Penjelasan tentang Intuisi dan Cara untuk Melatihnya, Salah Satunya dengan Buat Jurnal, Moms!
Moms pasti pernah mendengar istilah intuisi.
Mengutip arti dari kamus Merriam Webster, intuisi atau intuitif adalah sebuah kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa bukti.
Intuisi juga bisa disebut sebagai perasaan dalam diri ketika Moms secara naluriah tahu bahwa sesuatu yang Moms lakukan itu benar atau salah.
Intuisi juga saat di mana Moms bisa merasakan kebaikan, atau keburukan yang disembunyikan di balik polos wajah seseorang.
Moms tidak tahu mengapa Moms bisa merasa seperti itu, sebab yang Moms rasakan hanyalah firasat. Namun, apa sih yang dimaksud dengan intuisi?
Pasalnya, para peneliti tidak dapat melihat cara kerjanya di otak.
Baca Juga: Cara Mengetahui Perasaan Seseorang Kepada Kita, Tak Usah Ragu Lagi!
Arti Intuisi dan Contohnya di Kehidupan Nyata
Foto: bersalaman (Orami Photo Stock)
Intuisi bukanlah hal yang logis. Ia bukan hasil dari serangkaian langkah yang dipertimbangkan yang dapat dijelaskan.
Intuisi didasarkan pada pengetahuan yang mendalam, prosesnya terasa alami dan hampir naluriah.
Namun, intuisi yang cepat biasanya bermanfaat, meski ia tidak selalu sepenuhnya akurat.
Otak bawah sadar mencoba mengenali, memproses, dan menggunakan pola berpikir berdasarkan pengalaman sebelumnya dan tebakan terbaik.
Paradoksnya, intuisi terasa tidak dapat diketahui.
Lagi pula, Moms juga tidak bisa menjelaskan pemikiran di balik keputusan cepat yang muncul entah dari mana. Sebab mereka terjadi begitu saja.
Faktanya, intuisi terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang paling jelas dalam keputusan para ahli.
Spesialis memanfaatkan pengalaman bertahun-tahun, yang dipegang dalam kerangka bawah sadar, untuk membuat keputusan yang cepat dan berkualitas tinggi.
Berikut ini beberapa bidang pekerjaan yang cukup mengandalkan intuisi:
1. Kedokteran Gigi
Peneliti kesehatan menemukan bahwa dokter gigi berpengalaman sering mengandalkan intuisi untuk membuat keputusan yang rumit dan terikat waktu.
Berdasarkan pengetahuan yang tersimpan selama bertahun-tahun, pilihan dibuat dengan cepat dan sering kali lebih unggul daripada yang mengandalkan bukti yang jelas dan pemikiran rasional.
2. Bisnis
Mungkin mengejutkan, banyak pengusaha paling berpengaruh di dunia mengaku membuat keputusan berdasarkan intuisi daripada pemikiran logis dan disengaja.
Dari sampel 36 CEO, 85 persen di antara mereka menegaskan bahwa intuisi, dalam bentuk aturan praktis (ROT) – merupakan inti dari proses pengambilan keputusan mereka.
Berikut ini adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat perlu membuat keputusan cepat dari mantan presiden Lenovo, William Amelio:
Perihal Strategi:
- Fokus pada beberapa keputusan penting.
- Sebuah keputusan lebih baik daripada tidak ada keputusan, tetapi jangan biarkan berjalan terlalu jauh jika tidak berhasil.
- Percayai intuisi.
Perihal Orang Lain:
- Komunikasikan keputusan besar secara teratur dan sering.
- Jangan mentolerir orang yang berperilaku buruk.
- Bangun tim yang dapat dipercayai.
- Percayai intuisi.
Diri Sendiri
- Dapatkan umpan balik lebih awal dan teratur, dan tindak lanjuti.
- Dapatkan kepercayaan dan keyakinan orang lain.
- Dapatkan kredibilitas dengan menunjukkan kerentanan yang dimiliki.
- Percayai intuisi.
3. Seni
Bidang seni juga cukup membutuhkan intuisi yang baik. Ada sebuah kisah yang cukup menarik dari laman Positive Psychology.
Pada tahun 1983, Gianfranco Becchina memiliki patung abad keenam yang langka untuk dijual dengan label harga $ 10 juta yang mengejutkan.
Museum Getty, setelah meninjau sinar-X, kesaksian ahli, dan dokumentasi sejarah, menyetujui pembeliannya di tengah hype media yang cukup besar.
Namun, ketika Evelyn Harrison, seorang ahli patung Yunani yang terkenal, dan Thomas Hoving, mantan direktur Museum Seni Metropolitan, tiba untuk mengagumi patung itu, mereka tahu, secara intuitif, ada sesuatu yang salah.
Menurut Hoving, itu tampak "segar," yang tidak terduga karena patung berusia 2.000 tahun itu telah dikeluarkan dari tanah, dan mereka benar.
Ternyata patung itu berasal dari sebuah bengkel di Roma, patung itu berasal dari seorang pemalsu pada tahun 1980, bukan seorang pematung utama dari zaman kuno.
Tak hanya beberapa bidang di atas, ada bidang lain yang cukup mengandalkan intuisi, seperti pialang saham.
Baca Juga: Memutuskan Pindah Keyakinan Demi Pasangan? Coba Pertimbangkan Hal Ini
Apakah Intuisi Penting?
Foto: menghayati perasaan (Orami Photo Stock)
Tentu penting! Intuisi menawarkan pengurangan beban kognitif secara keseluruhan dan kemampuan untuk merespon secara instan sambil memberikan kepercayaan pada pengetahuan dan pengambilan keputusan kita.
Meskipun mungkin hal ini menentang analisis. Pemikiran otomatis seperti itu mungkin mendapat manfaat dari, atau terhambat oleh, pengalaman.
Ketika Moms menerima tagihan di akhir makan, Moms biasanya memiliki perasaan intuitif untuk biayanya, berdasarkan pengalaman.
Namun, ini mungkin gagal ketika Moms pindah ke tempat yang baru atau tidak menyadari bahwa Moms telah salah memesan makanan yang paling mahal.
Intuisi membantu manusia bertahan hidup dengan memberikan tanggapan cepat yang, biasanya, menawarkan tindakan yang tepat dan segera untuk mengatasi suatu situasi.
Namun, tanggapan semacam itu sangat bergantung pada kondisi budaya juga.
Baca Juga: Jurus Ampuh Bertahan Hidup sebagai Ibu Bekerja dengan 2 Batita tanpa ART
Perbedaan Intuisi dan Insting, serta Logika
Foto: naluri (Orami Photo Stock)
Jika intuisi didefinisikan sebagai tiba pada pengetahuan tanpa mengandalkan alasan atau kesimpulan, akan tetapi ia berbeda dengan naluri atau insting.
Menurut Merriam-Webster, naluri adalah kecenderungan organisme yang sebagian besar dapat diwariskan dan tidak dapat diubah untuk membuat respons yang kompleks dan spesifik terhadap rangsangan lingkungan tanpa melibatkan alasan.
Oleh karena itu, kemungkinan akan melibatkan pemrosesan yang tidak terlalu rumit atau mendalam.
Naluri adalah bawaan, diwariskan, dan tertanam dalam sirkuit otak sebagai hasil dari evolusi jutaan tahun.
Jika seekor singa mengaum dan Moms tidak menyadarinya bahwa ia berdiri di belakang Moms, maka saat mengetahuinya Moms akan lari ke tempat aman.
Tindakan ini bisa disebut sebagai insting atau naluri. Sementara itu, logika bersifat analitis, yakni pertimbangan rasional dari suatu masalah.
Misalnya, kasir akan menghitung barang belanjaan dengan pasti menggunakan logika. Sebab tidak mungkin ia menghitungnya mengandalkan intuisi saja.
Baca Juga: 7 Ide Stimulasi Otak Anak untuk Mendukung Kemampuan Berpikir dan Belajarnya
Cara Melatih Intuisi
Foto: menulis jurnal (Orami Photo Stock)
Meksi tidak selalu rasional, kadang intuisi sangat dibutuhkan dalam hidup. Jika Moms merasa perlu untuk melatih intuisi.
Ada beberapa cara untuk bisa melatihnya atau lebih bisa mendengar suara internal sehingga intuisi kelak akan membimbing Moms ke dalam kehidupan sehari-hari:
1. Buat Jurnal
Menuliskan pikiran dan perasaan di atas kertas, bahkan jika Moms merasa tidak banyak bicara, akan membantu pikiran bawah sadar terbuka.
Moms mungkin menemukan bahwa Moms sedang menulis kata dan frasa yang tidak masuk akal, atau membangkitkan respons emosional daripada respons intelektual.
2. Perhatikan Kritik Batin
Sering kali Moms merasionalisasikan kritikan dalam diri sendiri. Seperti merasa tidak cocok memakai pakaian baru karena modelnya terlalu menampilkan sisi kaki Moms yang besar.
Namun, biarkan dahulu Moms mendengarkan suara batin tanpa menghakimi. Biarkan dialog batin terjadi tanpa rasa takut atau cemoohan.
Baca Juga: 5 Tahapan Perkembangan Emosi Anak SD-SMA, Wajib Tahu!
3. Temukan Tempat untuk Sendiri
Tempat di mana Moms dapat membiarkan emosi mengalir dengan bebas adalah bagian penting untuk menemukan dan mempertahankan blok pembangun intuisi.
Moms mungkin juga ingin membuat hubungan emosional dengan suatu objek, warna, karya musik, atau karya sastra.
Apa pun yang memungkinkan perasaan untuk bergerak yang hanya berasal dari dalam.
Tiga latihan ini akan membantu Moms dalam menciptakan hubungan baru yang lebih dalam dengan diri sendiri, membantu memperjelas suara hati itu.
Selain itu, akan memungkinkan Moms untuk membawa kembali intuisi ke dalam kehidupan rasional sehari-hari.
- https://www.merriam-webster.com/dictionary/instinct
- https://www.merriam-webster.com/dictionary/intuitive
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-intuitive-compass/201108/what-is-intuition-and-how-do-we-use-it
- https://positivepsychology.com/intuition/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.