Kakek Nenek Tidak Dekat dengan Cucu, Apa Sebabnya?
Di dalam pertumbuhan dan perkembangan hidupnya, seorang anak membutuhkan role model yang tepat untuk dapat berkembang menjadi individu yang berguna.
Biasanya, role model seorang anak adalah orang tuanya sendiri, namun tak dapat menutup kemungkinan ia dapat meniru perilaku dari anggota keluarga terdekat lainnya.
Selain itu, seorang anak juga membutuhkan banyak perhatian dan kasih sayang dari keluarganya, termasuk kakek dan neneknya.
Begitu pula sebaliknya. Kakek dan nenek membutuhkan kedekatan dan rasa kasih sayang dari cucunya, karena di usianya yang sudah tidak muda.
Kakek dan nenek memerlukan waktu dan kegiatan yang menyenangkan untuk aktivitasnya. Kedekatan bersama cucu juga membuat mereka dapat bernostalgia tentang masa-masa ketika mereka masih muda.
Namun kenyataannya, pada beberapa kondisi juga dapat menyebabkan kakek dan nenek punya hubungan yang tidak dekat dengan cucunya.
Ada juga tipe kakek nenek yang cenderung cuek kepada cucunya dan menyerahkan semua tindakan pola asuh pada orang tua. Kira-kira apa penyebab kakek nenek tidak dekat dengan cucu?
Baca Juga: Kenali Fun Seeker, Tipe Kakek Nenek yang Sering Manjakan Cucu
Penyebab Kakek Nenek Tidak Dekat dengan Cucu
“Kakek nenek tidak dekat dengan cucunya bisa terjadi karena faktor jarak. Biasanya mereka berjumpa dengan cucu saat liburan atau acara tertentu saja. Namun, sebenarnya beberapa di antara mereka lebih berusaha untuk terlibat dan dekat dengan cucu, serta memastikan bahwa jarak bukan penghalang hubungan antar kakek-nenek dan cucu,” ungkap psikolog klinis Pramudita Tungga Dewi, pada Kulwap Orami Community, Jumat (21/6) lalu.
Selain karena jarak yang menyebabkan kakek nenek menjadi figur jauh bagi cucunya, ada juga tipe the bottom line, yaitu ketika kakek nenek kurang perhatian kepada cucu.
“Tipe kakek nenek ini seperti cenderung cuek kepada cucunya. Mereka tidak memikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan kelekatan dengan cucu mereka. Akhirnya, kakek-nenek ini terlihat kurang peduli terhadap apa pun yang dilakukan oleh cucu mereka,” lanjut Pramudita, yang saat ini aktif praktik sebagai associate di APDC (Analisa Personality Development Center).
Namun, Moms, kakek nenek yang tidak perhatian kepada cucunya, bukan berarti dia tidak sayang pada cucu mereka. Hanya saja, mereka tidak menunjukkan kasih sayang secara langsung pada cucu dan menyerahkan pola asuh sepenuhnya kepada orang tua, yaitu Moms dan pasangan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Kakek Nenek yang Memanjakan Cucu?
Cara Mendekatkan Kakek Nenek dengan Cucu
Keadaan kakek nenek tidak dekat dengan cucunya mungkin dapat membuat Moms dan pasangan menjadi khawatir. Wajar saja Moms merasa khawatir anak akan kehilangan figur kakek dan neneknya. Sebenarnya terdapat sisi positif dan negatif ketika kakek dan nenek punya hubungan yang dekat dengan cucunya.
“Dari sisi positifnya, kakek dan nenek dapat menunjukkan bahwa cucunya berharga dalam hidup mereka. Namun, ada juga sisi negatifnya yaitu memberikan segala sesuatu, baik yang diminta atau tidak oleh cucu tanpa memandang batasan dan peraturan yang telah diterapkan orang tua,” ungkap psikolog Pramudita.
Jika sudah mempertimbangkan baik sisi positif dan negatifnya, Moms dapat mencari cara bagaimana mendekatkan kakek nenek dengan cucunya. Kunci utama adalah komunikasi.
Meskipun jarak berjauhan, namun pastikan kakek dan nenek mendapatkan informasi terbaru tentang cucunya. Misalkan, kali pertama anak tumbuh gigi, kali pertama anak bisa membaca, hingga pertama kali ia masuk sekolah.
Baca Juga: Belajar dari Kedekatan Jan Ethes dan Jokowi, Ini 3 Dampak Positif Anak Dekat dengan Kakek Nenek
Selain itu, Moms dan pasangan dapat membuat kegiatan atau aktivitas bersama yang melibatkan antara cucu, kakek-nenek, dan orang tua. Kegiatan yang menyenangkan tersebut membuat Moms dan pasangan tetap dapat memantau anak, serta kakek-nenek mempunyai waktu berkualitas untuk tambah dekat dengan cucunya. Tidak sulit, kan, Moms? Selamat mencoba, ya!
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.