7 Ciri-ciri Musim Kemarau dan Apa Dampak Buruknya? Simak!
Moms, belakangan ini suhu udara terasa sangat panas, ya. Nah, mungkin ini salah satu ciri-ciri musim kemarau.
Musim kemarau, biasanya terjadi di wilayah-wilayah dengan iklim tropis atau subtropis.
Musim yang dikenal dengan kekeringan ini seringkali memberikan dampak yang cukup besar pada lingkungan, ekonomi, hingga kehidupan sehari-hari.
Salah satu ciri utama musim kemarau adalah hawa yang kering dan panas.
Selama musim ini, curah hujan biasanya sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali sehingga tanah menjadi kering dan resapan air berkurang drastis.
Hal ini sering menyebabkan penurunan tingkat air di sungai, danau, dan sumber air lainnya.
Yuk, Moms simak informasi lengkapnya mengenai ciri-ciri musim kemarau untuk diajarkan ke Si Kecil!
Baca Juga: Jam Berapa Puncak Blue Moon di Indonesia? Cek Jadwalnya!
Pengertian Musim Kemarau
Sebelum Moms mengetahui ciri-ciri musim kemarau, sebenarnya apa itu musim kemarau yang bisa Moms jelaskan ke Si Kecil.
Seperti yang sudah dipaparkan singkat di atas, musim kemarau identik dengan kekeringan dan curah hujan yang hampir tidak ada.
Selain itu, musim kemarau juga sering diidentifikasi dengan terjadinya kebakaran hutan hingga kekeringan lahan.
Jika sudah terjadi kebakaran, lebih sulit untuk dipadamkan karena api berisiko menyebar lebih cepat karena suhu yang panas.
Kekeringan yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada pertanian, menyebabkan gagal panen, kekurangan pakan ternak, dan kelangkaan air minum.
Dalam beberapa kasus, musim kemarau dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Apabila sudah terjadi selama berbulan-bulan, maka bisa dikatakan sebagai bencana kekeringan, lho Moms.
Sebab, akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan tentunya mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam.
Nah, musim kemarau adalah musim yang khas terjadi di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.
Untuk memastikan musim kemarau, dinilai dengan curah hujan perbulan harus di bawah 60 mm per bulan atau 20 mm perdasarian selama 3 dasarian berturut-turut.
Mengutip dari BMKG, dasarian adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari.
Sedangkan, menurut KBBI, musim kemarau adalah musim yang terjadi di bulan April hingga Oktober.
Baca Juga: 5 Resep Soto Ayam Santan, Nikmat Disantap saat Musim Hujan!
Ciri-ciri Musim Kemarau
Setelah Moms mengajarkan ke Si Kecil tentang pengertian musim kemarau, lalu apa saja yang termasuk ciri-ciri musim kemarau?
Musim kemarau adalah periode dalam tahun ketika wilayah tertentu mengalami cuaca yang kering dan panas, dengan curah hujan yang sangat rendah atau bahkan hampir tidak ada.
Berikut ciri-ciri musim kemarau secara teori:
1. Curah Hujan Rendah
Salah satu ciri-ciri musim kemarau yang paling mencolok adalah rendahnya curah hujan.
Selama periode ini, hujan jarang terjadi atau bahkan sama sekali tidak ada, Moms.
Ini mengakibatkan tanah menjadi kering dan kurangnya air dalam sumber daya air seperti sungai dan danau.
2. Suhu Tinggi
Ciri-ciri musim kemarau selanjutnya adalah suhu yang tinggi. Musim ini seringkali diidentifikasi dengan suhu yang panas.
Selain itu, tidak adanya awan dan hujan yang mengurangi efek pendinginan alami dari penguapan air sehingga, menyebabkan suhu meningkat secara signifikan.
3. Kebakaran
Kondisi kering dan panas selama musim kemarau dapat memicu kebakaran hutan dan lahan yang sering merusak lingkungan alam.
Tanaman kering dan material yang mudah terbakar menjadi rentan terhadap kebakaran, yang dapat dengan cepat menyebar di daerah yang kering.
4. Kekeringan
Musim kemarau sering kali menyebabkan kekeringan.
Kekurangan air bisa mengganggu pasokan air untuk pertanian, konsumsi manusia, dan industri.
Tanaman pertanian menjadi kering dan gagal panen, sementara hewan ternak bisa saja mengalami kekurangan pakan, Moms.
Baca Juga: Ciri-ciri ISPA pada Orang Dewasa Akibat Polusi Udara!
5. Kualitas Udara Buruk
Ciri-ciri musim kemarau selanjutnya adalah kualitas udara yang buruk terlebih jika terjadi kebakaran hutan.
Kebakaran hutan selama musim kemarau bisa menghasilkan asap dan partikel berbahaya yang mengakibatkan kualitas udara yang buruk.
Akibatnya, berdampak negatif pada kesehatan manusia dan hewan serta mengganggu lalu lintas udara.
6. Penurunan Tingkat Air
Selama musim kemarau, tingkat air di sungai, danau, dan sumber air lainnya dapat menurun secara signifikan.
Kekeringan di sungai, danau, dan sumber air lainnya mengancam ekosistem air dan mempengaruhi pasokan air bersih.
7. Ketidakpastian Ekonomi
Ciri-ciri musim kemarau juga dapat dilihat dari sisi ketidakpastian ekonomi, lho Moms.
Musim kemarau dapat memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama di wilayah yang sangat tergantung pada pertanian.
Gagal panen dan kekurangan pasokan air bisa mengganggu stabilitas ekonomi lokal.
8. Tantangan Lingkungan
Kondisi musim kemarau bisa menjadi tantangan besar bagi ekosistem alam.
Tanaman dan hewan yang tidak dapat bertahan dalam kondisi kering bisa menghadapi ancaman terhadap kelangsungan hidup mereka.
Baca Juga: 5 Beda YouTube Kids dan YouTube Biasa, Bukan Cuma Kontennya!
Dampak Buruk Musim Kemarau
Setelah Moms mengetahui ciri-ciri musim kemarau, ajarkan juga ke Si Kecil dampak dari musim kemarau, ya Moms.
Musim kemarau memiliki berbagai dampak yang cukup berat pada lingkungan, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari, lho.
Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi selama musim kemarau:
1. Kekeringan
Dampak musim kemerau yang pertama adalah kekurangan air.
Sumber daya air seperti sungai, danau, dan waduk dapat mengalami penurunan tingkat air.
Hal ini bisa mengancam pasokan air bersih untuk konsumsi manusia, pertanian, dan industri.
2. Gagal Panen
Tanaman pertanian sering kali menjadi kurang produktif selama musim kemarau karena kurangnya air.
Petani bisa menghadapi gagal panen atau hasil panen yang sangat berkurang, sehingga berdampak pada pasokan makanan dan harga di pasar.
3. Krisis Pangan
Gagal panen selama musim kemarau menyebabkan krisis pangan di beberapa daerah.
Penurunan pasokan makanan berisiko menyebabkan kenaikan harga makanan dan kelaparan.
4. Kebakaran Hutan
Nah, seperti yang sudah dijelaskan di atas, ciri-ciri musim kemarau adalah suhu yang sangat tinggi sehingga menyebabkan kebakaran hutan.
Musim kemarau seringkali menyebabkan kekeringan dan kondisi yang lebih rentan terhadap kebakaran hutan.
Kebakaran ini dapat merusak ekosistem alam, merusak hutan, dan mengancam spesies yang tinggal di dalamnya.
Baca Juga: 18 Rekomendasi Film Bencana Alam, Menegangkan Nontonnya!
5. Gangguan Industri
Industri yang sangat tergantung pada air, seperti pembangkit listrik tenaga air, pengolahan makanan, dan manufaktur, dapat mengalami gangguan.
Hal ini karena pasokan air berkurang sehingga industri pun terganggu.
6. Pengangguran Pertanian
Petani yang memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, mengalami pengangguran selama musim kemarau.
Hal ini karena tanaman yang ditanam tidak dapat tumbuh dengan baik.
7. Gangguan Ekosistem
Ekosistem alam seperti hutan, rawa, dan danau dapat mengalami gangguan selama musim kemarau.
Populasi hewan dan tumbuhan yang bergantung pada air dapat terancam.
8. Konflik Sosial
Persaingan untuk sumber daya yang semakin langka, seperti air dan lahan pertanian, dapat menyebabkan konflik sosial dan ketegangan di antara komunitas.
Baca Juga: Sinopsis Sleep Call, Film Laura Basuki Bergenre Thriller!
Itulah informasi seputar ciri-ciri musim kemarau yang bisa berdampak sangat besar ketika musim ini terjadi.
Namun, ciri-ciri musim kemarau dan dampaknya bisa saja berbeda-beda tergantung dari lokasi geografis dan iklim setempat ya, Moms.
Semoga membantu!
- https://kidskonnect.com/geography/dry-season/
- https://en.wikipedia.org/wiki/Dry_season
- https://easyscienceforkids.com/dry-season-facts/#google_vignette
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.