Kecanduan Seks: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Perilaku kecanduan seks merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengelola perilaku seksualnya.
Mereka terus berpikir soal seks dan hal tersebut mengganggu pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.
Kecanduan seks tidak boleh disamakan dengan gangguan seperti pedofilia.
Melansir American Association of Sexuality Educators, Counselors and Therapist (AASECT), kecanduan seks bukanlah gangguan psikologis yang bisa didiagnosis.
Namun, untuk sebagian orang, kecanduan seks bisa sangat berbahaya dan mengakibatkan banyak kesulitan dalam hubungan.
Kondisi ini berpotensi berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, hubungan pribadi, kualitas hidup, serta keselamatan.
Melansir Psychiatric Clinics of North America, seseorang yang kecanduan seks cenderung tidak dapat mengendalikan perilaku untuk melakukan hal-hal berbau seksual.
Orang-orang tersebut akan melakukan segala upaya untuk memenuhi rasa kecanduannya, sekalipun tahu akan berdampak negatif.
Lantas, apa gejala dan penyebab kecanduan seks? Bagaimana cara mengatasi kondisi ini? Yuk, simak penjelasannya, Moms!
Baca Juga: 5 Bahaya Anal Seks Ini Wajib Moms Tahu
Gejala Kecanduan Seks
Moms, sampai saat ini, masih banyak kontroversi tentang kriteria yang termasuk kecanduan seks.
Hal ini karena salah satu karakteristik dari kondisi tersebut adalah kerahasiaan perilaku.
Di mana, orang dengan gangguan tersebut menjadi terampil untuk menyembunyikan perilaku mereka. Bahkan, dapat merahasiakan kondisi dari pasangan dan anggota keluarga.
Mereka mungkin berbohong tentang kegiatan mereka atau terlibat di dalamnya pada waktu dan tempat di mana mereka tidak akan ketahuan.
Tapi, terkadang, gejala kecanduan seks bisa terlihat. Seseorang mungkin memiliki kecanduan seks jika mereka menunjukkan beberapa atau semua dari tanda-tanda berikut:d
- Pikiran dan fantasi seksual yang kronis dan obsesif.
- Hubungan kompulsif dengan banyak pasangan, termasuk orang asing.
- Berbohong untuk menutupi perilaku.
- Keasyikan berhubungan seks, bahkan jika itu mengganggu kehidupan sehari-hari, produktivitas, kinerja, dan sebagainya.
- Ketidakmampuan untuk menghentikan atau mengendalikan perilaku.
- Menempatkan diri sendiri atau orang lain dalam bahaya karena perilaku seksual.
- Merasa menyesal atau bersalah setelah berhubungan seks.
- Mengalami konsekuensi pribadi atau profesional negatif lainnya.
- Perilaku kompulsif dapat membuat hubungan tegang, misalnya dengan stres perselingkuhan.
Baca Juga: Morning After Pill, Solusi Kontrasepsi Usai Berhubungan Seks Tanpa Pengaman
Penyebab Kecanduan Seks
Kecanduan seksual, seperti kecanduan pornografi, dapat berkembang karena beberapa faktor yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti:
1. Biologis
- Gen
Moms mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap disregulasi emosional, impulsif, atau perilaku mencari sensasi.
Moms mungkin juga memiliki kecenderungan terhadap sifat-sifat lain yang umumnya dikaitkan dengan kecanduan seksual, seperti kecemasan atau depresi.
- Hormon
Seperti yang diduga, kadar hormon seks yang lebih tinggi seperti testosteron atau estrogen dapat memengaruhi libido.
Jika cenderung berperilaku impulsif dan memiliki tingkat hormon seks yang tinggi, Moms lebih mungkin terlibat dalam aktivitas seksual yang berlebihan.
2. Psikologis
- Pengaruh lingkungan
Faktor lingkungan, termasuk kejadian buruk seperti pelecehan atau paparan konten seksual, dapat berkontribusi pada karakteristik mendasar yang mendorong perilaku hiperseks.
- Kesehatan mental
Kecemasan, depresi, gangguan kepribadian, kontrol impuls yang buruk, dan kecemasan kinerja mungkin merupakan masalah simultan yang dihadapi bersama dengan kecanduan seks.
Mereka yang telah didiagnosis dengan Gangguan Bipolar, atau memiliki kecenderungan ke arah keadaan "manik", jauh lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku seksual yang berlebihan atau berisiko.
3. Sosial
- Penolakan
Penolakan dalam hubungan dan lingkaran sosial dapat mengarah pada cara lain yang kurang sehat untuk menemukan kepuasan seksual.
- Isolasi sosial
Isolasi sosial tidak hanya meningkatkan kemungkinan seseorang mencari cara yang tidak pantas untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Perilaku ini juga menyebabkan sejumlah masalah lain, seperti depresi dan penyakit fisik yang dapat berkontribusi pada kecanduan seks atau perilaku seks yang tidak sehat.
- Pembelajaran sosial
Menyaksikan orang lain melakukan suatu perilaku menyimpang dapat membuat Moms memiliki kecenderungan untuk melakukan hal serupa.
Jadi, memiliki teman yang terlibat dalam aktivitas seksual atau menonton film porno berlebihan dapat membuat Moms berisiko memiliki perilaku tersebut.
Baca Juga: Sering Anyang-anyangan Setelah Berhubungan Seks? Ini Penyebabnya!
Cara Mengatasi Kecanduan Seks
Janet Brito, PhD, LCSW, CST, sex therapist profesional, menjabarkan bagaimana perawatan terhadap orang dengan perilaku seksual kompulsif atau kecanduan seks.
Berikut ini cara mengatasi kecanduan seks yang bisa dilakukan:
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Pengobatan, termasuk terapi merupakan hal yang disarankan untuk mengatasi kecanduan seksual.
CBT membantu penderita mendapatkan terapi dengan teknik serta peralatan yang membantu individu mengubah perilaku mereka.
Melansir The Journal of Treatment & Prevention, CBT dapat menjadi salah satu cara mengatasi kecanduan seksual.
Terapi ini dapat membantu penderita mempelajari keterampilan baru untuk mengatasi kondisi yang dialaminya.
Dengan begitu, dorongan seksual yang tidak diinginkan pun akan berkurang.
2. Obat-obatan
Ada beberapa obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, untuk membantu mereka yang mengalami perilaku seksual kompulsif mengatasi kecanduan seksual.
Ini mungkin termasuk anti-androgen, seperti medroxyprogesterone (Provera), serta selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dan juga fluoxetine (Prozac).
Dokter mungkin saja meresepkan obat-obatan tersebut untuk membantu mengurangi dorongan seksual.
Tapi, Food and Drug Administration (FDA) masih belum menentukan obat apa yang sebenarnya tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Karenanya, obat tersebut harus dikonsumsi dengan bijak agar tak terjadi efek yang merugikan.
3. Dukungan Keluarga dan Orang Sekitar
Hal ini sangat penting bagi mereka yang mengalami perilaku seksual kompulsif untuk mengatasi kecanduan seks.
Perilaku ini mungkin akan sulit dipahami dan ditoleransi oleh orang lain.
Namun, dukungan yang kuat akan membantu mengurangi perilaku seksual yang tak diinginkan, dan dapat pula mendukung terciptanya hubungan seksual yang sehat.
Untuk mengatasi kecanduan seksual memang tidak bisa dilakukan oleh mereka yang mengalami perilaku seksual kompulsif itu sendiri.
Ada banyak faktor dari luar yang juga dapat mendukung mengatasi kecanduan seksual ini.
Baca Juga: 4 Hal yang Terjadi pada Vagina Saat Lama Tidak Berhubungan Seks, Akankah Rapat Kembali?
Moms dapat melakukan beberapa langkah-langkah untuk merawat diri sendiri saat mendapatkan perawatan profesional, seperti:
- Tetap pada rencana perawatan
Hadiri sesi terapi terjadwal dan minum obat sesuai petunjuk. Ingatlah bahwa ini adalah kerja keras, dan Moms mungkin mengalami kemunduran sesekali.
- Didiklah diri sendiri
Pelajari tentang perilaku seksual kompulsif sehingga Moms dapat lebih memahami penyebab dan pengobatan.
- Temukan apa yang menjadi penyebab
Identifikasi situasi, pikiran, dan perasaan yang dapat memicu dorongan seksual sehingga Moms dapat mengambil langkah untuk mengelolanya.
- Hindari perilaku berisiko
Tetapkan batasan untuk menghindari situasi risiko unik. Misalnya, jauhi klub tari telanjang, bar, atau area lain yang mungkin tergoda untuk mencari pasangan seksual baru.
- Temukan aktivitas baru
Jika Moms menggunakan perilaku seksual sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif, jelajahi cara yang sehat untuk mengatasinya, seperti melalui olahraga dan kegiatan rekreasi.
- Berlatih relaksasi dan manajemen stres
Cobalah teknik pengurangan stres seperti meditasi, yoga, atau tai chi.
- Tetap fokus pada tujuan
Pemulihan dari perilaku seksual kompulsif dapat memakan waktu.
Baca Juga: 26 Manfaat Kencur untuk Kesehatan Tubuh dan Seksualitas
Kecanduan seks adalah kondisi yang tidak bisa dianggap sepele. Jika Moms merasa mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk segera berobat ke psikolog atau psikiater.
Ingat, Moms, kecanduan seks yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
- https://www.aasect.org/position-sex-addiction
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22640756/
- https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10720162.2020.1815267
- https://www.psychguides.com/behavioral-disorders/sex-addiction/
- https://www.healthline.com/health/addiction/sex#get-help
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/compulsive-sexual-behavior/diagnosis-treatment/drc-20360453
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.