Cara Menenangkan Balita yang Bermimpi Buruk
Tak hanya orang dewasa, balita pun bisa mengalami mimpi, termasuk mimpi buruk yang menakutkan bagi mereka. Sayangnya, mimpi buruk ini tidak sepenuhnya dapat dicegah.
Namun, orangtua bisa membuat situasi jadi lebih baik dengan menjadikannya waktu istirahat yang tenang dan damai. Sehingga meski anak habis mengalami mimpi buruk, ia dapat kembali tidur dengan tenang.
Mengapa Mimpi Buruk Bisa Terjadi?
Mimpi buruk terjadi selama tahap tidur ketika otak sangat aktif. Gambar-gambar yang diproses oleh otak bisa tampak nyata seperti emosi yang mungkin sedang dipicu.
Tahap tidur ini dikenal sebagai gerakan mata cepat atau tahap REM, karena mata bergerak cepat di bawah kelopak mata tertutup. Mimpi buruk cenderung terjadi saat periode REM lebih lama berlangsung.
Ketika anak-anak terbangun dari mimpi buruk, ia masih terbayang dengan jelas dan bisa tampak nyata. Jadi wajar bagi Si Kecil untuk merasa takut dan kesal serta memanggil orangtua untuk memberikan kenyamanan.
Baca Juga: Balita Kepedasan? Coba Redakan Dengan 5 Cara Ini, Moms
Foto: ndnr.com
Apa Penyebab Mimpi Buruk
Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan mimpi buruk. Mimpi buruk tampaknya terjadi karena pengaruh dari cara anak memproses pikiran dan perasaan tentang situasi yang mereka hadapi, dan mengatasi kekhawatiran.
Beberapa faktornya mungkin terjadi ketika seorang anak mengalami stres atau sedang menghadapi perubahan. Terkadang mimpi buruk adalah bagian dari reaksi anak terhadap trauma, seperti bencana alam, kecelakaan, atau cedera.
Menenangkan Anak Sebelum Tidur
- Moms tidak dapat mencegah mimpi buruk, tetapi dapat membantu anak-anak tidur nyenyak yang bisa mendorong mereka bermimpi indah. Untuk membantu Si Kecil rileks saat waktunya tidur, pastikan ia:
- Memiliki waktu tidur dan bangun yang teratur
- Memiliki rutinitas tidur yang membantu mereka merasa aman saat tertidur. Misalnya mandi, membaca, atau pembicaraan tenang tentang peristiwa menyenangkan hari itu.
- Memiliki tempat tidur yang nyaman. Bisa menambahkan mMainan favorit, boneka binatang, lampu tidur.
- Hindari film-film menakutkan, acara TV, dan cerita sebelum tidur, terutama jika cerita tersebut telah memicu mimpi buruk sebelumnya
- Beri tahu Si Kecil bahwa mimpi buruk itu tidak nyata, itu hanyalah mimpi dan tidak bisa menyakiti Si Kecil
Baca Juga: Ini Akibatnya Jika Balita Duduk Dengan Posisi W
Foto: freep.com
Setelah Si Kecil Alami Mimpi Buruk
Jika Si Kecil mengalami mimpi buruk yang membuat ia sulit untuk kembali tidur, berikut langkah-langkah yang bisa Moms lakukan untuk menenangkannya.
1. Yakinkan Si kecil bahwa Moms ada di sana. Kehadiran orangtua yang tenang membantu anak merasa aman dan terlindungi setelah bangun dengan perasaan takut. Hal ini membantu memperkuat rasa aman Si Kecil.
2. Biarkan anak tahu bahwa itu adalah mimpi buruk dan sekarang sudah berakhir. Moms mungkin mengatakan sesuatu seperti, "Kamu bermimpi buruk, tetapi sekarang sudah bangun dan semuanya baik-baik saja." Yakinkan Si Kecil bahwa hal-hal menakutkan dalam mimpi buruk tidak terjadi di dunia nyata.
3. Tawarkan kenyamanan. Tunjukkan bahwa Moms mengerti bahwa Si Kecil sedang merasa takut dan hal ini tidak apa-apa. Ingatkan bahwa semua orang bermimpi dan kadang-kadang mimpi itu bisa menakutkan, mengecewakan, dan bisa tampak sangat nyata, jadi wajar untuk merasa takut.
4. Beri pencahayaan yang baik. Lampu malam atau dapat membantu anak-anak merasa aman di ruangan yang gelap ketika mereka bersiap untuk kembali tidur.
5. Bantu Si Kecil kembali tidur dengan menawarkan sesuatu yang menghibur dapat membantu mengubah suasana hati. Seperti boneka binatang favorit untuk dipegang, selimut, bantal, atau musik lembut.
6. Jadilah pendengar yang baik. Bantu Si Kecil merasa tenang, aman, dan terlindungi, dan siap untuk kembali tidur. Di pagi hari, ia mungkin ingin memberi tahu semua tentang mimpi menakutkannya semalam. Dengan menceritakan saat hari seang terang, dapat membantu mengurangi rasa takutnya.
Bagi sebagian besar anak-anak, mimpi buruk hanya terjadi sesekali. Ini tidak perlu dikhawatirkan, dan hanya membutuhkan kenyamanan dan kepastian orangtua.
Bicaralah dengan dokter jika mimpi buruk justru membuat Si Kecil tidak tidur dengan cukup tidur atau jika terjadi karena berhubungan dengan masalah emosional atau perilaku lainnya.
(AP/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.