Mengenal Konsep Pembelajaran Reggio Emilia Untuk Balita
Walau namanya belum akrab di telinga, belakangan konsep Reggio Emilia mulai banyak digunakan untuk pendidikan anak usia dini di berbagai penjuru dunia.
Konsep Reggio Emilia sendiri berasal dari area kota Reggio Emilia di Italia, yang memulai gerakan pendidikan anak usia dini yang bersifat progresif dan kooperatif.
Dalam konsep Reggio Emilia seperti yang dituliskan Alissa Stoudt, seorang penulis parenting untuk media Scholastic, balita dipandang sebagai individu yang penuh rasa ingin tahu untuk mengenal dunia dan bisa mengembangkan potensi besar untuk belajar banyak hal dari lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan pendidikan anak usia dini pada umumnya yang mengajarkan satu kurikulum untuk semua anak, konsep Reggio Emilia justru memberikan hak penuh pada balita untuk mengikuti minat dan ekspresi kreatifnya.
Kira-kira apalagi keunikan pembelajaran Reggio Emilia untuk balita? Yuk Moms, simak dulu informasi yang sudah kami rangkum berikut.
Prinsip Pembelajaran Reggio Emilia
Foto: westmonktonprimaryschool.co.uk
Ada tujuh prinsip yang dijalankan dalam konsep pembelajaran Reggio Emilia untuk balita, yaitu:
- Anak mampu membangun sendiri proses pembelajarannya.
- Anak adalah kolaborator yang baik dan bisa mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui interaksi dengan teman dan orang di sekitar
- Secara alami anak dapat berkomunikasi dengan baik dan harus didorong untuk mengekspresikan dirinya dengan cara yang mereka bisa.
- Lingkungan kelas adalah guru ketiga atau tempat dimana anak bisa banyak belajar dari hubungannya dengan teman sekelas, guru, dan orang tua.
- Guru adalah partner, penjaga, dan pembimbing yang membantu anak mengeksplorasi minatnya saat mengerjakan tugas yang diberikan.
- Dokumentasi seperti foto, tulisan, atau rekaman suara adalah elemen komunikasi yang penting dan berharga.
- Orang tua adalah rekan anak dalam pendidikan.
Baca Juga: 10 Hal yang Harus Dipertimbangkan Saat Mencari Sekolah untuk Anak
Manfaat Pembelajaran Reggio Emilia Untuk Balita
Foto: makingmusik.com
Membiarkan balita menentukan sendiri apa yang ingin dipelajarinya mungkin terdengar tidak masuk akal bagi Moms, namun para pendidik yang menjalankan konsep Reggio Emilia mengakui kalau cara tersebut membuat balita lebih percaya diri dan mawas diri.
Pembelajaran Reggio Emilia untuk balita terasa menyenangkan, menarik, serta mendorong pemikiran dan ekspresi kreatif sehingga Si kecil menyadari kalau dia memiliki kemampuan, kekuatan, dan bisa diandalkan.
Konsep Reggio Emilia juga mendorong balita untuk menjadi peneliti dan pemikir ilmiah yang selalu memiliki rasa ingin tahu akan dunia di sekitarnya.
Bisa dibilang konsep Reggio Emilia menumbuhkan kecintaan balita akan pengetahuan.
Menarik sekali ya, Moms?
Baca Juga: Pusing Memilih Sekolah Anak? Intip 7 Tips dari Kinsky Bunyamin Ini!
Inspirasi Aktivitas Balita Sesuai Konsep Reggio Emilia
Foto: jcc-asheville.org
Para ahli dan pengajar di Playful Learning East Hampton New York, sebuah sekolah dengan kurikulum Reggio Emilia berkata bahwa sejak usia 1 atau 2 tahun, Moms bisa mengajak Si kecil melakukan beberapa aktivitas belajar yang sesuai dengan konsep pembelajaran Reggio Emilia untuk balita.
Contoh aktivitas yang bisa Moms ikuti adalah sebagai berikut:
- Eksperimen cahaya dan warna dengan menggunakan prisma, plastik berwarna, kaca pembesar, atau bola kristal.
- Eksperimen magnet dengan bantuan pasir besi, benda metal, air, kaca, dan benda plastik.
- Mengumpulkan benda di alam yang bisa dijadikan stempel dengan pola unik, seperti biji cemara, kerikil, daun, dan semacamnya. Stempel bisa dibuat dengan bantuan tinta atau dengan menekannya ke play dough.
Baca Juga: Menghadapi Berbagai Keluhan Anak Soal Sekolah
Bagaimana Moms, tertarik untuk mencoba pembelajaran Reggio Emilio untuk balita kesayangan di rumah?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.