Penyakit Faringitis, Peradangan pada Selaput Lendir Bagian Belakang Tenggorokan
Radang tenggorokan atau faringitis adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami banyak orang.
Gangguan ini disebabkan adanya peradangan pada tenggorokan.
Akibatnya, Moms merasa tidak nyaman karena tenggorokan terasa panas, kering, dan nyeri sehingga kesulitan untuk menelan atau berbicara.
Melansir Journal of Primary Care & Community Health, faringitis yang tidak segera ditangani dapat meningkatkan risiko penderitanya mengalami beberapa komplikasi, seperti dehidrasi akibat kesulitan menelan dan minum.
Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai penyakit faringitis di bawah ini!
Baca Juga: 4 Manfaat Rivanol, Umumnya untuk Mengompres Bengkak dan Pengobatan Luka
Apa Itu Penyakit Faringitis?
Faringitis adalah peradangan pada faring, yakni bagian belakang tenggorokan.
Penderita akan merasa sakit, tidak nyaman atau gatal, pada bagian belakang tenggorokan.
Dalam kondisi ini terjadi inflamasi atau radang pada bagian jaringan dan struktur di faring (tenggorokan).
Faring terletak pada bagian belakang tenggorokan, antara amandel dan laring (kotak suara).
Penyakit faringitis merupakan salah satu kondisi paling umum dan biasa terjadi pada semua orang.
Faringitis dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri.
Infeksi virus seperti pilek atau flu merupakan penyebab paling umum faringitis, yang biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Strep throat atau faringitis akibat infeksi bakteri streptokokus memerlukan antibiotik, untuk mencegah komplikasi dan mengobati penyakit ini.
Baca Juga: Kenali Cara Penularan DBD dan Pencegahannya yang Wajib Diperhatikan
Gejala Penyakit Faringitis
Gejala utama faringitis adalah tenggorokan yang sakit, kering, atau gatal.
Gejala tambahan mungkin muncul tergantung pada jenis infeksi, seperti gejala pilek atau flu.
Namun gejala penyakit faringitis juga dibagi menjadi beberapa penyebabnya yaitu:
1. Gejala Penyakit Faringitis Virus
Gejala faringitis virus termasuk:
- batuk
- sakit kepala
- pilek
- iritasi mata
- amandel bengkak
- post nasal drip
- pembengkakan kelenjar getah bening
- kelelahan
2. Gejala Penyakit Faringitis Akibat Mononukleosis
Faringitis yang terkait dengan mononukleosis dapat memiliki gejala tambahan
- sakit perut, terutama di sisi kiri atas
- kelelahan yang luar biasa
- nafsu makan buruk
- pembengkakan kelenjar getah bening
- ruam
Baca Juga: 12 Inspirasi Desain Rumah Sederhana tapi Mewah serta Tips untuk Mewujudkannya
3. Gejala Penyakit Faringitis Bakteri
Gejala faringitis bakteri mungkin termasuk:
- rasa sakit yang signifikan saat menelan
- kelenjar getah bening leher yang lembut dan bengkak
- bercak putih atau nanah yang terlihat di bagian belakang tenggorokan
- amandel yang bengkak dan merah
- sakit kepala
- sakit perut
- kelelahan
- mual
- muntah
- ruam, yang dikenal sebagai demam berdarah atau scarlatina
Penyebab Penyakit Faringitis
Penyebab umum sakit tenggorokan meliputi:
1. Infeksi Virus
Paling sering, sakit tenggorokan terjadi akibat infeksi virus, seperti flu atau pilek.
Sakit tenggorokan juga terjadi pada penyakit tangan, kaki, dan mulut (disebabkan oleh virus Coxsackie) dan mononukleosis (disebabkan oleh virus Epstein-Barr).
Tergantung pada jenis virusnya, gejala biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu hingga 10 hari.
Beberapa virus menyebabkan gejala selama beberapa bulan (misalnya, "mono"). Obat antibiotik tidak bekerja pada virus.
2. Tonsilitis
Amandel adalah dua benjolan kecil jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan Moms dan Dads.
Mereka menjebak kuman yang membuat Moms dan Dads sakit.
Tonsilitis terjadi ketika amandel Moms dan Dads terinfeksi dan meradang. Bakteri dan virus dapat menyebabkan tonsilitis.
Baca Juga: Cek Kalori Bubur Ayam dan Kandungan Gizinya serta Manfaat Mengonsumsinya Sebagai Menu Sarapan
3. Infeksi Bakteri
Radang tenggorokan adalah infeksi yang disebabkan oleh sekelompok bakteri yang disebut grup A Streptococcus.
Gejala strep termasuk demam dan merah, amandel bengkak.
Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengobati radang tenggorokan.
Penyebab sakit tenggorokan bakteri yang kurang umum termasuk klamidia, gonore, dan corynbacterium.
4. Alergi
Alergi terhadap serbuk sari, tungau debu, hewan peliharaan, atau jamur dapat membuat tenggorokan Moms dan Dads kering dan gatal.
Sakit tenggorokan akibat alergi disebabkan oleh postnasal drip (ketika lendir dari hidung menetes ke bagian belakang tenggorokan).
Lendir mengiritasi tenggorokan Moms dan Dads dan menyebabkan rasa sakit.
5. Refluks Asam
Orang dengan kondisi yang disebut penyakit gastroesophageal reflux (GERD) merasa terbakar dan sakit di tenggorokan mereka.
Rasa sakit ini, yang disebut mulas, terjadi ketika asam dari lambung kembali ke kerongkongan.
Kerongkongan adalah tabung yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut Moms dan Dads.
Baca Juga: Berapa Tinggi Badan Ideal Perempuan dan Laki-laki Indonesia? Begini Cara Menghitungnya
6. Penggunaan Berlebihan atau Iritasi
Berteriak, menjerit, bernyanyi tanpa bentuk yang tepat, atau berbicara terlalu banyak tanpa istirahat dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
Makanan pedas, merokok, dan cairan panas dapat membakar atau mengiritasi tenggorokan Moms dan Dads.
7. Kekeringan yang Berlebihan
Jika Moms dan Dads tidur dengan mulut terbuka di malam hari, Moms dan Dads mungkin terbangun dengan sakit tenggorokan.
Tersumbat (tersumbat) karena pilek, flu, atau alergi dapat memaksa Moms dan Dads bernapas melalui mulut.
Baca Juga: Tidak Nafsu Makan saat Hamil, Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
Diagnosis Faringitis
Untuk mendiagnosis faringitis, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan gejala yang dialami pasien, serta menelusuri riwayat kesehatan pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk memeriksa bagian telinga, hidung, mulut, dan tenggorokan pasien.
Pemeriksaan tenggorokan bertujuan untuk melihat adanya pembengkakan dan kemerahan di tenggorokan.
Jika diperlukan, dokter akan meminta pasien untuk melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab infeksi. Pemeriksaan penunjang ini meliputi:
- Swab tenggorokan dan kultur bakteri
Swab tenggorokan dilakukan dengan mengambil sampel dari tenggorokan.
Selanjutnya, dokter akan melakukan kultur untuk mendeteksi keberadaan bakteri pada sampel tersebut.
- Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi dengan memeriksa sampel darah pasien.
Baca Juga: Review Mustika Ratu Minyak Zaitun oleh Moms Orami, Melembapkan Wajah hingga Kaki!
Komplikasi Penyakit Faringitis
Faringitis umumnya tidak berlangsung lama (akut).
Namun saat sudah berlangsung kronis (lebih dari 2 minggu) dan tidak segera diperiksakan ke dokter, maka bisa menyebabkan komplikasi yang serius seperti:
1. Abses Peritonsil
Melansir StatPearls Journal, abses peritonsil adalah infeksi bakteri yang menyebabkan munculnya nanah di sekitar tonsil atau amandel.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat komplikasi dari tonsilitis atau radang amandel yang tidak diobati dengan baik.
2. Epiglotitis
Epiglotitis adalah peradangan pada epiglotis, yaitu katup yang terletak di belakang pangkal lidah.
Kondisi ini bisa membahayakan nyawa karena dapat menghambat pernapasan.
3. Sinusitis
Sinusitis merupakan infeksi virus yang menyerang bagian dalam hidung khususnya sinus.
Namun, sinusitis yang menjadi komplikasi dari faringitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini juga bisa menimbulkan abses atau nanah.
Baca Juga: Berapa Tinggi Badan Ideal Perempuan dan Laki-laki Indonesia? Begini Cara Menghitungnya
Cara Mengobati Penyakit Faringitis
Sebenarnya ada banyak berbagai cara mengobati penyakit faringitis diantaranya berikut ini:
1. Obat-Obatan
Dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi, seperti obat Troches
FG Troches atau FG Troches Meiji bermanfaat untuk mengobati radang tenggorokan, tonsilitis, atau radang pada mulut dan gusi akibat infeksi bakteri.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet isap dan dapat digunakan oleh anak-anak hingga dewasa.
FG Troches mengandung kombinasi dua antibiotik, yaitu fradiomycin sulfate 2,5 mg dan gramicidin-S HCl 1,0 mg.
Kombinasi antibiotik ini dapat menghentikan pertumbuhan dan perkembangan bakteri, seperti Staphylococcus atau Streptococcus, penyebab radang tenggorokan seperti faringitis
Pastikan untuk memberi tahu dokter jika kalian alergi terhadap semua jenis antibiotik.
Jika tes strep negatif, kemungkinan virus menyebabkan sakit tenggorokan.
Kalian tidak memerlukan antibiotik karena obat ini tidak bekerja pada virus.
Selain itu, juga dapat minum obat untuk meredakan nyeri radang tenggorokan dan menurunkan demam, termasuk obat yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen.
Jangan berikan aspirin kepada anak-anak atau remaja. Ini dapat menyebabkan kondisi langka namun berbahaya yang disebut sindrom Reye.
2. Perawatan Rumah
Ada beberapa hal yang dapat Moms, Dads dan Si Kecil lakukan di rumah untuk mengurangi rasa sakit dan membuat Moms merasa lebih nyaman, yaitu:
- Berkumurlah dengan campuran seperempat sendok teh garam dan 8 ons air hangat.
- Mengisap permen tenggorokan atau permen keras. Jangan memberikan permen kecil-kecilan kepada anak di bawah 4 tahun.
- Buang sikat gigi dan gunakan yang baru.
- Minum cairan hangat seperti teh dan kaldu dan banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Mengisap sesuatu yang dingin seperti es loli atau keripik es.
- Pilih makanan lunak yang mudah ditelan seperti sup, saus apel, atau oatmeal.
- Madu dapat membantu meringankan rasa sakit dan peradangan.
- Gunakan pelembap udara atau semprotan hidung saline untuk menjaga saluran udara tetap lembap.
- Banyak istirahat agar tubuh bisa pulih dari infeksi
Cara Mencegah Penyakit Faringitis
Ada beberapa cara yang dapat Moms lakukan untuk mencegah penyakit faringitis.
1. Hindari Berbagi Makanan, Minuman, dan Peralatan Makanan dengan Orang yang Terinfeksi Faringitis
Ini merupakan langkah penting, sebab virus dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya, lewat makanan atau alat-alat yang Moms pakai bersama dengan orang yang terinfeksi faringitis.
Terlebih jika pasangan sedang batuk atau bersin dan melepaskan virus atau bakteri ke udara.
Tetesan tersebut bisa mengenai Moms atau benda di sekitar sehingga penularan akan terjadi dengan cepat.
Oleh karena itu, penting bagi kita memiliki wadah makanan pribadi dan mengonsumsi masing-masing untuk terhindar dari penularan yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata.
2. Hindari Mendekati Orang yang Sedang Sakit
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, faringitis dapat dengan mudah menular melalui bersin, batuk, interaksi langsung, dan konsumsi makanan yang terkontaminasi virus atau bakteri.
Jika saat ini Moms mengetahui orang terdekat sedang sakit faringitis, akan lebih baik untuk menjaga jarak sementara waktu, sampai dia sembuh.
Jaga jarak bertujuan selain untuk menjaga diri juga untuk membantu proses pemulihan semakin cepat.
Sebab jika Moms yang sehat berbaur dengan mereka yang sakit, virus dapat terus berpindah dari satu orang ke orang lainnya sehingga siklus penyakit akan terus terjadi.
Baca Juga: 7 Manfaat Susu Diabetasol untuk Lansia dan Penderita Diabetes, Bantu Jaga Kepadatan Tulang
3. Rajin Mencuci Tangan
Menjaga kebersihan adalah kiat utama agar bakteri dan virus penyebab penyakit faringitis tidak menempel di tubuh.
Rajin mencuci tangan dapat dilakukan ketika Moms sebelum makan, setelah batuk atau bersin, dan sesudah pergi buang air.
Kebiasan mencuci tangan ini, tentunya juga dibarengi dengan ketepatan mencuci tangan yang benar.
4. Gunakan Hand Sanitizer
Hand Sanitizer juga dapat digunakan sebagai pelindung tambahan, ketika Moms tidak menemukan sabun atau air yang tersedia di sekitar.
Semprotkan hand sanitizer, sesaat sebelum makan dan setelah bersentuhan dengan orang lain.
Pilih kandungan yang sesuai dengan kondisi kulit, seperti non alkohol misalnya, untuk mencegah iritasi yang tidak diinginkan.
Hand Sanitizer juga dapat digunakan serutin mungkin, ketika pergi ke toilet umum atau saat membuka gagang pintu di ruangan.
5. Hindari Merokok dan Menghirup Asap Rokok
Kebiasaan merokok dan terkena paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit faringitis.
Jika saat ini Moms adalah perokok aktif atau biasa berdekatan dengan orang yang merokok, kebiasaan ini sebaiknya dikurangi atau dihilangkan sama sekali.
Baca Juga: Mengenal Metagenesis Tumbuhan Paku, Tanaman yang Banyak Tempat
Itu dia Moms pembahasan mengenai faringitis atau radang tenggorokan.
Ingat, meskipun sering terjadi tetapi jangan disepelekan ya Moms. Sebaik jika mengalami gejala di atas, periksa lebih lanjut ke dokter.
- https://www.webmd.com/oral-health/understanding-strep-throat-basics
- https://www.healthdirect.gov.au/sore-throat
- http://www.antimicrobe.org/e36.asp
- https://medlineplus.gov/ency/article/000655.htm
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324144#outlook
- https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-hcp/strep-throat.html
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/pharyngitis
- https://emedicine.medscape.com/article/764304-overview
- https://www.healthline.com/health/pharyngitis#outlook
- https://osteopathic.org/what-is-osteopathic-medicine/sore-throat/
- https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/8274-sore-throat-pharyngitis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519550/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.