Kronologi Ibu Hamil Keguguran di KRL Usai Marah-marah
Seorang ibu hamil keguguran di KRL usai marah-marah karena direkam tanpa izin oleh penumpang lainnya.
Video tersebut diketahui dibagikan ke grup WhatsApp perekam video dan reaksi ibu hamil tersebut viral di media sosial.
Sayangnya, usai insiden tersebut, ia mengalami keguguran.
Kejadian ini dibagikan akun tiktok @rismasafitri. Ia mengatakan, kasus tersebut terjadi di KRL arah Tanah Abang-Rangkasbitung.
Yuk, Moms simak ulasannya di bawah ini.
Baca Juga: 5 Sekolah Internasional di Bekasi, Lengkap dengan Biaya!
Ibu Hamil Keguguran di KRL
Berikut informasi yang bisa Moms ketahui.
1. Kronologi Ibu Hamil Keguguran di KRL
Ibu hamil keguguran di KRL tersebut mengungkapkan bahwa ada perempuan yang merekamnya.
Perempuan tersebut tidak hanya merekam, tetapi juga menghina pakaian ibu hamil karena dianggap terlalu terbuka.
Setelah merekam, perempuan itu membagikan videonya kepada temannya yang duduk tepat di samping ibu hamil.
Diketahui, perempuan yang merekam berada di seberang tempat duduk ibu hamil tersebut.
2. Mengamuk dan Marah
Ibu hamil tersebut merasa terganggu setelah mengetahui dirinya direkam dan menjadi bahan tertawaan oleh seorang perempuan dan temannya.
Dalam video yang kemudian menjadi viral, ibu hamil itu tampak berteriak sambil menangis.
Kejadian tersebut membuatnya sangat stres dan akhirnya mengalami keguguran.
"Saya yang di video KRL tersebut. Sayangnya saya stres dan keguguran," ungkapnya dalam tangkapan layar yang dibagikan.
"Aku menunggu kehamilan 2 tahun. Turun dari kereta darah keluar banyak. Marah, kecewa, semua campur aduk," katanya.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita
3. Perekam Menggunakan Pakaian Agamis
Perekam diketahui merupakan orang asal Cikande, Moms.
"Dia (perekam) orang Cikande. Aku cerita ya tentang awalnya, temannya duduk di sebelah aku, ngobrol sama ibu-ibu.
Dia (perekam) ada persis di depanku, kursi prioritas. Dia dengan pakaian agamis sekali dan WA dengan temannya yang duduk di sebelahku.
Tanpa sengaja, aku yang lagi mengantuk lihat ponsel temannya. Temannya gak pakai hijab tapi tergolong menggunakan pakaian tertutup," ceritanya.
"Tanpa mikir panjang, aku marah. Tanpa mikirin anakku. Hingga lupa diri dan akhirnya kram hebat. Seharusnya aku tutup mata dan telinga," lanjutnya.
4. Membagikan Kisahnya
Meski pengalaman tersebut tidak menyenangkan, ibu hamil tersebut bersedia membagikan ceritanya.
Menurutnya, ceritanya bisa jadi pelajaran bahwa media sosial harus digunakan dengan bijak.
"Kita berhak mengunakan ponsel kita dengan fitur kamera tapi jangan sampai merugikan orang.
Gak apa-apa dengan kamu video seperti ini, orang jadi harus mengerti, gak semua orang mempunyai ponsel pintar berarti dia pintar," kata dia.
Baca Juga: Doa untuk Janin yang Keguguran sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Apakah Marah-marah Menyebabkan Keguguran?
Nah, setelah Moms mengetahui informasi seputar ibu hamil keguguran di KRL, lantas apakah marah-marah menyebabkan keguguran?
Ternyata, stres dan trauma emosional bisa menjadi faktor risiko keguguran, tetapi tidak secara langsung menyebabkan keguguran, Moms.
Ketika seorang wanita hamil mengalami stres, maka bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuhnya.
Ketidakseimbangan dalam tubuh mengakibatkan komplikasi seperti keguguran.
Dalam kasus ibu hamil yang direkam tanpa izin di KRL, stres dan trauma emosional dari insiden tersebut mungkin mengakibatkan keguguran.
Namun, ada faktor lain yang dapat menyebabkan keguguran, seperti kelainan genetik, infeksi, dan ketidakseimbangan hormonal.
Mengutip dari Mayo Clinic, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa marah-marah bisa menyebabkan keguguran.
Seringkali, keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom yang mengganggu perkembangan normal embrio.
Baca Juga: 14 Manfaat Daun Ubi Jalar untuk Kesehatan Umum dan Ibu Hamil
Itulah informasi seputar ibu hamil keguguran di KRL. Semoga kejadian ini bisa dijadikan pelajaran, ya Moms!
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/early-miscarriage/faq-20058214#:~:text=While%20excessive%20stress%20isn't,before%20the%20pregnancy%20is%20recognized.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.