Mengenal Genosida dan Tragedinya yang Pernah Terjadi di Indonesia
Apakah Moms dan Dads familier dengan istilah genosida?
Istilah ini sebenarnya memiliki arti yang sangat sensitif.
Namun, tak ada salahnya bagi Moms dan Dads untuk mengenal istilah genosida agar tidak salah kaprah.
Dengan mengenal istilah ini, Moms dan Dads dapat pula mengajarkannya kepada Si Kecil guna menambah pengetahuan anak.
Faktanya, genosida atau genocide adalah istilah yang sering digunakan dalam masa perang.
Indonesia pun memiliki beragam peristiwa yang dikaitkan dengan istilah tersebut, lho, Moms!
Yuk, cari tahu pengertian istilah tersebut dan contoh-contoh kejadian serupa yang pernah terjadi di Indonesia, Moms!
Baca Juga: Melahirkan dengan BPJS, Bagaimana Biaya dan Prosedurnya?
Pengertian dan Sejarah Genosida
Kata genosida pertama kali diciptakan oleh pengacara Polandia, Raphäel Lemkin, pada tahun 1944.
Istilah tersebut mulai dipopulerkan melalui bukunya Axis Rule in Occupied Europe.
Melansir United Nation (UN), genosida berasal dari suku kata Genos (Yunani) dan Cide (Latin).
Genos berarti ras atau suku. Sementara itu, Cide artinya pembunuhan.
Lemkin mengembangkan istilah tersebut sebagai tanggapan terhadap kebijakan Nazi dan pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi.
Kemudian, Raphäel Lemkin memimpin sebuah kampanye agar genosida diakui dan dikodifikasikan sebagai kejahatan internasional.
Seiring perkembangan zaman, genocide juga diartikan dengan penghancuran suatu kelompok, seperti:
- Membunuh anggota kelompok
- Menyebabkan cedera fisik atau mental yang serius pada anggota kelompok
- Dengan sengaja mengacaukan kelompok, yang menyebabkan kehancuran fisik
- Memaksakan tindakan untuk mencegah kelahiran dalam kelompok
- Memindahkan secara paksa anak-anak dari satu kelompok ke kelompok lainnya
Genosida pertama kali diakui sebagai kejahatan di bawah hukum internasional pada tahun 1946 oleh Majelis Umum PBB (A/RES/96-I).
Tindakan ini diklasifikasikan sebagai kejahatan independen dalam Konvensi 1948 tentang Pencegahan dan Hukuman Kejahatan Genosida.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Berlian Asli dan Cara Mengetahuinya!
Aturan Dasar Hukum Genosida di Indonesia
Balitbang Hukum dan HAM menolak gerakan genosida, dan hal ini diatur dalam undang-udang.
Dalam aturan itu, pembunuhan atau pembantaian massal (genocide) terbukti dapat mengakibatkan kerugian besar pada kemanusiaan.
Maka, diperlukan kerja sama secara internasional untuk menghentikan peristiwa genosida di dunia.
Ada pun sejumlah pasal dalam hukum yang menjelaskan seputar gerakan pembunuhan massal.
Berikut beberapa contoh di antaranya:
Pasal 1
Para Negara Peserta menguatkan bahwa genosida, apakah dilakukan pada waktu damai atau pada waktu perang, merupakan kejahatan menurut hukum internasional, di mana mereka berusaha untuk mencegah dan menghukumnya.
Pasal 3
Perbuatan-perbuatan berikut ini dapat dihukum, yakni:
- Genosida
- Persekongkolan untuk melakukan genocide
- Hasutan langsung dan di depan umum untuk melakukan genosida
- Mencoba melakukan genosida
- Keterlibatan dalam pembunuhan massal
Pasal 5
Para Negara Peserta berusaha membuat sesuai dengan konstitusi mereka masing-masing,
perundang-undangan yang diperlukan untuk memberlakukan ketentuan-ketentuan dalam konvensi,
terutama untuk menjatuhkan hukuman-hukuman yang efektif bagi orang-orang yang bersalah karena melakukan genosida atau setiap dari perbuatan-perbuatan lain yang disebutkan dalam pasal 3.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Pengatur Keuangan Keluarga
Contoh Peristiwa Genosida di Indonesia
Ada beberapa contoh peristiwa pembunuhan massal yang terkenal di dunia.
Peristiwa seperti itu juga pernah terjadi di Indonesia, lho, Moms.
Apa saja yang termasuk peristiwa genocide di Indonesia? Berikut ini daftarnya:
1. G30S PKI
Peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 ini merupakan salah satu kasus genosida terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.
Pasalnya, peristiwa dengan nama G30S ini mengakibatkan beberapa jenderal TNI meninggal dunia.
Akibat peristiwa yang mengenaskan ini, diperkirakan bahwa korban yang tewas mencapai 500 ribu orang sekaligus.
Peristiwa ini melahirkan sebuah film sejarah Pengkhianatan G30S PKI yang disutradarai oleh Arifin C. Noer.
Film ini memiliki durasi 3 jam 40 menit, yang bisa ditonton setiap tanggal 30 September setiap tahunnya.
2. Pembantaian Westerling
Pembantaian Westerling yang melibatkan pasukan elit Belanda juga termasuk peristiwa pembunuhan massal
Peristiwa ini terjadi di Sulawesi Selatan, Indonesia pada 1946 hingga awal 1947.
Pembunuhan massal ini diyakini sebagai akibat dari teror oleh pejuang di Sulawesi Selatan terhadap tentara Belanda.
Pada saat itu, tentara Belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia.
Mereka, tentara Belanda kala itu, memerintahkan Westerling untuk memerangi para pejuang Tanah Air.
Dalam peristiwa ini, diperkirakan ada sekitar 40 ribu orang lebih pejuang kemerdekaan yang terbunuh.
3. Tragedi Geger Pecinan
Terdapat Tragedi Geger Pecinan yang terjadi pada tahun 1740.
Peristiwa ini dipicu oleh kebijakan keras Gubernur Jenderal VOC.
Adanya keinginan Jenderal VOC untuk mengurangi populasi etnis Tionghoa di Batavia kala itu.
Persaingan sengit antara pedagang Inggris dan Belanda juga membuat para imigran Tionghoa diperlakukan tidak adil.
Hal ini membuat etnis Tionghoa di Batavia memberontak dan memicu konflik yang lebih serius.
Pembantaian yang terjadi pada tahun 1740 itu menewaskan lebih dari 10.000 orang dari etnis Tionghoa.
Peristiwa yang satu ini juga dikenal dengan sebutan Tragedi Angke.
Baca Juga: 4 Kreasi Resep Poffertjes, Camilan Enak Asal Belanda
Demikian pengertian istilah genosida dan beragam contoh tragedi yang pernah terjadi di Indonesia.
Jangan lupa untuk mengenalkan peristiwa ini kepada Si Kecil ketika ia sudah agak besar, ya, Moms.
Gunakan juga bahasa yang lembut dan mudah dimengerti, agar Si Kecil bisa memahami bahayanya.
Semoga kita tidak lagi bertemu dengan kejadian atau peristiwa menyeramkan seperti ini, ya, Moms!
- https://www.un.org/en/genocideprevention/genocide.shtml
- https://www.balitbangham.go.id/po-content/peraturan/Konvensi%20Kejahatan%20Genosida.pdf
- https://fahum.umsu.ac.id/memahami-kejahatan-genosida/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.