7 Ciri-Ciri Friendzone dan Cara Keluar dari Hubungan Itu
Situasi friendzone sering kali menjadi mimpi buruk bagi banyak orang yang berharap lebih dalam sebuah hubungan pertemanan.
Terjebak dalam hubungan di mana satu pihak memiliki perasaan lebih sementara pihak lainnya hanya menganggap sebagai teman, tentu sangat tidak menyenangkan.
Namun, mengenali tanda-tanda friendzone dan mengetahui cara keluar dari situasi ini dapat membantu Moms dan Dads menghindari kekecewaan lebih lanjut.
Baca Juga: Mengenal Pillow Talk, Percakapan Intim di Ranjang untuk Tingkatkan Gairah Hubungan
Apa itu Friendzone?
Friendzone adalah situasi di mana dua orang yang bersahabat, dan salah satunya memiliki perasaan romantis terhadap yang lain, tetapi tidak mendapatkan balasan yang sama.
Orang yang terjebak dalam friendzone sering kali merasa frustrasi karena perasaan cintanya tidak berbalas dan hanya dianggap sebagai teman biasa.
Istilah friendzone menjadi populer sejak dipopulerkan oleh sitkom televisi "Friends" di tahun 90-an. Friendzone menggambarkan cinta bertepuk sebelah tangan yang terjadi dalam sebuah persahabatan.
Baca Juga: 165 Kata-Kata Cinta, Bikin Hubungan Lebih Romantis
Ciri-ciri Terjebak Friendzone
Mengenali tanda-tanda friendzone sejak dini bisa membantu Moms dan Dads untuk segera mengambil langkah yang tepat.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri bahwa Moms atau Dads mungkin terjebak dalam friendzone:
1. Tidak Menyiratkan Ketertarikan Fisik
Salah satu tanda utama friendzone adalah kurangnya ketertarikan fisik dari pihak yang Moms atau Dads sukai.
Ketika seseorang menyukai orang lain, mereka cenderung mencari kesempatan untuk berada di dekatnya.
Namun, jika teman yang ditaksir tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mendekat secara fisik atau malah cenderung menjaga jarak, itu bisa menjadi indikasi kuat bahwa Moms atau Dads hanya dianggap sebagai teman.
2. Jarang Terlihat Rapi saat Bersama
Biasanya, seseorang akan berusaha tampil menarik di hadapan orang yang disukainya.
Namun, jika teman Moms atau Dads cenderung santai dan tidak terlalu peduli dengan penampilannya saat bersama, ini bisa menjadi tanda bahwa dia merasa nyaman sebagai teman dan tidak memiliki perasaan lebih.
3. Moms atau Dads Selalu Berinisiatif Lebih Dulu
Jika Moms atau Dads selalu menjadi pihak yang pertama kali menghubungi, mengajak bertemu, atau mengirim pesan, sementara dia jarang atau tidak pernah berinisiatif lebih dulu, itu bisa menjadi tanda bahwa dia tidak memiliki ketertarikan romantis.
4. Sering Curhat tentang Orang Lain yang Ditaksirnya
Salah satu tanda paling jelas dari friendzone adalah ketika teman yang Moms atau Dads sukai justru sering bercerita tentang orang lain yang mereka sukai.
Ini menunjukkan bahwa mereka hanya melihat Moms atau Dads sebagai teman dan tidak menyadari perasaan yang lebih dalam.
5. Tidak Pernah Flirting atau Merayu
Flirting adalah salah satu cara yang umum digunakan seseorang untuk menunjukkan ketertarikan romantis.
Jika teman Moms atau Dads tidak pernah melakukan flirting atau melemparkan rayuan, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka hanya menganggap Moms atau Dads sebagai teman.
6. Tidak Ada Tanda Kecemburuan
Jika Moms atau Dads berbicara tentang orang lain yang disukai atau menunjukkan minat pada orang lain, dan dia tidak menunjukkan tanda-tanda cemburu, ini bisa menjadi indikasi bahwa dia tidak memiliki perasaan romantis terhadap Moms atau Dads.
7. Dia Tidak Mencari Waktu Berkualitas Bersama
Jika dia tidak pernah mengusulkan untuk bertemu atau menghabiskan waktu bersama secara pribadi, ini bisa menjadi tanda bahwa dia lebih memandang Moms atau Dads sebagai teman daripada calon pasangan.
Cara Keluar dari Hubungan Friendzone
Jika Moms atau Dads merasa terjebak dalam friendzone, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk keluar dari situasi tersebut:
1. Jangan Terlalu Berusaha
Kurangi frekuensi mengirim pesan, menelepon, atau mengajaknya bertemu lebih dulu. Ini bisa membantu Moms atau Dads menjaga jarak emosional dan mulai move on dari perasaan yang tidak berbalas.
2. Hindari Selalu Ada untuknya
Menjadi selalu tersedia bisa membuat Moms atau Dads mudah dimanfaatkan tanpa mendapatkan balasan yang setimpal.
Cobalah untuk menetapkan batasan dan jangan selalu mengatakan "ya" ketika dia meminta bantuan atau ingin ditemani.
3. Fokus pada Diri Sendiri
Alihkan perhatian Moms atau Dads dengan mengembangkan diri, seperti mengejar hobi baru atau fokus pada karier.
Ini bisa membantu Moms atau Dads mendapatkan kembali kepercayaan diri dan mengurangi ketergantungan emosional pada orang yang tidak memiliki perasaan yang sama.
Baca Juga: Arti Respect dalam Kalimat dan Maknanya di Hubungan Cinta
4. Tegas dengan Batasan
Tetapkan batasan yang jelas dalam pertemanan.
Misalnya, hindari diskusi tentang perasaan romantisnya terhadap orang lain atau saran tentang hubungan mereka dengan orang lain.
5. Jujur dengan Perasaan
Jika merasa sudah tidak tahan lagi, sebaiknya ungkapkan perasaan secara jujur. Apa pun responsnya, setidaknya Moms atau Dads sudah mendapatkan kejelasan tentang hubungan tersebut.
6. Temukan Gebetan Baru
Cara lain untuk move on adalah dengan membuka diri untuk orang baru.
Dengan menemukan orang yang benar-benar menghargai dan memiliki perasaan yang sama, Moms atau Dads bisa lebih cepat keluar dari situasi friendzone.
7. Beri Waktu pada Diri Sendiri
Memberikan waktu untuk diri sendiri adalah langkah penting untuk menyembuhkan perasaan setelah keluar dari friendzone.
Fokuslah pada pertumbuhan pribadi dan kesehatan mental sebelum membuka diri kembali untuk hubungan yang baru.
Cara Menghindar dari Jebakan Friendzone yang Merugikan
Agar tidak terjebak dalam friendzone, Moms atau Dads bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Jujur tentang Perasaan: Jangan takut untuk mengungkapkan perasaan sejak awal jika merasa tertarik lebih dari sekadar teman.
- Tunjukkan Ketertarikan: Tunjukkan bahwa Moms atau Dads tertarik padanya dengan cara yang lebih dari sekadar pertemanan, misalnya melalui sikap atau perhatian khusus.
- Buat Diri Lebih Menarik: Tingkatkan kualitas diri dan jadilah pribadi yang lebih menarik untuk meningkatkan ketertarikan lawan jenis.
- Tahu Kapan Harus Maju atau Mundur: Jika Moms atau Dads merasa tidak ada timbal balik dari perasaan yang diberikan, mungkin lebih baik untuk mempertimbangkan kembali hubungan tersebut.
Baca Juga: 9 Ciri Toxic Relationship, Waspada Bila Moms Mengalaminya
Hubungan friendzone bisa terjadi pada siapa saja, tetapi dengan mengenali tanda-tandanya dan mengambil langkah yang tepat, Moms atau Dads bisa menghindari atau keluar dari situasi yang tidak nyaman ini.
- https://www.insider.com/does-my-crush-think-of-me-as-just-a-friend-2018-10
- https://theeverygirl.com/friend-zone-real-not-think/
- https://www.glamour.com/story/5-tips-for-staying-out-of-the
- https://repository.asu.edu/attachments/158075/content/Michael_asu_0010N_15268.pdf
- https://www.dailymail.co.uk/femail/article-10869023/Dating-expert-reveals-friend-zone.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.