Hati-Hati, 3 Jenis Infeksi Ini Sering Menyerang Balita Lho!
Apa Mama pernah mendengar kalau ternyata ada beberapa jenis infeksi pada balita, yang bisa menyerang saat si kecil berumur 4-5 tahun? Ya, seorang peneliti dari University of Montreal menemukan fakta bahwa balita rentan terkena berbagai macam infeksi, terutama yang bersumber dari aktivitas sehari-hari. Kemungkinan si kecil terkena infeksi juga akan lebih besar jika dia masuk dalam playgroup atau kelompok belajar.
Baca juga: 5 Gangguan Kesehatan Anak Pada Tahun Pertama
Infeksi pada balita bisa menyerang permukaan kulit, jaringan halus, hingga organ dalam seperti usus dan pencernaan. Kalau infeksi ini dibiarkan, si kecil akan sangat merasa tidak nyaman dan ada kemungkinan infeksi menyebar pada bagian tubuh lainnya.
Supaya tak sampai menimpa balita kesayangan Mama, yuk lihat lebih dekat jenis infeksi balita serta gejalanya.
-
Infeksi Parasit
Infeksi parasit adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit seperti kutu dan cacing. Parasit biasanya akan menjangkiti tubuh balita dan berkembang biak di dalamnya. Pada saat parasit berkembang biak, tubuh balita jadi tidak bisa bekerja maksimal dan akan menjadi rusak secara perlahan.
Pada balita, salah satu infeksi parasit yang biasanya sering muncul adalah giardiasis dan cacing pita. Giardiasis bisa terjadi bila si kecil mengonsumsi air atau cairan yang sudah terkontaminasi oleh parasit. Bila terkena, balita bisa mengalami diare parah, keram perut, hingga kehilangan berat badan yang drastis.
Baca juga: Cara Mengatasi Diare Pada Balita
Sedangkan infeksi cacing pita terjadi bila si kecil mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing pita. Cacing ini kemudian akan berkembang biak di dalam tubuh dan berpotensi merusak sistem pencernaan.
-
Infeksi Jamur
Infeksi jamur atau fungal infection adalah infeksi yang terjadi akibat tubuh balita terkena kuman sejenis jamur, yang biasanya menyerang permukaan kulit luar. Pada balita, infeksi jamur yang paling sering terjadi adalah yeast infection dan oral thrush. Yeast infection biasanya terjadi akibat adanya jamur yang menyerang bagian kulit bayi, terutama pada bagian bokong akibat pemakaian popok yang tidak sesuai.
Baca juga: Ini Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
Oral thrush atau biasa disebut candidiasis ini biasanya menyerang mulut dan tenggorokan. Gejalanya bisa terlihat dari bercak putih atau kuning pada lidah, bibir, gusi atau langit mulut. Bercak putih ini akan menyebabkan iritasi yang terasa sangat tidak nyaman dan membuat kecil sulit makan.
-
Infeksi Perut
Karena sistem pencernaan balita belum cukup kuat, perut dan organ di dalamnya rentan terkena infeksi. Infeksi ini bisa menyebabkan beberapa macam penyakit perut, seperti diare ringan hingga berat, serta flu perut.
Banyak orang tua yang menganggap bahwa diare itu hanya sakit biasa yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan, dan berpikir kalau si kecil nantinya bisa sembuh sendiri. Jangan salah ya Ma, bila diare dibiarkan, si kecil malah bisa kekurangan cairan tubuh dan ujungnya akan membuat sakitnya bertambah parah.
Selain diare, flu perut juga ternyata cukup sering menyerang balita. Flu perut adalah istilah untuk iritasi yang terjadi pada organ pencernaan, yang disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella dan E. Coli. Balita yang terkena flu perut akan memperlihatkan gejala diare, muntah, sakit pada perut, serta tubuh terasa panas dan dingin.
Nah, setelah tahu jenis infeksi yang sering diderita balita, jangan lupa ingatkan si kecil untuk selalu mencuci tangan setelah beraktivitas serta memastikan makanan dan minumannya berasal dari sumber yang higienis. Menurut Mama, apalagi yang perlu diperhatikan agar balita tak terkena infeksi?
<WA>
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.