Mengenal Fomepizole, Obat Gagal Ginjal Akut yang Efektif dan Diberikan Gratis oleh Kemenkes!
Guna mengatasi gagal ginjal akut yang menyerang anak di Indonesia, Kemenkes RI mengambil langkah dengan memesan obat Fomepizole.
Obat ini menjadi salah satu langkah preventif dan penangan dalam upaya menekan angka kasus gagal ginjal akut.
Fomepizole dianggap sebagai salah satu obat gagal ginjal yang diyakini bisa membantu mengatasi gagal ginjal akut atipikal.
"Begitu kami tahu penyebabnya apa, toxic-nya apa, kami mencari obatnya untuk para balita yang masuk rumah sakit," kata Budi Gunadi Sadikin.
"Sudah ketemu obatnya, namanya Fomepizole (injeksi)," tegasnya.
Sayangnya, obat ini hanya tersedia dari produsen Singapura. Dengan demikian, Indonesia harus bersabar dalam pemesanannya.
Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai Fomepizole, Moms.
Simak informasi lengkap mengenai obat penawar gagal ginjal akut tersebut di bawah ini, ya!
Baca Juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Polio Sejak Dini Selain dengan Vaksinasi
Apa Itu Fomepizole?
Fomepizole merupakan sebuah obat yang dipercaya dapat menangkal racun jenis tertentu.
Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi keracunan dengan etilen glikol (antibeku) atau metanol (terkandung dalam pelarut, bahan bakar, dan bahan kimia rumah tangga).
Fomepizole juga terkadang digunakan bersama dengan hemodialisis untuk membersihkan tubuh dari racun.
Obat ini bekerja sebagai inhibitor kompetitif alkohol dehidrogenase, enzim yang mengatalisis langkah-langkah awal dalam metabolisme etilen glikol dan metanol menjadi metabolit toksiknya.
Baca Juga: 102 Obat Sirop yang Dilarang BPOM dan Perbedaannya dengan 5 Obat yang Ditarik
Cara Pakai dan Dosis Obat
Bukan sebuah obat oral, Fomepizole digunakan dengan cara disuntikkan ke dalam vena melalui infus.
Penyedia layanan kesehatan akan memberi suntikan ini kepada orang yang membutuhkannya.
Selain itu, pasien juga mungkin diberikan obat-obatan lain dan cairan IV sebagai bagian dari perawatan gagal ginjal atipikal.
Saat mendapatkan perawatan menggunakan Fomepizole, dokter atau tenaga kesehatan akan memperhatikan beberapa kondisi, antara lain:
- Pernapasan
- Tekanan darah
- Kadar oksigen
- Fungsi ginjal
- Tanda vital lainnya
- Fungsi jantung
- Masalah penglihatan
Lalu, sebelum menggunakan obat ini, pasien dan dokter juga harus memperhatikan beberapa hal, seperti:
- Alergi terhadap obat apa pun
- Penyakit ginjal atau jika tidak dapat buang air kecil
- Baru saja minum alkohol
Belum diketahui pasti apakah fomepizole bisa digunakan pada wanita hamil atau tidak.
Sebab, hingga saat ini tidak diketahui efek samping atau bahaya obat ini pada bayi yang masih di dalam kandungan.
Sebelum mendapatkan perawatan, ada baiknya Moms memberitahu dokter jika sedang hamil.
Boleh atau tidaknya obat ini pada ibu menyusui juga masih belum dapat ditentukan dengan jelas.
Namun, obat ini diyakini dapat digunakan pada wanita hamil atau menyusui jika manfaat Fomepizole lebih besar ketimbang risiko efek sampingnya.
Baca Juga: Kemenkes Larang Penggunaan Obat Sirop, Buntut dari Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
Dosis Fomepizole
Untuk dosis fomepizole, hal ini tergantung pada kondisi pasien serta usia dan berat badannya.
Namun, dokter umumnya akan memberikan Fomepizole dengan dosis sebagai berikut:
- Dosis Dewasa:
Dosis awal: 15 mg/kg, IV, diikuti 10 mg/kg, IV setiap 12 jam untuk 4 dosis
Dosis pemeliharaan: 15 mg/kg, IV, setiap 12 jam, sampai konsentrasi etilen glikol/metanol tidak terdeteksi, atau di bawah 20 mg/dL dan pasien tidak menunjukkan gejala dengan pH normal
- Dosis Anak-Anak:
Dosis awal: 15 mg/kg, IV lambat selama 30 menit, diikuti 10 mg/kg, IV setiap 12 jam untuk 4 dosis
Dosis pemeliharaan: 15 mg/kg, IV, setiap 12 jam, sampai konsentrasi etilen glikol/metanol tidak terdeteksi, atau di bawah 20 mg/dL dan pasien tidak menunjukkan gejala dengan pH normal
Baca Juga: Gagal Ginjal Kronis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Efek Samping Fomepizole
Setiap obat yang ada di pasaran memiliki efek samping yang berbeda-beda, tergantung dari dosis dan sensitivitas setiap orang yang menggunakannya.
Selain itu, tingkat keparahan efek samping yang terjadi mungkin akan bervariasi pada setiap pasien.
Berikut ini beberapa efek samping Fomepizole yang mungkin muncul setelah suntikan:
- Ruam kulit
- Memar
- Kesemutan parah
- Mati rasa
- Nyeri
- Kelemahan otot.
- Mual parah
- Sakit kepala
- Pingsan
- Mengantuk
- Rasa tidak enak di mulut
Jika merasakan efek samping seperti yang disebutkan di atas, Moms disarankan untuk segera berobat ke dokter.
Dengan demikian, dokter bisa segera melakukan penanganan dan penyesuaian dosis guna memperkecil risiko efek samping di masa yang akan datang.
Baca Juga: Tambal Gigi: Proses, Biaya, hingga Prosedur Pelayanan Kesehatan Gigi Menggunakan BPJS
Efektivitas Fomepizole
Dalam konferensi Perkembangan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia yang disampaikan oleh Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, efektivitas obat Fomepizole mencapai 90%.
"Antidotum atau obat penawar ini sudah direkomendasi oleh WHO dengan efektivitas tinggi, di atas 90 persen," jelas Mohammad Syahril.
"Dari data itulah kita memberi obat itu di samping obat itu ready dipakai," lanjutnya.
Selain itu, juru bicara Kemenkes tersebut juga mengatakan bahwa Fomepizole menjadi salah satu obat yang dirujuk oleh WHO untuk dipakai dalam menangai gagal ginjal akut atipikal.
Hal ini juga dibuktikan dengan penggunaan Fomepizole yang disuntikkan pada 11 pasien di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Lalu, hasil yang terlihat 10 dari 11 pasien tersebut mengalami kondisi yang lebih baik secara klinis setelah disuntikkan Fomepizole.
Kemudian, setelah pemberian Fomepizole, RSCM juga tidak menunjukkan adanya peningkatkan angka kematian akibat gangguan ginjal akut.
Fomepizole Diberikan Gratis
Dengan banyaknya kasus gagal ginjal akut yang menimpa ratusan anak di Indonesia membuat Kemenkes RI membutuhkan 330 dosis obat Fomepizole.
Namun, hingga saat ini Indonesia baru memiliki 36 vial Fomepizole.
Dosis yang dibutuhkan cukup banyak karena melihat pasien dan aturan penggunaan suntikan Fomepizole.
Menurut Syahril, obat Fomepizole diberikan pada pasien gagal ginjal akut sebanyak lima kali suntikan dan diberikan secara gratis, ya Moms.
"Aturan pemakaiannya, itu akan diberikan dengan lima kali suntikan," imbuh Syahril.
"Termasuk di RSCM telah dilakukan 3 dan ada 4 kali dan memberikan perbaikan, kita akan stop. Tidak digunakan terus menerus," lanjutnya.
Baca Juga: 10 Tips Mudah Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir, Bantu Cegah Iritasi Kulit!
Itulah beberapa hal penting yang perlu Moms ketahui tentang Fomepizole, obat yang sering digunakan untuk mengatasi keracunan pada tubuh.
Karena termasuk golongan obat keras, Fomepizole hanya boleh digunakan berdasarkan anjuran dari dokter, ya, Moms!
- https://www.drugs.com/mtm/fomepizole.html
- https://go.drugbank.com/drugs/DB01213
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.