7 Penyebab Demam Paling Umum, Mulai dari Flu, ISK, Radang Tenggorokan, hingga Bronkitis
Sering kali orang mengira demam adalah sebuah penyakit. Nyatanya, bukan demikian, lho. Ini merupakan salah satu gejala dari indikasi penyakit tertentu.
Demam dikenal sebagai peningkatan suhu tubuh di atas suhu tubuh normal.
Namun, suhu tubuh orang-orang bervariasi, sesuai dengan tingkat aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
Mari ketahui gejala, penyebab, dan cara mengatasi suhu yang melonjak tinggi.
Gejala Demam Tinggi
Demam adalah salah satu cara tubuh paling efektif dalam melawan infeksi.
Umumnya, seseorang dikatakan demam atau bersuhu tinggi apabila mencapai rata-rata 37 derajat Celcius ke atas.
Melansir dari Mayo Clinic, sejumlah gejala umum dari demam meliputi:
- Berkeringat.
- Tubuh menggigil.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Kehilangan selera makan.
- Cepat mudah marah.
- Dehidrasi.
- Tubuh merasa lemah.
Adapun, suhu akan mengalami perubahan, sering kali lebih tinggi di sore hari dibandingkan saat kita bangun di pagi hari.
Ketika dialami oleh anak-anak, kenaikan suhu ini tentu membuat ia mudah nangis dan tantrum, Moms.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Gendang Telinga dan Penyebab Gangguannya
Penyebab Umum Demam
Penyebab dari demam ini sendiri bisa berbagai rupa. Adapun jenis-jenis penyakit umum yang menyebabkan suhu tinggi, yaitu:
1. Flu atau Pilek
Infeksi pada tubuh seperti flu atau pilek, bisa menjadi penyebab demam yang paling umum.
Biasanya, ini dipicu karena pertumbuhan bakteri ataupun virus di dalam rongga pernapasan.
Gejala umum mereka yang mengalami pilek, yaitu berupa:
- Hidung tersumbat.
- Penambahan suhu badan.
- Badan terasa nyeri.
- Hidung berair.
Seringnya, ini akan pulih dalam waktu cepat apabila dibarengi dengan istirahat cukup dan konsumsi air putih.
2. Efek Vaksinasi
Moms baru saja melakukan vaksinasi COVID-19 atau vaksin dewasa lainnya?
Salah satu efek samping yang mungkin dirasakan yakni demam atau suhu tinggi.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, kondisi ini merupakan reaksi normal tubuh ketika menerima 'benda asing' dari proses vaksinasi.
Artinya, ini tanda bahwa tubuh sedang merespons dan membentuk imunitas untuk melawan penyakit.
Efek samping ini bisa diatasi dengan konsumsi obat parasetamol atau ibuprofen.
3. Radang Tenggorokan
Ketika mengalami radang tenggorokan, demam menjadi salah satu gejalanya.
Rasa tidak nyaman ketika menelan membuat kita sulit untuk menerima asupan makanan.
Bahkan, anak-anak menjadi sulit makan dan mudah rewel ketika radang tenggorokan.
“Saat gejala-gejala ini muncul pada anak-anak, jangan hanya memberi perhatian pada penyakitnya saja.
Namun, perhatikan juga kenyamanan anak," kata Dr. Alan Nager, direktur obat-obatan darurat dan transportasi di Children's Hospital Los Angeles.
Baca Juga: Selain Nyeri Dada, Ini Gejala Lain Serangan Jantung dan Cara Mengatasinya
4. Infeksi COVID-19
Di saat pandemi seperti ini, demam menjadi indikasi penyakit COVID-19.
Biasanya, suhu tinggi ini diikuti dengan gejala umum lainnya, seperti:
- Sesak napas.
- Tidak nafsu makan.
- Kehilangan indra penciuman.
- Indra perasa hilang (anosmia).
- Hidung tersumbat.
- Radang tenggorokan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mendapati sedang mengalami salah satu gejala di atas ya, Moms.
Semakin cepat ditangani, proses pemulihan akan cepat teratasi.
Baca Juga: Bayi Demam, Akibat Tumbuh Gigi Atau Pilek?
5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Dilansir dari Cleveland Clinic, dijelaskan bahwa demam juga disebabkan karena infeksi saluran kemih (ISK).
Ini merupakan kondisi infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih.
Gejala utama yang sering dialami, yaitu gangguan dalam buang air kecil. Infeksi saluran kemih umum terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.
Biasanya, perlu melakukan uji kultur urine untuk mencari penyebab ISK ini terjadi.
Pada wanita, cegah hal ini dengan merawat kesehatan organ intim, ya.
6. Peradangan Telinga
Demam juga bisa disebabkan karena peradangan dalam telinga.
Dikenal juga sebagai otitis media, ini sering terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun.
Infeksi telinga bisa disebabkan oleh bakteri dan virus.
Terkadang, gejala lain yang dirasakan, yaitu pembengkakan di dalam saluran telinga.
Pembengkakan ini dapat menyebabkan saluran tersumbat, yang membuat cairan telinga menumpuk dalam waktu yang lama.
7. Bronkitis
Kondisi yang terjadi dengan gejala flu dan pneumonia dalam tingkat parah disebut bronkitis.
Gejalanya meliputi batuk sering yang menghasilkan lendir, kelelahan, demam, dan suara mengi saat bernapas.
Biasanya, bronkitis akut disebabkan oleh infeksi virus, meskipun mungkin juga disebabkan oleh infeksi bakteri.
Risiko terkena penyakit ini meningkat apabila memiliki:
- Riwayat keluarga bronkitis
- Asma dan alergi
- Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
Perlu konsultasi dengan dokter untuk menemukan pengobatan bronkitis yang tepat.
Baca Juga: Sakit Punggung Sebelah Kanan, Begini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Cara Mengatasi Demam
Seperti yang telah disebutkan, demam adalah salah satu tanda bahwa tubuh sedang melawan suatu infeksi virus.
Ketika tubuh telah berhasil melawan infeksi tersebut, demamnya akan hilang dengan sendirinya.
“Tidak perlu memberikan obat pereda demam hanya untuk menurunkan demam,” kata Dr. Julie Kardos, dokter anak di Children's Hospital of Philadelphia.
Namun, terkadang ada yang perlu pengobatan khusus untuk menurunkan suhu tinggi. Berikut caranya:
1. Obat Penurun Demam
Obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen membantu mengatasi demam dengan menurunkan suhu tubuh untuk sementara.
Namun, demam akan kembali datang jika tubuh kita masih perlu melawan lebih banyak virus.
Untuk anak-anak, pastikan telah mendapatkan rekomendasi dokter anak sebelum mengonsumsi obat penurun suhu.
2. Minum Air Putih
Harvard Medical School menjelaskan cara sederhana tanpa perlu minum obat yang bisa Moms lakukan lainnya.
Hal ini adalah dengan minum banyak cairan untuk mendinginkan tubuh dan mencegah dehidrasi.
Manfaat air putih dipercaya bisa mengatur suhu tubuh menjadi normal kembali.
Setidaknya, minum minimal 8 gelas per harinya, ya.
3. Istirahat Cukup
Pastikan waktu tidur tercukupi apabila sedang merasakan demam.
Hindari begadang di malam hari karena memperparah gejala dan membuat suhu kembali tinggi.
Moms bisa memasang aromaterapi untuk membantu tidur menjadi lebih mudah.
Tak lupa untuk menghindari penggunaan gadget sebelum tidur, ya.
Baca Juga: Apakah Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Penjelasannya!
4. Konsumsi Makanan Sehat
Mari konsumsi makanan sehat dan bergizi untuk mempercepat pemulihan!
Ketika demam rasanya nafsu makan berkurang, bukan? Namun, hal ini tidak bisa didiamkan, lho!
Tubuh memerlukan asupan nutrisi agar imunitas meningkat kembali.
Perbanyaklah asupan buah dan sayur untuk menu harian di rumah.
5. Mandi Air Hangat
Sering kali demam membuat kita enggan untuk bergerak. Namun, tubuh yang selalu berbaring dapat membuat gejala semakin parah, Moms.
Mari atasi demam dengan mandi seperti biasa, terutama dengan air hangat.
Manfaat mandi air hangat dipercaya dapat menurunkan suhu yang tinggi.
Atau jika tidak ingin mandi, Moms bisa melap tubuh dengan kain yang sudah dibasahkan dengan air hangat.
Ingat, demam bukan penyakit, melainkan gejala atau tanda dari suatu penyakit tertentu.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk pertolongan pertama di rumah, Moms!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fever/symptoms-causes/syc-20352759
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/expect/after.html#:~:text=When%20to%20Call%20the%20Doctor&text=In%20most%20cases%2C%20discomfort%20from,gets%20worse%20after%2024%20hours
- https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/10880-fever
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.