20 Juni 2024

5 Fakta dan Mitos Cegukan, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian?

Apakah benar menahan napas bisa mengatasi cegukan?

Siapa sih yang tidak pernah mengalami cegukan? Pasti hampir semua orang di dunia ini pernah merasakannya. Lalu, seperti apa fakta dan mitos cegukan?

Cegukan sebenarnya normal dan bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa.

Cegukan juga biasanya dapat berhenti dengan sendirinya dalam beberapa menit.

Terkait hal ini, ternyata banyak sekali fakta dan mitos cegukan yang beredar di masyarakat.

Membuat kita sendiri mungkin jadi bingung mana yang benar dan mana yang tidak.

Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai informasi penting mengenai cegukan, dari penyebab hingga cara mengatasinya.

Simak, yuk!

Baca Juga: Manfaat Tersembunyi di Balik Cegukan pada Bayi

Fakta dan Mitos Cegukan

Mitos Cegukan (Orami Photo Stock)
Foto: Mitos Cegukan (Orami Photo Stock)

Berikut sejumlah fakta dan mitos cegukan yang perlu Moms ketahui.

1. Cegukan Bisa Sebabkan Kematian

Cegukan sebenarnya bukanlah kondisi berbahaya. Karena itu, hal ini merupakan mitos cegukan.

Cegukan terjadi karena kontraksi spontan (kejang) otot diafragma yang tiba-tiba. Ketika otot kejang, pita suara menutup, menghasilkan suara cegukan.

Namun, cegukan yang terjadi lebih dari 48 jam bisa jadi tanda kerusakan saraf atau iritasi, yang disebabkan oleh tumor atau kista di sekitar leher, refluks asam lambung, atau radang tenggorokan.

Jika cegukan yang Moms alami disebabkan hal itu, penyakit tersebutlah yang akan menyebabkan kematian, bukan cegukan itu sendiri.

2. Cegukan Tanda Bertambah Besar

Apakah Moms pernah mendengar mitos cegukan ini? Di daerah Jawa, banyak orang yang mengatakan anak yang cegukan akan bertambah besar dan tinggi.

Menurut mereka, cegukan dapat menarik otot-otot tulang hingga menjadikan anak bertambah tinggi. Hal ini tentu saja mitos.

Cegukan biasanya terjadi karena makan terlalu cepat, makan atau minum terlalu banyak, minum minuman bersoda dan beberapa kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan cegukan.

Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan bertumbuh besar atau tinggi.

Nah, sudah tahu kan kalau kabar yang satu ini hanyalah mitos cegukan semata?

Baca Juga: Arti Janin Cegukan, Calon Ibu Wajib Tahu!

3. Tahan Napas untuk Menghentikan Cegukan

Pasti Moms sering diminta untuk menahan napas untuk menghentikan cegukan bukan?

Menurut Tyler Cymet, kepala pendidikan kedokteran di American Association of Colleges of Osteopathic Medicine, ia melakukan studi selama 5 tahun yang melibatkan 54 pasien rumah sakit dengan cegukan, tapi tidak ada satupun teknik yang terbukti efektif menghilangkan cegukan.

Termasuk menahan napas. Jadi, hal ini adalah mitos cegukan ya, Moms!

"Orang-orang memiliki banyak intervensi yang sangat menarik tentang cegukan, salah satunya adalah menahan nafas. Tapi saya sudah membuktikannya, dan tidak ada yang berhasil pada pasien saya," ungkap Cymet seperti dikutip dari The Guardian.

Namun, ada juga studi yang menyatakan jika metode menahan napas dapat membuat tubuh mempertahankan karbondioksida, yang diperkirakan dapat merilekskan dan menghentikan kejang diafragma penyebab cegukan.

Jadi, meski ada yang sudah meneliti dan mengatakan ini hanya mitos cegukan yang beredar di masyarakat, Moms tetap dapat mencoba cara ini.

Siapa tahu cara ini benar dapat menghentikannya.

4. Emosi Berlebihan Menyebabkan Cegukan

Hal yang satu ini terdengar seperti mitos cegukan ya, Moms?

Tapi emosi yang terlalu berlebihan ternyata memang dapat menyebabkan cegukan lho! Jadi, ini merupakan fakta cegukan.

Dokter senior Anthony L. Komaroff, M.D., dilansir dari Harvard Health Publishing, mengatakan bahwa stres, terlalu bersemangat, dan emosi berlebihan serta mendadak lainnya dapat menjadi penyebab cegukan.

Meski menurut para ilmuwan belum ada satupun pemicu yang jelas bagaimana cegukan bisa terjadi, tapi emosi berlebihan seringkali terbukti menjadi salah satu pemicunya.

Untuk menghentikannya, diri kita sendiri harus rileks terlebih dahulu.

Clinical Correlation juga mengungkapkan bahwa kondisi anoreksia dan malingering (pura-pura sakit atau melebih-lebihkan kondisi sakit) juga bisa menyebabkan cegukan.

Cara-cara alami yang sering kita ketahui juga sebenarnya tidak pernah terbukti secara ilmiah.

Cara-cara tersebut hanya dipercaya dapat membuat diri kita rileks dan menghentikan cegukan tersebut.

5. Janin Juga Mengalami Cegukan

Ini adalah fakta cegukan lain yang benar terjadi.

Ternyata yang bisa mengalami cegukan bukan hanya bayi hingga orang dewasa saja, tapi janin yang masih ada di dalam rahim juga bisa mengalaminya.

Menurut The Bump, cegukan bayi di dalam rahim adalah gerakan-gerakan kecil yang dilakukan diafragma bayi ketika dia mulai berlatih bernapas.

Saat bayi menarik napas, cairan ketuban memasuki paru-parunya, menyebabkan dia mengembangkan diafragma untuk berkontraksi.

Hal inilah yang menyebabkan cegukan dalam rahim.

Meski ini sangat normal, tapi jika cegukan terjadi pada janin terlalu sering seperti lebih dari 4 kali sehari selama beberapa minggu berturut-turut, Moms harus periksakan ke dokter karena bisa jadi tanda indikasi janin terlilit tali pusar.

Setelah mengetahui fakta dan mitos cegukan, Moms jadi tahu bahwa belum ada cara pasti menyembuhkan cegukan.

Moms harus menenangkan diri supaya cegukan bisa berhenti dengan sendirinya.

Namun jika cara-cara seperti minum air cepat-cepat, menahan napas, dan berbagai cara lainnya dapat membantu menenangkan, coba saja di rumah ya!

Baca Juga: 11 Penyebab Bayi Cegukan Terus-menerus, Waspada!

Dampak Cegukan

Mitos Cegukan (Orami Photo Stock)
Foto: Mitos Cegukan (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Usai mengetahui soal fakta dan mitos cegukan, rasanya tidak lengkap jika tak membahas mengenai dampak yang ditandai dengan hadirnya cegukan.

Seperti yang sudah kita semua ketahui, hampir setiap orang pernah mengalami cegukan. Bahkan tak jarang cegukan datang secara tiba-tiba.

Normalnya, cegukan akan terjadi dan juga berhenti dengan sendirinya. Sangat jarang cegukan dianggap sebagai kondisi medis yang serius.

Cegukan yang berlangsung lama dapat memiliki beberapa dampak negatif pada kesehatan.

Beberapa dampak tersebut antara lain:

1. Gangguan Tidur

Cegukan yang berkepanjangan dapat mengganggu pola tidur dan membuat seseorang sulit untuk tidur atau mengalami gangguan tidur.

Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas tidur dan membuat seseorang merasa lelah dan tidak fit.

2. Gangguan Makan dan Minum

Cegukan yang berlangsung lama dapat mengganggu pola makan dan minum, sehingga seseorang dapat mengalami kekurangan nutrisi dan dehidrasi.

Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan secara umum dan meningkatkan risiko penyakit lain.


3. Gangguan Berbicara

Cegukan yang berkepanjangan dapat mengganggu berbicara dan membuat seseorang sulit untuk berbicara dengan jelas.

Kondisi ini dapat mempengaruhi interaksi sosial dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.

4. Mood

Cegukan yang berlangsung lama dapat mempengaruhi mood seseorang dan mengakibatkan depresi.

Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan membuat seseorang merasa tidak bahagia.

5. Gangguan Pernapasan

Cegukan yang berkepanjangan dapat memperpendek nafas dan mengakibatkan rasa nyeri di tenggorokan.

Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru.

6. Gangguan Fisik

Cegukan yang berlangsung lama dapat mengakibatkan efek pusing, gangguan tidur, menurunnya berat badan, dan dehidrasi.

Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan secara umum dan meningkatkan risiko penyakit lain.

7. Stres dan Kecemasan

Cegukan adalah fenomena fisiologis yang umum dan biasanya bersifat sementara.

Namun, ketika cegukan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, hal itu dapat menjadi sangat mengganggu dan bahkan mengganggu kualitas hidup seseorang.

Cegukan yang persisten tidak hanya mengganggu secara fisik, tetapi juga dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan.

Ketika seseorang mengalami cegukan yang berlangsung lama, kesulitan untuk mengendalikannya bisa menjadi sumber kecemasan dan stres.

Pikiran akan terus terfokus pada cegukan tersebut, mengganggu konsentrasi dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Rasa frustrasi dan kelelahan akibat usaha untuk menghentikan cegukan juga dapat menambah tingkat stres yang dirasakan.

Baca Juga: Mengenal Unyeng-unyeng pada Anak, dari Mitos hingga Artinya!

Penyebab dan Cara Mengatasi Cegukan

Penyebab dan Cara Mengatasi Cegukan (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab dan Cara Mengatasi Cegukan (Orami Photo Stock)

Dilansir dari Medicine Net situasi yang umum, pemicu hadirnya cegukan sendiri bisa terjadi karena pola makan yang terlalu banyak, mengonsumsi minuman bersoda dengan berlebihan atau menelan udara saat mengunyah permen karet.

Meski bukan sebuah kondisi yang membahayakan, jika cegukan terjadi secara terus menerus dan berlangsung lebih dua hari, Moms dan Dads harus berusaha menemukan penyebabnya.

Beberapa kondisi yang sering menjadi penyebab cegukan adalah pembesaran kelenjar tiroid, tumor atau kista pada tenggorokan, kehamilan, hernia hiatus dan lain sebagainya.

Ketika Moms dan Dads memiliki penyakit kronis seperti diabetes, parkinson, gagal ginjal, kanker serta efek samping kemoterapi pun bisa menjadi pemicu terjadinya cegukan yang berkepanjangan.

Seperti yang sudah sedikit dibahas, umumnya cara orang untuk mengatasi cegukan adalah dengan menahan napas, meminum air dengan cepat dan juga menghisap lemon.

Beberapa cara lain yang bisa dicoba adalah bernapas dalam kantong, kertas, atau bahkan mencicipi cuka,

Namun, jika cegukan tak juga hilang, segeralah melakukan konsultasi ke dokter.

Baca Juga: 8 Mitos Hadiah yang Bikin Langgeng, Ada Pakaian dan Tanaman!

Bagaimana nih info mengenai fakta dan mitos cegukan serta penyebab dan juga cara mengatasinya?

Jika Moms dan Dads seringkali mengalami cegukan, jangan sampai menganggapnya sepele, ya.

Segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan dengan tepat.

Jika Moms dan Dads memiliki pengalaman unik yang bisa membuat cegukan berhenti, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar, ya!

  • https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/what-causes-hiccups
  • https://www.clinicalcorrelations.org/2009/08/06/myths-and-realities-does-holding-your-breath-really-cure-hiccups/
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/hiccups
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiccups/symptoms-causes/syc-20352613

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.