3 Gangguan Kesehatan Mental Pascamelahirkan, Waspada!
Bagi banyak wanita, melahirkan bayi dapat memicu bermacam-macam emosi, termasuk kegembiraan, kegembiraan, kecemasan dan bahkan ketakutan. Tetapi bisa juga mengarah pada sesuatu yang mungkin tidak Moms harapkan.
Kebanyakan ibu baru mengalami gangguan kesehatan mental setelah melahirkan, dalam ragam bentuk berbeda, seperti sindroma baby blues.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, American Pregnancy Association, satu dari sembilan ibu baru mengalami gejala depresi pascapersalinan.
Penyebab yang paling umum diyakini adalah wanita mengalami perubahan hormon yang signifikan dan berdampak pada otak mereka, yang akhirnya memengaruhi suasana hati.
Dalam salah satu penelitian di Republik Islam Iran, gangguan kesehatan mental setelah melahirkan, bahkan dinyatakan menyebabkan penyakit fisik.
“Wanita dengan depresi pascapersalinan perlu diidentifikasi dan diberikan dukungan dan intervensi yang sesuai untuk menghindari masalah kesehatan fisik di kemudian hari.” Demikian dikutip dari hasil riset yang diterbitkan WHO Mediterania.
Baca Juga: 4 Hal Penting untuk Bertahan Menghadapi Depresi Pascapersalinan
Gangguan Kesehatan Mental Pascamelahirkan
Yuk kenali apa saja gangguan kesehatan mental yang sering dialami setelah melahirkan.
1. Baby blues
Foto: Orami Photo Stock
Gejala sindroma baby blues bisa terlihat dari Moms yang baru melahirkan antara lain:
- Menangis tanpa alasan yang jelas
- Tidak sabaran
- Sangat mudah marah
- Gelisah
- Lelah
- Insomnia (bahkan ketika bayi sedang tidur)
- Sedih berlarut-larut
- Mood mudah berubah
- Sulit berkonsentrasi
Sindrom ini mulai terasa ketika setelah melahirkan, para Moms yang biasanya memiliki waktu tidur normal dan teratur, jadi berubah. Pengalaman persalinan yang emosional juga berkontribusi pada suasana hati para ibu baru.
Gejala ini lazim dialami beberapa menit hingga beberapa jam setiap hari. Dalam hitungan hari hingga 2 pekan, sensasinya akan hilang dengan sendirinya.
Jika gejala Anda bertahan lebih dari empat belas hari, itu bisa menjadi indikasi kondisi yang lebih serius, seperti depresi pascapersalinan. Berkonsultasi dengan psikolog sangat dianjurkan.
2. Depresi Pascamelahirkan
Foto: Orami Photo Stock
Gejala gangguan kesehatan mental setelah melahirkan ini meliputi:
- Suasana hati yang tertekan atau perubahan suasana hati yang parah
- Menangis berlebihan
- Kesulitan bonding dengan bayi
- Mengucilkan diri dari keluarga dan teman
- Kehilangan nafsu makan atau makan jauh lebih banyak dari biasanya
- Insomnia atau tidur terlalu banyak
- Kelelahan luar biasa atau kehilangan energi
- Berkurangnya minat dan kesenangan dalam aktivitas yang biasa Anda nikmati
- Mudah marah
- Diliputi ketakutan bahwa Anda bukan ibu yang baik
- Putus asa
- Perasaan tidak berharga, malu, bersalah, atau tidak mampu
- Berkurangnya kemampuan untuk berpikir jernih, berkonsentrasi, atau mengambil keputusan
- Gelisah
- Cemas hebat
Baca Juga: Hindari Depresi Pasca Kehamilan dengan Memahami Trimester Keempat
Yang paling bahaya dari gejala-gejala tersebut adalah, terbersit pikiran-pikiran melukai diri sendiri atau bayi. Bahkan tidak jarang Moms berpikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri
Jika tidak segera diobati secara medis, depresi postpartum dapat berlangsung selama berbulan-bulan, atau lebih lama.
3. Psikosis Pascapartum
Foto: Orami Photo Stock
Moms dengan psikosis pascapartum memiliki gejala gangguan kesehatan mental yang lebih parah.
Selain terpikir untuk melukai diri, mereka benar-benar mencoba menyakiti bayinya. Ini sangat membahayakan nyawa keduanya, dan membutuhkan intervensi orang di sekitar.
Gejala-gejala psikosis pascapartum antara lain:
- Kebingungan dan disorientasi
- Pikiran obsesif tentang bayi Anda
- Halusinasi dan delusi
- Gangguan tidur
- Energi dan agitasi yang berlebihan
- Paranoia
- Mencoba melukai diri sendiri atau bayi Anda
Mencegah Gangguan Kesehatan Mental Pascamelahirkan
Foto: Orami Photo Stock
Perhatikan pola makan jika terdapat gejala-gejala yang disebutkan. Memiliki bayi baru dapat menyebabkan Anda tidak makan dengan benar. Gizi seimbang membantu memulihkan fisik dan suasana hati.
Berceritalah melalui percakapan atau tulisan mengenai perasaan Anda. Keluarlah sesekali untuk menikmati udara segar dari rutinitas mengganti popok, menyusui, membersihkan gumoh, dan sebagainya.
Baca Juga: 5 Pengaruh Depresi Postpartum Ibu Terhadap Bayi yang Baru Lahir
Jangan mengharapkan kesempurnaan dalam beberapa minggu pertama. Beri diri Anda waktu untuk sembuh dari luka akibat persalinan, untuk menyesuaikan diri dengan "pekerjaan baru" Anda, dan untuk rutinitas makan dan tidur.
Penting untuk diingat bahwa Moms tidak sendirian dalam perasaan ini. Jujurlah ketika berbicara dengan konselor atau psikolog yang menangani kasus Anda.
Dengan terdeteksi lebih awal, Moms akan lebih cepat pulih. Jadi, jangan ragu untuk meminta bantuan jika Moms mengalami salah satu gejala di atas ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.