14 November 2024

Obat Alergi Dextamine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Perhatikan aturan pakainya, ya!

Dextamine adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam alergi.

Obat ini bekerja dengan mengurangi efek zat histamin yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap alergen.

Histamin adalah zat kimia yang menyebabkan gejala alergi seperti gatal-gatal, hidung tersumbat, mata berair, dan ruam kulit.

Penting untuk diketahui bahwa penggunaan Dextamine harus sesuai dengan resep dokter.

Dalam beberapa kasus, obat ini mungkin tidak cocok atau aman digunakan untuk individu tertentu.

Nah, sebelum menggunakan obat baiknya Moms dan Dads memahami aturan pakainya berikut ini.

Dextamine adalah obat untuk mengatasi rhinitis alergi (radang selaput lendir), alergi obat, asma, dan dermatitis kontak ataupun dermatitis atopik (eksim).

Per 5 mL obat ini mengandung dexamethasone 0.5 mg dan dexchlorpheniramine maleate 2 mg.

Obat gatal ini bekerja sebagai antiradang dan antialergi.

Jadi, mampu meringankan gejala gatal pada kulit maupun gatal pada hidung yang sering menyebabkan bersin-bersin, serta mata berair.

Rhinitis alergi adalah alergi yang disebabkan oleh debu, serbuk bunga, atau benda kecil lainnya yang bisa terhirup masuk ke hidung.

Sementara alergi obat menandakan alergi pada kandungan suatu obat.

Lain halnya dengan asma yang merupakan peradangan dan penyempitan saluran napas.

Kemudian, dermatitis kontak yang menunjukkan peradangan kulit akibat paparan zat dan eksim, yakni peradangan kulit karena sistem imun yang bermasalah.

Semua penyakit ini menimbulkan gejala yang hampir serupa sehingga bisa diredakan dengan Dextamine yang diproduksi oleh Phapros.

Dosis dan Aturan Minum Dextamine

Dosis Obat
Foto: Dosis Obat (Freepik.com/freepik)

Dextamine tersedia dalam bentuk tablet 0,5 mg dan sirup 60 ml.

Dosisnya pada setiap orang bisa berbeda-beda. Tergantung dengan usia dan penyakit yang diidap.

Lebih jelasnya, dosis yang umum digunakan adalah:

Obat Sirup

  • Dewasa: 1 - 2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3 kali sehari.
  • Anak: 1/2 sendok takar (2,5 ml), diminum 3 kali sehari.

Obat Tablet

  • Dewasa: 1 tablet, 3 kali per hari.
  • Anak: 1/2 tablet, 3 kali per hari.

Gunakan obat ini sesuai dengan arahan dokter atau aturan pakai yang tertera di label kemasan.

Jangan menambahkan atau mengurangi dosis yang sudah ditentukan.

Obat ini bukan obat yang perlu diminum dalam jangka panjang.

Artinya, obat ini hanya diminum jika memang gejala sedang kambuh.

Jika Moms dan Dads memiliki sistem pencernaan yang sensitif, baiknya minum obat ini setelah makan dan minum segelas air.

Sebelum dikeluarkan ke sendok pengukur, kocok lebih dahulu botol sirup.

Minum obat ini pada jam yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.

Jika dosis terlewat dan mendekati waktu minum obat berikutnya, sebaiknya jangan menggandakan dosis.


Efek Samping Dextamine

Efek Samping Obat
Foto: Efek Samping Obat (Freepik.com/cookie-studio)

Seperti obat lainnya, Dextamine juga bisa menimbulkan efek samping.

Efek sampingnya ini bisa berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya.

Sebab, tubuh setiap orang merespons obat dengan cara yang berbeda pula.

Bahkan, ada pula yang mengalami gejala yang tidak disebutkan berikut ini.

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Mulut kering
  • Kesulitan buang air kecil atau pembesaran prostat

Jika mengalami gejala mengantuk dan pusing, sebaiknya hentikan aktivitas sejenak.

Apalagi jika aktivitas membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan sesuatu.

Gejala tersebut bisa sembuh dengan sendirinya.

Akan tetapi bisa juga menetap dalam beberapa hari.

Efek samping biasanya lebih tinggi risikonya terjadi jika seseorang berusia di atas 60 tahun.

Jika dirasa cukup mengganggu, jangan sungkan untuk periksa ke dokter.

Namun, bila menunjukkan reaksi alergi, seperti pembengkakan pada tubuh, sesak napas, dan kulit gatal, segera ke dokter.

Penggunaan obat dapat dihentikan untuk menghentikan kondisi serius yang mengancam jiwa.

Oleh karena itu, kita harus memberi tahu dokter jika memang memiliki alergi dengan obat sejenis.

Jangan menggunakan dexchlorpheniramine jika kita telah menggunakan inhibitor monoamine oxidase (MAOI).

Beberapa contoh obatnya, yaitu isocarboxazid (Marplan), phenelzine (Nardil), atau tranylcypromine (Parnate) dalam 14 hari terakhir.

Interaksi obat ini sangat berbahaya, sehingga beri tahu apa saja obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat herbal, suplemen, dan obat tradisional Tiongkok.

Kondisi Kesehatan terkait Dextamine

Perempuan Sakit Maag
Foto: Perempuan Sakit Maag (Freepik.com/benzoix)

Memerhatikan kondisi kesehatan sangat penting sebelum mengonsumsi obat. Moms dapat memberitahu dokter jika memiliki masalah kesehatan berikut ini:

  • Glaukoma atau peningkatan tekanan di mata.
  • Sering mengalami gejala maag.
  • Pembesaran prostat, masalah kandung kemih, atau kesulitan buang air kecil.
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
  • Hipertensi atau semua jenis penyakit jantung.
  • Asma.

Pada kasus ini, Moms atau Dads mungkin tidak dapat menggunakan dexchlorpheniramine.

Atau, mungkijn saja memerlukan dosis yang lebih rendah atau pemantauan khusus selama perawatan.

Beri tahu juga dokter jika Moms saat itu sedang hamil atau menyusui.

Dikhawatirkan obat bisa mengganggu perkembangan janin atau mengalir ke ASI dan terminum oleh bayi.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

  • https://www.drugs.com/dexchlorpheniramine.html
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamethasone?mtype=generic
  • https://www.phapros.co.id/obat-resep-bermerek

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.