26 Juni 2024

4 Manfaat Minuman Isotonik dan Cara Membuatnya di Rumah

Bisa buat sendiri di rumah lho, Moms!
4 Manfaat Minuman Isotonik dan Cara Membuatnya di Rumah

Foto: Orami Photo Stock

Isotonik adalah minuman olahraga yang memiliki kandungan menyerupai garam dalam tubuh.

Jenis minuman ini sering ditujukan untuk para atlet atau orang dengan intensitas olahraga rutin.

Tujuannya, untuk menggantikan cairan elektrolit serta gula pada tubuh secara tepat.

Tidak hanya setelah olahraga saja, pasti Moms yang menghadapi cuaca panas kerap mencari minuman tersebut karena menyegarkan.

Minuman isotonik memiliki konsentrasi air, garam dan karbohidrat yang serupa dengan darah.

Minuman ini biasanya memberikan lebih banyak energi dan elektrolit daripada minuman hipotonik tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk memasuki aliran darah.

Selain itu, ternyata cairan ini pun punya banyak manfaat lainnya. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Gangguan Elektrolit, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Manfaat Minuman Isotonik

Manfaat Minuman Isotonik (Insidehook.com)
Foto: Manfaat Minuman Isotonik (Insidehook.com)

Dilansir dari Healthline, umumnya minuman isotonik mengandung:

  • 12-16% karbohidrat serta air
  • 19 gram gula
  • 200 mg sodium
  • 80 kalori per 250 ml

Beberapa kandungan tersebut dinilai efektif untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mengatasi dehidrasi berat.

Berikut beberapa manfaat minuman atau cairan isotonik yang baik bagi tubuh:

1. Mengurangi Risiko Cedera

Minuman isotonik sangat baik dikonsumsi sebelum melakukan aktivitas olahraga.

Hal ini dapat memberi perlindungan dan mengurangi kerusakan otot yang terjadi saat berolahraga atau saat beraktivitas berat.

Hal ini karena minuman isotonik dapat menjaga keseimbangan cairan elektrolit tubuh, sehingga berperan penting dalam meningkatkan stabilitas sel-sel otot.

Manfaat ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi minuman isotonik yang sesuai dengan porsinya dan tidak berlebihan.

2. Membuat Tubuh Bertenaga

Melansir Water, Hydration, and Health Journal, minuman isotonik mengandung elektrolit dan karbohidrat sebesar 6-8%, yang sangat efektif untuk membuat tubuh bertenaga.

Itulah sebabnya minuman isotonik kerap menjadi pilihan terbaik pada saat berolahraga dan banyak dikonsumsi oleh para atlet.

Baca Juga: Cara Membuat Infused Water dan Aneka Resepnya, Menyegarkan!

3. Menjaga Keseimbangan Tubuh

Manfaat minuman isotonik yang ketiga ialah menjaga keseimbangan air dan garam di dalam tubuh.

Hal ini karena kandungan zat elektrolit berperan penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Zat-zat tersebut adalah:

  • Sodium
  • Potasium
  • Kalsium
  • Magnesium

Sehingga dengan mengonsumsi minuman isotonik saat berolahraga berfungsi efektif menjaga keseimbangan tubuh.

Seorang atlet yang berada di bawah hidrasi isotonik menunjukkan latihan dengan intensitas tinggi yang lebih konsisten.

Selain itu, aktivitas atau performa stop-start mereka juga meningkat sebesar 24%.

4. Mencegah Dehidrasi Berat

Manfaat minuman isotonik berikutnya ialah mencegah terjadinya dehidrasi berat.

Seorang atlet paling berisiko mengalami kekurangan cairan di dalam tubuh.

Sehingga apabila tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan beragam penyakit, seperti:

  • Sakit kepala
  • Halusinasi
  • Kejang-kejang

Oleh karena itu, cara efektif untuk menghindari dehidrasi berat ialah mengonsumsi minuman isotonik.

Minuman isotonik memiliki kemampuan untuk mengembalikan cairan tubuh ke dalam keadaan normal.

Sehingga saat rehidrasi terjadi, maka minuman isotonik dapat dengan cepat mengganti elektrolit di dalam tubuh.

Baca Juga: Ini 9 Manfaat Infused Water Timun untuk Kesehatan Tubuh

Cara Membuat Minuman Isotonik di Rumah

Minuman Isotonik
Foto: Minuman Isotonik (Freepik.com)

Jika Moms hendak mengurangi konsumsi gula dan pengawet, maka membuat cairan atau minuman isotonik sendiri adalah solusi yang tepat.

Walau tidak mengandung gula, minuman isotonik buatan sendiri ini tetap sehat karena bisa mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.

1. Resep Minuman Isotonik Strawberry

KEBUN-STRAWBERRY-CIWIDEY.jpg
Siap dalam 10 menit
Sajian 2 porsi

Buah strawberry memiliki banyak manfaat untuk tubuh dengan kadar vitaminnya yang tinggi.

Yuk, ganti minuman isotonik kemasan ke minuman yang menyehatkan ini!

Bahan-bahan

  • 3 cangkir air kelapa
  • 1 cangkir strawberry
  • 1 cangkir air dingin
  • 1 cangkir es
  • 1/8 sendok teh garam
  • 2 sendok makan gula alami atau madu

Cara membuat:

  1. Tempatkan semua bahan dalam blender pada waktu yang bersamaan, lalu nyalakan blender.
  2. Blender sampai semua bahan menjadi halus.
  3. Sajikan selagi dingin.

2. Resep Minuman Isotonik Lemon

Air Lemon Sebagai Penurun Demam (unsplash.com).jpg Foto: unsplash.com
Siap dalam 10 menit
Sajian 2 porsi

Lemon dapat menjadi minuman isotonik yang menyegarkan.

Dalam 2 sendok makan lemon, terdapat sejumlah kalium yang sama dengan yang terkandung dalam 250 ml minuman olahraga di pasaran.

Bahan-bahan

  • 1 gelas air
  • 2 sendok makan perasan lemon
  • Sedikit atau sejumput garam
  • Stevia

Cara membuat:

  1. Campur semua bahan ke dalam wadah, aduk rata.
  2. Masukkan garam dan stevia perlahan, sambil koreksi rasa.
  3. Minuman isotonik lemon siap dihidangkan!

3. Resep Minuman Isotonik Pisang

Banana Smoothie (www.somewhatsimple.com).jpg Foto: www.somewhatsimple.com
Siap dalam 10 menit
Sajian 2 porsi

Isotonik pisang cocok untuk Moms maupun Si Kecil yang memerlukan banyak asupan cairan dan elektrolit.

Jika tidak suka pisang, Moms juga bisa menggantinya dengan alpukat.

Bahan-bahan

  • 1 sendok makan madu
  • ¼ sendok teh garam
  • 1 cangkir jus jeruk atau air kelapa
  • 1 buah pisang yang sudah dilumatkan
  • 500 ml air

Cara membuat:

  1. Campurkan semua bahan ke dalam wadah, aduk rata.
  2. Masukkan air sembari mengaduk campuran bahan.
  3. Pindahkan ke botol.
  4. Isotonik pisang siap dinimati!

Bolehkah Minum Isotonik Setiap Hari?

Minum Cairan Isotonik (stocksy.com)
Foto: Minum Cairan Isotonik (stocksy.com)

Meskipun baik dikonsumsi untuk menggantikan cairan tubuh, Moms tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minuman isotonik setiap hari.

Hal ini karena kandungan gula dan sodiumnya yang cukup tinggi, sehingga terlalu banyak mengonsumsi minuman isotonik dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:

  • Kenaikan berat badan
  • Peningkatan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi
  • Memperberat kerja ginjal

Ginjal dapat bermasalah karena zat garam natrium (NaCl) yang terkandung di dalamnya, maka ginjal tidak akan mudah menyerapnya.

Untuk bisa menyerapnya maka ginjal dipaksa untuk membuang kelebihan natrium dalam jumlah besar yang tidak lagi bermanfaat bagi tubuh.

Jadi, mengonsumsi air putih adalah pilihan yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, serta menghindarkan Moms dari dehidrasi.

Minuman isotonik akan memberikan manfaat optimal jika diminum pada saat yang tepat, seperti:

1. Dehidrasi

Tak hanya atlet saja yang berisiko mengalami dehidrasi, orang yang sedang mengalami muntah-muntah dan diare pun berpotensi kekurangan cairan.

Nah, di saat inilah minuman isotonik dapat membantu gantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang, sehingga tubuh tetap terhidrasi.

2. Aktif Berolahraga

Jika Moms rutin berolahraga setiap harinya, seperti minimal 90 menit dalam sehari, sangat cocok untuk mengonsumsi minuman isotonik.

Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, minumlah cairan isotonik 10-15 menit sebelum memulai latihan, sebanyak 200-250 ml.

3. Bekerja Berat

Bila Moms memiliki pekerjaan berat, yang sebagian besar dilakukan di luar ruangan, atau banyak melakukan aktivitas fisik berat, minumlah isotonik setiap 10 menit atau saat haus.

Baca Juga: 5 Minuman untuk Dehidrasi, Bantu Gantikan Cairan Tubuh dengan Cepat

Batasan Konsumsi Isotonik

Batasan Konsumsi Isotonik
Foto: Batasan Konsumsi Isotonik (Freepik.com)

Batasan konsumsi minuman isotonik dalam sehari tergantung pada beberapa faktor, seperti intensitas dan durasi aktivitas fisik, serta kesehatan individu.

Untuk atlet yang melakukan olahraga rutin setidaknya 90 menit dalam sehari, minuman isotonik dapat dikonsumsi sebelum dan selama latihan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Namun, untuk orang yang tidak melakukan olahraga berat, mengonsumsi minuman isotonik secara rutin dapat berbahaya karena kandungan gula dan sodium yang tinggi.

Ini dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan, diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Ketika mengonsumsi minuman isotonik, penting untuk memperhatikan dosis yang tepat.

Sebagai contoh, atlet yang melakukan latihan setidaknya 30-40 menit dapat mengonsumsi minuman isotonik sebanyak 200-250 milimeter setiap 10-15 menit sebelum memulai latihan.

Namun, untuk orang yang tidak melakukan olahraga, mengonsumsi minuman isotonik secara rutin dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.

Perbedaan Isotonik, Hipotonik, dan Hipertonik

Minuman Energi
Foto: Minuman Energi (Freepik.com)

Isotonik, hipotonik, dan hipertonik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat larutan berdasarkan konsentrasi zat terlarutnya.

Perbedaan antara ketiga istilah ini sangat penting dalam memilih minuman yang sesuai untuk kebutuhan tubuh.

Isotonik

Larutan isotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama dengan larutan lainnya.

Dalam arti, konsentrasi molekul air dan zat terlarut dalam larutan isotonik sama dengan larutan lain yang dibandingkan.

Larutan isotonik memiliki tekanan osmotik dan potensi air yang sama atau sebanding karena kedua larutan memiliki konsentrasi molekul air yang sama.

Isotonik berkaitan dengan kondisi atau sifat larutan yang memiliki kesamaan tonisitas dengan larutan lain yang dibandingkan.

Hipotonik

Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah daripada larutan lainnya.

Dalam arti, larutan hipotonik memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah daripada larutan lain.

Hal ini karena larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah daripada konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain.

Larutan hipotonik juga memiliki konsentrasi air yang lebih banyak daripada larutan lain. Contoh larutan hipotonik adalah air biasa, yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang relatif rendah.

Hipertonik

Larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi daripada larutan lainnya.

Dalam arti, larutan hipertonik memiliki tekanan osmotik yang lebih tinggi daripada larutan lain.

Hal ini karena larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi daripada konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain.

Larutan hipertonik juga memiliki konsentrasi air yang lebih sedikit daripada larutan lain.

Contoh larutan hipertonik adalah minuman berenergi yang mengandung konsentrasi substansi tinggi, seperti gula dan elektrolit

Baca Juga: 9 Manfaat Pendinginan Setelah Olahraga dan Contoh Gerakannya

Itu dia Moms beragam manfaat dari isotonik, cara membuatnya, hingga risikonya. Semoga bermanfaat, ya!

  • https://www.biologyonline.com/dictionary/isotonic
  • https://www.khanacademy.org/science/ap-biology/cell-structure-and-function/mechanisms-of-transport-tonicity-and-osmoregulation/a/osmosis
  • https://www.healthline.com/nutrition/sports-drinks
  • https://www.aptonia.co.uk/what-is-the-use-of-isotonic-drinks
  • https://formagym.com/isotonic-or-isometric-exercise-which-will-help-you-most/#:~:text=What%20are%20the%20benefits%20of,the%20risk%20of%20heart%20disease.
  • https://academic.oup.com/nutritionreviews/article/68/8/439/1841926
  • https://www.diabetes.co.uk/sports-drinks.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.