12 Agustus 2024

75 Kata-Kata Jawa Bijak, dari yang Kuno hingga Bikin Ambyar!

Suku Jawa dikenal dengan kesopanan dan kehalusannya dalam bertutur kata
75 Kata-Kata Jawa Bijak, dari yang Kuno hingga Bikin Ambyar!

Foto: Orami Photo Stocks

Ada ragam kata-kata Jawa bijak yang mungkin bisa menjadi inspirasi.

Kata-kata bijak tak hanya bisa diungkapkan dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris saja, namun juga ke dalam Bahasa Jawa.

Keragaman budaya, suku dan ras di Indonesia menjadikannya sebagai negara dengan ragam bahasa terbanyak di dunia.

Tapi, tahukah Moms bahwa suku Jawa menempati populasi terbesar di Indonesia?

Oleh sebab itu, kepopuleran Bahasa Jawa menyebar hampir ke seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara seperti Suriname, sebuah negara kecil di Amerika Selatan.

Jika Moms atau Dads berasal dari suku Jawa, tentunya sudah tak asing lagi dengan penggunaan Bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari.

Baca Juga: Belajar Aksara Jawa Lengkap dan Jenisnya

Menurut ahli Bahasa Jawa dan Budaya, Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka, "unggah-ungguh" bahasa Jawa dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk ngoko (ragam ngoko) dan krama (ragam krama).

Ragam ngoko tersebut terdiri dari ngoko lugu dan ngoko alus.

Sedangkan ragam krama terdiri dari krama lugu dan krama alus.

Keempat tingkatan bahasa ini dibedakan sesuai dengan usia hingga jabatan si lawan bicaranya.

Semakin tua atau tinggi jabatan si lawan bicara, maka bahasa yang digunakan semakin tinggi tingkat kesopanan dan kehalusannya.

Selain dikenal dengan kesopanan dan kehalusannya dalam bertutur kata, suku Jawa juga memiliki kata-kata bijak Bahasa Jawa yang penuh kiasan dan makna mendalam.

Moms dan Dads bisa menggunakan kata-kata Jawa bijak ini untuk mengajarkan motivasi hingga menasihati anak.

Tentunya ada banyak hal positif yang dapat dipetik dari kata-kata bijak Bahasa Jawa tersebut.

Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kumpulan kata-kata Jawa bijak yang dapat Moms dan Dads jadikan referensi.

Baca Juga: 40 Kata-Kata Sindiran Mengambil Hak Orang Lain

Kata-Kata Jawa Bijak yang Halus

Pria sedang Baca Buku
Foto: Pria sedang Baca Buku (Freepik.com)

Dalam tingkatan Bahasa Jawa, ada salah satu tingkatan bernama ngoko alus yakni bentuk unggah-ungguh yang di dalamnya tak hanya terdiri dari leksikon ngoko dan netral.

Namun juga terdapat leksikon krama inggil, krama andhap, dan krama.

Biasanya, ngoko alus ini digunakan dalam percakapan sehari-sehari dengan orang yang lebih tua namun bukan orang tua.

Misalnya, rekan kerja, kakak tingkat, dan senior.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini kata-kata Jawa bijak yang halus.

  1. Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip.
    (Artinya: Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup).
  2. Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait.
    (Artinya: Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasa hanyalah pahit).
  3. Aja milik barang kang melok. (Artinya: Jangan tergiur barang yang berkilau).
  4. Manungsa mung ngunduh wohing pakarti.
    (Artinya: Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri).
  5. Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur.
    (Artinya: Berpegang teguh pada mimpi, karena jika mimpi mati, hidup adalah burung bersayap yang rusak, itu tidak bisa terbang).
  6. Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu.
    (Artinya: Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik).
  7. Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.
    (Artinya: Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa).
  8. Nek wes onok sukurono, nek durung teko entenono, nek wes lungo lalekno, nek ilang iklasno.
    (Artinya: Kalau sudah punya itu disyukuri, kalau belum datang ya dinanti, kalau sudah ditinggal pergi lupakan, kalau hilang ikhlaskan).
  9. Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemita.
    (Artinya: Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi).
  10. Aja mbedakake marang sapadha-padha.
    (Artinya: Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia).
  11. Sabar iku ingaran mustikaning laku.
    (Artinya: Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan).
  12. Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah.
    (Artinya: Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah).
  13. Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mbancangi, dhuwur tan ngungkuli.
    (Artinya: Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi).
  14. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha.
    (Artinya: Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta).
  15. Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai.
    (Artinya: Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka).
  16. Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. (Artinya: Di depan mencontoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan.)
  17. Nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake.(Artinya: Turun tanpa diiringi bala, menang tanpa merendahkan lawan.)
  18. Aja sampun tenanan, aja saged tindak. (Artinya: Jangan berbicara berlebihan, jangan bertindak gegabah.)
  19. Gusti Allah saking nyenengake napsu. (Artinya: Tuhan memberikan rezeki seiring dengan kesenangan hati.)
  20. Utawa ngelmu tanpa amal, kaya ngalangi sembrani ora ana layangan. (Artinya: Ilmu tanpa amal ibarat angin tanpa layang-layang.)

Baca Juga: 120+ Kata-Kata Motivasi Terbaik untuk Hidupmu

Kata-Kata Jawa Bijak Kromo

Menulis Buku
Foto: Menulis Buku (freepik.com)

Tingkatan Bahasa Jawa kromo ialah bentuk unggah-ungguh Bahasa Jawa yang berintikan leksikon krama, atau yang menjadi unsur inti di dalam ragam krama, bukan leksikon lain.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini kata-kata Jawa bijak.

21. Nadyan silih bapa biyung kaki nini, sadulur myang sanak, kalamun muruk tan becik, mboten pantes bilih den anut.
(Artinya: Meskipun itu ayah, ibu, kakek, nenek, saudara, atau pun sanak keluarga, jika memberi ajaran yang salah, tetap tidak pantas kamu ikuti).

22. Samubarang becik menika gampil menawi sampun ditindakake, langkung awrat menawi dereng ditindakake.
(Artinya: Perbuatan baik itu gampang jika sudah dijalani, sulit jika belum dilaksanakan).

23. Ingkang becik kojahipun, jenengan agem kanthi pasthi, ingkang ala punika becik’e disinggahaken, ampun dilakoni.
(Artinya: Segala yang baik lakukanlah dengan pasti. Yang buruk lebih baik disimpan, jangan diikuti).

24. Dene lamun tan miraos yen amuwus, luwung umandela, ananging ingkang semu wingit, myang den dumeh ing pasmon semu dyatmika.
(Artinya: Jika merasa bicaranya tidak berisi, lebih baik diamlah, terutama untuk hal-hal yang penting dan mendalam, bersikaplah tenang).

25. Ulat menika nampani rasaning kalbu, wahyaning wacana, pareng lan netya kaeksi, ingkang waspada wruh pamoring pasang cipta.
(Artinya: Mimik wajah itu menunjukkan ekspresi hati, keluarnya tutur kata bersamaan dengan sorot mata, yang waspada akan mampu menilik dalamnya pikiran).

26. Tiyang ingkang andhap asor punika yekti pikantuk penganggep becik. Tiyang meneng punika nyata, wonten ing njaban pakewuh.
(Artinya: Orang yang rendah hati, pasti akan dianggap baik. Sementara itu, orang yang diam itu selamat dari bencana lidah).

27. Angagemen rereh ririh ngatos-atos, den kawang-wang barang laku, ingkang waskitha solahing tiyang.
(Artinya: Seyogyanya berlakulah sabar, cermat dan hati-hati, perhatikanlah segala perilaku dan cermatlah terhadap perilaku orang).

28. Tiyang ingkang mboten manut pituturipun tiyang sepah, pan nemu duraka, wonten ing dunya praptaning akir, tan wurung kesurang-surang.
(Artinya: Orang yang tidak menjunjung nasihat orang tua, akan menemui kutuk sengsara, di dunia sampai akhirat, berakhir penderitaan).

29. Ketungkul uripe kaliyan ampun gadhah kareman marang pepas dunya siyang dalu, emut yen urip manggih antaka.
(Artinya: Hiduplah dengan tekun dan hati-hati, jangan mengumbar kesenangan dunia siang malam, ingatlah bahwa hidup berujung kematian).

30. Tresno niku sanes ingkang dugi saking akal, ananging tresno punika ingkang tumeka wonten ing ati.
(Artinya: Cinta itu bukan yang datangnya dari akal, tetapi cinta itu yang datang dari hati).

31. Ala lan becik iku gegandhengan, kabeh kuwi saka kersaning Pangeran.
(Artinya: Suatu kebaikan dan keburukan itu saling beriringan, semua itu atas kehendak Tuhan).

32. Manungsa mung ngunduh wohing pakarti.
(Artinya: Di dalam kehidupan, manusia itu sebenarnya hanya akan memetik hasil atas apa yang ia perbuat sendiri).

33. Narimo ing pandum.
(Artinya: Menerima atas apa yang diberikan oleh Tuhan)

34. Adigang, adigung, adiguno.
(Artinya: Jagalah selalu kelakuanmu, jangan sombong atas kekuatan, kedudukan atau latar belakang siapa dirimu).

35. Urip kang utama, mateni kang sempurna.
(Artinya: Jika kita menjalani kehidupan dengan perbuatan yang baik, maka kelak kita akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat)

36. Mripat kang ditinggal disek, mangan kang dititipke wae. (Artinya: Sama seperti yang ditinggalkan di sisimu, makanan yang diwariskan oleh orang lain juga)

37. Nanging dene amarga awakmu ora awet, menawa tresnaiku awet amargo awakmu. (Artinya: "Namun karena tubuhmu tidak abadi, cintaku abadi karena dirimu)

38. Adoh ambiwo, murwakala ambi wo. (Artinya: Berbicara pelan, bertindak cepat)

39. Bumi dadi guru, samodra dadi pitu, gunung dadi saksi. (Artinya: Bumi adalah guru, samudra adalah teman setia, gunung adalah saksi)

40. Eling lan waspadha ing tawangmangu, rumangsa urip amargi sing tansah sembahyang. (Artinya: Ingat dan berhati-hatilah di setiap langkahmu, merasakan kehidupan karena doa yang tak pernah putus)

Baca Juga: 33 Quotes Motivasi untuk Orang yang Insecure

Kata-Kata Jawa Bijak yang Bikin Ambyar

Perempuan Sedih
Foto: Perempuan Sedih (Freepik.com/jcomp)

Selanjutnya ada kata-kata Jawa bijak yang bisa bikin ambyar.

Dalam Bahasa Jawa 'ambyar' berarti hancur, rusak, atau sesuatu yang tidak dapat diperbaiki lagi.

Ungkapan kata 'ambyar' ini pertama kali dipopulerkan oleh Didi Kempot yang menamai fans-nya dengan sebutan 'sobat ambyar'.

Ini merupakan kiasan tentang patah hati atau hubungan dan perasaan yang sudah dikecewakan sehingga tidak bisa diperbaiki atau dikembalikan seperti semula.

Baca Juga: 35 Kata-Kata Perpisahan Sekolah yang Bikin Nangis

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini kumpulan kata-kata Jawa bijak yang bikin ambyar.

41. Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro.
(Artinya: Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit).

42. Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian.
(Artinya: Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian).

43. Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo.
(Artinya: Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa).

44. Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar.
(Artinya: Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur).

45. Wes kadung ngomong sayang jebule wes nduwe gandengan, wes kadung tak sawang malah ninggal kenangan.
(Artinya: Sudah terlanjur menyatakan sayang, ternyata sudah punya gandengan, sudah terlanjur dipandang malah meninggalkan kenangan).

46. Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur.
(Artinya: Cintaku padamu seperti kamera, fokus di kamu saja, yang lain blur).

47. Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe.
(Artinya: Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimilikinya. Apa lagi yang tak punya).

48. Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg.
(Artinya: Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti).

49. Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak.
(Artinya: Anak laki-laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak).

50. Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke wong sing nyia-nyiake kowe.
(Artinya: Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu).

51. Tresna kanggo manungsa mung amarga katresnan marang Gusti Allah sing Nyiptakake manungsa.
(Artinya: Cinta kepada seorang manusia hanya karena kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia).

52. Nek koe tenanan tresno, ojo koe nggawe eluh banyu matane, ojo nyakiti atine, Ojo gawe atine loro.
(Artinya: Jika kamu benar-benar cinta padanya, Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka).

53. Mbangun kromo ingkang satuhu, mboten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui.
(Artinya: Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama).

54. Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno. (Artinya: Banyak orang merasakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta).

55. Aku ra njaluk luwih, aku nggur jaluk ojo lungo nek ati.
(Artinya: Aku tidak minta banyak, aku hanya minta jangan pergi dari hati).

56. Ora kabeh wong seneng karo apa sing dewek lakoni. Ora papa, sing penting dewek niate apik lan nglakoni sing bener.
(Artinya: Tidak semua orang senang dengan apa yang kita lakukan. Tidak apa-apa, yang penting kita niatnya baik dan melakukan yang benar).

57. Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati.
(Artinya: Harus semangat walaupun tidak ada yang menyemangati).

58. Jarene wes ikhlas de’e karo sing liyo, kok iseh ngomong ‘Nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales.’ Mbok wes meneng wae luwih apik.
(Artinya: Katanya sudah ikhlas kalau dia bersama orang lain, kenapa masih bilang 'Kalau Tuhan tidak akan membalas, karma bagi yang jahat' sudahlah diam lebih baik).

59. Nelangsa rasane, sing tak tresno ono sing nduwe.
(Artinya: Sedih rasanya, yang aku sukai sudah ada yang punya).

60. Tresno kuwi pancen aneh. Contone aku tresno kowe, tapi kowe ora tresno aku.
(Artinya: Cinta itu memang aneh. Contohnya aku cinta kamu, tapi kamu tidak cinta aku).

61. Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?
(Artinya: Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)

62. Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalanan ono wong liyo.
(Artinya: Cinta datang karena kebiasaan, lunturnya cinta karena adanya orang lain).

63. Raperlu sih nunjukke roso sayang seng luwih, nek suk akhire kowe nunjukke wong seng anyar seng mbok celuk sayang.
(Artinya: Tidak perlu menunjukkan rasa sayang yang lebih, kalau besok pada akhirnya kamu menunjukkan ada orang baru yang kamu panggil sayang).

64. Kadang aku kudu ngeculke, ben koe ngerti rasane kelangan karo mempertahankan ki pie.
(Artinya: Terkadang aku harus melepaskan, agar kamu tahu bagaimana rasanya kehilangan sama mempertahankan itu seperti apa).

65. Dicedaki acuh tak acuh bareng suwung bingung, lha karepmu i pie . Opo aku kudu mlayu neng laut ben koe ngerti aku tenanan.
(Artinya: Didekati acuh tak acuh, apa sebenarnya maumu. Apa aku harus lari ke tengah laut supaya kamu mengerti).

66. LDR kuwi ya kaya pacaran karo memedi, langka wujude.
(Artinya: LDR itu seperti pacaran dengan hantu, jarang sekali terlihat wujudnya).

67. Janjimu tresnamu gede, nyatane saiki mbok tinggalne. (Artinya: Janjimu cintamu besar, tapi kenyataannya sekarang kamu pergi).

68. Kowe iku bagaikan embun pagi sing menyejukkan, tapi sayang aku ora tau ngerti mergo tangiku awan.
(Artinya: Kamu itu seperti embun pagi yang menyejukkan, tapi sayang aku tak pernah tahu karena bangunku siang).

69. Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode.
(Artinya: Kamu kalau sayang bilang, jangan ngode terus. Aku bukan brangkas yang butuh kode).

70. Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi.
(Artinya: Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong).

71. Kowe nangis mergo diputus pacarmu? Senasib ro aku. Reneo, aku dodolan tisu tuku siji gratis aku.
(Artinya: Kamu nangis karena diputus pacarmu? Sini, aku jualan tisu beli satu gratis aku).

72. Aku ra iso nyindir, isone tresno ning awakmu.
(Artinya: Aku tak bisa nyindir, bisanya cinta sama kamu).

73. Saben dino kegowo ngimpi tapi ora iso duweni.
(Artinya: Setiap hari terbawa mimpi tapi tidak bisa memiliki).

74. Nelongso rasane, sing tak tresno ono sing nduwe.
(Artinya: Nelangsa rasanya yang aku cinta sudah ada yang punya).

75. Aku ora ngerti opo sing loro ati, opo sing loro rasa, tapi aku tansah ngrasa ora lega mung neng atimu. (Artinya: Aku tidak tahu apa yang ada di dalam hatimu, apa yang kamu rasakan, tapi aku selalu merasa tidak tenang hanya dalam hatimu)

Baca Juga: 75 Kata-kata Hujan, Setiap Petikan Membawa Kenangan

Itulah kumpulan kata-kata Jawa bijak dari yang kromo, alus, dan ambyar.

Semoga kata-kata Jawa bijak di atas dapat menginspirasi Moms dan Dads dalam melupakan dan mengungkapkan perasaan.

  • http://eprints.uny.ac.id/7947/3/bab%202%20-%2008108241118.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.