Kenali Eritrasma, Infeksi Bakteri yang Biasa Terjadi pada Area Lipatan Kulit
Ada berbagai macam infeksi kulit, salah satunya adalah eritrasma. Umumnya, bakteri yang jadi penyebab infeksi kulit ini.
Sudahkah Moms mengetahui gejala dan penanganan eritrasma? Baca lebih lanjut pembahasannya berikut ini, yuk!
Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Bulu Kaki agar Kulit Bersih dan Mulus
Mengenal Infeksi Kulit Eritrasma
Eritrasma adalah infeksi bakteri yang menimbulkan bercak kemerahan atau kecokelatan di kulit.
Biasanya, infeksi kulit ini muncul di bagian-bagian lipatan kulit, seperti di bawah lengan, selangkangan, serta di antara jari-jari kaki.
Ketika Moms, Dads, atau Si Kecil mengalaminya, kondisi ini cenderung menjadi masalah kulit kronis atau bisa berlangsung untuk waktu yang lama.
Penyebab Eritrasma
Foto: kulit manusia (allhealth.pro)
Infeksi kulit eritrasma disebabkan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum dan biasanya kerap terjadi bila kita tinggal di daerah dengan iklim hangat atau lembap.
Bakteri Corynebacterium minutissimum penyebab eritrasma ini adalah basil gram positif, tidak membentuk spora, dan aerob (butuh oksigen untuk hidup).
Infeksi kulit ini bisa muncul bersamaan atau bahkan semakin parah bila Moms memiliki intertrigo, termasuk infeksi jamur, seperti tinea dan Candida albicans.
Eritrasma sebenarnya bisa dialami oleh siapa pun dan usia berapa pun. Hanya saja, lebih sering menyerang laki-laki usia dewasa.
Bukan hanya itu, penduduk yang tinggal di daerah dengan iklim hangat dan lembap paling besar kemungkinannya mengalami infeksi kulit ini.
Eritrasma juga lebih mungkin dialmi oleh orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti:
- Mengalami obesitas.
- Mengidap penyakit diabetes.
- Produksi keringat yang banyak.
- Kurang menjaga kebersihan.
- Sistem kekebalan tubuh melemah.
- Memiliki masalah kulit lainnya.
- Sudah berusia lanjut.
Selain daerah yang lembap dan hangat, tempat tinggal yang dihuni oleh banyak orang secara bersamaan juga berisiko menimbulkan infeksi kulit ini.
Beberapa tempat berisiko tersebut misalnya asrama siswa atau mahasiswa, panti jompo, perumahan, hingga barak.
Baca Juga: Waspada Infeksi Saluran Kemih pada Anak, Jangan Dianggap Remeh!
Gejala Eritrasma
Foto: ketiak (Orami Photo Stock)
Tanda eritrasma yang utama adalah munculnya bercak berwarna merah mudah atau cokelat yang disertai sisik halus, melansir dari DermNet NZ.
Terkadang, area kulit yang mengalami infeksi juga bisa menimbulkan rasa gatal yang ringan.
Seperti yang sempat dijelaskan di awal, eritrasma umumnya muncul di area lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan hingga sela jari-jari kaki.
Secara garis besarnya, gejala eritrasma adalah sebagai berikut:
- Muncul bercak berwarna merah muda atau kecokelatan.
- Kulit yang mengalami infeksi ini tampak bersisik.
- Kulit pecah-pecah, terutama bila muncul di kaki.
- Kulit terlihat keriput.
Jika kulit Moms dan Dads gelap, infeksi kulit ini bisa menimbulkan bercak yang tampak, seperti kehilangan warna, padahal sebenarnya masih normal.
Meski bisa ditandai dengan gejala yang disebutkan di atasi, kadang ada orang yang mengalami eritrasma tanpa gejala apa pun.
Sementara beberapa orang berisiko mengalami rasa terbakar dan gatal, terutama bila infeksi muncul di area selangkangan.
Baca Juga: 15 Manfaat Minyak Argan, Melembapkan Kulit Hingga Menyembuhkan Stretch Mark
Jenis Eritrasma
Ada 3 jenis eritrasma yang dibedakan menurut lokasinya di tubuh, yaitu:
1. Eritrasma Interdigital
Eritrasma interdigital adalah jenis infeksi bakteri Corynebacterium minutissimum pada kaki yang biasa muncul di antara dua jari kaki terakhir, yakni antara jari tengah, jari manis, dan jari kelingking.
Kadang kala, seseorang bisa juga mengalami infeksi jamur pada kaki secara bersamaan dengan eritrasma.
2. Eritrasma intertriginosa
Eritrasma intertriginosa adalah infeksi kulit yang biasanya terjadi di lipatan kulit yang bisa saling bergesekan.
Meski bisa dialami siapa pun, pengidap diabetes tipe 2 paling sering mengalami infeksi kulit jenis ini.
Eritrasma intertriginosa umumnya muncul di lipatan kulit, seperti:
- Sela-sela paha
- Ketiak
- Di bawah payudara
- Lipatan antar bokong
- Pusar
- Paha
Infeksi ini bisa berkembang di antara lipatan lemak berlebih, seperti di perut dan kaki.
3. Eritrasma Umum (Generalisata)
Eritrasma jenis ini juga disebut dengan disciform. Ketimbang 2 jenis sebelumnya, infeksi kulit yang satu ini lebih jarang terjadi dan bisa muncul di bagian tubuh mana pun.
Biasanya, wanita yang tinggi di daerah dengan iklim tropis punya peluang lebih besar terkena infeksi kulit jenis ini.
Baca Juga: Awas Infeksi! Ini 6 Penyebab Sakit Telinga Kiri
Diagnosis Eritrasma
Pertama-tama, proses diagnosis eritrasma dilakukan dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan Moms, baru kemudian melakukan pemeriksaan fisik.
Berikut pemeriksaan untuk mendiagnosisnya.
1. Pemeriksaan Lampu Wood (Wood’s Lamp Skin)
Pemeriksaan ini menggunakan radiasi sinar ultraviolet untuk memudahkan dokter melihat kondisi kulit.
Saat berada di bawah lampu wood, eritrasma tampak berwarna merah muda karen ada senyawa yang dilepaskan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum.
2. Tes Usap Kulit (Swab)
Tes usap kulit ini dilakukan dengan mengambil sedikit sampel dari kulit Moms yang sedang mengalami infeksi.
Kemudian, dapat diperiksa lebih lanjut di bawah mikroskop.
Pengobatan Eritrasma
Foto: minum obat (Orami Photo Stock)
Penanganan eritrasma biasanya tergantung dari tingkat keparahan kondisi kulit Moms.
Dokter dapat menyarankan pengobatan berikut ini sesuai infeksi yang Moms alami.
- Mengoleskan asam fusidat ke kulit yang terinfeksi.
- Minum antibiotik, seperti eritromisin dan tetrasiklin.
- Membersihkan area kulit yang terinfeksi dengan sabun antibiotik.
- Menggunakan benzoil peroksida.
- Memakai larutan atau krim antibakteri pada kulit, seperti larutan klindamisin HCL, krim eritromisin, atau krim miconazole (Lotrimin, Cruex).
- Memakai terapi fotodinamik dengan lampu berwarna merah.
Pengobatan eritrasma biasanya memakan waktu sekitar 2-4 minggu.
Bahkan kadang, Moms mungkin perlu mengombinasikan beberapa pengobatan sekaligus untuk mempercepat pemulihan.
Umumnya, pertama-tama dilakukan pengobatan dengan menggunakan krim topikal dan larutan.
Selanjutnya, jika perawatan belum berhasil, dokter mungkin menyarankan Moms untuk minum antibiotik oral.
Pada kasus tertentu, perawatan oral dan topikal sekaligus bisa dilakukan bila dibutuhkan.
Bahkan, pengobatan penyakit yang memang Moms miliki, misalnya memiliki penyakit diabetes, juga bisa membantu mengatasi eritrasma.
Baca Juga: Mengenal Infeksi Amoeba Pemakan Otak yang Gejalanya Mirip Meningitis, Waspada!
Komplikasi Eritrasma
Sebenarnya, eritrasma jarang menimbulkan komplikasi. Hanya saja, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi kulit ini bisa berkembang menjadi lebih serius.
Ambil contohnya, septikimia yakni infeksi darah yang berisiko terjadi akibat komplikasi dari eritrasma.
Pencegahan Eritrasma
Jika Moms atau Dads pernah mengalami eritrasma dan kemudian sembuh, infeksi kulit yang satu ini masih berisiko kambuh kembali.
Namun, Moms dan Dads tidak perlu khawatir, berikut beberapa pencegahan eritrasma yang bisa dilakukan.
- Pastikan kulit kering dengan baik setelah mandi.
- Bila memungkinkan, hindari aktivitas yang membuat Moms atau Dads berkeringat terlalu banyak.
- Pastikan pakai sepatu kering, jangan yang masih basah.
- Jaga kulit tetap kering dan bersih.
- Pakai pakaian yang bersih dan kering.
- Jika bisa, sebaiknya hindari daerah yang panas atau lembap.
- Bila ada kondisi medis tertentu, seperti diabetes, obati dengan baik.
- Gunakan sabun antibakteri untuk mencegahnya kambuh.
Jika diperlukan, Moms dan Dads dapat mengulang perawatan sesuai dengan kondisi eritrasma yang dialami.
- https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-is-erythrasma
- https://dermnetnz.org/topics/erythrasma
- https://www.healthline.com/health/erythrasma
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513352/
- https://www.aocd.org/page/Erythrasma
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.