Mengenali dan Menghadapi Teror Tidur pada Balita yang Mengganggu Malam
Teror tidur merupakan gangguan tidur yang kerap terjadi pada usia empat tahun hingga 12 tahun dan bisa berlanjut pada usia remaja. Keadaan ini merupakan sejenis mimpi buruk yang lebih intens.
Baru-baru ini, ada catatan dokter yang menyebutkan kalau teror tidur juga terjadi pada anak balita. Hal ini bisa sangat menakutkan bagi mereka.
Umumnya teror tidur pada balita tidak perlu dikhawatirkan, tapi pada beberapa kasus, hal ini bisa jadi lebih parah. Maka akan lebih baik membahas teror tidur dokter anak agar mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kesehatan si kecil.
Sebelumnya, mari berkenalan dengan teror tidur pada balita yang mengganggu Si Kecil.
Apa itu Teror Tidur pada Balita
Foto: pexels.com
Dikutip dari Jaime Rochelle Herndon, MS, MPH, peneliti dan penulis parenting dari Amerika Serikat, Teror malam hari atau teror tidur termasuk ke dalam kategori parasomnia yakni perilaku abnormal sistem saraf selama tidur. Saat teror tidur, seorang anak mungkin tiba-tiba duduk, menatap dengan mata terbuka lebar, berteriak, keringatan, bolak-balik, marah, takut, dan bisa saja bersedih.
Teror tidur biasanya diselesaikan setelah beberapa menit, meskipun kadang-kadang bisa lebih lama. Teror malam, tidak seperti mimpi buruk, tidak meninggalkan ingatan karena meskipun bayi mungkin terlihat terjaga, mereka tertidur sepanjang insiden.
Baca Juga: Normal atau Bahaya, Apa Penyebab Bayi Mendengkur Saat Tidur?
Apa Penyebab Teror Malam Hari?
Foto: washingtonpost.com
Teror malam terjadi selama tidur non-rapid eye movement (REM), yaitu saat seseorang tidak bermimpi. Ini berbeda dari mimpi buruk, yang terjadi selama tidur REM. Tidur non-REM biasanya terjadi sekitar dua atau tiga jam setelah anak-anak tertidur. Tidak diketahui apa yang sebenarnya menyebabkan teror malam, tetapi ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan. Antara lain, terlalu lelah dan kurang tidur, perubahan jam tidur, masalah pernapasan, dan demam.
Teror tidur juga dapat terjadi pada anak-anak yang mulai minum obat baru, tidur di lingkungan baru, atau jika mereka terlalu banyak mengonsumsi kafein. Mungkin juga ada faktor keturunan bayi dan balita dengan anggota keluarga yang pernah mengalami teror malam. Mereka lebih mungkin mengalami gangguan tidur ini daripada seseorang yang tidak memiliki riwayat keluarga.
Baca Juga: Ini 6 Cara Agar Bayi Tidur Teratur dan Nyenyak di Malam Hari
Bagaimana Mengobati Teror Malam Hari?
Foto: shutterstock.com
Saat teror tidur, yang terbaik adalah tidak mencoba membangunkan bayi. Biasanya sangat sulit untuk membangunkan seseorang dari teror malam. Membangunkan balita bisa membuat keadaan jadi lebih buruk dan sulit untuk tertidur kembali.
Yang paling penting adalah memastikan mereka aman selama teror tidur berlangsung. Saat teror tidur pada balita berlangsung, yakinkan si kecil dengan suara yang menenangkan bahwa mereka aman, dan pegang mereka sampai selesai. Kadang-kadang bayi bisa membenturkan wajahnya ke boks bayi, atau anak balita mungkin berjalan di tangga.
Dikutip dari Joel Forman, MD, dokter anak dari Amerika Serikat, ada beberapa hal yang bisa dicoba. Salah satunya adalah menerapkan rutinitas sebelum tidur untuk si kecil: Atur jam tidur anak dan jangan biarkan mereka begadang. Selain itu, cobalah untuk mencegah balita menjadi terlalu lelah.
Selanjutnya, bantu mengurangi stres yang mungkin dialami balita. Saat bepergian, cobalah untuk tetap pada rutinitas tidur reguler sebaik mungkin
“Jika frekuensi teror tidur menjadi sering atau cukup mengganggu sehingga mengganggu istirahat si kecil, bertahan lebih dari 30 menit, atau berdampak signifikan pada kehidupan mereka, temui dokter anak,” ucap Forman.
Coba buat buku harian tidur untuk mencatat setiap pola perilaku atau pencerahan malam hari untuk agar dokter bisa melihat informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi dengan bayi atau balita. Buku harian tidur juga membantu dokter memberikan gambaran klinis yang lebih besar.
Baca Juga: Ketahui 5 Jenis Gangguan Tidur yang Berbahaya Bagi Balita
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan terhadap anak untuk memastikan tidak ada penyebab fisik atau kondisi medis dari teror tidur pada balita. Dokter mungkin merujuk anak ke spesialis tidur jika mereka khawatir atau butuh opini tambahan yang mungkin bisa membantu.
Sering kali, tidak diperlukan perawatan. Teror malam pada umumnya hilang pada masa remaja, tetapi jika teror malam semakin memburuk, penting untuk memberi tahu dokter. Jangan takut akan teror tidur ini, Moms. Meskipun mungkin membuat stres dan khawatir Moms, masalah ini bersifat sementara dan akan berlalu.
(TPW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.