Jamur Merang: Teknik Budi Daya dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh
Jamur merang termasuk ke dalam jenis tumbuhan yang dibudidayakan pertama kali di Tiongkok pada 1560 silam.
Tahukah Moms bahwa tanaman ini masuk ke Indonesia pada 1650?
Jamur merang termasuk ke dalam kelas Basidiomycetes, yang merupakan famili Pluteaceae dan genus Volvariella.
Merang termasuk jenis saprofit. Artinya, jamur ini tumbuh pada substrat organik dari hewan atau tumbuhan yang sudah mati.
Substrat tersebut diubah menjadi zat yang mudah diserap, sehingga membuat jamur merang lebih mudah tumbuh.
Jamur ini juga bisa tumbuh pada limbah organik, terutama sisa pertanian seperti sekam padi.
Yuk, Moms, cari tahu teknik budi daya jamur merang dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh!
Baca juga: Alergi Jamur, Intip Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya di Sini!
Teknik Budi Daya Jamur Merang
Jamur ini termasuk tanaman yang cukup sulit untuk dibudidayakan.
Moms mesti melakukan beberapa trik, agar budi daya jamur merang bisa berhasil.
Setidaknya, ada 5 tahapan yang harus dilakukan agar jenis jamur ini bisa tumbuh dengan sehat dan sempurna.
1. Pembuatan Kompos
Tahapan pertama yang perlu dilakukan, yaitu pembuatan kompos.
Tujuannya adalah untuk mengaktifkan bakteri dan fungi yang merombak selulosa.
Kompos turut mengaktifkan hemiselulosa dan lignin, agar lebih mudah dicerna oleh jamur.
Bahan baku utama dari media tanam pertumbuhan jamur ini adalah jerami yang dikombinasikan dengan limbah organik.
Ada pun jenis limbah organiknya, yakni ampas aren, ampas tahu, eceng gondok kering, bekas kardus, atau limbah pertanian lainnya.
2. Sterilisasi
Setelah pupuk kompos selesai dibuat, lanjut pada proses selanjutnya, yakni sterilisasi.
Proses ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme merugikan dan menghilangkan aroma amoniak.
Sterilisasi dilakukan dengan mengalirkan uap panas selama 8 jam bersuhu 70 derajat Celsius.
Proses ini wajib dilakukan di wadah tertutup rapat, agar hasilnya benar-benar optimal.
3. Penanaman Bibit Jamur
Selanjutnya, taburkan bibit siap semai di permukaan dan lapisan tengah media tanam.
Perhatikan jumlah bibit yang ditebar, karena hal ini akan memengaruhi hasil.
Jaga kebersihan tangan sebelum menaburkan bibit. Pastikan tangan sudah berada dalam keadaan steril.
4. Masa Inkubasi
Masa inkubasi merupakan periode pertumbuhan jamur.
Pastikan wadah tertutup rapat, karena tidak membutuhkan banyak oksigen dari luar.
Suhu yang dibutuhkan di masa ini adalah 35 derajat Celsius.
Memasuki hari keempat, buka sedikit wadah agar cahaya matahari dan sirkulasi udara bisa masuk ke dalam.
Perhatikan juga kadar karbon dioksida, kelembapan, dan air. Media tanam tidak boleh kering dan jangan terlalu basah.
5. Panen
Jamur bisa dipanen setelah 10 hingga 14 hari penanaman.
Tanda jamur merang siap panen, yaitu bagian ujungnya sudah berbentuk seperti kancing.
Panen harus dilakukan secara hati-hati, agar miselium dan tubuh jamur lainnya tidak rusak.
Prosesnya bisa dilakukan pada pagi dan sore hari, selama 3 hari berturut-turut.
Setelah 1 minggu, penanaman ulang dapat dilakukan kembali.
Perlu Moms tahu, jamur yang baik memiliki diameter kancing sebesar 3 hingga 5 sentimeter.
Jamur tersebut juga berwarna putih kecokelatan dan tidak ada bagian yang rusak.
Jamur dapat bertahan selama 1 hingga 2 hari di suhu ruangan, dan 3 hingga 4 hari apabila disimpan di dalam kulkas.
Baca juga: 12 Jenis Jamur Kulit Paling Menyebalkan, Rentan Menular!
Manfaat Jamur Merang bagi Kesehatan
Dalam 100 gram jamur merang terdapat protein, karbohidrat, serat,.
Selain itu, jenis jamur ini juga mengandung lemak, zat besi, fosfor, vitamin B1, B2, C, serta asam folat, kalium, dan tembaga.
Berkat kandungan tersebut, berikut ini beberapa manfaat jamur merang bagi kesehatan:
- Meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan ergothioneine berperan sebagai antioksidan dan efektif untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Kandungan vitamin A, B kompleks, dan C mampu menjaga kesehatan tubuh.
- Rendah kolesterol. Jamur merang mengandung lemak jahat dan karbohidrat yang rendah, lho. Sebaliknya, jamur ini mengandung protein yang baik untuk kesehatan dan membantu meningkatkan metabolisme kolesterol.
- Mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Manfaat ini berkat kandungan protein di dalamnya. Nutrisi tersebut bisa meningkatkan massa otot yang diperlukan dalam proses tumbuh kembang.
- Mengurangi risiko diabetes. Di dalamnya mengandung rendah lemak dan karbohidrat. Sifat antibiotik dalam jamur merang juga berkhasiat mencegah infeksi akibat luka dari penyakit diabetes.
- Menangkal radikal bebas. Kandungan flavonoid dan selenium di dalamnya efektif menangkal paparan radikal bebas yang berasal dari polusi udara, alkohol, hingga radiasi elektromagnetik.
- Mencegah kanker. Risiko kanker payudara dan prostat yang berpotensi mengancam nyawa bisa menurun dengan mengonsumsi jamur merang.
- Menguatkan tulang. Manfaat ini berkat kandungan vitamin D dan kalsium di dalam jamur merang. Kedua kandungan tersebut efektif meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan tulang.
- Mengurangi risiko anemia. Anemia disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi. Nah, jamur merang merupakan salah satu sumber zat besi yang baik, sehingga bisa menurunkan risiko penyakit tersebut apabila dikonsumsi secara rutin.risikonya.
- Menurunkan berat badan. Jamur merang tergolong rendah lemak, karbohidrat, dan kolesterol. Karenanya, jamur ini dapat membantu menurunkan berat badan yang berlebihan. Protein di dalamnya dapat meningkatkan proses pembakaran lemak. Sementara itu, kandungan seratnya bisa mengoptimalkan fungsi pencernaan.
- Memelihara kesehatan jantung. Jamur merang mengandung tembaga dan kalium. Tembaga bersifat antibakteri, sehingga bisa menjaga tubuh dari paparan patogen. Sementara itu, kalium berfungsi menjaga kesehatan pembuluh darah.
Baca juga: 5+ Variasi Resep Jamur Tiram dari Camilan Hingga Makan Besar!
Itulah tips budi daya jamur merang dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
Apakah Moms tertarik untuk coba membudidayakan atau mengolahnya menjadi sajian sehari-hari?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.