3 Tips Menenangkan Balita yang Mengalami Mimpi Buruk
Bagi orang dewasa, mimpi buruk adalah peristiwa yang menakutkan. Bagaimana bila balita mimpi buruk?
Dikutip dari situs web Cleveland Clinic, biasanya anak mengalami mimpi buruk pertamanya pada usia antara 3 dan 6 tahun.
Menurut psikolog Dawn Huebner, Ph.D., penulis buku What to Do When You Dread Your Bed, balita mimpi buruk kadang tidak berani tidur lagi karena takut akan kembali mengalami kejadian yang tidak mengenakkan tersebut.
Anak balita umumnya masih sulit memisahkan antara mimpi buruk dengan kenyataan, meski ia sudah dalam kondisi terbangun.
Huebner menerangkan, salah satu fungsi mimpi adalah memahami peristiwa yang kita alami pada saat kita terjaga.
Sementara, dalam situs What to Expect dijelaskan, mimpi buruk merupakan cara yang umum untuk memproses emosi dan informasi. Pada akhirnya, si Kecil akan mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Menenangkan Balita yang Mimpi Buruk
Bila suatu hari balita mimpi buruk, Moms dapat melakukan tips berikut untuk membantu menenangkannya:
Baca Juga: Benarkah Balita Bisa Mimpi Buruk? Ini Dia Fakta dan Penyebabnya!
1. Tunjukkan Empati
Foto: Orami Photo Stocks
Robin Berman M.D., penulis buku Permission to Parent mengatakan, saat si Kecil ketakutan akan mimpi buruknya, biasanya orang tua akan berkata, “Enggak apa-apa, itu cuma mimpi, kok, enggak beneran.”
“Tetapi, bagi anak, mimpi itu terasa nyata,” kata Berman. Oleh karena itu, alih-alih menyangkal cerita si Kecil, lebih baik orang tua menenangkan anak dengan lebih berempati. Misalnya dengan berkata, “Duh, iya, Mom bisa membayangkan betapa takutnya adik” sambil memeluk dan mengusap-usap punggung si Kecil.
2. Jadwal Tidur Teratur
Foto: Orami Photo Stocks
Anak yang kurang tidur cenderung lebih mudah mengalami mimpi buruk dibandingkan anak yang memiliki jadwal tidur teratur setiap hari.
Selain menetapkan jadwal tidur teratur setiap hari, pastikan si Kecil memiliki ritual tidur, Moms. Artinya, antara 30 hingga 60 menit sebelum tidur, ia sudah bersiap untuk tidur. Ritual tidur bisa berupa menyikat gigi, membaca doa, meredupkan lampu, atau mendengarkan cerita yang Moms bacakan.
Untuk mencegah balita mimpi buruk, hindarkan anak dari kegiatan yang merangsangnya untuk melek atau malah ketakutan, seperti menonton televisi, bermain gawai, atau membacakan cerita seram.
Baca Juga: Ini 6 Cara Agar Bayi Tidur Teratur dan Nyenyak di Malam Hari
3. Cari Tahu Pemicunya
Foto: Orami Photo Stocks
Keesokan harinya, saat si Kecil sudah tenang, Moms dapat mengajaknya mengobrol tentang mimpi buruknya. “Selidiki” apakah ada kesamaan tema atau pola dari mimpi buruk si Kecil, terutama bila kejadian itu cukup sering terjadi.
Dengan begitu, Moms dapat mengetahui apakah si Kecil sedang stres atau mengalami kecemasan akan sesuatu hal. Selanjutnya, Moms dapat mencari cara untuk mengatasi kecemasan atau stres tersebut sehingga si Kecil terbebas dari mimpi buruk.
Baca Juga: Seni Adalah Salah Satu Cara Mengatasi Stres Pada Anak
(AN/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.