3 Jenis Gangguan Makan yang Dapat Dialami Remaja
Moms, perilaku makan yang sehat adalah ketika waktu makan tiga kali sehari, dengan gizi yang seimbang, dan mencukupi cairan tubuh dengan air putih.
Jangan anggap sepele perilaku makan yang salah karena kondisi tersebut menjadi salah satu dari kesehatan mental yang terganggu.
Memberikan perhatian khusus kepada anak yang sudah beranjak remaja juga penting untuk dilakukan.
Perhatikan asupan makanannya setiap hari, karena hal tersebut berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya. Nyatanya, banyak dari remaja yang mengalami gangguan makan atau eating disorder.
Baca Juga: Sama-sama Gangguan Makan, Apa Bedanya Bulimia dan Anoreksia?
Gangguan Makan pada Remaja
Gangguan makan pada remaja lebih banyak dialami oleh perempuan, namun laki-laki juga dapat mengalaminya.
Remaja laki-laki biasanya terobsesi untuk mendapatkan badan sempurna dengan latihan yang kompulsif.
Penelitian dari National Institute of Mental Health menyebutkan 10.000 remaja, berusia 13-18 tahun yang mengalami gangguan makan menemukan sebanyak 88 persen juga menderita kecemasan, depresi atau gangguan perilaku.
Sekitar sepertiga dari mereka yang menderita bulimia, 15 persen menderita binge eating, dan 8 persen lainnya menderita anoreksia.
Penyebab gangguan makan pada remaja sebenarnya tidak dapat ditentukan secara pasti karena banyak faktor pemicunya. Hal ini diungkapkan juga oleh Annabele Gipp, ahli diet dari University of York.
“Gangguan makan dapat dipengaruhi karena berbagai banyak faktor seperti genetik, sosial, dan lingkungan. Faktor lainnya adalah pengetahuan gizi yang buruk, paparan media sosial yang negatif, tekanan teman sebayanya, citra diri yang buruk, dan peristiwa traumatis seperti bullying,” ujar Annabele.
Setiap remaja masing-masing bisa memiliki faktor pemicu yang berbeda. Untuk itu, sebaiknya sebagai orangtua, Moms mengetahui jenis gangguan makan yang diderita anak agar segera mengetahui cara mengatasinya.
Baca Juga: 3 Alasan Bulimia dan Anoreksia Dapat Memengaruhi Kesuburan
Jenis Gangguan Makan pada Remaja
Ada kasus remaja yang menolak untuk makan meskipun berat badannya sudah berada di bawah normal, ada juga yang makan secara berlebihan saat suasana hati tidak menentu.
Lainnya lagi, sengaja memuntahkan makanan yang baru saja dikonsumsi. Lengkapnya, inilah jenis-jenis gangguan makan pada remaja, yaitu:
1. Anoreksia Nervosa
Pengidap anoreksia nervosa ditandai dengan makan sangat sedikit dengan sengaja yang sebabkan berat badan turun secara drastis. Gejala lainnya, seperti:
- Memiliki rasa takut apabila berat badannya naik.
- Memiliki citra diri yang buruk, selalu melihat tubuh gemuk meskipun sudah sangat kurus.
- Pengidap anoreksia sangat ketat terhadap makanan yang dikonsumsi, seperti sibuk menghitung kalori yang masuk.
- Sengaja minum obat pencahar atau diuretik.
- Berolahraga secara berlebihan dengan tujuan agar cepat kurus.
Gangguan makan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kurang gizi, berat badan rendah, tekanan darah rendah, sembelit, siklus menstruasi tidak teratur, hingga masa pubertas yang bermasalah.
2. Bulimia
Pengidap bulimia biasanya akan makan berlebihan dan di luar kendali, lalu kemudian memuntahkan makanan tersebut. Tujuannya, agar mendapat berat badan ideal menurut mereka.
Remaja yang menderita bulimia mungkin saja memiliki berat badan normal atau bahkan obesitas. Seringnya, mereka menyembunyikan perilaku ini dari orang lain.
Akibatnya, mereka bisa memiliki tekanan darah rendah, gigi berlubang, mudah pingsan hingga masalah emosional seperti rendah diri, gangguan kecemasan, dan depresi.
Baca Juga: Mengenal Diabulimia, Gangguan Makan yang Paling Berbahaya di Dunia
3. Binge Eating
Pengidap binge eating akan makan berlebihan, dengan waktu yang cepat, dan di luar kendali. Terlebih lagi saat sedang merasa kesal, maka mereka akan makan lebih banyak lagi.
Berbeda dengan pengidap bulimia, pengidap binge eating tidak akan memuntahkan makanan yang sudah dikonsumsi.
Namun, kebiasaan ini tetap berbahaya karena berisiko terkena penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gangguan kecemasan, stres, dan sulit mengendalikan emosi.
Umumnya, pengidap gangguan perilaku makan akan menyembunyikan penyakit mereka. Untuk itu, hal yang Moms perhatikan adalah kondisi tubuh anak dan tidak ada salahnya menjadi role model yang baik bagi anak terutama dalam membiasakan pola makan sehat.
Ajarkan anak tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat tanpa takut berat badan naik. Imbangi juga dengan olahraga yang teratur agar anak terhindar dari stres.
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.