Kenali Proses Terjadinya Gempa Bumi dan Tips Menyelamatkan Diri
Bencana alam di Indonesia tak jauh dari tsunami dan gempa bumi. Sering menjadi perdebatan, sebenarnya bagaimana proses terjadinya gempa bumi?
Bencana alam seperti gempa bumi memang sulit sekali dihindari. Namun, tentu tidak ada salahnya jika kita melakukan persiapan untuk menghadapi kondisi tersebut.
Yuk, ketahui bagaimana proses terjadinya gempa bumi dan cara menyelamatkan diri yang benar!
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Foto: Orami Photo Stocks
Kenapa bumi bisa bergerak dan berguncang hingga menyebabkan gempa?
Mengutip penjelasan Michigan Tech, sebagian besar proses terjadinya gempa bumi karena adanya patahan di kerak bumi.
Umumnya, patahan ini tidak bergerak dalam waktu yang lama.
Namun dalam beberapa kasus, bebatuan di kedua sisi patahan perlahan berubah bentuk karena gaya tektonik.
Gempa bumi biasanya disebabkan ketika batuan bawah tanah tiba-tiba pecah dan ada gerakan cepat di sepanjang patahan tersebut.
Pelepasan energi secara tiba-tiba inilah yang menyebabkan gelombang seismik dan membuat tanah bergetar.
Tak heran jika proses terjadinya gempa bumi ini membuat benda-benda di sekitar kita akan ikutan bergoyang.
Hal ini akan semakin terasa apabila Moms sedang berada di gedung tingkat tinggi.
Karenanya, perlu tahu cara menyelamatkan diri dengan benar apabila terjadi gempa bumi secara mendadak.
Baca Juga: 9 Cara Menghilangkan Kutu Kucing yang Mengganggu, Bye Gatal!
Jenis-Jenis Gempa Bumi
Diketahui, gempa bumi memiliki berbagai jenis berdasarkan penyebabnya.
Adapun jenis-jenis di bawah ini masih berkaitan dengan proses terjadinya gempa bumi, yakni:
1. Gempa Vulkanik
Foto: Orami Photo Stocks
Salah satu proses terjadinya gempa bumi yakni akibat aktivitas gunung berapi.
Menurut National Geographic, gempa vulkanik gunung berapi adalah gempa yang disebabkan oleh pergerakan magma di bawah permukaan bumi.
Pergerakan tersebut mengakibatkan perubahan tekanan pada bebatuan di sekitar magma.
Di Indonesia, adanya beberapa gunung berapi yang masih aktif, seperti:
- Gunung Merapi
- Gunung Semeru
- Gunung Krakatau
- Gunung Sinabung
- Gunung Tambora dan lain-lain
Gempa vulkanik lebih sering terjadi di beberapa bagian dunia yang memiliki titik pegunungan berapi.
Terutama bagi yang berada di atas titik pertemuan atau patahan dari dua lempeng.
Ketika lempeng-lempeng itu bergesekan satu sama lain, inilah yang menyebabkan gempa bumi.
2. Gempa Tektonik
Adapun proses terjadinya gempa bumi juga bisa karena pergerakan kerak di dasar bumi, lho. Ini dikenal dengan gempa tektonik, Moms.
Pergeseran kerak bumi di sepanjang bidang patahan menghasilkan patahan dan goncangan di tanah. Sehingga, ini membuat bumi terasa seperti bergoyang.
Salah satunya yakni gempa yang terjadi di Palu pada tahun 2018 lalu.
Risiko yang ditimbulkan bisa membuat sejumlah gedung hancur berantakan bahkan tsunami.
Baca Juga: Ini 10+ Arti Mimpi Banjir yang Sering Terjadi
3. Gempa Bebatuan
Foto: Orami Photo Stocks
Tak hanya itu, jenis gempa satu ini juga bisa terjadi sewaktu-sewaktu.
Dikenal sebagai gempa batuan karena proses terjadinya akibat aktivitas manusia di permukaan bumi.
Artinya, ini bisa disebabkan karena reruntuhan batu di sebuah tempat tertentu.
Sejumlah aktivitas manusia yang dapat menyebabkan proses terjadinya gempa bumi bebatuan, yakni:
- Pembuatan terowongan
- Proses penambangan
- Pegunungan kapur
- Projek besar tertentu
Gempa ini bersifat kecil dan daerah yang dipengaruhi hanya sekitar 1 – 100 meter.
Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi tak jarang menyebabkan gelombang tsunami dalam waktu singkat.
Tenang, Moms jangan panik. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan saat menghadapi tsunami atau gempa bumi.
Apa saja? Yuk, kita cari tahu Moms!
1. Jangan Panik
Foto: Orami Photo Stocks
Apabila gempa terjadi, satu hal yang paling penting dilakukan adalah bersikap tidak panik.
Jika kita panik, ini akan menyulitkan proses menyelamatkan diri dengan benar.
Wajar jika gempa membuat kita sulit untuk bergerak dengan cepat.
Cobalah tarik napas dan perhatikan keadaan di sekitarmu untuk proses evakuasi yang lebih cepat.
2. Lindungi Diri
Proses terjadinya gempa bumi bisa singkat ataupun lama dalam beberapa menit.
Ketika ini terjadi, coba lindungi diri sendiri terlebih dahulu.
Caranya dengan melakukan metode “Jatuhkan, Tutupi, Bertahan” dengan tepat.
Artinya, pertama-tama, jatuhkan tubuh, tutupi kepala dan leher dengan lengan. Tak lupa untuk bertahan pada furnitur rumah yang kokoh hingga goncangan berhenti.
3. Jangan Bergerak Spontan
Foto: Orami Photo Stocks
Moms, ketika berada di dalam ruangan, tahanlah untuk keluar apabila keadaan tidak memungkinkan.
Jika berada di tempat tidur, bertahanlah di sana dan lindungi kepala dan leher dengan bantal.
Pastikan bahwa kita bertahan di dalam ruangan hingga guncangan berhenti.
Ketika kita memaksakan diri untuk lari, akan berisiko untuk terkena serpihan yang jatuh secara mendadak.
Baca Juga: Ini Perbedaan Rebonding dan Smoothing, Serupa Tapi Tak Sama!
4. Hindari Tempat Berbahaya
Lantas, bagaimana cara menyelamatkan diri apabila di luar rumah?
Jika berada dalam kendaraan, hindari lokasi yang jauh dari tempat berbahaya, seperti:
- Gedung tinggi
- Pohon
- Flyover
- Underpass atau tiang-tiang listrik
Hal ini pun berlaku ketika di dalam gedung, hindari menggunakan lift dan selamat diri melalui tangga darurat.
5. Amankan Barang Penting
Foto: Orami Photo Stocks
Setelah itu, cara menyelamatkan diri berikutnya ini bisa dicoba.
Ketika gempa bumi telah mereda, amankan barang-barang penting seperti televisi dan benda lain yang menempel di dinding.
Simpan barang-barang berat di rak bawah. Hal ini untuk mencegah terjadinya gempa susulan dan membuat benda tersebut melukai kita, Moms.
6. Persiapkan Tas Darurat
Cara menyelamatkan diri satu ini juga perlu dilakukan ketika situasi telah stabil.
Buatlah rencana emergensi dengan keluarga. Sepakati titik temu jika terjadi kondisi darurat yang akan terjadi nantinya.
Tak lupa untuk persiapkan tas darurat yang berisi cukup makanan dan air setidaknya untuk 3 hari ke depan.
Tambahkan juga senter, alat pemadam api, dan peluit. Moms, siapkan juga baterai cadangan dan charger untuk alat komunikasi.
Baca Juga: 9+ Fakta Gunung Sepikul, Wisata 'Tersembunyi' di Jawa Tengah
7. Hindari Pantai
Foto: Orami Photo Stocks
Sering kali, proses terjadinya gempa bumi mengakibatkan tsunami dalam waktu dekat.
Cara menyelamatkan diri yang bisa dilakukan yakni dengan menghindari area pantai.
Namun, bagaimana jika kita sedang berada di pantai?
Cara di bawah ini mungkin bisa dilakukan, seperti
- Selalu waspada tsunami saat berada di area pantai.
- Perhatikan sistem peringatan.
- Cari tahu rute evakuasi.
- Pelajari tanda-tanda tsunami, seperti air laut yang surut tiba-tiba, ombak yang terus bertambah tinggi, atau gempa.
Moms ingat, jangan pernah berada dekat sisi laut untuk melihat tsunami datang.
Tsunami datang secara berulang, jadi jangan kembali ke lokasi sebelum dinyatakan aman oleh otoritas setempat.
Segera hubungi nomor telepon darurat untuk proses evakuasi lebih lanjut!
Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi atau tsunami.
- https://www.mtu.edu/geo/community/seismology/learn/earthquake-cause/
- https://www.nationalgeographic.org/topics/resource-library-earthquake/?q=&page=1&per_page=25
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.