Kenali Gejala dan Penyebab Endokarditis yang Menyerang Jantung
Endokarditis adalah peradangan pada jantung yang biasanya disebabkan oleh infeksi jamur, kuman, virus atau bakteri.
Umumnya, kondisi endokarditis ini menyerang jantung yang tidak sehat.
Berikut ini uraian tentang penyebab, gejala, serta pengobatan endokarditis yang perlu diketahui!
Pengertian Endokarditis
Endokarditis adalah peradangan pada lapisan bikin dan katup jantung, atau endokardium.
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh infeksi, bisa dari bakteri, jamur, atau kuman.
Berbagai penyebab infeksi ini masuk ke aliran darah dan masuk ke jantung.
Endokarditis perlu segera diatasi, sebab dapat mengancam nyawa seseorang yang mengalaminya.
Baca Juga: Mengenal Ventrikel Fibrilasi, Gangguan Irama Jantung yang Berbahaya
Penyebab Endokarditis
Saat kuman atau bakteri memasuki aliran darah lalu ke jantung, ia melekat pada katup jantung atau di jaringan jantung yang rusak.
Kuman atau bakteri tersebut lantas akan berkembang biak di lapisan dalam jantung.
Katup jantung yang normal tahan terhadap serangan kuman dan infeksi sejenis.
Namun, ketika jantung dalam keadaan sakit, ia rentan terhadap kuman atau bakteri yang masuk ke aliran darah.
Kuman atau bakteri yang masuk ke aliran darah biasanya melalui:
- Melalui gusi yang berdarah karena kondisi gigi dan mulut yang tidak dirawat dengan baik dan benar.
- Infeksi dari orang lain, seperti infeksi menular seksual, infeksi saluran pencernaan, serta bisa juga terkena luka yang terbuka.
- Jarum infus atau kateter urine yang dipasang dalam jangka waktu lama, misalnya pada pasien stroke atau cuci darah.
- Jarum suntik yang tidak steril, misalnya pada jarum suntik saat pembuatan tato, tindikan, atau penggunaan NAPZA melalui suntikan.
- Pemeriksaan endoskopi yang tidak benar juga dapat menyebabkan kuman masuk ke usus.
Beberapa orang yang mudah terkena endokarditis adalah yang memiliki kondisi sebagai berikut:
- Berusia 60 tahun atau lebih.
- Memiliki katup jantung buatan. Operasi penggantian katup ini digunakan ketika seseorang mengalami penyempitan salah satu dari katup jantung mereka.
- Memiliki penyakit jantung bawaan.
- Hipertrofi kardiomiopati, yaitu kondisi saat sel-sel otot jantung membesar dan dinding bilik jantung menebal.
- Mengalami kerusakan pada katup jantung, biasanya kondisi ini disebabkan oleh infeksi atau penyakit jantung.
- Pernah mengalami endokarditis sebelumnya.
- Menggunakan alat bantu pada jantung.
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
- Memiliki kondisi mulut dan gigi yang buruk.
Baca Juga: Serba-serbi Penyakit Jantung Lemah, Bisa Sebabkan Gagal Jantung Jika Tak Diobati
Gejala Endokarditis
Berikut ini beberapa gejala umum yang dialami pengidap endokarditis, yaitu:
- Nyeri otot dan sendi
- Kelelahan
- Nyeri dada saat bernapas
- Demam dan menggigil seperti gejala flu
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Detak jantung cepat
- Keringat berlebih saat malam hari
- Kaki, tungkai atau perut membengkak
- Batuk yang terjadi terus-menerus
- Suara detak jantung yang mendesing
Selain gejala umum di atas, ada gejala yang terkadang dirasakan pengidapnya, seperti:
- Terdapat darah dalam urine.
- Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
- Tulang rusuk kiri (limfa) nyeri saat ditekan.
- Terdapat bintik-bintik datar berwarna merah, ungu, atau cokelat di telapak tangan atau telapak kaki.
- Terdapat benjolan nyeri berwarna merah atau ungu, atau bisa juga berupa bercak gelap di ujung jari tangan atau kaki.
- Terdapat bintik bulat kecil berwarna ungu, merah atau cokelat di kulit, dalam mulut, atau bagian putih mata.
Pengobatan Endokarditis
Foto: Minum Obat-Obatan (Orami Photo Stock)
Pada beberapa kasus, penyakit endokarditis ini dapat disembuhkan hanya dengan pemberian obat-obatan.
Obat-obatan yang dokter berikan juga disesuaikan dengan penyebab infeksinya.
Jika penyebabnya adalah jamur, maka dokter akan memberikan obat antijamur.
Begitu pula dengan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, pasien diberikan obat-obatan berupa antibiotik suntik selama 2 hingga 6 minggu di rumah sakit, tergantung tingkat keparahan pasien.
Karena endokarditis rentan terjadi kembali, pasien disarankan untuk melakukan pengobatan secara maksimal.
Misalnya, seperti melakukan tes darah setiap dua atau tiga hari hingga bakterinya benar-benar hilang.
Beberapa keadaan juga terkadang memerlukan pemeriksaan ekokardiogram atau USG jantung untuk melihat seberapa baik fungsi jantung pasien.
Ada beberapa kasus lainnya yang memerlukan tindakan pembedahan.
Tindakan tersebut dilakukan pada pasien yang mengidap endokarditis sejak lama, atau yang katup jantungnya sudah rusak.
Selain itu, dokter juga akan membuang jaringan yang mati, jaringan parut yang terinfeksi, serta membuang penumpukan cairan di jantung.
Ada beberapa kondisi yang direkomendasikan dokter untuk menjalankan tindakan operasi, yaitu:
- Terjadi gagal jantung yang disebabkan oleh endokarditis
- Demam tidak turun meskipun sedang menjalankan terapi antibiotik atau antijamur
- Jamur yang masuk ke aliran darah berupa jamur agresif atau bakteri yang kebal antibiotik
- Muncul abses atau fistula di bagian dalam jantung pasien
- Terjadi penggumpalan darah
Baca Juga: Mengenal Moxifloxacin, Antibiotik untuk Mengatasi Pneumonia
Pencegahan Endokarditis
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah endokarditis, yaitu:
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut, yakni sikat gigi secara teratur dan rutin mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali.
- Tidak menggunakan jarum suntik yang tidak steril.
- Jika pernah mengalami endokarditis sebelumnya, ada baiknya untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.
- Jika telah menjalani operasi katup jantung, lakukan pemeriksaan secara rutin, terlebih jika mengalami salah satu gejala di atas.
Itulah ulasan mengenai endokarditis yang perlu dipahami.
Semoga menjadi informasi kesehatan yang berguna untuk Moms dan keluarga, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endocarditis/symptoms-causes/syc-20352576
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16957-endocarditis
- https://www.nhs.uk/conditions/endocarditis/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.