Jangan Beri Odol, Pahami 5 Pertolongan Pertama Luka Bakar pada Balita
Setiap orang tua tentu sebisa mungkin mengamankan rumah dari berbagai sumber bahaya. Meski begitu, dengan sifat alami balita yang selalu ingin tahu tapi belum mengenal bahaya, resiko luka bakar pada balita selalu saja ada.
Jangan salah ya Moms, hal pertama yang harus dilakukan saat balita terkena luka bakar bukanlah mengoleskan pasta gigi ataupun mentega.
Supaya bisa mengobati luka bakar pada balita dengan benar, kenali dulu derajat luka bakar berikut:
- Tingkat pertama (superficial burn): Luka bakar yang hanya terjadi pada lapisan kulit luar atau epidermis. Gejalanya adalah kulit berwarna merah, kering, dan terasa sakit bila disentuh, contohnya seperti kulit yang terbakar sinar matahari.
- Tingkat kedua (superficial partial-thickness burn): Luka bakar yang terjadi pada lapisan epidermis dan dermis. Gejalanya adalah kulit merah, melepuh, dan sangat sakit.
- Tingkat ketiga (full thickness burn): Luka bakar yang bukan hanya merusak epidermis dan dermis, tapi juga ujung syaraf, pipa kapiler, dan folikel rambut. Gejalanya adalah kulit berwarna putih dan kasar atau coklat hangus.
Yang boleh diobati sendiri di rumah hanya luka bakar tingkat satu, sedangkan yang lainnya perlu ditangani oleh dokter ya, Moms.
Pertolongan Pertama Luka Bakar pada Balita
Bila terjadi luka bakar tingkat pertama pada balita, Moms harus segera melakukan beberapa langkah berikut:
1. Rendam Luka Bakar
Foto: Babycenter.com
Langkah pertama yang harus Moms lakukan adalah menjauhkan balita dari sumber panas, lalu rendam area luka bakar dengan air sejuk atau letakkan dibawah air yang mengalir.
Biarkan luka bakar terendam atau terkena aliran air selama lima atau lima belas menit. Ingat, jangan gunakan es atau air dingin dari kulkas ya, Moms.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar Ringan yang Harus Diketahui
2. Singkirkan Pakaian yang Terbakar
Foto: birthorderplus.com
Bila ada pakaian atau benda lain yang terbakar dan menempel di kulit, jangan langsung dikupas atau dibersihkan dari luka. Biarkan pakaian yang terbakar tetap menempel di kulit, tapi gunting dan singkirkan kain sisa yang tidak terbakar.
3. Tutupi Area Luka
Foto: firstaidae.com.au
Selanjutnya, gunakan kain kasa steril atau kain bersih lain untuk menutupi area luka bakar pada balita. Tutup atau lilitkan secara perlahan dalam keadaan tidak terlalu ketat atau agak longgar.
Bila ada, Moms juga bisa mengolesi luka dengan gel lidah buaya atau krim antibiotik. Lakukan beberapa kali dalam sehari, sambil mengganti kain penutup secara rutin.
Jangan pecahkan bagian kulit yang terlihat menggelembung, dan jangan memberikan mentega, minyak, bedak, atau bahan lain yang bisa membuat luka bertambah dalam dan menimbulkan resiko infeksi.
Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Gelembung Air Pada Luka Bakar
4. Kurangi Rasa Sakit
Foto: livestrong.com
Untuk mengurangi rasa sakit, Moms bisa memberikan obat yang mengandung acetaminophen atau ibuprofen sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Perbedaan Obat Antiseptik Luka Salep, Spray, dan Larutan, Jangan Sampai Salah!
5. Bawa ke Dokter
Foto: videoblocks.com
Moms, segera bawa balita ke dokter bila:
- Area luka bakar terlihat hangus atau berwarna putih.
- Area luka bakar lebih besar dari telapak tangan orang dewasa atau lebih dari 10% area tubuh balita.
- Area luka bakar ada di wajah, tangan, kaki, kemaluan, atau sendi.
- Luka bakar disebabkan oleh aliran listrik atau bahan kimia.
- Luka bakar tingkat pertama berubah menjadi berair, bernanah, atau terlihat infeksi.
Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, menguasai pertolongan pertama luka bakar pada balita bisa saja menyelamatkan nyawa buah hati atau anak lain suatu saat nanti.
Bagaimana dengan Moms, sudahkah mengamankan rumah dari berbagai sumber yang beresiko menyebabkan luka bakar pada balita?
(WA)
Sumber: webmd.com, kidshealth.org, todaysparent.com, livestrong.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.