Pegawai Starbucks Intip Perempuan Lewat CCTV, Ini 5 Dampak Pelecehan Seksual bagi Korban
Warganet dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan oknum pegawai Starbucks sedang mengintip payudara seorang customer perempuan. Video tersebut diunggah oleh salah satu pengguna Twitter @LisaAbet pada Rabu, (1/7/2020).
Hingga kini, polisi masih menyelidiki video tersebut. Sementara itu, pihak Starbucks Indonesia melalui akun sosial medianya @SbuxIndonesia meminta maaf atas peristiwa tak senonoh itu dan berjanji akan melakukan investigasi juga menindak perbuatan oknum dengan memecat oknum tersebut.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki video tersebut. Sementara itu, pihak Starbuck Indonesia melalui akun sosial medianya @SbuxIndonesia meminta maaf atas peristiwa tak senonoh itu dan berjanji akan melakukan investigasi juga menindak perbuatan oknum dengan memecat oknum tersebut.
Baca Juga: Mengalami Pelecehan Seksual di Kantor? Atasi dengan 4 Cara Ini
Dampak Pelecehan Seksual pada Korban
Penelitian yang dilakukan oleh N.K. Endah Triwijati berjudul Pelecehan Seksual: Tinjauan Psikologis menjelaskan, pelecehan seksual adalah perilaku yang bersifat seksual yang mana tidak diinginkan dan tidak dikehendaki oleh korban.
Dalam hal ini termasuk pada ucapan atau perilaku yang berkonotasi seksual. Jika melihat hal yang dilakukan oleh oknum pegawai Starbuck tersebut, maka bisa dikatakan bahwa perbuatan itu termasuk dalam pelecehan seksual.
Hal ini tak hanya merugikan si korban namun juga memberikan dampak yang besar terhadap korban.
1. Depresi, Kepanikan, dan Stres
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut Ann McFadyen, seorang asosiasi profesor manajemen strategis di University of Texas at Arlington, menjelaskan bahwa depresi, panik, cemas, dan stres adalah hal yang akan mempengaruhi psikologis korban akibat pelecehan seksual. Dalam kasus yang lebih parah, korban akan mengingat peristiwa buruk (flashback) tersebut lalu terjadi serangan kepanikan, dan jika tidak segera ditangani akan menimbulkan gangguan stres hingga trauma. Bahkan sebagian korban pelecehan seksual cenderung mengkonsumsi obat-obatan terlarang hingga mencoba bunuh diri.
"Perasaan cemas ini akan terjadi cukup intens dan teratur. Sehingga akan memberikan rasa takut pada korban yang mana berpengaruh pada konsentrasi dan bisa menyebabkan depresi sekaligus merasa tidak berdaya," ujar Debra Borys, seorang psikolog di Los Angeles.
2. Gangguan Kesehatan
Foto: Orami Photo Stocks
Selain gangguan mental, korban juga akan mengalami gangguan kesehatan secara fisik seperti masalah pada perut, sakit kepala, dan penyakit lain yang diakibatkan oleh stres.
Jika hal ini terjadi durasi yang panjang tanpa penanganan oleh psikolog, maka akan membuat si korban selalu merasa lelah berkepanjangan.
Menurut investigasi yang dipublikasikan oleh JAMA Internal Medicine berjudul Association of Sexual Harassment and Sexual Assault With Midlife Women’s Mental and Physical Health menyebut bahwa korban pelecehan seksual rentan terserang darah tinggi hingga insomnia.
Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kurang tidur, gejala depresi dan kecemasan.
Baca Juga: Seni Adalah Salah Satu Cara Mengatasi Stres Pada Anak
3. Meragukan dan Menyalahkan Diri Sendiri
Foto: Orami Photo Stocks
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Soc Ment Health berjudul The Impact of Sexual Harassment on Depressive During The Eearly Occupational Career menjelaskan bahwa para korban pelecehan akan mulai meragukan diri sendiri bahkan menyalahkan dirinya sendiri setelah mengalami pelecehan seksual.
Selain itu, korban juga 'merasa bertanggung jawab' atas keselamatan dirinya sendiri dan berharap bisa lebih tegas kepada pelaku pelecehan seksual.
Meskipun tak jarang korban yang sedang mengalami pelecehan lebih banyak diam karena perasaan kaget dan ketakutan sehingga dalam hal ini korban tidak seharusnya menyalahkan diri sendiri karena situasi yang memang tak memungkinkan.
4. Marah pada Diri Sendiri
Foto: Orami Photo Stocks
Beberapa korban pelecehan seksual merasa marah terhadap diri sendiri dan hal-hal yang menyinggung tentang pelecehan seksual secara umum.
Selain itu perasaan takut yang menyelimuti korban ketika terjadi pelecehan seksual menyebabkan korban tidak berkutik saat pelecehan terjadi dan merasa marah terhadap dirinya sendiri karena tidak melakukan pembelaan ketika pelecehan tersebut menimpanya.
Tak jarang perempuan berdiam diri karena menganggap apa yang dilakukan oleh pelaku bukanlah hal yang serius terlebih jika pelaku adalah orang terdekat korban.
Baca Juga: Viral Video Pelecehan Seksual di Rumah Sakit, Ternyata Banyak Kasus Serupa Terjadi!
5. Trauma
Foto: Orami Photo Stocks
Dr. Tiffanie Davis, seorang psikoterapis berlisensi mengungkapkan adanya kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain jadi salah satu alasan dampak pelecehan seksual terhadap korban.
"Gangguan depresi dan trauma jadi konsekuensi jangka panjang dari pelecehan seksual tersebut. Ada juga trauma sekunder yakni ketika korban melaporkan pelecehan kepada pihak kepolisian atau teman dan orang tua, pihak yang mendapat laporan itu tidak mengambil tindakan atas situasi tersebut yang mengakibatkan trauma mendalam bagi korban untuk bercerita kepada orang terdekat atau pihak berwenang.
Itulah lima dampak buruk bagi korban pelecehan seksual. Jika Moms mendapati hal serupa terjadi pada diri sendiri atau orang terdekat baik pria maupun wanita, maka diharapkan untuk segera melaporkan ke pihak berwajib dengan pendampingan dari psikolog juga para ahli.
Namun, apabila itu adalah trauma masa lalu, Moms atau keluarga bisa berobat ke dokter khusus penanganan trauma masa lalu seperti psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.