Jangan Sepelekan Diare, Bisa Jadi Anak Terinfeksi Bakteri Kolera
Diare pada anak tidak boleh disepelekan. Terlebih jika diare pada anak sampai berbentuk cair karena ada kemungkinan Si Kecil terinfeksi bakteri kolera.
Kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan karena mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.
Diare pada anak yang disebabkan oleh bakteri kolera adalah masalah kesehatan di banyak negara berkembang.
Kebanyakan kasusnya ditemukan di negara Afrika, Asia bagian selatan, dan Carribean (Haiti dan Republik Dominican).
Menurut data yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), peneliti mengestimasi bahwa setiap tahun terjadi 1,3-4 juta kasus kolera dan 21.000-143.000 kematian di seluruh dunia akibat kolera.
“Jika terjadi diare pada anak, segera hubungi dokter. Apalagi diare pada anak yang disebabkan oleh infeksi kolera akan menyebabkan diare yang sangat parah. Belum lagi ditambah dengan muntah yang bisa menyebabkan dehidrasi hebat dan cepat. Dehidrasi adalah kondisi medis yang serius apapun penyebabnya” tulis Steven Dowshen, MD seorang dokter anak bagian endocrinologist di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat.
Baca Juga: Perhatikan Ini Ketika Diare pada Anak Terjadi pada Buah Hati Moms
Penyebab Kolera pada Anak
Foto: independent.co.uk
Bakteri kolera banyak ditemukan di saluran air yang tidak bersih dan bakteri ini sangat jarang ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Berikut beberapa sumber bakteri kolera yang sering kita temui:
- Minum air yang tidak bersih.
- Jajan sembarangan.
- Es batu yang dibuat dari air yang tidak bersih.
- Makan dari piring yang dicuci dari air yang kotor.
- Mencuci buah atau sayur dengan air kotor.
- Ikan atau makanan laut yang disajikan mentah atau dimasak kurang baik.
Ikan yang diambil dari air yang tercemar bisa menjadi sumber bakteri kolera yang menyebabkan diare pada anak.
Baca Juga: Diare pada Anak, Berikut Pencegahan dan Cara Mengatasinya
Tanda dan Gejala Kolera
Foto: usnews.com
Untuk beberapa kasus kolera ringan, seseorang hanya membutuhkan waktu seminggu untuk sembuh.
Pada dasarnya, asam yang ada di dalam perut manusia dan sistem pencernaan bisa membunuh bakteri kolera dalam jumlah yang kecil.
Karena ini, kebanyakan orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala apapun. Akan tetapi, bakteri tersebut masih bertahan selama 7-14 hari.
Dalam masa ini, bakteri tersebut bisa menginfeksi orang lain terutama yang memiliki gaya hidup yang tidak higienis.
Kebanyakan anak yang terinfeksi, akan merasakan sakit perut ringan sampai sedang.
Jika sudah parah, bakteri kolera akan menyebabkan muntah dan diare yang parah. Gejala ini akan menyebabkan dehidrasi sehingga gejala yang muncul akan semakin terlihat.
Biasanya diare pada anak yang disebabkan oleh infeksi bakteri kolera berbentuk cair.
Lalu anak akan memiliki detak jantung yang cepat dengan tekanan darah yang rendah.
Selain itu, biasanya anak juga akan mengeluhkan keram pada ototnya.
Cara Mencegah Kolera
Foto: mom.com
Karena bakteri kolera berasal dari air yang tercemar, cara terbaik untuk mencegah Si Kecil tertular bakteri kolera di antaranya:
- Selalu menggunakan air bersih saat menggosok gigi, mencuci muka, mencuci buah, sayuran, serta peralatan memasak.
- Cuci tangan teratur dan jangan biarkan Si Kecil makan atau minum dari sumber yang tidak jelas.
- Menghindari makanan mentah seperti buah, sayur, salad hijau, susu non pasteurisasi, daging mentah, kerang, sangat rentan terkontaminasi bakteri kolera.
- Konsumsi air yang sudah direbus atau sudah disaring (seperti air mineral yang memang diperuntukan untuk minum), perhatikan juga air yang digunakan untuk membuat teh, kopi, dan susu.
Baca Juga: 4 Cara Mencegah Dehidrasi Saat Anak Diare
Menangani Kolera
Foto: medicalnewstoday.com
Ketika diare pada anak sudah lebih buruk daripada normal, jangan mencoba mengobatinya sendiri.
Lebih baik jika langsung dibawa ke rumah sakit untuk menerima penanganan medis. Terlebih kalau diare pada anak semakin parah dan cair, atau disertai dengan muntah.
Penanganan yang diberikan dokter akan berbeda-beda sesuai dengan gejala, usia, dan kondisi kesehatan pada umumnya.
Si Kecil akan diberikan booster cairan untuk mengganti cairan tubuhnya yang keluar melalui diare atau muntahannya.
Baca Juga: Mengenal Gastroenteritis pada Anak, Penyakit Diare Akut yang Berbahaya
Pada intinya, kolera adalah penyakit yang mudah dihindari. Namun, Moms harus selalu pastikan air yang digunakan sehari-hari benar-benar bersih.
Kurangi penggunaan air keran untuk memasak. Kalaupun harus menggunakan air keran, rebuslah terlebih dahulu.
Dengan menerapkan demikian, Si Kecil pasti aman dari infeksi bakteri kolera yang menyebabkan diare.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.