Kalori Kerupuk Udang dan Nilai Gizinya, Amankah untuk Diet?
Tak lengkap rasanya jika makan semangkuk rawon tanpa kerupuk udang sebagai pelengkap. Berapa jumlah kalori kerupuk udang, ya?
Meski bisa dianggap sebagai camilan, kerupuk secara umum diketahui mengandung tinggi kalori.
Bagi Moms yang sedang diet tentu perlu menghindarinya agar tak kebablasan makan banyak kerupuk.
Yuk, cek dulu kandungan gizi dan kalori kerupuk udang berikut ini!
Baca Juga: Gizi dan Kalori Pecel Sayur, Apakah Bagus untuk Diet?
Bahan Dasar Kerupuk Udang
Kerupuk merupakan jenis makanan ringan atau snack asli Indonesia.
Dari sekian banyak jenis kerupuk yang ada, kerupuk udang termasuk salah satu yang digemari masyarakat.
Kerupuk ini banyak diproduksi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Namun, beberapa daerah lainnya seperti Indramayu juga sudah banyak yang memproduksi kerupuk udang.
Kerupuk udang terbuat dari adonan tepung tapioka yang dicampur dengan udang kecil (rebon) yang ditumbuk halus.
Adonan kerupuk udang juga diberikan remah ikan asin dan bumbu rempah-rempah pilihan sebagai penambah rasa.
Baca Juga: Arti Nama Salwa dan 30+ Rangkaian Namanya, Bikin Kagum!
Campuran bawang putih, gula, garam, dan penyedap rasa yang seimbang membuat kerupuk ini memiliki rasa yang khas dan gurih.
Pembuatan kerupuk udang bisa menggunakan jenis udang segar maupun kering.
Udang segar berkualitas harus berwarna transparan, tidak berbau, dan tidak berlendir.
Jika menggunakan udang kering, harus dipastikan udangnya tidak berjamur, berbau khas, dan tidak tampak kristal-kristal di permukaannya.
Cara membuat kerupuk udang adalah bawang putih dihaluskan dan ditumis hingga matang, lalu ditambah garam dan kuning telur.
Tambahkan tepung tapioka dan tepung terigu untuk membentuk adonan, lalu kukus selama beberapa saat.
Tiriskan sesaat hingga adonan menjadi agak dingin, kemudian adonan diiris tipis dan dikeringkan.
Kerupuk udang pun siap dikemas atau digoreng sebagai pelengkap makanan.
Baca Juga: 19+ Makanan dan Minuman Pencegah Kehamilan untuk Wanita
Nilai Gizi dan Kalori Kerupuk Udang
Moms bisa menemukan kerupuk udang dalam berbagai bentuk, dari yang kecil hingga melebar.
Biasanya, kerupuk yang satu ini sangat enak disantap sebagai pendamping rawon, soto, hingga nasi pecel.
Tak hanya di Indonesia, kerupuk udang juga dapat ditemukan di luar negeri, lho Moms!
Bukan kerupuk udang, jenis kerupuk ini dinamakan dengan krabbenchips atau prawn crackers.
Dilihat dari kandungan nutrisinya, jumlah kalori kerupuk udang bervariasi, tergantung ukurannya.
Baca Juga: Berapa Jumlah Kalori Kebab? Berikut Informasi Nilai Gizinya!
Satu kerupuk udang ukuran kecil mengandung 14 kalori.
Hal ini mencakup 0,91 gram lemak, 0,17 gram protein, dan 1,3 gram karbohidrat.
Kandungan lemaknya pun terbagi menjadi lemak jenuh sebanyak 0,235 gram, lemak tak jenuh ganda 0,099 gram, dan lemak tak jenuh tunggal 0,535 gram.
Jumlah kalori kerupuk udang berukuran sedang tentu lebih banyak, yakni sebesar 35 kalori.
Jika dirincikan, kalori tersebut terdiri dari:
- 2,29 gram lemak (58%)
- 0,43 gram protein (5%)
- 3,26 gram karbohidrat (37%)
Jika Moms makan kerupuk udang ukuran besar, tentu kalorinya akan semakin banyak.
Baca Juga: 15 Resep Jus Buah Segar Kaya Nutrisi, Tanpa Ampas!
Jumlah kalori kerupuk udang ukuran besar menyimpan 55 kalori.
Total kalori tersebut terdiri dari 3,55 gram lemak, 0,67 gram protein, dan 5, 06 gram karbohidrat.
Walau sudah makan satu buah kerupuk udang, terkadang rasanya masih saja tidak cukup.
Apalagi jika makan semangkuk rawon atau soto favorit, biasanya akan terasa menggugah selera jika dinikmati bersama sebungkus kerupuk udang.
Sekitar 28 gram atau satu porsi kerupuk udang mengandung 151 kalori.
Bisa dibayangkan seberapa banyak total kalori yang masuk ke dalam tubuh saat makan kerupuk udang bersama rawon, soto, atau nasi goreng.
Baca Juga: 5 Bacaan Doa Akikah, Memohon agar Anak Saleh dan Sehat
Bahaya Makan Kerupuk Udang Terlalu Banyak
Kerupuk memang nikmat disantap bersama makanan, terutama makanan berkuah yang rasanya gurih.
Namun, rasanya tak kalah lezat untuk dikonsumsi langsung sebagai camilan teman nonton televisi.
Karena ukurannya yang kecil, terkadang Moms tak sadar sudah menghabiskan beberapa kerupuk sekaligus.
Bahkan, bukan tidak mungkin jika satu bungkus habis dalam satu kali makan.
Baca Juga: Jadwal Makan Bayi 7 Bulan: Porsi, Tekstur, dan Ide Menunya
Hal ini tentu perlu diwaspadai, terutama jika Moms sedang diet.
Selain jumlah kalori kerupuk udang yang cukup tinggi, rasanya yang asin menandakan kadar natrium yang tak kalah banyak.
Satu porsi kerupuk bahkan bisa mengandung 200 mg natrium.
Melansir Livestrong, terlalu banyak asupan natrium dapat meningkatkan tekanan darah.
Kebanyakan natrium juga bisa membuat tubuh menahan lebih banyak air.
Akibatnya, tangan dan kaki bisa mengalami pembengkakan.
Selain itu, kandungan kalori kerupuk udang pun terbagi menjadi lemak jenuh, lemak tak jenuh, dan lemak tak jenuh tunggal.
Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu
Hati-hati, terlalu banyak lemak jenuh bisa memicu kolesterol.
Kolesterol merupakan salah satu penyebab utama timbulnya penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung dan stroke.
Kabar baiknya, kerupuk udang nyatanya lebih sehat dari keripik kemasan, lho Moms!
Melansir Food Struct, kerupuk udang mengandung lebih banyak zat mineral mangan dan selenium.
Bahkan, makan kerupuk udang sudah bisa memenuhi 74% kebutuhan mangan harian.
Selain itu, kandungan lemak jenuh dalam kerupuk udang juga diyakini lebih rendah daripada keripik kemasan.
Mengingat jumlah kalori kerupuk udang cukup banyak, sebaiknya bersikaplah lebih bijak saat makan kerupuk ini.
Perhatikan porsinya dan pastikan jangan sampai berlebihan agar aman bagi kesehatan.
Terutama bagi Moms yang sedang diet, sebaiknya seimbangkan dengan memperbanyak makan sayur dan buah agar nutrisinya terjaga.
Dengan begitu, Moms bisa makan kerupuk udang tanpa rasa bersalah dan berat badan pun tetap stabil.
Baca Juga: Harry Potter and the Cursed Child, Kelanjutan Sihir Dunia Hogwarts
Tips Aman Makan Kerupuk Udang
Bagi masyarakat Indonesia, kerupuk seakan menjadi makanan wajib yang ada setiap makan.
Bahkan, beberapa orang menganggap tak lengkap rasanya jika makan tanpa pakai kerupuk.
Dibalik jumlah kalori kerupuk udang yang cukup banyak, bukan berarti Moms harus menghindarinya sama sekali.
Moms tetap boleh makan kerupuk udang selama membatasi porsinya.
Agar bisa mengontrol jumlah kalori kerupuk udang, sebaiknya beli kerupuk mentah dan goreng sendiri di rumah.
Gunakan minyak dengan kualitas yang baik, seperti minyak kelapa atau minyak canola.
Dengan begitu, kerupuk udang jadi lebih sehat ketimbang beli kerupuk matang yang tidak diketahui proses pemasakannya.
Baca Juga: Sariawan pada Kucing: Gejala, Penyebab, dan Cara Atasinya
Tidak ada larangan makan kerupuk udang, asalkan makan secukupnya dan diimbangi pola hidup sehat, ya Moms!
- https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/kerupuk-udang
- https://www.finnafood.com/blog/kalori-kerupuk-udang-lengkap-berbagai-ukuran/
- https://pangan.sariagri.id/96425/besaran-kalori-kerupuk-udang-dan-fakta-manfaat-di-dalamnya
- https://www.livestrong.com/article/443574-is-it-harmful-to-eat-too-many-crackers/
- https://food.detik.com/info-kuliner/d-5322740/kalori-kerupuk-udang-teman-makan-soto-hingga-rawon
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.