19 February 2025

10 Dampak Perceraian terhadap Anak, Bikin Prestasi Menurun!

Anak jadi mudah terpengaruh hal negatif
10 Dampak Perceraian terhadap Anak, Bikin Prestasi Menurun!

Foto: Freepik.com/freepik

placeholder
Artikel ditulis oleh Gifari Zakawali
Disunting oleh Aprillia

Perceraian bukan hanya sekadar berakhirnya hubungan suami dan istri, tapi ada beragam dampak perceraian terhadap anak yang perlu dipahami kedua orang tua.

Berpisahnya orang tua tentu menyisakan trauma pada anak yang mungkin akan terus dibawanya hingga dewasa.

Baca Juga: Ciri Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Dampak Perceraian terhadap Anak

Dampak Negatif Perceraian (Orami Photo Stock)
Foto: Dampak Negatif Perceraian (Orami Photo Stock)

Saat terjadi perceraian, anak-anak pasti akan mengalami efek psikologis. Akan tetapi, stres yang dirasakan anak broken home berbeda-beda, tergantung pada usia, dan temperamen.

Efek psikologis perceraian pada anak kerap menjadi kekhawatiran orang tua, bahkan sebelum mengambil keputusan untuk berpisah.

Hal ini karena tidak menutup kemungkinan ada beberapa dampak perceraian terhadap anak antarai lain:

1. Prestasi Akademik Menurun

Sebuah penelitian ilmiah Iowa State University menunjukkan bahwa, usia anak saat menghadapi masa perceraian orang tua ternyata memberikan pengaruh berbeda pada pencapaian akademisnya lho, Moms.

Diketahui bahwa anak yang masih berusia di bawah 18 tahun saat orang tua bercerai memiliki kemungkinan meraih gelar sarjana 35% lebih rendah, bila dibandingkan dengan anak yang sudah berusia di atas 18 tahun saat melalui masa perceraian.

Selain karena berkurangnya waktu berkualitas dan bimbingan dari salah satu orang tua, perubahan kondisi finansial keluarga setelah perceraian juga menjadi faktor lain yang sering membawa dampak negatif pada anak.

Ini menjadi hambatan anak dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Kehilangan Keinginan untuk Berinteraksi Sosial

Dampak negatif perceraian pada anak juga dapat memengaruhi hubungan sosial anak dengan lingkungan sekitarnya.

Melansir dari FamilyMeans, akibat perceraian atau peran orangtua yang hilang, sebagian anak akan melepaskan rasa kegelisahan mereka dengan bertindak agresif.

Tindakan agresif yang bisa anak lakukan adalah perilaku bullying (perundungan). Jika orangtua membiarkannya, hal ini dapat memengaruhi hubungan anak dengan teman sebayanya.

3. Anak akan Merasa Bersalah

DIlansir dari laman Khiron Clinics, dampak negatif perceraian pada anak selanjutnya adalah anak akan selalu merasa bersalah selama hidupnya.

Pikiran anak-anak memang kerap kali belum matang, sehingga saat orang tua memutuskan untuk bercerai mereka akan merasa bahwa hal ini terjadi karenanya.

Mereka akan merasa sangat bersalah, apalagi jika anak masih berusia di bawah 12 tahun. Mereka tergolong sangat rapuh dalam menghadapi hal ini.

Anak akan merasa jika dunia mereka menjadi berantakan setelah kedua orang tua bercerai.

4. Mudah Terpengaruh Hal Negatif

Dilansir dari Medical News Today, dampak negatif perceraian pada anak juga menyebabkan Si Kecil yang beranjak remaja mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk yang ditemuinya dalam pergaulan.

Hal ini disebabkan anak merasa tidak lagi diperhatikan oleh orang tuanya yang sibuk dengan masalah rumah tangga.

Terlebih, jika perceraian melalui proses yang tidak mudah sehingga masing-masing orangtua membutuhkan waktu untuk memulihkan dirinya sendiri sehingga mereka mengabaikan anak-anaknya. 

5. Menjadi Lebih Posesif

Melansir dari International Journal of Research in Counseling, dampak negatif perceraian pada anak akan membawa mereka lebih posesif dalam lingkungan pertemanan atau percintaan.

Hal ini karena anak broken home secara emosional lebih haus kasih sayang karena tidak mereka dapatkan dari keluarganya.

Selain itu, anak broken home juga cenderung memiliki rasa cemburu yang berlebihan pada orang di sekitarnya.

6. Sulit Percaya dengan Orang Lain

Studi di International E-journal of Advances in Social Sciences menunjukkan bahwa, anak broken home akan sulit percaya dengan orang lain dan akan selalu merasa bahwa ia sedang dibohongi.

Perasaan sulit menaruh kepercayaan pada orang lain ini dapat menyebabkan anak mudah frustrasi dan sering berkecil hati saat berhubungan dengan orang lain.

7. Mengalami Kesedihan Akut

Perceraian Orang Tua
Foto: Perceraian Orang Tua (Freepik.com/gpointstudio)

Jika anak sudah cukup dewasa untuk memahami apa arti perceraian, dampak negatif perceraian pada anak, mereka akan merasakan kesedihan yang akut, setelah mengetahui bahwa orang tua mereka tidak lagi bersama.

Perasaan ini bahkan bisa berujung pada depresi dini, dan menyebabkan kesedihan dalam waktu yang lama.

8. Perubahan Suasana Hati yang Parah

Dampak negatif perceraian pada anak, Si Kecil tidak lagi merasakan kehangatan dan kebahagiaan. Karenanya, perubahan suasana hati cenderung dialami oleh anak.

Mereka juga menarik diri dari lingkungannya dan memilih untuk tidak berbicara dengan siapapun.

Meskipun ada pula anak yang menjadi overacting untuk mencari perhatian orang disekitarnya.

9. Kehilangan Fokus dalam Beraktivitas

Melansir dari Australian Family Lawyers, karena anak lebih bergantung pada orang tuanya, dampak negatif perceraian pada anak membuat mereka mudah kehilangan fokus untuk melakukan kegiatan apapun.

Anak akan mudah cemas, tegang, gugup, dan merasa sulit untuk berkonsentrasi pada hampir semua hal, terutama dalam belajar.

Mereka juga akan kehilangan minat pada kegiatan apa pun yang membuat hatinya senang.

10. Depresi

Depresi tidak mengenal usia. Bahkan anak-anak kecil bisa merasakan depresi saat mereka merasa sangat sedih atas dampak negatif perceraian pada anak.

Risiko depresi ini lebih tinggi pada anak yang menyaksikan perceraian dan mengerti apa artinya.

Melansir dari jurnal Psychological Medicine, perceraian orang tua bisa jadi salah satu faktor penyebab seseorang memiliki gangguan bipolar.

Selain itu, pada balita dan anak-anak prasekolah antara usia 18 bulan dan 6 tahun menunjukkan rasa depresi dengan kembali ke perilaku seperti menempel, mengompol, mengisap jempol, dan amarah.

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa banyak dampak negatif perceraian pada anak. Jangan biarkan anak merasakan dampak yang lebih buruk lagi dari kondisi tersebut.

Jika keadaan semakin memburuk, jangan ragu untuk minta bantuan psikolog, ya!

  • https://www.researchgate.net/publication/322055793_RESILIENCE_OF_A_CHILD_FROM_BROKEN-HOME_FAMILY_A_PHENOMENOLOGY_STUDY
  • https://www.news.iastate.edu/news/2018/08/28/divorcegrad
  • https://azislam.com/negative-effects-of-divorce-in-islam
  • https://www.healthline.com/health/parenting/effects-of-divorce-on-children
  • https://www.familymeans.org/effects-of-divorce-on-children.html
  • https://khironclinics.com/blog/the-effects-of-divorce-on-children/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/divorce-impact-on-children
  • https://journal.minangdarussalam.or.id/index.php/ijrc/article/download/74/53/830
  • https://www.australianfamilylawyers.com.au/information-centre/how-divorce-affects-children
  • https://www.cambridge.org/core/journals/psychological-medicine/article/abs/populationbased-study-of-the-risk-of-schizophrenia-and-bipolar-disorder-associated-with-parentchild-separation-during-development/2692930C93FA6C9B5C6E1C5BBB476AE4

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.