5 Masalah Kulit Anak Di Musim Kemarau Dan Pencegahannya
Berbagai masalah kulit anak di musim kemarau umumnya dipicu oleh produksi keringat berlebih akibat suhu panas.
Namun, frekuensi aktivitas di luar ruangan yang lebih tinggi saat kemarau juga bisa meningkatkan resiko masalah kulit akibat alergi maupun gigitan serangga.
Pencegahann Masalah Kulit Anak di Musim Kemarau
Berita baiknya, ada berbagai langkah pencegahan yang bisa Moms lakukan sebelum masalah kulit terjadi. Yuk Moms, simak dulu penjelasan berikut untuk tahu lebih banyak.
1. Biang Keringat
Foto: Freepik.com
Menurut ensiklopedia kesehatan University of Rochester Medical Center, biang keringat atau miliaria terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pada kelenjar keringat di kulit. Namun, bisa juga disebabkan oleh bakteri, hiperhidrosis (produksi keringat berlebih), atau konsumsi obat tertentu.
Biang keringat biasanya muncul di dada atau paha, terutama di area kulit yang saling bersentuhan. Masalah kulit anak di musim kemarau ini biasanya dipicu oleh udara yang panas dan lembap, banyak berkeringat karena melakukan aktivitas fisik, serta memakai pakaian ketat.
Baca Juga: Yuk, Kenali Biang Keringat pada Bayi
Biang keringat mudah dikenali dari gejalanya, yaitu kumpulan tonjolan kecil berwarna merah pada kulit yang terasa gatal dan sedikit menusuk.
Untuk mencegahnya, sebisa mungkin kurangi frekuensi aktivitas anak di tempat bersuhu panas, rutin mandi untuk menurunkan suhu tubuh dan mencegah produksi keringat berlebih, serta memakai baju longgar dan menyerap keringat.
2. Panu
Foto: Vinaverareviews.com
Panu atau tinea versicolor sebenarnya adalah infeksi jamur yang hidup di kulit manusia. Menurut penjelasan dalam laman Michigan Medicine, udara lembap dan panas membuat jamur tersebut berkembang biak dengan lebih cepat sehingga mempengaruhi produksi pigmen di kulit.
Panu yang ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi lebih terang, bersisik, dan terasa gatal, sebenarnya bisa dicegah kok, Moms.
Antara lain dengan rutin mandi dan membersihkan diri setelah melakukan aktivitas yang membuat tubuh berkeringat, menggunakan tabir surya, dan menggunakan sampo anti jamur selama musim kemarau.
3. Jerawat
Foto: Freepik.com
Masalah kulit di musim kemarau ini biasanya dialami oleh anak yang memasuki masa puber, tapi cukup umum ditemui juga pada anak berusia 7-12 tahun. Jerawat sendiri terjadi karena peradangan di pori kulit akibat kelenjar minyak tersumbat oleh minyak berlebih, sel kulit mati, dan bakteri.
Untuk mengurangi resiko munculnya jerawat di musim kemarau, mulai biasakan Si Kecil untuk membersihkan wajah setelah beraktivitas, mandi dan membersihkan diri setelah banyak berkeringat, menghindari penggunaan produk perawatan kulit berbahan dasar minyak, dan mengenakan pakaian longgar untuk mencegah munculnya jerawat di punggung atau dada.
Baca Juga: Yuk, Kenali Jerawat Pada Bayi
4. Eksim
Foto: Freepik.com
Bagi anak yang memiliki eksim, kondisi suhu panas, keringat berlebih, dan paparan alergen di udara saat kemarau bisa meningkatkan resiko kambuhnya eksim. Padahal, rasa gatal akibat eksim bisa membuat anak susah tidur dan tidak nyaman saat beraktivitas.
Menurut rekomendasi dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, kunci untuk mencegah kambuhnya eksim di musim kemarau adalah menjaga suhu tubuh tetap dingin dan kulit tetap lembap.
Caranya adalah dengan memastikan Si Kecil tidak mandi atau bermain air terlalu lama, menggunakan sabun bebas bahan kimia, menggunakan pelembap atau salep setelah mandi, banyak minum air putih, mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan mengompres kulit dengan es batu bila perlu.
5. Terbakar Matahari
Foto: Freepik.com
Teriknya matahari di musim kemarau membuat anak lebih rentan mengalami kulit terbakar matahari dan terkena paparan sinar ultraviolet yang berbahaya. Kondisi ini tidak boleh disepelekan, karena kulit terbakar matahari parah di usia muda bisa meningkatkan resiko kanker kulit di masa depan.
Sebelum terlambat, Moms bisa mengikuti panduan dari Centers for Disease Control and Prevention untuk mencegah masalah kulit anak di musim kemarau ini. Nah, begini caranya:
- Pastikan Si Kecil berada di dalam ruangan atau tempat teduh saat tengah hari, karena pada waktu inilah radiasi sinar ultraviolet paling kuat dan paling berbahaya.
- Lindungi kulit tubuh dengan baju dan celana panjang dengan warna cenderung gelap.
- Lindungi kepala dengan topi yang bisa menutupi wajah dan leher, serta gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata.
- Selalu gunakan tabir surya dengan kandungan SPF 15 serta perlindungan UVA dan UVB, 30 menit sebelum pergi ke luar ruangan. Pastikan hidung, telinga, bibir, dan bagian atas telapak kaki juga dioles.
Baca Juga: Jangan Remehkan Tabir Surya, Ini 3 Hal yang Akan Terjadi Saat Sunburn!
Selain lebih mudah daripada mengobati, mencegah masalah kulit anak di musim kemarau juga akan membuat Si Kecil tetap nyaman beraktivitas dan beristirahat.
Bagaimana dengan Moms, apa lagi yang biasanya Moms lakukan untuk melindungi kesehatan kulit Si Kecil selama musim kemarau?
- https://www.cdc.gov/healthequity/features/kidsafety/index.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.