yang Tepat, Jangan Sampai Keliru!
Dampak Penggunaan Merkuri Bagi Kesehatan Tubuh
Lalu, seperti apa dampak terhadap penggunaan merkuri yang ada di skincare?
Cari tahu jawabannya berikut ini.
1. Bahaya Menghirup Merkuri
Adapun bahaya dari menghirup merkuri, di antaranya:
- Tremor
- Insomnia
- Sakit kepala
- Perubahan respons saraf
- Masalah emosional, seperti mood swing, mudah marah, dan grogi
- Gangguan sensasi tubuh
- Penurunan status mental
- Gagal pernapasan
- Kerusakan ginjal
2. Bahaya Menelan Merkuri
Adapun dampaknya, meliputi:
- Gastritis atau radang lambung
- Maag
- Perdarahan pada saluran pencernaan
- Diare
- Sembelit
- Mual dan muntah
- Peradangan pada mukosa rongga mulut
- Penurunan volume urine
- Penumpukan cairan pada tubuh
- Merasa kebingungan
3. Bahaya Merkuri Terkena Kulit
Beberapa dampaknya, yakni:
- Ruam kulit
- Dermatitis
- Kulit mengelupas
- Sensasi mati rasa atau kebas di area kaki, tangan, dan sekitar mulut.
Baca Juga: 4 Tahapan Basic Skincare yang Penting dan Tidak Boleh Dilewatkan, dari Cleansing hingga Protecting
4. Bahaya Merkuri pada Anak dan Janin
Bahaya merkuri juga bisa menimpa janin terjadi akibat ibu hamil sering mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa tersebut.
Akibatnya, merkuri berpotensi mengganggu pertumbuhan otak dan sistem saraf pada janin.
Bisa dibilang, potensi bahayanya lebih tinggi pada janin ketimbang anak-anak dan orang dewasa.
Salah satu bahayanya yakni gangguan otak.
Kondisi ini berpengaruh jangka panjang dan dapat memengaruhi memori, fokus, bahasa, kemampuan motorik halus, dan kemampuan visual serta spasial pada anak.
Sementara paparan merkuri pada anak bisa terjadi ketika anak bersentuhan dengan orang tua yang memakai produk tertentu.
Akibatnya, senyawa berbahaya tersebut masuk ke dalam tubuh anak.
Keracunan merkuri pada anak atau infantile acrodynia ditandai dengan rasa sakit dan perubahan warna merah muda pada tangan dan kaki.
Adapun gejala awal yang dialami oleh anak, yakni:
- Terlihat lesu dan mengantuk
- Rewel dan menangis tanpa henti
- Kehilangan nafsu makan hingga penurunan berat badan
- Sensitif terhadap cahaya
- Nyeri pada lengan dan kaki
Setelah 2 hingga 4 minggu kemudian, akan terjadi perubahan pada kulit bayi yang ditandai dengan:
- Perubahan warna menjadi merah muda pada ujung hidung dan jari.
- Kaki dan tangan terasa dingin serta bengkak.
- Anak terlihat sering menggaruk tangan dan kaki. Ini bisa berujung pada penebalan kulit.
- Keluar keringat berlebihan.
- Kehilangan kuku dan kebotakan.
Itulah ciri skincare yang mengandung merkuri dan dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Sebaiknya, Moms jangan sembarangan membeli skincare yang dipatok dengan harga murah.
Apalagi, jika tidak terdaftar di BPOM.
- https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/mercury-poisoning-linked-skin-products
- https://www.cdc.gov/niosh/topics/mercury/default.html#:~:text=Some%20of%20the%20health%20effects,harmed%20from%20exposure%20to%20mercury.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.