Mengenal Chronic Venous Insufficiency, Kondisi Rusaknya Pembuluh Darah di Kaki
Moms berusia 40 tahun ke atas dan merasa tungkai kaki memberat, bengkak, dan membiru? Awas, mungkin itu adalah gejala dari Chronic Venous Insufficiency (CVI).
Kondisi ini merupakan masalah gangguan pembuluh darah vena di kaki.
Faktanya, pembuluh darah di kaki berfungsi membawa darah kembali ke jantung.
Pembuluh tersebut memiliki katup satu arah yang mencegah darah mengalir mundur.
Namun, jika Moms memiliki Chronic Venous Insufficiency, katup tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Karenanya, sebagian darah mungkin kembali turun ke kaki.
Keadaan tersebut menyebabkan darah menggenang atau terkumpul di pembuluh darah kaki.
Seiring waktu, CVI dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan perubahan kulit di kaki Moms.
Kondisi ini pun dapat menyebabkan luka terbuka yang disebut borok.
Yuk, kenali kondisi ini lebih lanjut lewat ulasan berikut!
Baca Juga: Kardiomiopati Postpartum, Penyakit Jantung Setelah Melahirkan
Gejala Chronic Venous Insufficiency
Dikutip dari Cleveland Clinic, tanda dan gejala Chronic Venous Insufficiency, meliputi:
- Kaki pegal atau lelah.
- Sensasi terbakar atau kesemutan
- Kram di kaki pada malam hari
- Kulit berubah warna dan terlihat coklat kemerahan
- Edema (pembengkakan) pada tungkai bawah dan pergelangan kaki, terutama setelah berdiri beberapa saat atau di penghujung hari
- Kulit mengelupas atau gatal di kaki
- Perasaan penuh atau berat di kaki
- Kulit yang tampak kasar di kaki
- Bisul (luka terbuka), biasanya di dekat pergelangan kaki
Edema parah di kaki bagian bawah dapat menyebabkan jaringan parut berkembang.
Jaringan parut ini menjebak cairan di jaringan dalam tubuh.
Betis Moms mungkin terasa besar dan sulit disentuh. Ketika terjadi, kulit lebih rentan terhadap borok yang persisten.
Moms mungkin tidak memiliki semua masalah ini sekaligus. Sebaliknya, Moms mungkin hanya memiliki satu atau dua gejala.
Tanda dan gejala akan tergantung pada seberapa jauh penyakit telah berkembang.
Hal yang perlu diingat, Chronic Venous Insufficiency bukanlah ancaman kesehatan yang serius.
Akan tetapi, penyakit ini bisa menyakitkan dan menyebabkan kelumpuhan.
Baca Juga:Waspada Phlebitis, Peradangan pada Pembuluh Darah Vena
Penyebab Chronic Venous Insufficiency
Chronic Venous Insufficiency terjadi ketika katup di vena kaki tidak berfungsi dengan baik.
Vena kaki mengandung katup yang membantu aliran darah ke arah yang benar atau menuju jantung.
Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jika katup rusak, itu tidak bisa menutup dengan benar.
Alhasil, gravitasi mengambil alih dan darah berjuang untuk mengalir ke atas menuju jantung.
Alhasil, hal yang terjadi justru darah mengalir mundur. Situasi ini dikenal dengan sebutan refluks vena.
Penyebab kerusakan katup ini. meliputi:
1. Penyebab Bawaan
Malformasi di pembuluh darah kaki yang dibawa sejak lahir.
Contohnya, yaitu pada orang-orang yang dilahirkan tanpa katup di pembuluh darah kaki miliknya.
2. Penyebab utama
Setiap perubahan pada pembuluh darah kaki akan mencegahnya berfungsi sebagaimana mestinya.
Misalnya, vena di tubuh mungkin menjadi terlalu lebar sehingga mencegah katup menutup sepenuhnya.
Selain itu, Chronic Venous Insufficiency dapat terjadi karena kerusakan pada vena tertentu, yaitu:
- Vena dalam: vena besar di dalam tubuh yang mengalir melalui otot.
- Vena superfisial: vena yang dekat dengan permukaan kulit.
- Vena perforasi: vena yang menghubungkan vena dalam dan superfisial.
3. Penyebab sekunder
Masalah medis lain yang merusak pembuluh darah kaki, misalnya Deep vein thrombosis (DVT).
Orang dengan riwayat DVT memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit Chronic Venous Insufficiency.
Baca Juga: Serba-serbi Vena Cava Superior, Mulai dari Letak hingga Fungsinya
Siapa Saja yang Rentan Mengalami Chronic Venous Insufficiency?
Penyakit vena ini bisa terjadi pada siapa saja.
Contohnya, varises mempengaruhi sekitar 1 dari 3 orang dewasa.
Setiap tahun, sekitar 1 dari 50 orang dewasa dengan varises mengalami Chronic Venous Insufficiency.
Penyakit vena kronis ini biasanya menyerang orang yang berusia di atas 50 tahun.
Perlu Moms ketahui, risikonya dapat meningkat seiring bertambahnya usia.
Jadi, secara keseluruhan, penyakit ini mempengaruhi 1 dari 20 orang dewasa.
Baca Juga: Waspada Phlebitis, Peradangan pada Pembuluh Darah Vena
Komplikasi Chronic Venous Insufficiency
Chronic Venous Insufficiency memperlambat aliran darah dari kaki kembali ke jantung.
Tanpa pengobatan, Chronic Venous Insufficiency dapat meningkatkan tekanan di pembuluh darah kaki.
Kondisi tersebut dapat membuat pembuluh darah terkecil (kapiler) pecah.
Ketika terjadi, kulit di area tersebut akan berubah warna menjadi cokelat kemerahan dan mudah pecah jika terbentur atau tergores.
Kapiler yang pecah ini dapat menyebabkan kondisi sebagai berikut:
- Peradangan jaringan di daerah tersebut
- Kerusakan jaringan
Selain itu, kapiler yang pecah juga bisa memicu kondisi ulkus stasis vena.
Ini adalah luka terbuka di permukaan kulit, yang tidak mudah sembuh dan bisa terinfeksi.
Infeksi dapat menyebar ke jaringan terdekat. Kondisi ini dikenal sebagai selulitis, yang bisa berbahaya jika tidak segera diobati.
Baca Juga: Mengenal Vena Pulmonalis, Mulai dari Struktur dan Fungsi dalam Tubuh
Diagnosis dan Pengobatan Chronic Venous Insufficiency
Dokter akan mengecek riwayat kesehatan Moms dan memeriksa aliran darah di kaki dengan tes vaskular atau ultrasound dupleks.
Dokter juga mungkin akan menempatkan perangkat kecil di kulit atau di atas vena Moms.
Menggunakan gelombang suara, dokter dapat melihat pembuluh darah dan memeriksa seberapa cepat serta ke arah mana darah mengalir.
Pada kasus tertentu, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan menggunakan sinar-X atau pemindaian khusus.
Tindakan tersebut bertujuan untuk memeriksa penyebab lain dari pembengkakan di kaki.
Setelah diagnosis, upaya pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan pembengkakan dan mencegah borok kaki.
Dokter mungkin akan menyarankan kombinasi perawatan berdasarkan usia, gejala, dan hal-hal lain.
Beberapa opsi untuk membantu mengurangi gejala Chronic Venous Insufficiency, antara lain:
1. Perubahan Gaya Hidup
Moms dapat membantu aliran darah di pembuluh darah kaki menjadi lebih baik dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini:
- Menggunakan stoking kompresi
Kaos kaki elastis ini memberi tekanan pada kaki untuk membantu darah bergerak.
Jenis kaos kaki ini datang dalam berbagai ukuran, tekanan atau keketatan, panjang, dan gaya.
Dokter dapat menyarankan jenis stoking kompresi yang paling cocok untuk Moms.
- Peregangan
Usahakan untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
Jika Moms harus duduk sebentar, regangkan atau goyangkan kaki dan pergelangannya sesering mungkin untuk membantu darah bersirkulasi.
Jika Moms banyak berdiri, istirahatlah untuk duduk dan angkat kaki. Ini membantu menurunkan tekanan di pembuluh darah kaki.
- Olahraga
Berolahraga juga membantu 'memompa' darah di kaki Moms.
Berjalan adalah cara sederhana yang baik untuk membuat kaki Moms lebih kuat.
Olahraga ringan tersebut juga bisa meningkatkan aliran darah di kaki dan anggota tubuh lainnya, lho.
2. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi atau borok kaki.
Terkadang, dokter juga akan memberikan obat untuk membantu mencegah pembekuan darah.
- Antibiotik: Obat ini digunakan untuk membersihkan infeksi kulit atau bisul yang disebabkan oleh Chronic Venous Insufficiency. Ingat, antibiotik tidak mengobati penyakit yang mendasarinya.
- Antikoagulan: Ini adalah pengencer darah untuk mengobati pembekuan darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah di masa depan.
- Kompresi Boot Unna: Ini merupakan pembungkus yang menggabungkan kompresi multilayer dengan penutup luka berbasis gel seng oksida yang membentuk perban semi-kaku.
3. Prosedur Medis
Pada kasus Chronic Venous Insufficiency yang lumayan parah, Moms mungkin memerlukan perawatan non-bedah, seperti:
- Skleroterapi
Dokter akan menyuntikkan obat ke dalam vena yang bermasalah.
Skleroterapi melukai pembuluh darah sehingga memaksa darah mengalir melalui pembuluh darah yang lebih sehat.
Seiring waktu, tubuh Moms dapat menyerap bekas luka vena.
- Ablasi termal endovenous
Metode yang lebih baru ini menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi atau laser untuk memanaskan dan menutup pembuluh darah yang bermasalah.
Baca Juga: Kenali Struktur Anatomi Jantung Beserta Cara Kerjanya
Selain non-bedah, sekitar 1 dari 10 orang membutuhkan pembedahan untuk Chronic Venous Insufficiency, yaitu:
- Ligasi
Ini adalah proses pemotongan vena dan diikat sehingga darah tidak bisa mengalir.
Dokter juga mungkin akan mengangkat vena yang sangat rusak.
Moms biasanya akan pulang pada hari yang sama, di saat sudah pulih dari bius yang diberikan.
- Phlebectomy mikro
Teknik ini menggunakan sayatan, tusukan, dan kait yang jauh lebih kecil untuk mengangkat pembuluh darah yang rusak.
- Perbaikan vena
Dokter mungkin memperbaiki vena atau katup dengan melakukan prosedur sayatan terbuka di kaki atau melalui lubang yang lebih kecil dengan menggunakan kateter atau tabung yang panjang dan berongga.
- Transplantasi vena: Dokter akan mengganti vena yang bermasalah dengan yang sehat dari tempat lain di tubuh Moms.
- Bypass vena: Ini dilakukan pada vena di paha atas dan hanya pada kasus yang paling parah. Dokter akan mengambil bagian dari vena yang sehat dari bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Ketahui Fungsi Pembuluh Darah Arteri Pulmonalis dan Cara Kerjanya dalam Tubuh
Itu dia beberapa hal tentang Chronic Venous Insufficiency yang perlu Moms ketahui.
Berhati-hatilah, karena ini adalah penyakit yang biasanya menyerang siapa pun yang berusia 40 tahun ke atas.
- https://www.webmd.com/dvt/dvt-venous-insufficiency
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16872-chronic-venous-insufficiency-cvi#symptoms-and-causes
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/323979#causes-and-risk-factors
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/chronic-venous-insufficiency
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.