8 Tipe Gangguan Proses Visual pada Anak, Wajib Tahu Moms!
Balita yang tidak bisa membedakan bentuk bulat dan segitiga atau sulit mengingat apa yang baru dilihatnya bisa jadi mengalami gangguan proses visual.
Berbeda dengan gangguan penglihatan yang berhubungan dengan mata, gangguan proses visual pada balita terjadi karena adanya kelemahan fungsi otak dalam menerjemahkan dan mengolah informasi yang diterima secara visual.
Baca Juga: 5+ Cara Mengatasi Mata Buram karena HP, Cegah Mata Kering!
Pengertian Gangguan Proses Visual
Dilansir dari Padula Institute, gangguan proses visual merupakan kondisi dimana anak kesulitan memahami objek yang Ia lihat.
Mata kita akan menerima informasi objek yang kita lihat, kemudian mengirimkannya ke otak.
Anak yang mengalami gangguan ini akan kesulitan memahami informasi tersebut.
Gangguan proses visual terjadi karena lemahnya fungsi otak dalam memahami informasi.
Perlu diketahui, kondisi ini berbeda dengan gangguan penglihatan seperti mata minus atau slinder.
Contoh gangguan proses visual adalah sulit membedakan angka, huruf, atau simbol dengan bentuk yang mirip.
Ada beberapa gejala gangguan proses virtual, yaitu:
- Kehilangan konsentrasi dan mudah terdistraksi.
- Tulisan tangan yang kurang bagus dan kesulitan menulis pada garis lurus.
- Sering menabrak sesuatu dan ketidakmampuan untuk menangkap sesuatu.
- Sulit menulis informasi dari papan tulis atau buku.
- Ketika sedang membaca, kerap kali sulit menemukan bagian terakhir yang dibaca.
- Sulit membedakan pola atau bentuk yang serupa dan/atau huruf atau angka yang serupa.
- Penglihatan kabur selama atau setelah membaca.
- Sulit pemecahan masalah.
- Sakit kepala.
Baca Juga: Penyebab Pupil Mata Membesar dan Tips Menjaga Kesehatan Mata
Tipe Gangguan Proses Visual pada Balita
Mengingat pentingnya proses pengolahan informasi visual bagi perkembangan belajar balita, Moms juga perlu tahu berbagai tipe gangguan proses visual pada balita berikut supaya bisa melakukan intervensi dini.
1. Masalah Diskriminasi Visual
Seperti dijelaskan oleh optometris Dr. Philip Nicholson, balita dengan masalah diskriminasi visual mengalami kesulitan dalam membedakan kiri dan kanan, baik pada tubuhnya maupun objek lain termasuk huruf dan angka.
Salah satu tandanya adalah kesulitan membedakan huruf yang hampir mirip, seperti b dan p, q dan p, b dan d, atau angka 6 dan 9.
2. Masalah Pengenalan Objek
Balita yang kesulitan mengenali wajah orang di tempat ramai atau satu mainan di antara tumpukan mainan dalam kotak bisa jadi memiliki masalah pengenalan objek.
Maslah ini juga dikenal dengan istilah visual figure-ground discrimination issues.
Untuk menguatkan kemampuan pengenalan objek visual Si Kecil, Moms bisa mengajaknya melakukan aktivitas.
Misalnya, menyortir pasta atau kancing beraneka bentuk, dengan syarat hanya boleh mengambil bentuk spesifik yang sudah Moms tentukan.
3. Masalah Pengurutan Visual
Sudah cukup lama dikenalkan pada huruf dan angka, tapi Si Kecil masih saja sulit menyebut huruf dan angka sesuai dengan urutannya?
Bisa jadi dia memiliki masalah pengurutan visual.
Seperti dikutip dari situs Kars4kids.org, gangguan proses visual pada balita ini membuat balita kesulitan memahami konsep sebelum dan sesudah.
Hal ini karena dia juga sering melompati kata atau kalimat saat membaca buku.
4. Masalah Proses Motorik-Visual
Gangguan proses visual pada balita ini membuat balita kesulitan melakukan koordinasi gerakan tubuh yang sesuai dengan informasi yang diterimanya melalui mata.
Contohnya, Si Kecil kesulitan membuka lembaran buku karena tangannya sering meleset atau sering menabrak furnitur di rumah.
Baca Juga: 7 Obat Mata Minus Alami dan Medis menurut Dokter Spesialis Mata
5. Masalah Ingatan Visual Jangka Pendek atau Jangka Panjang
Masalah ingatan visual membuat balita cepat lupa dengan apa yang pernah atau baru saja dilihatnya.
Hal ini karena Moms mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengajarkannya membaca dan berhitung.
Mengutip informasi dari Understood.org, balita yang memiliki gangguan proses visual ini juga biasanya akan kesulitan menggunakan kalkulator atau keyboard ataupun mengingat isi buku yang sudah dibacanya.
6. Masalah Visual Spasial
Kurangnya kemampuan visual spasial membuat balita kesulitan mengidentifikasi posisi objek serta relasinya dengan diri sendiri maupun objek lain.
Masalah ini juga akan dialaminya saat menerima informasi dari gambar ataupun deskripsi.
Balita dengan masalah visual spasial biasanya kesulitan mengenali jauh dekatnya jarak, memperkirakan waktu, dan membaca peta.
7. Masalah Penutupan Visual
Balita yang memiliki masalah penutupan visual akan kesulitan mengenali objek atau gambar yang sebagian elemennya hilang, seperti gambar mobil tanpa roda atau gambar burung tanpa sayap.
Saat sudah mulai belajar membaca nanti, balita dengan masalah penutupan visual juga akan kesulitan mengeja karena tidak dapat mengenali kata yang sebagian hurufnya hilang.
8. Masalah Pembalikan Huruf dan Angka
Wajar kalau balita yang baru belajar menulis sering terbalik menuliskan angka atau huruf.
Namun, bisa menjadi tanda adanya gangguan proses visual pada balita kalau masalah ini masih tetap dilakukan setelah usia 7 tahun.
Balita yang memiliki masalah pembalikan huruf dan angka biasanya akan kesulitan membaca, menulis, dan mengerjakan matematika saat sekolah nanti.
Baca Juga: Astigmatisme, Gangguan Penglihatan Akibat Kelainan Bentuk Kornea
Deteksi Dini untuk Penanganan yang Tepat
Tipe gangguan visual pada anak di atas, penting untuk Moms pahami. Lebih baik lagi, saat Moms mengetahui cara deteksi dini gangguan penglihatan pada anak agar Moms bisa melakukan penanganan yang tepat.
Moms harus ketahui bahwa mata dan penglihatan yang sehat adalah bagian penting dari perkembangan anak. Mata anak sejatinya harus diperiksa teratur karena banyak masalah penglihatan yang terjadi.
Pemeriksaan medis secara ruti pada mata anak meliputi pemeriksaan ketika bayi baru lahir. Bayi baru lahir dengan kelahiran prematur memiliki riwayat keluarga dengan masalah mata.
Sekitar usia 3.5 tahun, anak-anak harus menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan tes ketajaman visual.
Tes yang diberikan merupakan tes untuk mengukur ketajaman penglihatan.
Di usia 5 tahun, anak-anak harus mendapatkan pemeriksaan kembali mata, terutama untuk mengetahui apakan anak menunjukkan gejala seperti menyipitkan mata atau sakit kepala.
Moms juga harus mengetahui beberapa ciri-ciri anak yang mengalami gangguan mata, berikut ini beberapa ciri-cirinya yaitu:
- Menggosok mata secara intens
- Mata anak sangat sensitif terhadap cahaya
- Mata memiliki fokus yang buruk
- Mata kesulitan mengikuti objek bergerak
- Pergerakan mata yang tidak normal setelah usia 6 bulan
- Mata merah secara kronis
Sementara itu, jika anak Moms masuk usia sekolah, tanda-tanda lain yang harus diperhatikan berbeda dengan gejala di atas. Adapun gejala lainnya adalah sebagai berikut:
- Mata tidak dapat melihat objek dari kejauhan
- Mata mengalami kesulita membaca tulisan di papan
- Seringkali menyipitkan mata
- Saat menonton televisi, anak duduk di posisi yang dekat
Maka dari itu, Moms sebagai anak disarankan untuk mengawasi anak dan memperhatikan apakah anak mengalami tanda atau gejala yang dijelaskan di atas.
Jika anak mengalami masalah, maka Moms bisa segera melakukan pemeriksaan agar bisa ditangani sedini mungkin.
Baca Juga: Mengenal Pentingnya Kemampuan Persepsi Visual Anak
Karena penanganan yang cepat dapat membantu perawatan yang lebih baik sehingga bisa menghilangkan gangguan visual.
Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu melindungi penglihatan anak yaitu:
- Menetapkan pola makan yang sehat selama Moms masuk masa kehamilan.
- Memberikan makanan bergizi pada anak dengan memberikan buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan ikan.
- Beri makanan yang mengandung antioksidan kunci dan nutrisi seperti Vitamin C, E, zinc, asam lemak omega-3 dan lutein yang dapat membantu kesehatan mata.
- Merikan anak mainan yang sesuai dengan usianya
- Berikan anak mainan yang mendorong perkembangan visual.
- Berikan perlindungan matahari saat anak berada di luar ruangan dengan menggunakan pelindung mata.
Bagaimana Moms, apakah Si Kecil pernah menunjukkan tanda gangguan proses visual pada balita di atas?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.