Memahami Iklim Fisis, Ciri-Ciri, dan Klasifikasinya
Bumi tak hanya mengenal iklim tropis dan subtropis, tapi ada juga iklim fisis yang dialami beberapa wilayah.
Jenis-jenis iklim di dunia ditentukan berdasarkan unsur pembentuk iklim itu sendiri.
Perbedaan iklim ini akan memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia, baik dari segi fisik hingga sosial budaya.
Bahkan, iklim yang berbeda juga membuat keragaman flora dan fauna yang ada di suatu wilayah tidak mesti sama dengan wilayah lain.
Yuk, kenali iklim fisis lebih jauh lewat ulasan berikut ini!
Baca Juga: Sinopsis dan Fakta Menarik Don't Worry Darling, Film Terbaru Harry Styles!
Mengenal Iklim Fisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklim adalah keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari) yang terjadi dalam jangka waktu lama di suatu daerah.
Jika cuaca bisa dipantau setiap hari, hal ini tidak berlaku untuk iklim.
Pasalnya, penentuan iklim di suatu wilayah membutuhkan waktu pemantauan selama minimal 30 tahun.
Berbagai belahan dunia memiliki iklim yang berbeda-beda.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Dewasa Jepang, Tonton Adegan Sensual yang Vulgar atau Kesadisan yang Brutal
Ada yang memiliki iklim tropis basah dengan musim panas dan hujan.
Sementara di wilayah lainnya mengalami musim dingin dan tertutup salju hampir sepanjang tahun.
Biasanya, kondisi tersebut dipengaruhi oleh iklim kutub.
Salah satu penentu iklim di suatu wilayah adalah suhu rata-rata dan curah hujan.
Perubahan suasana harian dari siang ke malam hingga kondisi musiman juga turut menentukan jenis iklim dalam suatu wilayah.
Termasuk iklim fisis, hal ini dipengaruhi oleh keadaan angin, kelembapan, awan, tekanan atmosfer, hingga intensitas kabut.
Iklim fisis adalah jenis iklim yang terjadi akibat pengaruh lingkungan alam di suatu wilayah.
Misalnya pengaruh lautan, daratan yang luas, angin, arus laut, vegetasi, dan topografi.
Baca Juga: Sinopsis Weak Hero Class 1, Drama tentang Melawan Penindasan
Klasifikasi Iklim Fisis
Iklim fisis dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Iklim Laut
Iklim laut disebut juga iklim maritim.
Iklim laut adalah jenis iklim fisis yang dipengaruhi oleh angin.
Hal ini terjadi akibat adanya pergeseran tanah yang tersebar di kawasan Hindia Pafisik.
Salah satu ciri khas iklim laut adalah suhunya tergolong rendah.
Baca Juga: 13 Set Top Box TV Digital Terbaik, Harganya Mulai dari Rp100 Ribuan hingga Rp300 Ribuan!
Selain itu, amplitudonya memiliki suhu mencapai 62 derajat Celsius dengan ketinggian hingga 45 km dari permukaan darat menuju ke arah angin laut.
Dibandingkan jenis iklim fisis lainnya, wilayah dengan iklim laut lebih sering tertutup awan.
Saat memasuki musim dingin, wilayah-wilayah tersebut akan dikepung oleh hujan.
Bahkan, penduduk harus bersiap dengan risiko hujan lebat disertai badai petir yang bisa terjadi kapan saja.
Namun, setidaknya Moms masih bisa mengambil ancang-ancang sebelum terjadinya iklim laut.
Hal ini karena pergantian musim panas dan dingin tidak terjadi secara mendadak.
Dengan begitu, masyarakat bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk menghadapinya.
Baca Juga: 10+ Profil Chef Indonesia Paling Terkenal di Tanah Air!
2. Iklim Darat
Iklim darat adalah iklim yang dipengaruhi oleh angin darat, bukan angin laut.
Iklim darat biasanya terletak di tengah-tengah benua sehingga disebut juga iklim kontinen.
Ciri-ciri iklim darat ditandai dengan amplitudo atau suhu harian mencapai 75 derajat Celsius dengan ketinggian mencapai 62 km dari permukaan air laut.
Suhu rata-rata tersebut membuat wilayah dengan iklim darat mengalami musim panas yang lebih panjang daripada musim dingin.
Akibatnya, curah hujannya cenderung lebih sedikit.
Kalaupun terjadi hujan, biasanya hanya sebentar dan kerap disertai angin taufan hingga angin badai bercampur debu.
Perbedaan suhu antara siang dan malam hari pun sangat mencolok.
Namun, hal itulah yang justru memunculkan padang rumput yang indah nan sejuk.
Baca Juga: Gumpalan Darah Haid seperti Daging, Apakah Tanda Keguguran?
3. Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan adalah iklim yang disebabkan oleh adanya gunung-gunung tinggi yang tersebar di kawasan Benua Afrika.
Jenis iklim fisis ini memiliki suhu yang tinggi, sebab dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari langsung.
Akibatnya, suhunya bisa mencapai 92 derajat Celsius di ketinggian 68 km dari permukaan angin darat yang telah ditentukan gradien daerah.
Bila dibandingkan dengan iklim yang ada di dataran tinggi, suhu harian atau amplitudo pada iklim gunung cenderung rendah.
Hujan banyak terjadi di lereng yang menghadap angin.
Beberapa wilayah juga dapat mengalami musim salju dalam periode waktu tertentu.
Baca Juga: 7 Cara Memakai Dasi untuk Anak Sekolah dan Pekerja Kantoran
4. Iklim Musim
Iklim musim terdapat di daerah yang memiliki angin muson (monsun).
Hal ini karena terjadinya iklim musim dipengaruhi oleh pergantian arah angin yang terjadi setiap 6 bulan ekali.
Karena itulah, iklim musim disebut juga dengan musim basah.
Suhu cuacanya bisa mencapai 50 derajat Celsius dengan ketinggian 45 km dari permukaan Bumi.
Ada dua jenis angin muson, yaitu angin muson timur dan muson barat.
Pada 6 bulan pertama, angin laut yang bertiup dari arah barat akan membawa uap air yang tinggi sehingga menyebabkan hujan.
Bahkan, beberapa waktu juga dapat disertai badai yang perlu diwaspadai.
Di Indonesia sendiri, musim hujan biasanya terjadi di antara bulan Oktober hingga April.
Kemudian pada 6 bulan berikutnya, giliran angin timur yang membawa udara kering nan terik.
Hal inilah yang membuat suatu wilayah mengalami musim kemarau yang sangat panjang.
Biasanya, musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April hingga Oktober.
Baca Juga: 7 Tugas Bridesmaid dalam Pernikahan, Beda dengan Pagar Ayu!
Wilayah dengan Iklim Fisis
Iklim fisis di suatu wilayah dapat berbeda-beda, tergantung klasifikasinya.
Misalnya pada iklim laut, biasanya terjadi di daerah yang bersinggungan dengan laut.
Contohnya sepanjang pantai barat di area garis lintang tengah di beberapa benua di dunia.
Selain itu, Australia bagian tenggara juga mengalami iklim laut.
Berlawanan dengan itu, iklim darat biasanya terjadi di daratan yang sangat luas.
Hal ini menyebabkan suatu wilayah terasa sangat panas di siang hari dan pada malam hari terasa sangat dingin.
Sejumlah wilayah yang mengalami iklim fisis jenis iklim darat meliputi Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia bagian tengah, dan Nevada.
Sedangkan iklim pegunungan umumnya terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.
Baca Juga: Lirik Rumah Singgah dari Fabio Asher dan Maknanya yang Menusuk Hati
Nah, itulah beragam informasi seputar iklim fisis dan ciri-cirinya berdasarkan pembagian jenisnya.
Semoga bisa menambah wawasan tentang kondisi iklim di dunia, ya Moms!
- https://education.nationalgeographic.org/resource/all-about-climate/
- https://scijinks.gov/climate-zones/
- https://lindungihutan.com/blog/mengenal-iklim-dan-jenis-jenisnya/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.