Deteksi Dini Lupus, 4 Ciri-ciri yang Perlu Moms Amati Pada Bayi
Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat merusak bagian tubuh mana pun, mulai dari kulit, persendian, dan/atau organ dalam.
Umumnya, penyakit ini dapat didiagnosis pada usia 15 hingga 44 tahun. Namun, ternyata bayi baru lahir juga dapat menderita lupus lho, Moms.
Mengutip laman Lupus Malaysia, lupus neonatal adalah kelainan langka yang dapat terjadi pada bayi baru lahir.
Para ilmuwan menduga bahwa lupus neonatal disebabkan oleh auto-antibodi dalam darah Ibu yang disebut anti-Ro (SSA) dan anti-La (SSB). Di mana auto antibodi adalah protein darah yang bertindak melawan bagian tubuh diri sendiri.
Bayi yang terkena lupus neonatal tidak memiliki lupus erythematosus systemik. Lupus neonatal adalah kelainan terpisah yang berbeda dari beberapa jenis lupus lainnya.
Baca Juga: 5 Fakta Seputar Penyakit Lupus
Yuk, lakukan deteksi dini lupus pada bayi dengan mengenali beberapa gejala di bawah ini.
1. Ciri-ciri Utamanya Berupa Ruam
Foto: Parents.com
Salah satu gejala yang paling umum dari lupus neonatal adalah ruam yang berupa lesi kemerahan, berbentuk seperti cincin dan menyerupai ruam yang terkait dengan lupus erythematosus sistemik.
Biasanya ruam mulai berkembang selama beberapa minggu pertama kehidupan bayi.
“Biasanya, gejala ruam pada lupus neonatal hilang setelah beberapa bulan. Ketika bayi mulai membuat antibodinya sendiri,” kata Konstantinos Loupasakis, MD, seorang rheumatologist di MedStar Washington Hospital Center, seperti dikutip dari Creaky Joint.
2. Penyumbatan Jantung Bawaan Menjadi Komplikasi Serius
Foto: warrenentsch.com.au
Dalam laman Mother to Baby dikatakan bahwa komplikasi paling serius dari lupus neonatal adalah masalah irama jantung yang disebut penyumbatan jantung bawaan.
Bayi dengan kondisi ini membutuhkan alat pacu jantung. Penyumbatan jantung bawaan juga menyebabkan hingga 30% kematian pada bayi.
Baca Juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Lupus
Namun, sebagian besar bayi yang lahir dari Ibu dengan lupus tidak selalu memiliki penyumbatan jantung.
Ultrasound spesifik dari jantung bayi yang disebut echocardiogram janin biasanya diperlukan untuk melihat fungsi dan struktur jantung bayi. Jenis USG ini biasanya dilakukan antara 18-24 minggu kehamilan.
Jika penyumbatan jantung bawaan ditemukan, dokter biasanya meresepkan obat untuk Ibu hamil untuk membantu merawat janin yang sedang berkembang.
Selain itu, bayi yang diduga menderita lupus neonatal harus tetap diperiksa untuk mengetahui kemungkinan adanya penyumbatan jantung.
3. Bayi dengan Lupus Neonatal Lahir dengan Kelainan Darah
Foto: holadoctor.com
Situs Raredisease.org menyebutkan bahwa bayi dengan lupus neonatal juga mungkin memiliki jumlah rendah sel darah merah (trombosit) yang membantu fungsi pembekuan darah (trombositopenia), kadar rendah sel darah merah lain yang bersirkulasi (anemia), dan kadar rendah sel darah putih tertentu (neutropenia).
Baca Juga: Apakah Penyakit Lupus Dapat Disembuhkan?
4. Dalam Beberapa Kasus Disertai dengan Kelainan Organ Dalam
Foto: dailytelegraph.com.au
Selain kelainan darah, Rare Disease juga menyebutkan bahwa limpa besar yang tidak normal (splenomegali), hati yang membesar secara abnormal (hepatomegali), dan penyakit hati yang dikenal sebagai hepatitis kolestatik termasuk gejala yang menyertai lupus neonatal.
Hepatitis kolestatik adalah kondisi langka yang ditandai dengan berkurangnya aliran empedu dari hati (kolestastis) dan radang hati (hepatitis), yang disertai gejala seperti bagian putih mata, selaput lendir, dan kulit yang menguning.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Lupus, Penyakit yang Dikenal sebagai "Peniru Ulung"
Segera hubungi dokter jika Moms menemukan salah satu atau beberapa ciri-ciri di atas pada Si Kecil.
Sekali lagi, sebagian besar gejala yang mungkin ditemukan dalam deteksi dini lupus pada bayi biasanya sembuh dengan sendirinya dalan enam bulan pertama kehidupan. Tepatnya ketika antibodi Moms telah dibersihkan seluruhnya dari tubuh bayi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.