Apa Penyebab Latah, dan Bisakah Orang Latah Sembuh?
Apakah Moms pernah bertemu dengan orang yang latah ketika ia kaget?
Pada orang yang latah, perasaan sontak kaget ini biasanya membuat seseorang mengucapkan kata-kata, atau melakukan gerakan tubuh mendadak.
Dalam bahasa medis, latah adalah kondisi yang dalam bahasa asing dinamakan "Jumping Frenchmen of Maine".
Sebenarnya, apa yang menyebabkan seseorang latah? Lalu, apakah kondisi latah bisa disembuhkan?
Perlu Moms ketahui, Jumping Frenchmen of Maine merupakan salah satu jenis gangguan kejiwaan. Latah di sini adalah kebiasaan mengulangi kata-kata orang lain secara otomatis dan tidak sadar.
Hal ini karena ketika seseorang sudah terlalu sering mengulangi kata-kata secara tidak sadar, orang tersebut bisa mengalami kelelahan dan stres berat.
Baca Juga: 5 Fakta Sindrom Tourette pada Anak, Jangan Salah Kaprah Lagi!
Latah Sudah Terjadi Sejak 1880
Foto: Orami Photo Stock
Nyatanya, sindrom Jumping Frenchmen of Maine ini sudah didiagnosis sejak lama, tepatnya pada kisaran tahun 1880.
Melansir MedicalBag, latah pertama kali dijelaskan pada tahun 1880, oleh George Beard, dalam Journal of Nervous and Mental Disease.
Kala itu, ia mengamati sekelompok penebang pohon yang terisolasi dan tinggal di sekitar distrik Danau Moosehead di Maine.
Sekitar 50 dari mereka menampilkan perilaku yang sangat tidak biasa.
Gejala-gejala latah ini muncul setelah pubertas, terdiri dari mengayun-ayunkan lengan, melompat, menjerit, mengutuk, dan melempar benda.
"... Orang-orang tidak dapat mencegah diri mereka untuk memulai, menyerang, menjatuhkan, melompat dan mengulangi kata-kata atau suara begitu ada orang lain mengejutkan mereka dengan seruan atau perintah mendadak," tulis George dalam jurnal tersebut.
Peneliti menyebutkan, kondisi ini mungkin disebabkan oleh mutasi genetik yang mencegah neuron menerima asam amino glisin.
Glisin dalam neurotransmitter penghambat yang umum di sumsum tulang belakang, dan mencegah sistem saraf pusat bereaksi berlebihan terhadap rangsangan.
Tampaknya masalah mutasi mungkin disebabkan oleh perkawinan sedarah, namun beberapa peneliti percaya bahwa gangguan tersebut bersifat psikologis daripada neurologis.
Baca Juga: Epilepsi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Tanda dan Gejala Latah
Foto: Pexels.com
Melansir National Organization for Rare Disorders, gejala latah biasanya dimulai setelah pubertas atau selama masa remaja.
Individu yang terkena gangguan ini menunjukkan reaksi kaget yang tidak normal dan berlebihan yang terdiri dari:
- Melompat
- Berteriak
- Mengayunkan lengan
- Memukul
- Melempar benda
Reaksi kaget disebabkan oleh rangsangan yang tiba-tiba atau tidak terduga seperti suara keras atau tidak terduga, perintah atau isyarat yang tiba-tiba, atau kontak fisik yang tidak terduga seperti tusukan tiba-tiba di tulang rusuk.
Setelah reaksi kaget, individu yang terkena dapat:
- Mengulangi kata atau frasa dengan cara seperti burung beo (echolalia)
- Meniru gerakan tubuh berulang kali tanpa sadar (echopraxia)
Terkadang, beberapa individu yang terkena mungkin tanpa sadar mengucapkan kata-kata atau frase yang tidak senonoh atau tidak pantas secara sosial (coprolalia).
Intensitas respons terkejut pada penderitanya dapat dipengaruhi oleh frekuensi terkejut serta kelelahan, stres, atau ketegangan emosional.
Sindrom ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari karena penderitanya memiliki ketidakmampuan untuk mengontrol atau menengahi rangsangan dalam satu hari.
Individu dengan sindrom Jumping Frenchmen of Maine juga sering diejek dengan sengaja sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi dan tingkat keparahan episode.
Baca Juga: Cara Mengetahui Jika Anak Mengalami Masalah Perkembangan Bahasa
Penyebab Latah
Foto: Orami Photo Stock
Banyak gangguan kesehatan yang berhubungan dengan sindrom ini, seperti gangguan kecemasan umum, sindrom Tourette, gangguan tic, epilepsi spesifik, dan lain-lain.
Sayangnya, peneliti belum menemukan penyebab pasti mengapa ada orang yang bisa latah.
Mengutip DoveMed, para ilmuwan penelitian belum menemukan penyebab pasti dari sindrom latah. Ini dipicu oleh rangsangan tiba-tiba yang mungkin dilontarkan dalam bentuk suara, penglihatan, atau sentuhan.
Beberapa peneliti percaya bahwa latah adalah gangguan neuropsikiatri, sementara beberapa peneliti lain menganggap bahwa latah berkaitan dengan faktor genetik dan lingkungan tertentu.
Mungkin juga merupakan gangguan neurologis somatik. Untuk diketahui, gangguan somatik disebabkan oleh mutasi gen yang terjadi setelah pembuahan dan tidak diturunkan dari orang tua atau diturunkan ke anak.
Sementara itu, RareDisease.org menuliskan, ada pula teori yang menunjukkan bahwa latah adalah gangguan perilaku yang berkembang karena pengaruh dari budaya.
Yang jelas, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dan mekanisme yang mendasari yang terlibat dalam sindrom ini.
Baca Juga: 5 Fakta dan Mitos Cegukan, Jangan Sampai Salah!
Jenis Latah
Foto: Pexels.com
Dikutip dari jurnal Pusat Perlindungan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat beberapa jenis latah:
1. Ekolalia
Penderita ekolalia biasanya akan mengulangi perkataan orang lain.
Contohnya, ketika orang lain yang berada di dekatnya menyebutkan kata "copot", maka penderita akan mengulangi kata tersebut secara spontan.
2. Ekopraksia
Dalam hal ini, penderita cenderung mengikuti gerakan orang lain.
Misalnya, jika penderita melihat orang lain melakukan gerakan yang menarik perhatian, seperti menganggukan kepala, maka ia akan meniru anggukan kepala tersebut secara spontan dan berulang.
3. Koprolalia
Biasanya, penderita akan mengucapkan kata-kata tabu atau kotor sebagai reaksi terkejut mereka.
Jadi, jika orang lain mengagetkan mereka, penderita akan mengeluarkan kata-kata tabu atau kotor tersebut secara spotan dan berulang kali.
4. Automatic Obedience
Penderita jenis latah yang satu ini biasanya akan melaksanakan perintah secara spontan ketika mereka terkejut.
Misalnya, ketika mereka mendengar orang lain mengatakan perintah, seperti "duduk" atau "berdiri", mereka pun akan segera melakukannya.
Baca Juga: Ketahui Kondisi Penyebab Tangan Gemetar dan Cara Mengatasinya
Komplikasi Latah
Foto: Pexels.com
Komplikasi sindrom Jumping Frenchmen of Maine, meliputi:
- Ketidakmampuan untuk mengontrol dan menengahi rangsangan di sekitarnya, yang dapat berdampak negatif pada kontrol yang dimiliki individu atas kehidupan sehari-hari mereka
- Ketidakmampuan untuk mengoperasikan mesin atau mengendarai mobil karena potensi risiko kecelakaan yang terjadi dari reaksi kejut
- Kelelahan yang tidak semestinya dan stres emosional
Cara Mendiagnosis Latah
Foto: Orami Photo Stock
Tidak ada tes darah khusus atau studi pencitraan radiologis untuk mendiagnosis sindrom Jumping Frenchmen of Maine. Biasanya, kondisi tersebut dapat dinilai dengan:
- Analisis riwayat medis oleh profesional kesehatan
- Evaluasi fisik
- Tes khusus untuk mengesampingkan kondisi lain
- Penilaian psikologis
Banyak kondisi klinis mungkin memiliki tanda dan gejala yang serupa.
Penyedia layanan kesehatan mungkin dapat melakukan tes tambahan untuk mengesampingkan kondisi klinis lain untuk sampai pada diagnosis yang lebih akurat.
Baca Juga: 13 Penyebab Kedutan Lengan Kiri dan Cara Mengatasinya, Catat!
Cara Mengatasi Latah
Foto: Orami Photo Stock
Hingga saat ini tidak ada penyembuhan atau rejimen pengobatan khusus untuk seseorang dengan sindrom Jumping Frenchmen of Maine.
Dalam kebanyakan kasus, gejala berkurang frekuensi dan tingkat keparahannya seiring bertambahnya usia individu yang terkena.
Namun, jika kondisi ini menyebabkan seseorang merasa stres dan tertekan, bisa berkonsultasi dengan psikoterapis dan konseling, untuk diberikan bantuan bagi yang memerlukan.
Apabila anggota keluarga atau kerabat dekat Moms mengalaminya, sebaiknya hindari untuk mengejutkan mereka. Hal ini dapat membantu mengurangi gejala atau mengakhiri sindrom Jumping Frenchmen of Maine.
- https://jamanetwork.com/journals/jamaneurology/article-abstract/565679
- https://www.dovemed.com/diseases-conditions/jumping-frenchmen-maine/
- https://rarediseases.org/rare-diseases/jumping-frenchmen-of-maine/
- https://media.neliti.com/media/publications/235672-identifikasi-tuturan-latah-pendekatan-fo-4f870fe1.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.