Ini Doa Nabi Zakaria untuk Mendapatkan Keturunan, Yuk Amalkan!
Setelah melewati romantisme rumah tangga di awal pernikahan, hadirnya buah hati akan menambah keharmonisan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Ada yang mendapatkannya dalam waktu yang cepat, namun ada pula pasangan yang harus menunggu lama hingga dapat memiliki bayi mungil di dalam rumah.
Bagi pasangan ‘pejuang dua garis’, banyak cara yang dilakukan hingga akhirnya bisa memiliki momongan. Dari melakukan kepercayaan tradisional, hingga mendapatkan bantuan medis. Tak lupa juga untuk selalu memanjatkan doa untuk mendapatkan keturunan dengan doa Nabi Zakaria, agar segala ikhtiar yang diperbuat tidak berjalan sia-sia.
Banyak cerita masa lalu juga yang berkaitan dengan keinginan keras untuk mendapatkan keturunan. Para nabi, rasul, dan orang-orang shalih sebelumnya juga telah ada yang diuji dengan penantian yang panjang. Penantian hadirnya buah hati.
Masih ingat dengan kisah Nabi Zakaria? Nabi yang mulia ini juga pernah mengalami masa-masa penatian panjang untuk mendapatkan buah hati. Ia kemudia berdoa untuk mendapatkan keturunan hingga kemudia doanya dikenal sebagai doa Nabi Zakaria dan banyak diamalkan oleh pasangan yang mendapatkan ingin keturunan.
Iktiar tersebut selalu dilakukan, bahkan hingga berusia senja. Ditambah lagi, istinya diketahui mandul. Namun Nabi Zakaria tak pernah berputus asa. Dia terus berdoa untuk mendapatkan keturunan dengan doa Nabi Zakaria. Tak sekadar anak biologis, tapi juga keturunan yang kelak akan menjadi penerus dakwahnya.
Baca Juga: 3 Serial dan Film Kartun Yang Mengajarkan Anak Tentang Agama Islam
Doa Nabi Zakaria untuk Mendapatkan Keturunan
Foto: Freepik.com
Tak hanya ikhtiar yang sungguh-sungguh, Nabi Zakaria juga dengan khusyuk berdoa. Doa-doa Nabi Zakaria tersebut tercantum dalam Alquran, yakni:
- “Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqan: 74)
- “Ya Tuhanku janganlah engkau biarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah pewaris yang paling baik.” (QS Al Anbiya: 89)
- “Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: ‘Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS Ali Imran: 38)
- Di awal surat Maryam disebutkan bahwa Allah memberi rahmat kepada Nabi Zakaria: “(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan-mu kepada hamba-Nya, Zakaria.” (QS Maryam: 1)
- Ketika beliau memohon agar dikaruniai keturunan. “Yaitu kala dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut, ‘Sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, namun aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, duhai Tuhanku. Dan sungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku mandul, maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putra, yang akan mewarisiku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub. Jadikanlah pula ia, duhai Tuhanku, seorang yang diridhai.” (QS Maryam: 2-6)
Baca Juga: Ini Faktor Penentu Yang Mempengaruhi Kesuburan
Pelajaran dari Kisah dan Doa Nabi Zakaria
Foto: Weheartit.com
- Berdoalah kepada Allah dengan suara yang lembut, penuh perendahan diri di hadapan Allah SWT.
- Menyebut-nyebut nama Allah dan memuji-Nya, seperti: Ya Rabbi, wahai Tuhanku, Engkau Maha Mengabulkan doa, Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha Pemurah, atau Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
- Asa saatnya setelah berdoa hingga bertahun-tahun, namun tak kunjung terkabul. Berdoalah terus dan jangan berputus asa. Nabi Zakaria berdoa hingga uban telah tampak di kepala beliau. Ujung kisahnya adalah kebahagiaan dengan seorang putra bernama Yahya.
- Selain memohon agar dikaruniai anak, Nabi Zakaria juga memohon agar anak tersebut adalah seorang hamba yang Allah ridhai.
- Anak merupakan rahmat Allah yang kehadirannya merupakan kabar gembira bagi siapa pun. Siapa pun yang telah menikah lalu dikaruniai buah hati, hendaklah senantiasa bersyukur. Di antara wujud syukur melalui perbuatan adalah: mendidik anak dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW, bersabar atas perilaku mereka, dan selalu mendoakan kebaikan bagi mereka.
- Putus asa, merasa doa tidak akan terkabul, serta tergesa-gesa ingin doanya segera terwujud merupakan sikap yang menjadi penghalang terkabulnya doa. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Doa yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga terkabul,’”.
- Seseorang yang berdoa harus yakin bahwa doanya akan dikabulkan, karena dia telah memohon kepada Dzat yang Paling Dermawan dan Paling Mudah Memberi. ”Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS Al-Mu’min: 60)
- Untuk orang yang belum dikabulkan doanya, mungkin ada penghalang yang menghambat terkabulnya doa seperti: memutus hubungan kekerabatan, bersikap lalim dalam berdoa, atau mengonsumsi makanan yang haram.
Baca Juga: Tes Kesuburan untuk Wanita dan Pria, Apa Saja?
Kesuburan dalam Sisi Medis
Foto: Marocmama.com
Berdoa untuk mendapatkan keturunan dengan doa Nabi Zakaria tentu merupakan sebuah usaha dari oms dan Dads untuk bisa segera diberikan momongan. Namun, Moms dan Dads juga perlu punya pemahaman terkait kesuburan dari segi medis.
Masalah terkait dengan keturunan biasanya berkaitan dengan kesuburan. Jika Moms dan pasangan kesulitan untuk memiliki bayi, Moms tidak sendiri. Di Amerika Serikat, 10 persen hingga 15 persen pasangan tidak subur. Infertilitas didefinisikan sebagai tidak bisa hamil meskipun sering melakukan hubungan seks tanpa kondom setidaknya selama satu tahun bagi kebanyakan pasangan.
Dikutip dari Mayo Clinic, infertilitas dapat disebabkan oleh masalah beberapa hal. Untungnya, ada banyak terapi yang aman dan efektif yang secara signifikan meningkatkan peluang untuk hamil.
Beberapa faktor risiko infertilitas pria dan perempuan, seperti:
- Faktor Usia. Kesuburan perempuan secara bertahap menurun seiring bertambahnya usia, terutama di pertengahan 30-an, dan turun dengan cepat setelah usia 37 tahun. Pria di atas usia 40 mungkin kurang subur dibandingkan pria yang lebih muda.
- Penggunaan Tembakau. Merokok dapat mengurangi kemungkinan hamil. Merokok juga mengurangi kemungkinan keefektifan perawatan kesuburanMerokok dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi dan jumlah sperma yang rendah pada pria.
- Penggunaan Alkohol. Bagi permpuan, tidak ada tingkat penggunaan alkohol yang aman selama konsepsi atau kehamilan. Penggunaan alkohol dapat menyebabkan infertilitas. Bagi pria, penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menurunkan jumlah dan motilitas sperma.
- Kelebihan Berat Badan. Di antara perempuan dan pria di Amerika, gaya hidup yang tidak aktif dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko infertilitas.
- Terlalu Kurus. Perempuan yang berisiko mengalami masalah kesuburan termasuk yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, dan yang diet rendah kalori atau ketat.
- Masalah Olahraga. Kurang olahraga berkontribusi pada obesitas, yang meningkatkan risiko kemandulan.
Teruslah berdoa untuk mendapatkan keturunan dengan doa Nabi Zakaria, agar Si Kecil benar-benar datang pada waktu yang tepat.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.