Batas Telat Haid pada Remaja, Kapan Moms Perlu Waspada?
Siklus haid yang tidak menentu, kadang lebih cepat atau terlambat seringkali membuat remaja perempuan bingung. Sebenarnya, kapan batas telat haid pada remaja?
Pembicaraan mengenai haid memang tidak ada habisnya.
Perlu dipahami bahwa tubuh setiap wanita bisa berbeda-beda, sehingga tidak heran bila siklus haidnya pun bervariasi.
Siklus haid yang tidak teratur adalah hal yang sangat umum terjadi.
Terutama pada tahun-tahun awal seorang remaja perempuan mendapatkan haid pertamanya.
Baca Juga: 11 Penyebab Darah Haid Hitam, Apakah Tanda Penyakit Serius?
Siklus Reguler dan Batas Telat Haid pada Remaja
Kebanyakan remaja perempuan mendapatkan haid pertama mereka antara usia 10–15 tahun.
Namun, ada juga yang mendapatkannya lebih awal, atau justru lebih lambat.
Periode pertama haid ini dikenal sebagai menarche.
Studi di The Medscape Journal of Medicine mengungkapkan, siklus haid normal berkisar antara 20–45 hari.
Dengan rata-rata panjang siklus 32,2 hari pada tahun-tahun pertama dan kedua sejak haid dimulai.
Rentang siklus haid pada remaja lebih luas daripada pada orang dewasa, di mana panjang siklus normal didefinisikan antara 21–34 hari.
Jadi, sebenarnya sulit untuk menetapkan batas telat haid pada remaja, karena normal bagi siklus haid untuk tidak teratur di masa ini.
Seorang remaja mungkin memiliki siklus yang panjangnya berbeda setiap bulannya, dan ini tidak bisa dikatakan terlambat atau tidak normal.
Tubuh seorang remaja mungkin tidak mengikuti jadwal yang tepat.
Hal ini umum terjadi, terutama dalam 2 tahun pertama setelah seorang remaja mulai mendapatkan haid pertamanya.
Namun, ada beberapa penyebab yang membuat siklus haid menjadi kacau. Misalnya:
- Penyakit
- Perubahan berat badan yang cepat
- Stres
Sebab, bagian otak yang mengatur haid dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
Masih disebut normal juga jika remaja perempuan memiliki durasi haid yang bervariasi.
Kadang-kadang hanya 2 hari, dan bisa juga hingga seminggu.
Ini karena tingkat hormon yang dibuat tubuh bisa berbeda dari satu siklus ke siklus berikutnya, dan ini memengaruhi jumlah dan lamanya pendarahan.
Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Telat Haid agar Cepat Menstruasi
Gejala Gangguan Haid pada Remaja yang Perlu Diperiksa ke Dokter
Meski batas telat haid pada remaja sulit dikatakan dengan jelas, ada beberapa tanda peringatan yang perlu dikenali.
Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mengalami:
- Berhenti mendapatkan haid.
- Memiliki pertumbuhan rambut ekstra di wajah, dagu, dada, atau perut.
- Mengalami haid yang berlangsung lebih dari 7 hari yang berat, atau datang kurang dari 21 hari.
- Haid datang terlambat lebih dari 45 hari.
- Mengalami kram atau sakit perut parah.
- Mengalami pendarahan di antara siklus haid.
- Haid tidak teratur selama 3 tahun atau lebih.
Baca Juga: 11 Penyebab Menstruasi Tidak Lancar, Tanda Stres hingga PCOS
Tips Membuat Haid Menjadi Teratur
Setelah mengetahui batas telat haid pada remaja dan kapan harus waspada, ada beberapa tips mudah yang bisa dicoba untuk membuat haid lebih teratur, yaitu:
1. Kurangi Stres
Sebuah studi di Journal of Clinical and Diagnostic Research mengungkapkan, seseorang dapat mengatur siklus haidnya dengan mengurangi stres.
Sebab, tingkat stres emosional yang tinggi berpengaruh terhadap haid yang tidak teratur.
Cobalah hindari situasi stres, atau lakukan aktivitas yang bisa membatasi dampaknya pada tubuh. Misalnya:
- Meditasi
- Yoga
- Melakukan dan mencari hobi
2. Jaga Berat Badan Sehat
Kondisi seperti obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).
PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi keteraturan siklus menstruasi.
Maka dari itu, penting untuk menjaga berat badan agar tetap ideal dengan cara yang sehat agar menstruasi berjalan lancar secara teratur.
Dalam hal ini, Moms bisa mengarahkan remaja untuk melakukan diet sehat, aktivitas fisik secara teratur, menghindari makanan olahan dan cepat saji, serta mengelola stres dengan baik.
3. Hindari Olaharaga Berlebihan
Meskipun olahraga teratur bermanfaat, jika terlalu banyak juga dapat mengganggu siklus haid.
Bahkan, bisa juga membuat seorang wanita berhenti haid (amenore).
Hal ini karena olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan stres pada tubuh, yang pada gilirannya dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memengaruhi siklus menstruasi.
Jadi, olahragalah secara teratur, tetapi secukupnya.
Baca Juga: Ini Dia 11 Penyebab Telat Haid 1 Minggu, Yuk Disimak!
4. Penuhi Asupan Vitamin D
Vitamin D membantu penyerapan kalsium di usus yang penting untuk kesehatan tulang.
Selain itu, vitamin ini juga dapat membantu mengatur ovulasi.
Oleh karena itu, cobalah pastikan asupan vitamin D tercukupi, ya. Vitamin ini bisa didapatkan secara alami dari:
- Ikan berlemak
- Salmon
- Tuna
- Produk susu
Selain itu, vitamin ini juga bisa dihasilkan oleh tubuh ketika kulit terkena sinar matahari.
Namun, tetap jangan berlebihan, ya.
5. Pola Makan Sehat
Pola makan yang seimbang dan nutrisi yang mencukupi memainkan peran yang besar dalam kesehatan reproduksi dan hormon tubuh.
Sebaiknya, remaja monsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Makanan bergizi ini dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah, yang keduanya berkontribusi pada keseimbangan hormon.
Hindari konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji yang tinggi gula tambahan, lemak jenuh, dan bahan pengawet.
Sebab, makanan tersebut dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan kadar gula darah, yang dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan siklus menstruasi.
Baca Juga: 13 Jenis Buah Pelancar Haid, Atasi Haid Tidak Teratur!
6. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup berperan penting dalam regulasi hormon, termasuk hormon-hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi seperti hormon estrogen dan progesteron.
Selain itu, tidur cukup bisa memberikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri secara fisik.
Hal ini penting terutama bagi remaja yang aktif secara fisik.
Pasalnya, pemulihan yang cukup dapat membantu tubuh dalam menjaga keseimbangan hormon dan fungsi reproduksi.
Jadi, pastikan remaja memiliki kebiasaan tidur berkualitas baik agar siklus menstruasinya berjalan teratur, ya, Moms.
7. Penuhi Kebutuhan Cairan
Cairan tubuh diperlukan untuk proses metabolisme yang efisien.
Metabolisme yang sehat bisa membantu dalam produksi dan pengaturan hormon yang penting untuk keteraturan menstruasi.
Oleh sebab itu, penting bagi remaja untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya setiap hari.
Jangan sampai kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi, karena dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Kondisi ini akan mempengaruhi fungsi sistem reproduksi dan keteraturan siklus menstruasi.
Jadi, pastikan remaja minum banyak air putih agar tubuhnya selalu terhidrasi, Moms.
Baca Juga: Mengenal Tabel Menstruasi, Cara untuk Mengetahui Siklus Haid
Itulah pembahasan mengenai batas telat haid pada remaja dan tips yang mungkin bisa membantu.
Bila mengalami indikasi masalah serius seperti yang tadi disebutkan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, ya.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2644006/
- https://jcdr.net/article_fulltext.asp?issn=0973-709x&year=2015&volume=9&issue=3&page=QC01&issn=0973-709x&id=5611
- https://kidshealth.org/en/teens/irregular-periods.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324781
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.