Diare pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Mengapa anak-anak lebih sering terkena diare daripada orang dewasa? Diare adalah cara tubuh kita membersihkan diri dari kuman, dan keadaan ini umumnya bisa berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu lamanya.
Diare seringkali berwujud buang air besar yang lunak atau longgar (kotoran). Sebagian besar anak-anak mengalami diare dari waktu ke waktu. Biasanya kondisi ini tidak terjadi lama dan sering membaik dengan sendirinya.
Kondisi satu ini seringkali disertai dengan demam, mual, muntah, kram, dan dehidrasi pada anak.
Namun Moms jangan khawatir, agar Moms bisa merawat Si Kecil dengan baik saat diare menyerang, yuk kita simak beberapa tips di bawah ini.
Baca Juga: Redakan Diare dan Muntah pada Bayi dengan Makanan Ini
Jenis Diare pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Sebelumnya, Moms harus tahu terlebih dahulu, ada beberapa jenis diare pada anak. Jenis diare terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Diare Jangka Pendek (akut)
Jenis diare ini bisa berlangsung satu atau dua hari, lalu menhilang atau sembuh. Diare akut ini mungkin disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi bakteri (infeksi bakteri). Atau itu bisa terjadi jika anak sakit karena virus.
Namun bisa juga hal ini disebabkan karena Si Kecil keracunan makanan. Infeksi keracunan makanan biasanya disebabkan oleh kuman yang disebut bakteri.
Contoh umum adalah spesies bakteri yang disebut Campylobacter, Salmonella dan Escherichia coli (biasanya disingkat E. coli).
2. Diare Jangka Panjang (kronis)
Merupakan jenis diare yang berlangsung selama beberapa minggu. Mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan lain seperti sindrom iritasi usus. Ini juga bisa disebabkan oleh penyakit usus.
Termasuk di dalamnya kolitis ulserativa, penyakit Crohn, atau penyakit celiac. Giardia juga dapat menyebabkan diare kronis.
Penyebab dari jenis diare satu ini bisa karena infeksi pada saluran pencernaan, penyakit celiac, gangguan gastrointestinal fungsional, alergi makanan, atau penyakit radang usus.
Mengutip jurnal Chronic Diarrhea in Children, diare kronis pada anak bisa dapat menyebabkan malabsorpsi dan dapat menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: Diare pada Bayi, Bagaimana Cirinya dan Cara Mengatasinya?
Penyebab Diare pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Diare pada anak biasa diikuti dengan berbagai gejala yang berbeda. Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab diare pada anak bisa disebabkan karena banyak hal, seperti di bawah ini.
1. Infeksi Bakteri
Diare adalah gejala infeksi yang disebabkan oleh sejumlah bakteri, virus dan organisme parasit, yang sebagian besar disebarkan oleh air yang terkontaminasi tinja.
Infeksi lebih sering terjadi ketika ada kekurangan sanitasi dan kebersihan yang memadai dan air yang aman untuk minum, memasak dan membersihkan.
Rotavirus dan Escherichia coli, adalah dua agen etiologi yang paling umum dari diare sedang sampai parah di negara-negara berkembang. Patogen lain seperti cryptosporidium dan spesies shigella juga penting. Pola etiologi spesifik lokasi juga perlu dipertimbangkan.
2. Malnutrisi
Anak-anak yang meninggal karena diare sering menderita kekurangan gizi, yang membuat mereka lebih rentan terhadap diare.
Setiap rangkaian diare, pada gilirannya, membuat kekurangan gizi mereka semakin buruk. Diare adalah penyebab utama malnutrisi pada anak di bawah lima tahun.
3. Berbagai Sumber
Air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia, misalnya, dari air limbah, septic tank dan kakus, menjadi perhatian khusus. Kotoran hewan juga mengandung mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare.
Baca Juga: Cara Efektif Mengurangi Kebiasaan Si Kecil Main Kotor-kotoran
4. Penyebab Lainnya
Penyakit diare juga dapat menyebar dari orang ke orang, diperburuk oleh kebersihan pribadi yang buruk. Makanan adalah penyebab utama diare lainnya ketika disiapkan atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis.
Penyimpanan dan penanganan air domestik yang tidak aman juga merupakan faktor risiko penting. Ikan dan makanan laut dari air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit diare pada anak lho, Moms.
Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Diare pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Selain berbagai faktor penyebab di atas, biasanya diare yang menyerang juga bisa disebabkan oleh kebiasaan anak yang kurang bersih. Apa saja? Yuk, kita lihat.
1. Lupa Mencuci Tangan
Anak-anak yang begitu aktif bermain seharian tentu menyentuh banyak hal yang tidak steril, mulai dari mainan hingga lantai. Lupa mencuci tangan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya diare pada anak.
Pastikan anak-anak mencuci tangan dengan baik dan sering, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan untuk mencegahnya.
2. Menggigit Kuku
Tangan yang kotor membawa kuman ke dalam tubuh ketika anak-anak menggigit kuku, mengisap ibu jari dan makan dengan jari-jari, atau memasukkan bagian tangan ke dalam mulut.
3. Jajan Sembarangan
Kebiasaan jajan sembarangan tanpa pengawasan orang tua masih menjadi faktor yang besar sebagai penyebab diare pada anak.
Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya Moms membekali anak dengan makanan rumahan dan membelikan camilan-camilan yang sudah pasti sehat.
Baca Juga: 4 Ide Bekal Anak TK yang Cepat dan Mudah Dibuat, Yuk Coba!
4. Membersihkan Peralatan Hewan di Tempat Cuci Piring
Bagi Moms yang memiliki hewan peliharaan, mungkin sering mencuci kandang atau mangkuk hewan peliharaan di wastafel yang sama yang digunakan untuk menyiapkan makanan.
Berhentilah melakukan hal ini dan cobalah untuk menjaga area makan hewan peliharaan terpisah dari area makan keluarga.
Gejala-Gejala Diare pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Selain feses anak yang terlalu cair, terdapat beberapa gejala yang dapat muncul saat terjadi diare pada anak. Beberapa gejala yang dapat dialami adalah:
- Demam
- Menggigil
- Feses yang mengandung darah
- Rasa sakit di perut
- Mual atau muntah
- Buang air besar yang tidak dapat dikontrol
- Kembung di perut
- Dehidrasi
Jika Si Kecil merasa terganggu dengan diare yang dialami atau gejala-gejala diare pada anak semakin memburuk, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Mengatasi Diare pada Anak
Foto: honestdocs.id
Jangan terlalu khawatir Moms, ada beberapa hal di rumah yang bisa Moms lakukan untuk membantu mengatasi diare pada Si Kecil.
Baca Juga: 5 Obat Sakit Perut Alami untuk Anak
1. Beri Anak Cukup Cairan
Caranya dengan memberikan anak larutan garam rehidrasi oral (ORS). ORS adalah campuran air bersih, garam dan gula. Harganya tidak terlalu mahal. ORS diserap di usus kecil dan menggantikan air dan elektrolit yang hilang di feses.
2. Berikan Zinc
Cara ini dilakukan untuk mengembalikan gizi yang hilang pada anak dan melindunginya dari diare. Menurut dr. Wiendra Waworuntu, zinc dapat menurunkan risiko munculnya diare kembali sebesar 20%.
3. Makanan yang Kaya Akan Nutrisi
Kekurangan gizi dan diare dapat dipecah dengan terus memberikan makanan kaya nutrisi kepada anak-anak, termasuk di dalamnya ASI. Dengan memberikan diet bergizi, termasuk menyusui eksklusif untuk enam bulan pertama kehidupan anak-anak ketika mereka baik-baik saja.
4. Berkonsultasi dengan Dokter
Khususnya untuk manajemen diare persisten atau ketika ada darah dalam tinja atau jika ada tanda-tanda dehidrasi.
Mencegah Diare pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Kita sebagai orang tua tentunya familiar dengan ungkapan “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Oleh karena itu sebelum anak menderita diare, ada baiknya kita untuk mengetahui bagaimana cara mencegah diare pada anak.
Baca Juga: Vaksin Rotavirus Penting, Tapi Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya!
Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah diare pada anak:
- Pemberian vaksin rotavirus kepada anak.
- Mengajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan benar.
- Tidak memberikan susu yang belum dipasteurisasi kepada anak. Susu yang belum dipasteurisasi tidak melewati proses untuk membunuh bakteri tertentu.
- Tidak memberikan daging atau ikan yang masih mentah atau belum dimasak.
Diare pada anak bukanlah hal sepele dan orangtua perlu melihat apakah diare pada anak menyebabkan dehidrasi. Jaga buah hati kita terus ya Moms dan cegah diare pada anak melalui cara-cara di atas.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.