8 Pertolongan Pertama Sakit Telinga pada Anak Secara Alami
Sakit telinga pada anak-anak di bawah lima tahun umum terjadi dan bisa jadi menganggu kenyamanan Si Kecil.
Penyebabnya pun beragam dan biasanya terjadi setelah terkena infeksi saluran pernafasan atas.
Mengutip Kids' Health, sakit telinga pada anak-anak memang sering terjadi.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh cairan di belakang gendang telinga, infeksi di bagian tengah telinga, atau infeksi di saluran telinga (juga dikenal sebagai telinga perenang).
Anak-anak di bawah usia 5 tahun berisiko lebih tinggi terkena infeksi telinga, terutama setelah infeksi saluran pernapasan atas (seperti flu).
Cari tahu apa yang menjadi penyebab, jenis, gejala, cara mengatasi, dan seperti apa pertolongan pertama sakit telinga pada anak melalui artikel ini.
Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter
Penyebab Sakit Telinga pada Anak
"Nyeri telinga pada anak paling sering disebabkan karena peradangan telinga luar (otitis eksterna) dan peradangan pada telinga tengah (otitis media).
Selain itu, nyeri telinga juga dapat disebabkan karena adanya trauma, benda asing, maupun kotoran telinga yang menumpuk," jelas dr. Jessica Fedriani Sp.THT-KL.
Dia adalah Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, Bedah Kepala, dan Leher RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.
Dalam American Academy of Family Physicians, sakit telinga pada anak terjadi akibat kotoran telinga yang menumpuk.
Biasanya disebabkan oleh saluran telinga yang tersumbat sehingga membuat cairan tidak mengalir keluar dari saluran.
Cairan di telinga tengah merupakan tempat yang baik untuk memulai infeksi.
Infeksi penyumbatan meningkatkan tekanan di belakang gendang telinga, menyebabkan banyak rasa sakit.
Saluran telinga bisa tersumbat karena alergi, pilek atau infeksi lainnya.
Dalam kasus lain, kelenjar adenoid di dekat telinga membesar dan menyumbat saluran telinga.
Saluran eustachius, penghubung telinga bagian tengah dengan bagian belakang hidung, akan membengkak dan berisi lendir tebal jika terinfeksi bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah alergi, pilek, atau infeksi lainnya.
Infeksi telinga lebih sering terjadi pada anak-anak karena saluran eustachius-nya lebih pendek dan sempit dibandingkan orang dewasa.
Infeksi telinga akut biasanya hilang dalam satu atau dua minggu. Terkadang, infeksi telinga berlangsung lebih lama dan menjadi kronis.
Setelah infeksi, cairan mungkin tertinggal di telinga tengah. Ini dapat menyebabkan lebih banyak infeksi dan gangguan pendengaran.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita
Jenis-jenis Sakit Telinga pada Anak
Ada beberapa jenis sakit telinga pada anak. Setiap jenisnya memiliki gejala yang juga berbeda.
Mengutip National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, berikut penjelasannya:
1. Otitis Media Akut (AOM)
Otitis media akut adalah infeksi telinga pada anak yang paling umum.
Bagian telinga tengah terinfeksi dan bengkak serta cairan terperangkap di belakang gendang telinga.
Hal ini menyebabkan nyeri di telinga, yang biasa disebut sakit telinga.
Jika infeksi jenis ini terjadi, Si Kecil mungkin juga mengalami demam.
2. Otitis Media dengan Efusi (OME)
Sakit telinga OME kadang-kadang terjadi setelah infeksi telinga pada anak mereda dan cairan tetap terperangkap di belakang gendang telinga.
Anak dengan OME mungkin tidak menunjukkan gejala, tetapi dokter dapat melihat cairan di belakang gendang telinga dengan alat khusus.
3. Otitis Media Kronis dengan Efusi (COME)
Kondisi otitis media kronis dengan efusi terjadi ketika cairan tetap berada di telinga tengah untuk waktu yang lama atau kembali lagi dan lagi, meskipun tidak ada infeksi.
Sakit telinga pada anak jenis COME dapat mempersulit Si Kecil untuk melawan infeksi baru dan juga dapat memengaruhi pendengaran mereka.
Baca Juga: Berapa Banyak Porsi Makanan Bayi 6 Bulan? Ini Kata dokter!
Gejala Sakit Telinga pada Anak
Secara garis besar, gejala dari sakit telinga pada anak bisa berupa rasa nyeri pada telinga.
Nyeri ini terutama dirasakan saat:
- Mengunyah
- Berbaring
- Timbul kemerahan atau bengkak di telinga luar
- Kebocoran dari telinga
- Sulit mendengar
- Telinga terasa penuh
- Muntah
- Sakit kepala
- Demam.
Anak-anak yang terkena otitis media juga memberikan tanda-tanda seperti merasa telinganya penuh, cairan mengalir dari telinga, mudah marah, dan sakit kepala.
Jika sakit telinga pada anak ini tidak diobati, telinga yang terkena bisa menjadi bengkak dan sakit jika disentuh.
Cairan bisa berubah menjadi nanah dan menyebabkan penurunan pendengaran.
Baca Juga: Benjolan di Bawah Telinga: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pertolongan Pertama Sakit Telinga pada Anak
Jika ternyata mengalami sakit telinga pada anak, pertolongan pertama yang dapat dilakukan serta cara mengatasinya.
1. Kunjungi Dokter untuk Memeriksa Telinga Anak
Moms bisa periksakan Si Kecil ke dokter terlebih dulu untuk mengetahui penanganan yang bisa dilakukan.
Jika dokter memberikan antibiotik, pastikan mengikuti aturan yang diberikan agar bakteri tidak menjadi kebal.
Perlu dicatat, menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi telinga dapat menyebabkan bakteri yang bertanggung jawab atas infeksi telinga menjadi kebal terhadap antibiotik.
Dampaknya, membuat lebih sulit untuk mengobati infeksi di masa depan.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), antibiotik menyebabkan diare dan muntah pada sekitar 15% anak yang meminumnya.
AAP juga mencatat bahwa hingga 5% dari anak-anak yang diresepkan antibiotik mengalami reaksi alergi serius dan dapat mengancam jiwa.
Dalam kebanyakan kasus, AAP dan American Academy of Family Physicians merekomendasikan untuk menunda memulai antibiotik selama 48-72 jam karena infeksi dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, ada kalanya antibiotik adalah tindakan terbaik.
Secara umum, penggunaan antibiotik untuk sakit telinga pada anak bisa diperuntukkan untuk anak berusia 6 bulan ke bawah, serta anak usia 6 bulan - 12 tahun yang mengalami gejala berat.
2. Berikan obat pereda nyeri
Berikan obat antinyeri saat dibutuhkan untuk meredakan rasa sakit.
"Cara mengatasi nyeri telinga pada anak, bergantung pada penyebabnya. Untuk pertolongan pertama, dapat diberikan pereda nyeri untuk anak, seperti parasetamol atau ibuprofen.
Setelah itu, sebaiknya segera periksakan Si Kecil ke dokter spesialis THT terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai," kata dr. Jessica Fedriani, Sp.THT-KL.
Berikan asetaminofen atau ibuprofen sesuai kebutuhan untuk meredakan nyeri (periksa instruksi dengan cermat untuk mengetahui jumlah yang tepat).
Jangan berikan ibuprofen kepada bayi di bawah usia 6 bulan.
American Academy of Pediatrics (AAP) juga menyarankan pemberian pereda nyeri tanpa resep, nih Moms.
Seperti ibuprofen dan acetaminophen untuk mengendalikan rasa sakit yang terkait dengan jenis infeksi telinga seperti otitis media akut (AOM).
Obat ini aman digunakan dengan atau tanpa antibiotik, tapi pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis pada label.
Obat-obatan ini juga dapat membantu menurunkan demam.
Bicarakan dengan dokter tentang dosis yang tepat untuk anak-anak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.