Mau Masak Kangkung untuk MPASI Anak? Cek Kandungan Gizinya Berikut Ini!
Pertanyaan yang sering terlontar adalah, apakah kangkung untuk MPASI (Makanan Pendamping ASI) boleh diberikan pada Si Kecil?
Dilansir dari WorldCropsfor Northern United States, kangkung atau dikenal dengan sebutan bayam masih satu famili dengan ubi jalar.
Kangkung adalah tanaman tahunan herba akuatik atau semi akuatik yang berasal dari daerah tropis dan subtropis.
Tanaman ini dapat tumbuh merayap, tetapi tegak di permukaan air. Seluruh bagiannya dapat dimakan, kecuali akarnya.
Jika dilihat dari nutrisinya, kangkung baik untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: 5 Resep Sayur Kangkung yang Sederhana, Moms Mesti Coba!
Bolehkah Kangkung untuk MPASI Anak?
Sama seperti makanan lain, kangkung juga bisa diberikan kepada Si Kecil sebagai makanan pendamping ASI.
Banyak yang masih ragu tentang keamanan kangkung jika dijadikan MPASI. Sebenarnya, apakah boleh?
Sejauh ini, belum ada pernyataan khusus tentang kangkung dapat membahayakan Si Kecil.
Rasanya, aman-aman saja jika kangkung untuk MPASI diberikan pada anak berusia di bawah 1 tahun.
Meski aman, Moms perlu mengetahui bahwa kangkung memiliki tekstur kasar.
Jadi, sebaiknya diperkenalkan pada anak setelah mencapai usia 8–9 bulan. Di usia 8–9 bulan, pencernaan anak sudah lebih kuat.
Tekstur makanan yang diberikan pun tidak seencer sebelumnya. Meski demikian, penyajian kangkung untuk MPASI bayi tidak bisa diberikan begitu saja dan harus dilakukan dengan tepat.
Baca Juga: Pentingnya Makan Serat Bagi Anak dan Sumber-sumber Terbaiknya
Kangkung memiliki tekstur daun yang tinggi serat, sehingga berisiko tersedak bahkan mengganggu sistem pencernaan Si Kecil.
Sebelum memberikannya pada anak, Moms perlu mengolah kangkung hingga benar-benar halus agar mudah dicerna.
Selain itu, Moms tidak boleh memberikannya terlalu banyak. Sebab, hal ini dapat mengganggu sistem pencernaan Si Kecil.
Pada orang dewasa, batang kangkung aman-aman saja dikonsumsi, tetapi tidak untuk anak berusia di bawah 1 tahun.
Kandungan Gizi Kangkung
Berikut ini sejumlah kandungan gizi yang terdapat dalam kangkung:
- Energi sebanyak 18,8 kkal.
- Serat sebanyak 2,1 gram.
- Karbohidrat sebanyak 3.14 gram.
- Protein sebanyak 2,6 gram
- Kalsium sebanyak 77 miligram.
- Magnesium sebanyak 71 miligram.
- Mangan sebanyak 0,16 miligram.
- Potassium sebanyak 312 miligram.
- Sodium sebanyak 113 miligram.
- Zinc sebanyak 0,18 miligram.
- Vitamin C sebanyak 55 miligram.
Baca juga: Cara Menanam Kangkung yang Mudah untuk Pemula, Yuk Coba!
Apabila Moms masih bingung dalam membuat menu MPASI Si Kecil, bisa coba tools Resep MPASI dari Orami App.
Di sini, Moms bisa menemukan informasi terkait saran penyajian, feeding rules, hingga berbagai rekomendasi MPASI bergizi.
Syarat Pemberian MPASI pada Bayi
Dilansir dari National Centre for Biotechnology Information, selama periode pemberian MPASI, anak berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi.
Kebanyakan orangtua memberikan MPASI dengan kualitas nutrisi dan gizi yang tidak memadai untuk menunjang tumbuh kembanga anak.
Selain nutrisi dan gizi yang tidak memadai, MPASI terkadang diberikan terlambat atau terlalu dini, dapat jumlah sedikit, dan tidak teratur.
Selain MPASI, pemberhentian dini atau rendahnya frekuensi menyusui berbanding lurus terhadap kurangnya asupan nutrisi pada bayi di atas 6 bulan.
Padahal, di usia tersebut anak memiliki kebutuhan energi dan nutrisi melebihi apa yang disediakan oleh ASI.
Itulah gunanya MPASI, yaitu memenuhi kebutuhan yang tidak mampu disediakan semuanya oleh ASI.
Bayi berusia 6 bulan sudah siap untuk mengonsumsi makanan dalam tekstur cair. Transisi ini disebut makanan pendamping ASI atau MPASI.
Jika pemberiannya terlalu cepat atau terlambat, tidak diberikan secara tepat, maka tumbuh kembang bayi yang jadi taruhannya.
Untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi bayi, berikut ini syarat memberikan makanan pendamping ASI:
1. Tepat Waktu
Artinya, diberikan saat kebutuhan energi dan nutrisi melebihi apa yang didapatkan melalui ASI eksklusif.
2. Memadai
Artinya menyediakan energi, protein, dan zat gizi yang cukup untuk menunjang kebutuhan gizi anak yang sedang mengalami pertumbuhan.
3. Aman
Artinya, disimpan dan disiapkan secara higienis. Makanan juga diberikan dengan tangan bersih dan menggunakan peralatan bersih.
4. Diberikan dengan Benar
Makanan harus diberikan dengan benar, ya, Moms. Artinya, diberikan sesuai dengan sinyal nafsu makan dan rasa kenyang anak, frekuensi makan, dan sesuai usia.
Baca Juga: ASI Eksklusif Dapat Cegah Stunting, Benarkah?
Waspada Kekurangan Gizi pada Anak
Dilansir dari World Health Organization, sebanyak 45% anak mengalami kematian akibat kekurangan gizi.
Anak kekurangan gizi, atau dikenal malnutrisi memiliki bentuk umum, seperti pendek dan terlalu kurus.
Anak dengan malnutrisi cenderung memiliki bobot tubuh jauh di bawah rata-rata anak seusianya.
Kondisi tersebut disebabkan karena ia tidak memiliki cukup makanan untuk dikonsumsi, atau menderita penyakit seperti diare.
Diare apa anak cukup membahayakan. Selain kehilangan berat badan yang signifikan, diare membuat anak dehidrasi parah dan bisa berujung kematian.
Namun, langkah pengobatan mungkin saja efektif dilakukan pada anak yang mengalami kekurangan gizi.
Sedangkan untuk badan pendek, kondisi tersebut dikenal dengan istilah stunting.
Stunting adalah akibat dari kekurangan gizi kronis, yang terjadi berkepanjangan.
Berikut ini kondisi yang bisa memicu stunting pada anak:
- Orang tua dengan kondisi sosial ekonomi yang buruk.
- Kesehatan dan gizi ibu yang buruk atau sering sakit-sakitan.
- Pemberian makan dan perawatan bayi yang tidak tepat di awal kehidupan.
Bahayanya, stunting menghambat anak-anak untuk mengembangkan potensi fisik dan kognitif mereka di kemudian hari.
Asupan yang Penting untuk Tumbuh Kembang Anak
Kurangnya asupan anak bisa juga terjadi akibat malnutrisi zat gizi mikro. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya asupan vitamin dan mineral.
Sejumlah nutrisi dari asupan makanan memungkinkan tubuh memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak.
Zat yang sangat diperlukan, termasuk yodium, vitamin A, dan zat besi.
Baca juga: Lezat Jadi Tumisan, Ketahui 13 Manfaat Kangkung untuk Kesehatan Berikut!
Jika asupan ketiganya kurang, maka dapat menjadi ancaman besar bagi perkembangan anak.
Hingga kini, masih banyak anak-anak dan wanita hamil di negara-negara berpenghasilan rendah di dunia yang kekurangan asupan tersebut.
Jadi, kangkung untuk MPASI boleh-saja, asal tidak berlebihan ya, Moms.
Selain dari kangkung, Moms bisa mencukupi asupan nutrisi Si Kecil dari sayuran lainnya.
- https://motherandbeyond.id/read/15289/kangkung-diolah-untuk-mpasi-bayi-aman-atau-tidak-ya
- https://worldcrops.org/crops/water-spinach
- https://www.aessensegrows.com/en/fresh-produce-catalog/water_spinach
- https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding#tab=tab_1
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.